Oleh :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta
hidayah-Nya, Shalawat beserta Salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, kepada keluarga-Nya dan sahabat-sahabat yang taat kepada-Nya. Berkat Irodat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah, yang berjudul “ISU END OF LIFE
KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN ” Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas
Keperawatan Kegawat daruratan . Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
untuk kesempurnaan penyusunan yang akan datang. Akhir kata, semoga kebaikan yang telah
diberikan dapat menjadi amal soleh dan ibadah bagi kita semua, dan mendapatkan balasan lebih
dari Allah SWT dari apa yang telah diberikan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN................................................................................................. 10
3.2 SARAN............................................................................................................. 10
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2. Tidak membedakan perlakuan pada pasien terlantar dengan pasien lain yang
menjelang ajal
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
End Of LifeEnd of life merupakan salah satu tindakan yang membantumeningkatkan
kenyamanan seseorang yang mendekati akhir hidup (Ichikyo,2016). End of life care adalah
perawatan yang diberikan kepada orang-orangyang berada di bulan atau tahun terakhir
kehidupan mereka (NHS Choice,2015). End of life akan membantu pasien meninggal dengan
bermartabat.Pasien yang berada dalam fase tersebut biasanya menginginkan perawatanyang
maksimal dan dapat meningkatkan kenyamanan pasien tersebut.
End of life merupakan bagian penting dari keperawatan paliatif yang diperuntukkan bagi
pasien yang mendekati akhir kehidupan.End of life carebertujuan untuk membantu orang
hidup dengan sebaik- baiknya dan meninggal dengan bermartabat (Curie, 2014). End of life
careadalah salah satu kegiatan membantu memberikan dukungan psikososial danspiritual
(Putranto, 2015). Jadi dapat disimpulkan bahwa End of life caremerupaka salah satu tindakan
keperawatanyang difokuskan pada orang yangtelah berada di akhir hidupnya, tindakan ini
bertujuan untuk membuat oranghidup dengan sebaik-baiknya selama sisa hidupnya dan
meninggal dengan bermartabat.
Do Not Resuscitate (DNR) atau Jangan Lakukan Resusitasi merupakan suatu tindakan
dimana dokter menempatkan sebuah instruksi berupa informed concent yang telah
disetujui oleh pasien, ataupun keluarga pasien di dalam rekam medis pasien, yang
berfungsi untuk menginformasikan staf medis lain untuk tidak melakukan resusitasi
jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada pasien. Pesan ini
berguna untuk mencegah tindakan yang tidak perlu dan tidak diinginkan pada akhir
kehidupan pasien dikarenakan kemungkinan tingkat keberhasilan CPR yang rendah
(Sabatino, 2015). DNR diindikasikan jika seorang dengan penyakit terminal atau kondisi
medis serius tidak akan menerima cardiopulmonary resuscitation (CPR) ketika jantung
atau nafasnya terhenti. Form DNR ditulis oleh dokter setelah membahas akibat dan
manfaat dari CPR dengan pasien atau pembuat keputusan dalam keluarga pasien
(Cleveland Clinic, 2010). American Heart Association (AHA) mengganti istilah DNR
(Do Not Resuscitate) dengan istilah DNAR (Do Not Attempt Resuscitate) yang artinya
adalah suatu perintah untuk tidak melakukan resusitasi terhadap pasien dengan kondisi
tertentu, atau tidak mencoba usaha resusitasi jika memang tidak perlu dilakukan,
sehingga pasien dapat menghadapi kematian secara alamiah, sedangkan istilah DNR (Do
Not Resuscitate) mengisyaratkan bahwa resusitasi yang dilakukan akan berhasil jika kita
berusaha (Brewer, 2008). Keputusan penolakan resusitasi (DNAR) menurut Brewer
(2008) melibatkan tiga prinsip moral yang dapat dikaji oleh perawat, yaitu autonomy,
beneficience, dan nonmalefecience, ketiga prinsip ataupun keluarga pasien di dalam
rekam medis pasien, yang berfungsi untuk menginformasikan staf medis lain untuk tidak
melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada
pasien. Pesan ini berguna untuk mencegah tindakan yang tidak perlu dan tidak diinginkan
pada akhir kehidupan pasien dikarenakan kemungkinan tingkat keberhasilan CPR yang
rendah (Sabatino, 2015). DNR diindikasikan jika seorang dengan penyakitterminal atau
kondisi medis serius tidak akan menerima cardiopulmonary resuscitation (CPR) ketika
jantung atau nafasnyaMterhenti. Form DNR ditulis oleh dokter setelah membahas akibat
dan manfaat dari CPR dengan pasien atau pembuat keputusan dalam keluarga pasien
(Cleveland Clinic, 2010).
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Demikianlah penulisan makalah ini semoga ini bermanfat bagi para pembaca maupun penulis,
besar harapan semoga makalah dengan materi isu end of life kegawat daruratan ini dapat
menjadi referensi bagi pembaca dan mahasiswa sebagai calon perawat profesional .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/360138314/Sop-Triage-Igd
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92834
https://www.ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/166