Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 1

Agus Triana Putra (18.321.2828)


I Made Sujana Yasa (18.321.2835)
I Putu Budi Atmika (18.321.2837)
Kadek Sri Wahyuni (18.321.2840)
Ni Luh Putu Sinta Dewi Puspa A.P (18.321.2842)
Ni Made Candra Dewi Sudana (18.321.2844)
Ni Putu Ary Manilawati (18.321.2853)
Ni Putu Gintan Diah Pratiwi (18.321.2844)
Ni Wayan Eka Subpremagni (18.321.2859)
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA
PASIEN DENGAN “RHEUMATOID ARTHRITIS “
KASUS

Seorang LAKI-LAKI berusia 80 tahun mengeluh hanya berbaring


ditempat tidur sejak 3 bulan yang lalu, semua sendi kaku dan tidak bisa
melakukan aktivitas secara mandiri, klien mengeluh nyeri saat berjalan
dengan skala nyeri 4. Hasil pengkajian: kekuatan otot menurun, , klien
terlihat meringis saat menggeser kakinya, dan suasana kamar kurang
pencahayaan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A
DENGAN DX MEDIS Rheumatoid Arthritis
DI KLINIK A
TANGGAL 15-16 DESEMBER 2020
1. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien :
Nama : Tn,A
Umur : 80 thn
Agama : hindu
Jenis Kelamin :L
Status : menikah
Pendidikan : SMP
Suku Bangsa : WNI
Alamat : jl. KN
Tanggal Masuk : 14 Desember 2020
Tanggal pengkajian : 15 Desember 2020
No. register :-
Diagnosa medis : Rheumatoid Arthritis
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.P
Umur : 70 thn
Hub dengan pasien : istri
Pekerjaan : petani
Alamat : jl. KN

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat ini
1. Keluhan Utama (saat Mrs dan Saat ini )
Saat MRS : pasien mengeluh nyeri saat berjalan
Saat ini : px mengeluh nyeri dan tidak bisa melakukan aktivitas
2. Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit

Saat dilakukan pengkajian ,px mengatakannyeri pada lutut kanan dan kiri sehingga
pasien merasa tidak nyaman dan kesulitan saat berjalan ,sakit psien sudah di rasakan kurang
lebih 1 tahun yang lali namun sakit yang di rasakan hilang timbul rasa nyeri yang di rasakan
pasien bertambah berat sejak 3 bulan teraakhir sehingga membuat pasien hanya berbaring di
atas tempat tidur Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya ,nyeri yang di rasakan pasien
bertambah berat dirasa apabila pasien berjalan,sebelumnya pasien memeriksakan sakitnya
ke praktik dokter mandiri namun hanya di berikan obat ,pasien mengatakan setelah
memakan obat tersebut nyeri terkontrol hanya sementara.
3. Upaya yang di lakukan untuk mengatasai

Pasien dan keluraga pasien mengatakan sebelum nyeri semakin memberat,pasien


hanya mengoleskan minyak pada bagian kaki yang nyeri sampai nyeri di rasakan
berkurang.

b. Status Kesehatan masa lalu

1. Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan pernah menderita sakit ini sebelumnya namun nyeri yang di
rasakan tidak seberat 3 bulan terakhir.

2. Pernah di rawat

Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit dengan keluhan diare
sela 4 hari , dan pada saat ini kedua kalinya pasien di rawat
3. Alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat alergi terhadap makanan ,obat ataupun minuman.

4. Kebiasaan merokok

Pasien mengatakan memiliki kebiasaan minum kopi pada pagi hari 1 gelas perhari .

c. Riwayat Perawatan dan pengobatan sebelumnya (konvensional dan komplementer )

1. Konvensional

Pasien mengatakan pelayanan Kesehatan konvensional yang dipilih pasien saat sakit adalah
berobat kedokter praktek mandiri yang berada di dekat rumah.

2. Komplementer

Pasien mengatakan baru pertamakali datang ke klinik A untuk mengatasi nyeri pada lutut kanan
dan kiri pasien .Sebbelumnya pasien tidak pernah mencoba terapi komplementer dan merupakan
pertama kali pasien berobat dengan terapi komplementer.
d. Riwayat Penyaki Keluarga
pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit keluarga
e. Diagnose medis Dan theraphy
-

