Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OSTEOPOROSIS

Disusun oleh :

Ari Suhendra 200114001


Bagas Riski Pratama 200114002
Dedek Agustina 200114003
Deni Sahputra 200114004
Feri Armanda 200114005

Dosen Pengampu:
Siti Saodah,S.Kep.Ns.,M.Kep

UNIVERSITAS PUTRA ABADI LANGKAT


PROGRAM STUDI S1 KEPERATAN
TA.2022
SATUAN ACARA PENYULUHANOSTEOPOROSIS

Topik : Osteoporosis

Sub topik : Cara Mencegah Osteoporosis


Sasaran : Lansia
Tempat : Balai Desa Selotong
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2022
Waktu : 30 Menit

Penyuluh :

1. TUJUAN

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, para lansia dapat mengetahui


mengenai Osteoporosis.
B. Tujuan Instruksional Khusus

- Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat


menyebutkan kembali pengertian osteoporosis dengan benar.
- Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat
menyebutkan kembali tanda dan gejala menopause dengan benar.
- Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat
menyebutkan kembali factor resiko penyebab osteoporosis dengan benar.
- Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat
menyebutkan kembali bagaimana cara mencegah osteoporosis.
- Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat
menyebutkan kembali kelaian tulang yang terjadi pada osteoporosis.
- Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat
menyebutkan kembali makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis.
2. SASARAN
Lansia
3. MATERI

Terlampir
4. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN KEGIATAN

PENYULUH PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
· Menjawab salam
· Membuka
kegiatan dengan
mengucapkan salam.
· Mendengarkan
· Memperkenalkan
diri · Memperhatikan
· Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan
· Menyebutkan · Memperhatikan
materi yang akan
Diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
· Memperhatikan
· Menjelaskan
tentang pengertian
osteoporosis
· Menjelaskan
· Memperhatikan
tentang tanda dan gejala
osteoporosis.
· Menjelaskan
tentang factor resiko
· Memperhtikan
yang mempengaruhi
osteoporosis.
· Mencontohkan
bentuk kelainan tulang
yang terjadi pada
osteoporosis. · Memperhatikan
· Menjelaskan
makanan yang
dianjurkan untuk

mencegah osteoporosis.
· Memperhatikan
3. 5 menit Penutup :
· Membalas ucapan
· Mengucapkan
terimakasi.
terimakasih atas peran
serta peserta.
· Menjawab salam
· Mengucapkan
penutup.
salam penutup.

5. METODE

Ceramah dan Tanya Jawab

6. MEDIA

Leafl
etppt
7. EVALUASI

a. Evaluasi Proses

- Diharapkan 90% lansia datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.

- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

b. Evaluasi Hasil

- Lansia mengetahui tentang Osteoporosis.

- Diharapkan 70% lansia mengerti tentang penyakit osteoporosis.


OSTEOPOROSIS

A. PENGERTIAN OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa
massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama
pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada
wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa
mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang
sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah.

B. TANDA DAN GEJALA

Tanda – tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya patah tulang di


pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah terjatuh atau trauma yang
ringan.

C. FAKTOR RESIKO yang mempengaruhi OSTEOPOROSIS

Risiko osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, menopause, keturunan, amenore,
gaya hidup tidak aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, merokok, terlalu banyak
minum alkohol, mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang,dan
sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis.
Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko ini
menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini:
1. Merokok

2. Konsumsi alcohol

3. Diet rendah kalsium

4. Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksia

5. Menopause yang lebih awal


Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil cadangan
kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya, sehingga pada
usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu bagi wanita yang sudah
berumur 30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium.

D. PENCEGAHAN

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis yaitu:

1. Asupan kalsium cukup

Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang yang dapat dilakukan


dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup.
2. Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)

Sinar matahari UV B membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan


tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemur ± 15 menit di bawah sinar
matahari pagi atau sore hari, membantu tubuh untuk mensintesa atau membuat
vitamin D-nya sendiri
3. Melakukan olah raga dengan beban

4. Selain olah raga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat
berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.
5. Gaya hidup sehat

Menghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam


menurunkanresiko asteoporosis.
6. Hindari obat-obatan golongan kortikostiroid

Umumnya steroid ini diberikan untuk penyakit asma, lupus, keganasan.

7. Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)


E. MAKANAN YANG DIANJURKAN

• Susu: Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk


menjaga kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar
kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk.
Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan susu
seperti keju, es krim dan lain-lain.

• Kacang-kacangan: Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang


tanah kaya akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya
akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu mengu

• Wortel: Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene dan betacryptoxanthin


yang baik untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan
makanlah dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik
bila dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda juga dapat mengonsumsi
wortel sebagai campuran salad.
• Usahakan untuk mengonsumsi makanan diatas setiap hari agar Anda memiliki
tulang yang kuat. Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit
osteoporosis dibandingkan pria.
F. PENGOBATAN

Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita,


terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D
dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan
estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa
memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk
mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:

• mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause

• meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul

• mengurangi angka kejadian patah tulang.


Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air
pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum
yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga
setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan
menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.

Patah tulang karena osteoporosis harus diobati.Patah tulang panggul biasanya diatasi
dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat,
diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul,S.Kep. 2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.


Jakarta: EGC.
Iyer, Patricia W,Camp H. Nancy.2004. Dokumentasi Keperawatan: suatu pendekatan
proses keperawatan , Edisi 3. Jakarta: EGC.
http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis.
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/04/faktor-faktor-yang-menyebabkan-
penyakit.html.

Anda mungkin juga menyukai