Disusun Oleh:
Program Studi Keperawatan Tingkat 4A
Kelompok 5
1. Faizal Rifky A (C1614201014)
2. Ai Sarah S.K.I (C1714201002)
3. Desti Nurrahma W (C1714201011)
4. Dinda Nur F.S (C1714201012)
5. Fawaaz Fajri (C1714201014)
6. Khoerul Muhlasin (C1714201017)
7. Rahajeng Sri S (C1714201023)
8. Sri Rahayu (C1714201029)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SubhanahuWata’ala, yang telah
mengizinkan dan memberikan Rahmat serta hidayah-Nya, Sholawat beserta Salam senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarga-Nya dan sahabat-sahabat
yang taat kepada-Nya. Berkat Irodat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah,
yang berjudul “Komunikasi Pada Lansia”.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas Keperawatan Gerontik. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan penyusunan yang
akan datang. Akhir kata, semoga kebaikan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh dan
ibadah bagi kita semua, dan mendapatkan balasan lebih dari Allah SWT dari apa yang telah
diberikan.
Penulis
DAFTAR ISI
lingkungan ketrampilan komunikasi yang tepat juga perlu memperhatikan waktu yang
tepat.
a. Keterampilan komunikasi
lakukan dapat berlangsung secara lancar dan sesuai dengan tujuan yang
1. Teknik asertif
Asertif adalah sikap yang dapat menerima, memahami pasangan bicara
2. Responsif
ini”, “apa yang bisa saya bantu?” berespon berarti bersikap aktif tidak
menunggu permintaan bantuan dari klien. Sikap aktif dari petugas kesehatan
3. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap materi
4. Supportif
Perubahan yang terjadi pada lansia, baik pada aspek fisik maupun psikis
ini perlu di sikapi dengan menjaga kestabilan emosi klien lansia, misalnya
lansia berbicara. Sikap ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri klien lansia
karena ini dapat merendahan kepercayaan klien kepada perawat atau petugas
untuk itu bapak/ibu dapat melaksanakanya dan bila diperlukan kami dapat
membantu”.
5. Klarifikasi
mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari satu kali
perlu di lakukan oleh perawat agar maksud pembicaraan kita dapat di terima
dan di persepsikan sama oleh klien “bapak/ibu bisa menerima apa yang saya
sampaikan tadi?”, “bisa minta tolong bapak/ibu untuk menjelaskan kembali
bila tidak di sikapi dengan sabar dan iklas dapat menimbulkan perasaan
a. Agresif
maupun tindakan
b. Non asertif
Pendekatan ini bersifat abstrak dan mengarah pada perubahan perilaku, maka
yang asing atau sebagai pena,pung masalah pribadi dan sebagai sahabat yang
3) Pendekatan Sosial
tuhan atau agama yang di anutnyaterutama pada saat klien sakit atau
mendekati kematian.
Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien lansia
yang cocok bagi klien dan bicarakan sesering mungkin jangan sampai
menolak.
perawatan yang akan dilakukan serta upaya untuk memandikan klien, antara
lain:
b. Puji klien lansia karena usahanya untuk merawat dirinya atau mulai
mengenal kenyataan.
rencana atau tindakan dapat terealisasi dengan baik dan cepat. Upaya ini
menentukan perasaannya.
bersangkutan tentang apa yang sedang terjadi pada klien lansia serta
menerima kenyataan.
d. Menyadarkan pihak lain akan pentingnya hukuman (bukan hukuman
Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pandanglah dia agar dia dapat
cukup.
kooperatif.
Jangan berharap untuk berkomunikasi denagn cara yang sama dengan orang yang
pemahamannya.
Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya gunakan kalimat pendek
melaporkan hasil tes yang di inginkan, pesan yang menyatakan bahwa berita
tersebut adalah bagus seharusnya di buktikan dengan ekspresi, postur dan nada
suara Anda yang menggembirakan (misalnya dengan senyum, ceria atau tertawa
secukupnya).
Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
Anda.
Jika mungkin ikutkan keluarga atau yang merawat ruangan bersama Anda. Orang
ini biasanya paling akrab dengan pola komunikasi klien dan dapat membantu
proses komunikasi.
dapat juga karena pengobatan medis, mulut yang kering dan lain-lain.
Perawat sering memanggil dengan “nenek”, “sayang”, dan lain-lain. Hal tersebut
percaya.
“Overload” dari sensoris : terlalu banyak informasi dalam satu waktu atau banyak
fokus pada rasa sakit, haus, lapar, capek, kandung kemih penuh, udara yang tidak
banyak informasi dalam waktu yang sama, terlalu banyak orang yang ikut bicara,
DAFTAR PUSTAKA