3. Pola Kebutuhan Dasar


a. Pola persepsi dan manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan kurang peduli dengan sakit yang di alami dan tidak sadar akan
kesehatan diri sendiri.
b. Pola nutrisi metabolic
- Sebelum sakit :
Saat pengkajian ,px mengatakan sebelum sakit pola makan px 3x sehari dengan nasi ,
disertai dengan lauk pauk dan sayur mayur habis 1 porsi penuh. Pasien mengatakan
minum ± 10 gelas /hari air putih .
- Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan menu
nasi, lauk, dan minum 10 gelas perhari (± 2500cc).
c. Pola Eliminasi
BAB
- Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB dengan frequensi 2x sehari,konsistensi lembek berbentu .
- Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB dengan frequensi 1x sehari dengan konsistensi lembek

BAK
- Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK dengan frequensi ±8x sehari dengan pancaran
kuat,jumlah ± 500 cc .
- Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit BAK dengan frequensi ±3x sehari dengan pancaran
lemah,Jumlah ±250 cc.
d. Pola aktivitas dan Latihan
1. Aktivita

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri

Makan dan 
minum

Mandi 
Toileting 
Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total
2. Latihan
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit masih bisa melakukan aktifitas seperti biasa namun jarang
berolahraga dan seering melakukan aktifitas yang berat
- Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa karena px merasakan
seperti akan jatuh dan nyeri jika melakukan aktifitas.

e. Pola kognitif dan persepsi

Px mampu mengingat sesuatu dengan baik,mampu berbicara dengan baik dan memahami pesan
yang di terima dengan baik

f. Pola persepdi-konsep diri

Pasien mengatakan merasa percaya diri walaupun beliau sakit,px berharap setelah menjalani
perawatan pasien dapat segera sembuh dan melakukan aktifitas normal kembali
g. Pola tidur dan istirahat
- Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa tidur 7 jam dalam sehari , dan tidak pernah
tidur siang , pasien tidak memiliki gangguan tidur, perasaan pasien waktu bangun tidur merasa
nyaman .
- Saat sakit :
Pasien mengatakan setelah sakit waktu tidur pasien kurang dari 7 jam dalam sehari, dan pasien
kadang terbangun karena nyeri yang di rasakan , perasaan pasien waktu bangun masih terasa
agak mengantuk dan lemas.

h. Pola hubungan dan peran


Pasien mengatakan beliau merupakan kepala keluarga, pasien juga menjadi tulang punggung
keluarga, selama sakit keluarga pasien selalu menemani dan memberikan dukungan serta
semangat agar pasien cepat sembuh.

i. Pola seksual dan reproduksi


Tidak terkaji
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien dalam mengambil keputusan pasien selalu bermusyawarah dan meminta pendapat
dengan anggota keluarganya atau pasien menyelesaikan masalah nya dengan istirahat.
k. Pola nilai kepercayaan
Selama keadaan sakitnya pasien tidak dapat melaksanakan ibadah sebagai seorang hindu
dengan baik.

4. pemeriksaan fisik
a. keadaan umum
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi Rate : 20 x/menit
Temperatur : 36,5ºC
b. keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
- Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada lesi atau luka
Rambut : berwarna putih keabu – abuan
Konjungtiva : anemis
Sklera : anikterik
Mata : simetris
Hidung : simetris, terdapat pernafasan cuping hidung
Leher : simetris
Mulut : tidak terdapat luka dan sianosis perifer, tidak terdapat ginggifitis, tidak terdapat sianosis
sentral dilidah, ada cuping hidung, mukosa bibir kering.

- Palpasi
kepala : tidak ada odem atau nyeri tekan
mata : tidak ada odem atau nyeri tekan
leher : tidak ada odem atau nyeri tekan
hidung : tidak ada odem atu nyeri tekan
b. Dada
- Paru
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada luka
Palpasi :tidak terdapat peningkatan vokal premitus, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler

- Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak ada luka atau lesi
Palpasi : vokal premitus sama, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : dullness
Auskultasi : suara jantung S1, S2 tunggal reguler
c. Payudara dan ketiak :
Inspeksi : payudara dan ketiak simetris, persebaran bulu merata
Palpasi : payudara dan ketiak tidak ada odem

d. abdomen :
inspeksi : abdoman simetris kanan dan kiri tidak ada ansietas, tidak ada luka atau lesi
auskultasi : bising usus <35x/menit
perkusi : region 1 = pekak
region 2 = timpani
region 3 = pekak
region 4 = pekak
palpasi : tidak ada odem
Genetalia : Tidak terkaji
e. Integumen : Turgor kulit pasien tidak elastis.

f. Ekstremitas :
Atas : Ekstermitas atas px tidak terdapat luka, lesi, dan odem,akral teraba dingin
Bawah : Ektermitas bawah px tidak terdapat luka oedem dan lesi, akrralteraba dingin, px merasa
kebas, sendi px kaku

g. Neurologis
Status mental da emosi : px terlihat lemas
Pengkajian saraf kranial : Tidak terkaji
Pemeriksaan refleks : Tidak terkaji
h. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan radiologi : Tidak terkaji

