Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI BANJAR KERTHA SARI

DESA PEMECUTAN KAJA

Ria Koesoemawati1), Ni Putu Dila Wahyuni2)


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Email: ria_kus@yahoo.com

ABSTRAK

Covid-19 adalah infeksi pernapasan yang menyebabkan gejala ringan termasuk


pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan, beberapa masalah yang ditemukan yaitu belum dilakukannya penyuluhan
kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan Covid-19, kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai cara pembuatan desinfektan dan face shield dengan menggunakan
bahan yang ramah lingkungan, belum pernah dilakukannya penyemprotan desinfektan di
sekitar banjar tersebut dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk berolah raga dan
makan makanan yang bergizi guna menjaga imunitas tubuh masyarakat itu sendiri.
Solusi yang dapat diberikan dituangkan ke dalam satu program kerja dengan 4
spesifikasi kegiatan yaitu melakukan penyuluhan dengan materi pencegahan penularan
Covid-19, orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi terkena Covid-19, dan cara
adaptasi pada masa new normal yang diberikan oleh petugas kesehatan setempat,
melakukan pelatihan pembuatan desinfektan dan face shield, melakukan penyemprotan
desinfektan di lingkungan Banjar Kertha Sari, dan mengadakan senam untuk ibu-ibu
PKK dan diiringi pembagian makanan sehat. Tujuan dilaksanakannya program kegiatan
tersebut untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekitar. Metode pelaksanaan
yang digunakan adalah metode penyuluhan, metode pelatihan, dan metode praktik. Hasil
kegiatan ini menjadikan masyarakat memiliki wawasan yang lebih luas mengenai cara
pencegahan penularan Covid-19, mampu membuat desinfektan dan face shield dengan
bahan yang ramah lingkungan, mampu melakukan penyemprotan desinfektan secara
mandiri sehingga dapat dilakukan dengan rutin, serta masyarakat lebih paham cara
meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga dan makan makanan yang bergizi
dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: Covid-19, Desinfektan, Face Shield

ANALISIS SITUASI pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan


Kasus Covid-19 merupakan demam.
pandemi global yang menimbulkan Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa
kekhawatiran di berbagai kalangan, perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari
khususnya masyarakat. Covid-19 adalah setiap 6 orang mungkin akan menderita
penyakit infeksi yang dapat sakit yang parah, seperti disertai
menyebabkan gejala ringan termasuk pneumonia atau kesulitan bernafas, yang

1
biasanya muncul secara bertahap. berkerumunan atau disebut dengan
Walaupun angka kematian penyakit ini social distancing. Social distancing
masih rendah (sekitar 3%), namun bagi diterapkan oleh pemerintah dalam
orang yang berusia lanjut, dan orang- rangka membatasi interaksi manusia dan
orang dengan kondisi medis yang sudah menghindarkan masyarakat dari
ada sebelumnya (seperti diabetes, kerumunan agar terhindar dari
tekanan darah tinggi dan penyakit penyebaran Covid-19 (Purbawati dkk.
jantung), mereka biasanya lebih rentan 2020).
untuk menjadi sakit parah. Melihat Hasil observasi dalam upaya
perkembangan hingga saat ini, lebih dari pencegahan penularan Covid-19
50% kasus konfirmasi telah dinyatakan diperlukan adanya penyuluhan
membaik, dan angka kesembuhan akan mengenai cara pencegahan penularan
terus meningkat (WHO 2020). Covid-19 kepada masyarakat di
Penyakit ini dapat menyebar melalui kawasan Banjar Kertha Sari yang
tetesan kecil (droplet) dari hidung atau bertujuan untuk memberikan informasi
mulut pada saat batuk atau bersin. dan menambah wawasan masyarakat
Droplet tersebut kemudian jatuh pada dalam pencegahan penularan Covid-19
benda di sekitarnya. Kemudian jika ada di kawasan tersebut. Selain itu,
orang lain menyentuh benda yang sudah pelatihan pembuatan desinfektan dan
terkontaminasi dengan droplet tersebut, face shield dengan menggunakan bahan
lalu orang itu menyentuh mata, hidung yang ramah lingkungan kepada STT
atau mulut (segitiga wajah), maka orang Banjar Kertha sebagai generasi muda
itu dapat terinfeksi Covid-19. Sampai yang tanggap terhadap permasalahan
saat ini, para ahli masih terus melakukan terkini dan mengikutsertakan STT
penyelidikan untuk menentukan sumber Banjar Kertha Sari dalam penyemprotan
virus, jenis paparan, dan cara desinfektan secara rutin di kawasan
penularannya. Saat ini WHO menilai Banjar Kertha Sari karena di kawasan
bahwa risiko penularan dari seseorang tersebut sebelumnya belum pernah
yang tidak bergejala Covid-19 sama dilakukan penyemprotan desinfektan.
sekali sangat kecil kemungkinannya. Selain itu, meningkatkan imunitas tubuh
Namun, banyak orang yang individu masyarakat juga sangat
teridentifikasi Covid-19 hanya diperlukan, dengan mengajak mereka
mengalami gejala ringan seperti batuk untuk rutin berolahraga dan makan
ringan, atau tidak mengeluh sakit, yang makanan yang sehat agar dapat
mungkin terjadi pada tahap awal dijadikan rutinitas sehari-hari.
penyakit (WHO 2020).
Sejumlah kebijakan diambil oleh PERUMUSAN MASALAH
pemerintah untuk mencegah penyebaran Berdasarkan observasi yang telah
Covid-19, diantaranya melarang warga dilakukan, beberapa masalah yang

