opik : Osteoporosis
ub topik : Cara Mencegah Osteoporosis
asaran : Lansia
empat : Stikes Surya Global Yogyakarta
ari/Tanggal : Senin/ 17-Oktober-2011
Waktu : 15 Menit
enyuluh : Rica Rahmayati
I. TUJUAN
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, para lansia dapat mengetahui mengenai
Osteoporosis.
II. SASARAN
Lansia.
III. MATERI
1. Pengertian osteoporosis.
2. Tanda dan gejala osteoporosis.
3. Faktor resiko yang mempengaruhi osteoporosis.
4. Cara mencegah Osteoporosis.
5. Makanan yang baik untuk mencegah osteoporosis.
V. METODE
Bermain peran
VI. MEDIA
1. Model
2. Leaflet Osteoporosis
VII. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Diharapkan 90% lansia datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
2. Evaluasi Hasil
Lansia mengetahui tentang Osteoporosis.
Diharapkan 70% lansia mengerti tentang penyakit osteoporosis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Frost HM, Thomas CC. Bone Remodeling Dynamics. Springfield, IL: 1963.
2. Riggs, B.L.; Melton, Lj 3.r.d. (2005). "The worldwide problem of osteoporosis: insights afforded
by epidemiology.".
3. Cauley JA, Hochberg MC, Lui LY et al (2007). "Long-term Risk of Incident Vertebral
Fractures". JAMA 298: 27612767.
4. http://agen-xamthoneplus-jakarta.com/
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis
6. http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/04/faktor-faktor-yang-menyebabkan-
penyakit.html
Penyuluh
Materi Penyuluhan
OSTEOPOROSIS
A. PENGERTIAN OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa
massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis primer Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan
juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
Osteoporosis sekunder sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang
berhubungan dengan :
Cushings disease
Hyperthyroidism
Hyperparathyroidism
Hypogonadism
Kelainan hepar
Kegagalan ginjal kronis
Kurang gerak
Kebiasaan minum alkohol
Pemakai obat-obatan/corticosteroid
Kelebihan kafein
Merokok
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada
wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul
lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk
menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah.
Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko ini
menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini:
1. Merokok
2. Konsumsi alcohol
3. Diet rendah kalsium
4. Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksia
5. Menopause yang lebih awal
Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil cadangan
kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya, sehingga pada usia ini
pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu bagi wanita yang sudah berumur
30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium.
D. PENCEGAHAN
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis yaitu :
1. Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang yang dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi kalsium yang cukup.
Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya akan magnesium yang
membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic
acid yang membantu menguatkan tulang.
Wortel
Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene dan betacryptoxanthin yang baik untuk
mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah dalam keadaan
masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila dibandingkan yang sudah dimasak
matang. Anda juga dapat mengonsumsi wortel sebagai campuran salad.
Usahakan untuk mengonsumsi makanan diatas setiap hari agar Anda memiliki tulang yang
kuat.
Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis dibandingkan
pria. Karena penyakit ini baru muncul setelah usia lanjut, wanita muda harus sadar dan segera
melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, antara lain:
1. Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
kalsium yang cukup. Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa
meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak
mendapatkan cukup kalsium.
Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis harian yang dianjurkan untuk usia produktif
adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk usia lansia dianjurkan 1200 mg per hari.
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya
kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Pilihlah makanan sehari-hari yang kaya
kalsium seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan.
2.Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)
Sinar matahari terutama UVB membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam pembentukan massa tulang. Untungnya, Indonesia beriklim tropis sehingga sinar
matahari berlimpah. Berjemurlah di bawah sinar matahari selama 30 menit pada pagi hari
sebelum jam 09.00 dan sore hari sesudah jam 16.00.
3.Melakukan olah raga dengan beban
Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai
beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olah raga beban misalnya berjalan dan
menaiki tangga tetapi berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Dr. Ade Tobing, Sp.KO kini mengenalkan yang disebut latihan jasmani yang baik, benar,
terukur dan teratur (BBTT). Latihan BBTT ternyata terbukti bermanfaat dalam memelihara dan
meningkatkan massa tulang. Oleh sebab itu, latihan fisik (BBTT) dapat dilakukan untuk
mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis.
4.Gaya hidup sehat
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan gaya hidup sehat. Menghindari rokok dan alkohol
memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan risiko osteoporosis. Konsumsi kopi,
minuman bersoda, dan daging merah pun dilakukan secara bijak.
5.Hindari obat-obatan tertentu
Hindari obat-obatan golongan kortikosteroid. Umumnya steroid ini diberikan untuk penyakit
asma, lupus, keganasan. Waspadalah penggunaan obat antikejang. Jika tidak ada obat lain,
maka obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi dengan dipantau oleh dokter.
6.Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu)
Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum
bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun
setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa
memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang.
Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif
daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap
payudara atau rahim.
Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri
atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.
F. PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama
yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang
mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen
(biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau
menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi
hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain.
Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah
meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh
diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau
penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang
belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot
hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami
kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin
D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium
dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi
dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat,
diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.