2. Hasil konsultasi : Tidak terkaji

3. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain : tidak terkaji


Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)


DS : Klien mengeluh nyeri saat Autoimun, infeksi virus dan bakteri, cuaca lembab/dingin
Nyeri Kronis
berjalan skala nyeri 4
Reaksi inflamasi

DO : Klien tampak meringis saat Rheumatoid Artritis


menggeser kakinya
P : Nyeri di sebabkan karena Pembentukan pembuluh darah baru pada membran sinovial
Rheumatoid Artritis
Q : nyeri di rasakan seperti
Pannus (sel radang)
tertekan
R : nyri di rasakan pada kedua
ektermitas bawah Destruksi tulang, tendon, ligamen
S : skala nyeri 4
T : nyeri di rasakan berat Nyeri kronis
DS :

 Px mengeluh hanya Reaksi inflamasi


berbaring ditempat
tidur sejak 3 bulan
Rheumatoid artritis
yang lalu
gangguan
 Klien mengatakan
semua sendi kaku dan Hiperplasia & hipertropi mobilitas fisik
tidak bisa melakukan
aktivitas secara Distensi vena

mandiri
Penyumbatan kapiler
DO :

 Klien tampak meringis Hambatan nutrisi pada kartilago


saat menggeser
kakinya
Nekrosis kartilago
 Kekuatan otot
menurun
Erosi kartilago

Adhesi permukaan sendi

Ankilosis fibrosis

Ankilosis tulang

Kekakuan sendi
Diagnosa keperawatan
No Tanggal Diagnosa keperawatan Tanggal teratasi TTD
Ditemukan

1 Selasa,15 Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan imunitas Rabu 16 Desember


ditandai dengan klien mengeluh nyeri saat berjalan
Desember 2020
skala nyeri 4, tampak meringis saat menggeser
2020 kakinya, px tampak gelisah

2 Selasa ,15 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Nyeri rabu, 16 Desember
desember ditandai dengan px mengeluh hanya berbaring 2020
2020 ditempat tidur sejak 3 bulan yang lalu , semua sendi
kaku dan tidak bisa melakukan aktivitas secara
mandiri, klien tampak meringis saat menggeser
kakinya, kekuatan otot menurun,
Intervensi
Rencana Perawatan

No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


SLKI : SIKI :
1 Setelah dilakukan tindakan selama 2 Terapi Akupresure
xkunjungan diharapkan nyeri  Periksa kontraindikasi (mis  Membantu dalam
Kronis px berkurang dengan ,jarungan parut,anak-anak,sakit mengantisipasiadanya kesalahan
kriteria hasil : jantung ) saat melakukan akupresure
 Mampu melakukan aktivitas  Tekan bagian otot yang menegang  Membantu membuat otot pasien
fisik hingga rileks atau nyeri rileks dan mengurangi nyeri
 Skala nyeri 2 menurun,sekitar 15- 20 dtk
 Lakukan penekanan pada kedua  Membantu meringankan nyeri dan
ektermitas mengurangi kekakuan sendi
 Ajarkan keluarga atau orang
terdekat melakukan akupresure  Untuk memberikan edukasi pada
secara mandiri keluarga agar jika nyeri di rasakan
Kembali keluarga dapat
menerapkan terapi yang telah di
 Kolaborasi dengan terapis yang ajarkan
tersertifikat.  Prosedur yang sesuai membantu
proses pemulihan
SLKI : SIKI :
2 Setelah dilakukan tindakan Terapi Pemijatan  Mengantisipasi kontraindikasi
selama 2 x kunjungan  Identifikasi kontraindikasi sebelum dilakukan pemijatan agar
diharapkan pergerakan px sesuai dengan kebutuhan px
kembali normal dengan  Gunakan minyak atau lotion  Selain mengurangi gesekan
kriteria hasil: untuk mengurangi gesekan minyak/lotion dapat memberikan
 Kaku sendi menurun rasa nyaman dan hangat selama
 Pergerakan ektermitas  Lakukan pemijatan dengan dilakukan pemijatan
cukup meningkat Teknik yang tepat  Memberikan stimulus nyaman
 Mampu berjalan dengan sehingga merilekskan sendi yang
baik tanpa bantuan  Anjurkan klien rileks selama kaku
pemijatan  Memberi stimulus nyaman selama
pemijatan
No Hari No dx implementasi Evaluasi proses
tanggal/w
aktu
1 Selasa, 15 1  memeriksa kontraindikasi (mis ,jarungan DS : pasien mengatakan nyeri dengan skala 4
desember parut,anak-anak,sakit jantung ) DO : pasien tampak meringis ,tidak di temukan adanya kontraindikasi
2020 P:Nyeri di sebabkan karena Rheumatoid Artritis
09.00 Q:nyeri di rasakan seperti tertekan
R:nyri di rasakan pada kedua ektermitas bawah
10.00
S:skala nyeri 4
T:nyeri di rasakan hilang timbul