2
ditemukan untuk diangkat menjadi risiko tinggi terkena Covid-19, dan
sebuah program yaitu: cara adaptasi pada masa new normal.
a. Belum dilakukannya penyuluhan b. Melakukan pelatihan pembuatan
kepada masyarakat mengenai desinfektan dengan bahan yang
pencegahan penularan Covid-19, ramah lingkungan seperti air, cuka
orang-orang yang memiliki faktor putih, dan minyak essential (kayu
risiko tinggi terkena Covid-19, dan putih) serta face shield menggunakan
bagaimana cara beradaptasi pada era mika, gabus hati, dan karet elastis.
new normal. c. Melakukan penyemprotan
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat desinfektan di lingkungan Banjar
mengenai cara pembuatan Kertha Sari dibantu oleh STT Br.
desinfektan dan face shield dengan Kertha Sari.
menggunakan bahan yang ramah d. Melaksanakan senam untuk ibu-ibu
lingkungan. PKK dan diiringi pembagian
c. Belum pernah dilakukan makanan sehat dengan menu yang
penyemprotan desinfektan dirumah- berbeda-beda setiap minggunya di
rumah warga sekitar banjar tersebut. akhir acara.
d. Rendahnya kesadaran masyarakat
untuk berolah raga dan makan METODE PELAKSANAN
makanan yang bergizi guna menjaga a. Metode Penyuluhan
imunitas tubuh masyarakat itu Metode ini merupakan metode yang
sendiri. digunakan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat seperti
SOLUSI YANG DIBERIKAN penyuluhan mengenai cara
Berdasarkan dari perumusan pencegahan penularan Covid-19,
masalah yang didapat dan hasil orang-orang yang berisiko tinggi
observasi yang telah dilakukan dengan terkena Covid-19, dan cara
mewawancarai kelian adat dan kelian beradaptasi pada era new normal.
dinas serta masyarakat di banjar b. Metode Pelatihan
tersebut, solusi yang dapat mahasiswa Metode ini merupakan metode yang
berikan mahasiswa tuangkan ke dalam digunakan untuk memberikan
satu program kerja dengan 4 spesifikasi pelatihan secara langsung kepada
kegiatan yaitu: masyarakat mengenai pembuatan
a. Melakukan penyuluhan serta edukasi desinfektan dan face shield dengan
yang akan dilakukan oleh petugas bahan dasar yang ramah lingkungan.
kesehatan setempat dengan materi Pada saat pelaksanaan program,
pencegahan penularan Covid-19, sasaran mempraktikan langsung cara
orang-orang yang memiliki faktor pembuatannya.

