Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OSTEOPOROSIS

Disusun Oleh:

Nufrida Nur Hidayah

NIM. P1337420314084

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Ilmu Keperawatan Gerontik


Topik : Osteoporosis
Sasaran : Klien/ keluarga klien
Tempat : Rumah Klien Ny. N
Hari/Tanggal : Selasa, 28 Maret 2017
Waktu : 1 x 30 menit
Pelaksana : Nufrida Nur Hidayah

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit dalam kunjungan
1 kali tatap muka tentang penyakit Osteoporosis diharapkan klien/ keluarga
klien mengerti, memahami tentang penyakit Osteoporosis dan cara
penanganan serta pencegahannya.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit tentang
penyakit Osteoporosis diharapkan klien/ keluarga klien mampu untuk:
1. Menjelaskan pengertian Osteoporosis
2. Menjelaskan penyebab Osteoporosis
3. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoporosis
4. Menjelaskan pencegahan Osteoporosis
5. Menjelaskan penatalaksanaan Osteoporosis
6. Menjelaskan makanan yang dianjurkan Osteoporosis
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik

E. KEGIATAN PENYULUHAN
Pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan pada :
1 Tanggal : 28 Maret 2017
2 Waktu : 15.00 WIB
3 Tempat : Rumah Klien Ny. N

No Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


1 Pra Menyiapakan Satuan Acara 3 menit
Interaksi Penyuluhan & bahan
untuk leflet.
Menentukan kontrak waktu
& materi dengan keluarga
klien sebelum penyuluhan
dilakukan
2 Kerja Membuka kegiatan dengan Menjawab salam 1 menit
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri 1 menit
Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari
Memperhatikan
penyuluhan
1 menit
Menyebutkan materi yang
Memperhatikan
akan diberikan
Menggali pengetahuan 1 menit
Memperhatikan
keluarga klien mengenai
Osteoporosis
Menjelaskan tentang
Osteoporosis
Memberi kesempatan
Memperhatikan 3 menit
kepada keluarga untuk Bertanya menjawab
mengajukan pertanyaan pertanyaan yang 5 menit
kemudian didiskusikan dianjurkan
bersama & menjawab 5 menit
Memperhatikan
pertanyaan.
Memberikan leaflef
3 Evaluasi Menanyakan kepada Menjawab 5 menit
keluarga tentang materi pertanyaan
yang telah disampaikan,
dan reinforcement kepada
keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.
4 Terminasi Mengakhiri pertemuan & Mendengarkan 5 menit
mengucapkan terimakasih
atas partisipasi keluarga
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
F. EVALUASI
Keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertianp Osteoporosis
2. Menjelaskan penyebab Osteoporosis
3. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoporosis
4. Menjelaskan pencegahan Osteoporosis
5. Menjelaskan penatalaksanaan Osteoporosis
6. Menjelaskan makanan yang dianjurkan Osteoporosis
G. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas
berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan
kerapuhan tulang.
Jenis Osteoporosis ada dua yaitu Osteoporosis primer dan sekunder.
Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga
pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
Osteoporosis sekunder sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan
oleh penyakit yang berhubungan dengan: kelainan hepar, kegagalan
ginjal kronis, kurang gerak, kebiasaan minum alkohol.
2. Penyebab
a) Osteoporosis post menopausal terjadi karena kekurangan estrogen
(hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan
kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada
wanita yang berusia diantara 51-75 tahun,.
b) Osteoporosis senilis merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan
hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti
bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini
biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering
menyerang wanita..
c) Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis
sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-
obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan
kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-
obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon
tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan
merokok bisa memperburuk keadaan ini.

d) Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang


penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan
dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal,
kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas
dari rapuhnya tulang.
3. Tanda dan gejala
Tanda tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya
patah tulang di pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah
terjatuh atau trauma yang ringan. Kepadatan tulang berkurang secara
perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada
awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita
tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga
tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan
kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun.
Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau
karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan
dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri
jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan
terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara
bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
4. Pencegahan
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis yaitu :
a) Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang yang dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup.
b) Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)
Sinar matahari UV B membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang
dibutuhkan tubuh dalam pembentukan massa tulang.
c) Melakukan olah raga dengan beban
d) Selain olah raga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga
dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan
tulang.
e) Gaya hidup sehat
f) Menghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan
dalam menurunkan resiko asteoporosis.
g) Hindari obat-obatan golongan kortikostiroid.
Umumnya steroid ini diberikan untuk penyakit asma, lupus
5. Penatalaksanaan
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa
mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau
alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya.
Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi: mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada
wanita pasca menopause, meningkatakan massa tulang di tulang
belakang dan tulang panggul, mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan
segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya
tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi
lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya
tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini
tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan
atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang
menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa
diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi
tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga
pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium
dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.
Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang
panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang
pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada
kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan
obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi
fisik.
6. Makanan yang dianjurkan
a) Susu
Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk menjaga
kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar kebutuhan
kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk.
Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan
susu seperti keju, es krim dan lain-lain.
b) Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya
akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya
akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu
menguatkan tulang.
c) Wortel
Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene dan betacryptoxanthin
yang baik untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah
wortel dan makanlah dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya
manfaat lebih baik bila dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda
juga dapat mengonsumsi wortel sebagai campuran salad.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, 2000
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 3, Jakarta,
EGC, 2002
R. Boedhi Darmojo, Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Jakarta, Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
https://www.scribd.com/doc/216277789/Sap-Osteoporosis
http://docslide.us/documents/sap-osteoporosis-5625372166a33.html
http://www.ilmukesehatan.com/artikel/contoh-sap-osteoporosis.html

Anda mungkin juga menyukai