DS : pasien mengatakan nyeri dengan sekala 4


10.30  menekan bagian otot yang menegang hingga
DO : saat dilakukan penekanan px tampak rilex
rileks atau nyeri menurun,sekitar 15- 20 dtk

 Melakukan penekanan pada kedua ektermitas DS : px mengatakan merasa nyaman saat diberikanpenekanan pada kedua
ektermitas

DO :px tampak nyaman

 Mengajarkan keluarga atau orang terdekat DS :keluarga px sedikit mengerti tentang titik titik yang harus di pijat
melakukan akupresure secara mandiri DO :keluarga px tampak koperatif
2 Selasa ,15 2  Mengidentifikasi kontraindikasi DS : pasien mengeluh sendi kaku

Desember DO : px tampak meringis ,tidak terdapat


kontraindikasi
2020
11.00
 Menggunakan minyak atau lotion untuk DS :px mengatakan merasa nyeman saat
dilakukan pemijatan
mengurangi gesekan
DO :px tampak nyaman

DS : pasien mengeluh nyeri dengan skala 4


 Melakukan pemijatan dengan Teknik yang tepat
dan sendi kaku,px mengatakan beliau
nyaman dengan pemijatan yang dilakukan

DO :px tampak nyaman

 Menganjurkan klien rileks selama pemijatan


DS : px mengatakan nyaman saat dilakukan
pemijatan

DO : px tampak rilex
3 Rabu,16 1  memeriksa kontraindikasi (mis ,jarungan DS : pasien mengatakan nyeri yang di rasakan berkurang dengan skala 2
desember parut,anak-anak,sakit jantung ) DO : pasien tampak tidak meringis ,tidak di temukan adanya
2020 kontraindikasi

09.00 P:Nyeri di sebabkan karena Rheumatoid Artritis


Q:nyeri di rasakan seperti tertekan
10.00
R:nyri di rasakan pada kedua ektermitas bawah
S:skala nyeri 2
T:nyeri di rasakan hilang timbul

10.30  menekan bagian otot yang menegang hingga


DS : pasien mengatakan nyeri berkurang dengan sekala 2
rileks atau nyeri menurun,sekitar 15- 20 dtk
DO : saat dilakukan penekanan px tampak rilex

 Melakukan penekanan pada kedua ektermitas


DS : px mengatakan merasa nyaman saat diberikanpenekanan pada kedua
ektermitas

DO :px tampak nyaman

 Mengajarkan keluarga atau orang terdekat DS :keluarga px mengerti tentang titik titik yang harus di pijat
melakukan akupresure secara mandiri DO :keluarga px tampak koperatif

 Meakukan kolaborasi dengan terapis yang


DS :-
tersertifikat.
DO : -
4 Rabu ,16 2  Mengidentifikasi kontraindikasi DS : pasien mengeluh sendi kaku berkurang

Desember DO :pasien tampak tidak meringis ,tidak terdapat


kontraindikasi
2020
11.00
 Menggunakan minyak atau lotion untuk DS :px mengatakan merasa nyeman saat dilakukan
pemijatan
mengurangi gesekan
DO :px tampak nyaman

 Melakukan pemijatan dengan Teknik yang tepat DS : pasien mengeluh nyeri dengan skala 2 dan sendi
kaku,px mengatakan beliau nyaman dengan
pemijatan yang dilakukan

DO :px tampak nyaman ,dan dapat melakukan


sedikit aktivitas

 Menganjurkan klien rileks selama pemijatan


DS : px mengatakan nyaman saat dilakukan
pemijatan

DO : px tampak rilex
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi
Jam
1 Rabu ,16 Desember 1 S : Px mengatakan nyeri berkurang
2020 skala nyeri 2
O : Px tampak tidak meringis
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

2 Rabu ,16 Desember 2 S : Px mengatakan nyeri berkurang


2020 skala nyeri 2
Px mengatakan sendinya sendi kaku sedikit
berkurang
O : Px tampak mampu melakukan sedikit aktivitas
fisik
Px tampak tidak meringis
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
Suksma…

Anda mungkin juga menyukai