3
penyemprotan desinfektan di
c. Metode Praktik lingkungan banjar, serta senam ibu-ibu
Metode ini merupakan metode yang PKK dan pembagian makanan sehat.
berhubungan langsung dengan Perubahan gaya hidup masyarakat
tindakan ditempat seperti harus dibarengi dengan memberikan
penyemprotan desinfektan yang informasi kepada masyarakat mengenai
dilakukan di lingkungan sekitar Covid-19 khususnya tentang cara
banjar dengan menggunakan bahan pencegahan penularan Covid-19.
dasar yang ramah lingkungan. Selain Dengan terlaksananya program kegiatan
itu, meningkatkan imunitas tubuh penyuluhan upaya pencegahan
masyarakat dengan mengajak ibu-ibu penularan Covid-19 yang dilakukan
PKK senam dan membagikan oleh petugas kesehatan setempat maka
makanan sehat juga termasuk dalam semakin banyak masyarakat yang
metode praktik. Dalam proses berkesempatan untuk ikut serta dalam
pelaksanaannya tetap mematuhi kegiatan penyuluhan. Dalam
protokol kesehatan.
pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini,
materi yang dibawakan oleh petugas
HASIL PENGABDIAN DAN
kesehatan setempat mengenai cara
PEMBAHASAN
pencegahan penularan Covid-19, orang-
Pengabdian masyarakat yang
orang yang memiliki faktor risiko tinggi
dilaksanakan di Banjar Kertha Sari,
terkena Covid-19, dan cara beradaptasi
Desa Pemecutan Kaja berhasil
pada era new normal. Pada program
ditingkatkan melalui program kegiatan
penyuluhan pencegahan penularan kegiatan ini digunakan kuesioner
Covid-19 yang dilaksanakan oleh sebagai tolak ukur keberhasilan
petugas kesehatan setempat, pelatihan program. Adapun rekapitulasi hasil
pembuatan desinfektan dan face shield kuesioner dari masyarakat Banjar
dengan bahan yang ramah lingkungan, Kertha Sari, Desa Pemecutan Kaja
adalah sebagai berikut:

Tabel Rekapitulasi Kuesioner Penyuluhan Pencegahan Penularan Covid-19


N Soal Kuesioner Jumlah Persentase Jawaban Hasil
O Responden Benar Perbandingan
(n) Sebelum Sesudah
1. Berapakah tahapan mencuci tangan menurut 10 50% 90% +40%
WHO?
2. Manakah yang termasuk gejala Covid-19? 10 60% 100% +40%
3. Manakah yang termasuk cara paling efektif 10 50% 100% +50%
untuk membunuh virus?
4. Berapa lama kah masa inkubasi dari Covid- 10 60% 100% +40%
19?

4
5. Siapa saja yang memiliki risiko tinggi 10 50% 90% +40%
terkena Covid-19?
6. Apa saja yang bukan menjadi faktor 10 60% 100% +40%
pendukung meningkatnya risiko Covid-19?
7. Apa yang dimaksud dengan new normal? 10 40% 90% +50%
8. Berapakah jarak minimal dengan orang lain 10 60% 100% +40%
saat berada diluar rumah?
9. Manakah yang paling efektif untuk 10 40% 90% +50%
mencegah jalan masuknya Covid-19?
10. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam 10 60% 100% +40%
menghadapi masa new normal?
Untuk rumus perhitungan jawaban sebelum dan sesudah penyuluhan adalah sebagai
berikut:
Total Jawaban Benar
Persentase jawaban benar: x 100%
Total Skor Max

