Oleh : Kelompok 2
1. Devi Octaviana 195070209111016 8. Dinda Amalia O.P. 195070209111023
2. Nur Ida Lathifah 195070209111016 9. Sunarmi 195070209111023
3. Ahmad Umar M. 195070209111017 10. Dewi Luberty W. 195070209111024
4. Muda Wamah 195070209111018 11. Alvin Fitri Hendika 195070209111025
5. Nindy Claudia A. 195070209111019 12. Inggit Fatharani A. 195070209111026
6. Aulia Putri Atisya 195070209111020 13. Anis Mahruniya 195070209111027
7. Wardatul Ummah 195070209111021 14. Nabilah Alwafi T.S. 195070209111028
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tema :Osteoporosis
A. TUJUAN
1. TIU
2. TIK
1. Pengertian osteoporosis.
4. Pencegahan osteoporosis
C. METODE
1. Ceramah.
2. Tanya jawab
3. diskusi
D. MEDIA
1. Video
2. Laptop
3. Layar proyektor
4. LCD
E. PELAKSANAAN
No. WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
1. 3 Menit Pembukaan :
- Membuka Menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan Mendengarkan
salam. Memperhatikan
- Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari penyuluhan
- Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
- Menjelaskan Memperhatikan
tentang pengertian
osteoporosis
Menjelaskan Memperhatikan
tentang tanda dan
gejala
osteoporosis. Memperhtikan
- Menjelaskan
tentang factor
resiko yang
mempengaruhi Memperhatikan
osteoporosis.
- Mencontohkan
bentuk kelainan
tulang yang terjadi
pada osteoporosis. Memperhatikan
- Menjelaskan
makanan yang
dianjurkan untuk
mencegah
osteoporosis.
3. 7 menit Penutup :
- Menanyakan pada Membalas ucapan
audience tentag terimakasi.
materi yang telah
diberikan dan Menjawab salam
reinforcement penutup.
kepada audience
yang telah
menjawab
pertanyaan
- Memberi
kesimpulan
- Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta
peserta.
- Mengucapkan salam
penutup.
F. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Diharapkan 90% lansia datang untuk mengikuti kegiatan
penyuluhan.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
2. Evaluasi Hasil
Lansia mengetahui tentang Osteoporosis.
Diharapkan 70% lansia mengerti tentang penyakit osteoporosis.
G. referensi
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-p2ptm/germas-dalam-pengendalian-
dan-pencegahan-osteoporosis
Materi Penyuluhan
OSTEOPOROSIS
A. Definisi
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo dan porous,
osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos.
Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang
mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang,
disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang.
Menurut WHO pada InternationalConsensusDevelopmentConference,
di Roma, Itali, 1992 Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat-
sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan
mikroarsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada
akhirnya menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang dengan
resiko terjadinya
patah tulang.
3. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan bertambah bila
melakukan aktivitas.
paraparesis.
Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun
resiko ini menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini:
1. Merokok
2. Konsumsi alcohol
Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil
cadangan kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme
lainnya, sehingga pada usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai
terjadi. Untuk itu bagi wanita yang sudah berumur 30 tahun dianjurkan
untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium
D. PENCEGAHAN
Selain olah raga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat
berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.
6. Mengkonsumsi obat.
Cara-cara pencegahan osteoporosis :
Rajin berolah raga
Upayakan mencapai berat tubuh yang ideal
Penuhi kebutuhan nutrisi tulang dengan menambah Kalsium clan
vitamin D
Hilangkan kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol clan
kafein.
Berjemur ± 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau
sore hari, membantu tubuh untuk mensintesa atau
membuat vitamin D-nya sendiri
Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)
Susu :
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya akan
magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya akan asam
lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu menguatkan tulang.
Wortel
Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene dan betacryptoxanthin yang baik
untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah
dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila
dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda juga dapat mengonsumsi wortel
sebagai campuran salad.
Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi
sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olah raga beban
misalnya berjalan dan menaiki tangga tetapi berenang tidak meningkatkan
kepadatan tulang.
Dr. Ade Tobing, Sp.KO kini mengenalkan yang disebut latihan jasmani yang
baik, benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan BBTT ternyata terbukti
bermanfaat dalam memelihara dan meningkatkan massa tulang. Oleh sebab itu,
latihan fisik (BBTT) dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit
osteoporosis.
F. PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita,
terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin
D dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa
mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat,
yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga
digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita
pasca menopause
meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang
panggul
mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air
pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau
minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian
atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30
menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki
kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah
tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk
suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang
bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak
dianjurkan. Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan
tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar
testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul
biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya
digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai
nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasangsupportive back
brace dan dilakukan terapi fisik.