Berdasarkan tabel rekapitulasi Kegiatan penyuluhan mengenai


perbandingan jawaban yang benar pencegahan Covid-19 ini memberikan
sebelum dan sesudah penyuluhan hasil masyarakat menjadi lebih
mengenai upaya pencegahan penularan mengetahui informasi seputar
Covid-19 di Banjar Kertha Sari, maka pencegahan penularan Covid-19, orang-
tanggapan responden terhadap orang yang berisiko tinggi terkena
pertanyaan kuesioner pertama terjadi Covid-19 dan protokol kesehatan di era
peningkatan 40%, kuesioner kedua new normal. Kegiatan ini berhasil dan
terjadi peningkatan 40%, kuesioner berjalan lancar karena didukung oleh
ketiga terjadi peningkatan 50%,
antusiasme masyarakat dan kesadaran
kuesioner keempat terjadi peningkatan
masyarakat yang tinggi untuk mengikuti
40%, kuesioner kelima terjadi
kegiatan penyuluhan yang telah
peningkatan 40%, kuesioner keenam
dilaksanakan.
terjadi peningkatan 40%, kuesioner
ketujuh terjadi peningkatan 50%,
kuesioner ke delapan terjadi
peningkatan 40%, kuesioner kesembilan
terjadi peningkatan 50%, dan kuesioner
ke sepuluh terjadi peningkatan 30%.
Secara umum, terjadi peningkatan
tingkat pengetahuan sasaran yaitu 43%.
Hal ini membuktikan bahwa kegiatan
penyuluhan berjalan dengan baik dan Gambar 1. Kegiatan penyuluhan serta
lancar karena didukung oleh antusiasme edukasi yang dilakukan oleh Petugas
masyarakat dalam mengikuti Kesehatan setempat.
penyuluhan pencegahan penularan
Covid-19.

5
Program kegiatan selanjutnya Minyak kayu putih secara tradisional
adalah pelatihan pembuatan desinfektan digunakan untuk mengurangi gangguan
dan face shield dengan menggunakan saluran pernafasan dan mengobati
bahan yang ramah lingkungan di rumah- infeksi. (Nadjib dkk 2014) dalam
rumah warga di kawasan banjar dengan penelitiannya menyebutkan terdapat
melibatkan STT Banjar Kertha Sari. bukti yang menunjukkan bahwa uap
Penularan Covid-19 dapat minyak esensial dari kayu putih efektif
dicegah dengan senantiasa menjaga sebagai antibakteri dan layak
kebersihan diri dan lingkungan dengan dipertimbangkan penggunaannya dalam
enggunakan desinfektan. Disinfektan pengobatan atau pencegahan pasien
adalah bahan kimia seperti lisol, kreolin, dengan infeksi saluran pernapasan di
yang digunakan untuk mencegah rumah sakit.
terjadinya pencemaran jasad resik. Cara pembuatan desinfektan ini
Disinfektan merupakan cara dilakukan dengan menyiapkan botol
menghilangkan atau membunuh segala sprayer dan gelas ukur, kemudian
hal terkait mikroorganisme baik virus masukkan air cuka sebanyak 250ml ke
maupun bakteri, pada objek permukaan dalam botol sprayer, 250cc air, dan 12-
benda mati. Proses desinfeksi dapat 24 tetes minyak essensial atau minyak
menghilangkan 60% - 90% jasad renik. kayu putih. Selanjutnya kocok botol
Desinfektan digunakan secara luas sprayer dan dapat disimpan pada tempat
untuk sanitasi baik dirumah tangga, yang aman dan tidak terkena sinar
laboratorium dan rumah sakit (Shaffer matahari secara langsung. Cara
2013). penggunaannya dengan menyemprot
Desinfektan yang berbahan dasar media yang akan didesinfeksi dan
alami sangat diperlukan untuk dibilas dengan lap microfiber.
meminimalisir efek samping yang dapat
merugikan kesehatan tubuh individu.
Alat dan bahan yang digunakan dalam
program kegiatan pembuatan
desinfektan yang ramah lingkungan
adalah botol sprayer, minyak kayu putih
sebanyak, cuka, dan air. Cara kerja
disinfektan alami ini adalah cuka putih
dengan pH dan asam asetatnya yang
rendah dapat menghambat pertumbuhan Gambar 2. Kegiatan pelatihan
mikroorganisme. Cuka adalah antiseptik pembuatan desinfektan yang ramah
ringan. Sementara minyak esensial lingkungan.
menambahkan kualitas antibakteri,
antivirus, dan antijamur (Larasati 2020).

6
Kegiatan pelatihan pembuatan percikan infeksius pasien saat
desinfektan dengan bahan dasar yang melakukan perawatan. Dalam
ramah lingkungan ini memberikan hasil masyarakat, penggunaan face shield
masyarakat sasaran mampu membuat belum terlaksana dengan baik. Banyak
desinfektan secara mandiri dan dapat masyarakat yang kurang mengetahui
menyalurkan informasi ini kepada pentingnya penggunaan face shield
warga lainnya. Kegiatan ini berhasil sebagai alat pelindung diri.
berjalan dengan baik didukung oleh Pelatihan pembuatan face shield
adanya minat masyarakat sasaran untuk dilakukan dengan melibatkan STT
menerima segala informasi terkait Banjar Kertha Sari dengan harapan
Covid-19. informasi ini dapat disebarkan kepada
Tempat dan fasilitas umum masyarakat lainnya. Alat dan bahan
merupakan area dimana masyarakat yang digunakan dalam pembuatan face
melakukan aktifitas kehidupan sosial shield diantaranya mika bening, gabus
dan berkegiatan dalam memenuhi hati, dan karet elastis, double tip,
kebutuhan hidupnya. Risiko pergerakan gunting, dan pembolong kertas. Adapun
orang dan berkumpulnya masyarakat langkah-langkah dari pembuatan face
pada tempat dan fasilitas umum, shield itu sendiri adalah sebagai berikut:
memiliki potensi penularan Covid-19 a. Potong plastik sesuai ukuran
yang cukup besar. Agar aktifitas tetap yang diinginkan. Bagian bawah
dapat berjalan, maka masyarakat perlu plastic mika bening dipotong
menggunakan standar alat pelindung menggunakan gunting
diri (APD) di tempat dan fasilitas membentuk setengah lingkaran.
umum. b. Lubangi bagian atas mika bening
Program kegiatan pelatihan bagian kiri dan kanan dengan
pembuatan face shield adalah cara untuk pembolong kertas untuk tempat
mewujudkan prinsip pencegahan masuknya karet elastis.
penularan Covid-19 pada individu yang c. Tempelkan double tip dibagian
dilakukan dengan menghindari jalan dalam atas plastik mika bening.
masuknya virus melalui mata, hidung, d. Masukkan karet elastis ke dalam
dan mulut. Salah satu tindakan untuk lubang pada mika bening.
menghindari ketiga jalan masuk tersebut e. Face Shield siap untuk
dengan menggunakan alat pelindung digunakan.
diri berupa face shield. Kegiatan pelatihan pembuatan
Face Shield merupakan alat face shield bertujuan untuk
pelindung wajah umumnya terbuat dari memperketat protokol kesehatan
plastik jernih transparan yang menutupi didalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
wajah sampai ke dagu sebagai proteksi ini memberikan hasil masyarakat
ganda bagi tenaga kesehatan dari mampu membuat face shield sederhana

7
dan dapat melakukan pelatihan kepada cairan desinfektan sangat besar seperti
keluarga dan masyarakat di lingkungan efek samping yang terjadi pada kulit,
sekitar. mata, dan pernafasan.
Desinfektan ini sebagian besar
adalah berspektrum luas, artinya tidak
hanya membunuh virus Covid-19 yang
menjadi sasaran, tetapi juga dapat
membunuh mikroorganisme lain yang
seharusnya ada di lingkungan, misalnya
yang diperlukan untuk mengurai
sampah. Hal ini akan mengganggu
keseimbangan lingkungan.
Gambar 3. Kegiatan pelatihan
pembuatan face shield.

Untuk mencegah penularan


Covid-19 akibat droplet yang menempel
pada permukaan perlu dilakukan
desinfeksi lingkungan. Program
kegiatan penyemprotan desinfektan
yang biasa dikenal dengan desinfeksi
Gambar 4. Kegiatan penyemprotan
dilakukan dengan menggunakan bahan
desinfektan.
alami. Desinfektan dapat digunakan
untuk membersihkan permukaan benda
Oleh karena itu, program
dengan cara mengusapkan larutan
kegiatan penyemprotan desinfektan
desinfektan pada bagian yang
yang dilakukan di kawasan Banjar
terkontaminasi, misalnya pada lantai,
dinding, permukaan meja, daun pintu, Kertha Sari dengan melibatkan STT
pagar rumah, tiang listrik, dll. Banjar Kertha Sari dilaksanakan sesuai
Penggunaan desinfektan dengan teknik dengan jadwal yang telah disepakati
spray atau fogging telah digunakan sehingga kegiatan ini dapat
untuk mengendalikan jumlah dilaksanakan secara berkelanjutan guna
antimikroba dan virus di ruangan yang menjaga lingkungan Banjar Kertha Sari
berisiko tinggi. Desinfektan bersih dan sehat. Kegiatan
diaplikasikan pada permukaan benda- penyemprotan disinfektan yang
benda mati agar jumlah kontaminan dilakukan secara rutin akan memberikan
virus atau mikroorganisme yang efek yang lebih baik bagi masyarakat
menempel berkurang. Sedangkan, risiko sekitar Banjar Kertha Sari. Bahan ramah
yang diterima oleh manusia jika terkena lingkungan yang digunakan akan

8
memberikan dampak positif dan tidak menggunakan iringan musik yang antara
akan mengganggu keseimbangan lain berguna untuk meningkatkan
lingkungan. Keberhasilan kegiatan ini motivasi latihan dan kecepatan latihan.
didukung oleh adanya kebutuhan Dengan demikian intensitas latihan
masyarakat dan agar dapat merasakan dapat diatur dengan pengaturan tempo
lingkungan yang bersih dan sehat. musik yang mengiringinya. Senam
Selain dengan cara menjaga aerobik merupakan salah satu bentuk
kebersihan diri dan lingkungan serta latihan aerobik selain bersepeda, renang,
menerapkan protokol kesehatan, cara jogging, berlari dan permainan seperti
pencegahan penularan Covid-19 juga bulu tangkis, sepak bola, tenis dan
dapat dilakukan dengan meningkatkan sebagainya. Dalam senam aerobik
daya tahan tubuh. Virus pada dasarnya dipilih gerakan yang mudah,
dapat dilawan dengan system imun yang menyenangkan dan bervariasi sehingga
kuat yang dapat diciptakan dengan pola memungkinkan seseorang untuk
makan dan pola hidup sehat. melakukannya secara teratur dalam
Program kegiatan selanjutnya kurun waktu yang lama (Purwanto
adalah senam untuk ibu-ibu PKK dan 2011).
pembagian makanan sehat penting Upaya peningkatan kesehatan
dilakukan untuk meningkatkan imunitas sesungguhnya dapat dilakukan oleh
tubuh masyarakat. Imunitas tubuh yang setiap orang melalui kegiatan sederhana.
kuat akan membantu melindungi tubuh Disamping berolahraga, pengaturan pola
dari serangan virus dan penyakit. makan juga merupakan usaha sederhana
Olahrag yang baik dan untuk meningkatkan imunitas tubuh.
dapat meningkatkan sistem imun serta Dalam hal ini pengaturan pola makan
menjaga daya tahan tubuh adalah yang yang aman dan bergizi tidak hanya
tidak dilakukan secara berlebih dengan mampu mencegah penularan Covid-19
intensitas tinggi atau overtraining. namun dapat meminimalkan penyakit
Olahraga yang baik dilakukan dengan lainnya yang mampu memperburuk
intensitas sedang dan secara rutin. kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan
Dewasa ini banyak sekali kolesterol.
program latihan fisik yang ditawarkan Adapun kandungan-kandungan
untuk mencapai tingkat kebugaran dari sumber makanan sehat yang
jasmani yang diharapkan, diantaranya sederhana salah satunya adalah jagung.
adalah senam aerobik. Senam aerobik Selain sebagai sumber karbohidrat,
merupakan latihan yang menggunakan jagung juga merupakan sumber protein
seluruh otot terutama otot-otot besar, yang penting. Jagung kaya akan
dengan gerakan yang terus menerus, komponen pangan fungsional, termasuk
berirama dan berkelanjutan. Pada serat pangan yang dibutuhkan tubuh,
pelaksanaannya senam aerobik asam lemak essensial, isoflavon,

9
mineral (Ca, Mg, K, Na, P, Ca, dan Fe), memberikan hasil masyarakat menjadi
antosianin, betakaroten (provitamin A), lebih peduli dan memiliki insiatif untuk
komposisi asam amino essensial, dan menjaga kesehatan dirinya serta
lainnya. Selain jagung makanan sehat keluarganya.
yang sederhana adalah kacang hijau atau
kacang kedelai, pisang rebus, telur KESIMPULAN DAN SARAN
rebus, dan umbi-umbian (Suyanti dan Setelah dilaksanakannya
Supriyadi 2008). kegiatan Pengabdian Masyarakat di
kawasan Banjar Kertha Sari Desa
Pemecutan Kaja, masyarakat dapat
menambah wawasan mereka mengenai
cara pencegahan penularan Covid-19,
orang-orang yang berisiko tinggi
terkena Covid-19, dan cara beradaptasi
pada era new normal sehingga
masyarakat mampu lebih mawas diri
dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
masyarakat dapat membuat dan
Gambar 5. Kegiatan senam untuk ibu-
melakukan desinfeksi mandiri di rumah
ibu PKK
masing-masing, masyarakat dapat
membuat dan mengetahui pentingnya
menggunakan face shield, serta
masyarakat dapat meningkatkan
imunitas tubuh mereka dengan
berolahraga yang rutin dan makan
makanan yang bergizi.
Diharapkan kegiatan yang telah
dilakukan dapat terus dilaksanakan oleh
Gambar 6. Pembagian makanan sehat setiap lapisan masyarakat di Banjar
setelah kegiatan senam berakhir. Kertha Sari. Masyarakat diharapkan
tetap menerapkan protokol kesehatan
Program kegiatan senam dan dalam kehidupan sehari-hari guna
pembagian makanan sehat yang mencegah penularan Covid-19.
dilaksanakan di Pura Luhu Batur Banjar Penyemprotan desinfektan dan upaya
Kertha Sari dengan melibatkan 10 ibu- meningkatkan imunitas tubuh seperti
ibu PKK dilaksanakan guna mendorong berolahraga dan makan makanan yang
kebiasaan baru dan kegiatan ini bergizi diharapkan tetap dilaksanakan
secara rutin di kawasan Banjar Kertha
Sari.

10
DAFTAR PUSTAKA
Agustina*, Z. A. (2017). Pemanfaatan Minyak Kayu Putih (Melaleuca leucadendra
Linn). Kayu Putih. (Zulfa Auliyati, dkk), 7, 120-126.
Desinfektan dan Bilik
Disinfektan sebagai Upaya
Kementrian Kesehatan. (2020). Pencegahan Virus Covid 19 di
Keputusan Menteri Kesehatan Mlajah Bangkalan Madura.
Republik Indonesia Nomor Jurnal Abdidas, 1(5), 345-351
Hk.01.07/Menkes/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19).
Diakses pada tanggal 22
September 2020 dari
https://covid19.go.id/p/regulasi/k
eputusan-menteri-kesehatan-
republik-indonesia-nomor-
hk0107menkes4132020.
Kementrian Kesehatan. (2020). Virus
COVID-19. Diakses pada
tanggal 23 September 2020 dari
https://www.kemkes.go.id/folder
/view/full-content/structure-
faq.html
Larasati, A. L., & Haribowo, C. (2020).
Penggunaan Desinfektan dan
Antiseptik Pada Pencegahan
Penularan Covid-19 di
Masyarakat. Majalah
Farmasetika, 5(3), 137-145.
Purwanto. (2011). Dampak Senam
Aerobik terhadap Daya Tahan
Tubuh. Volume 1. Edisi 1. Juli
2011. ISSN: 2088-6802, 1, 1-9.
Suryandari, N., & Haidarravy, S.
(2020). Pembuatan Cairan

11
12

Anda mungkin juga menyukai