Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM ASMA

Pokok Bahasan : Penyakit Asma


Sub Pokok Bahasan : Senam Asma
Sasaran : Keluarga Tn Jsm
Target : Tn Jsm
Penyaji : Effata Soetriatmo
Hari / Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2005
Waktu : 1x45 menit
Tempat : Rumah Tn Jsm di Dkh Janturan (RT 03), Tirtoadi,
Mlati, Sleman, Yogyakarta

LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn Jsm, didapatkan bahwa
Tn Jsm sudah sejak lama menderita penyakit asma. Keluarga belum sepenuhnya
paham tentang penyakit asma dan perawatannya. Penyakit Tn Jsm masih sering
kambuh, dan selama ini Tn Jsm sangat ketergantungan dengan obat dalam
menghadapi serangan asma yang terjadi. Pengetahuan tentang perawatan penyakit
asma pada Tn Jsm sangat diperlukan untuk membantu mengontrol asma. Salah
satu perawatan penyakit asma adalah dengan senam asma. Keluarga dan Tn Jsm
menyatakan bahwa belum pernah mengetahui bagaimana senam asma dan Tn Jsm
belum pernah melakukannya. Berdasarkan data tersebut di atas, maka pendidikan
kesehatan mengenai senam asma sangat diperlukan.

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang
senam asma selama 1x45 menit, Tn Jsm dan keluarga dapat memahami dan
melakukan senam asma secara mandiri.

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


1
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang
senam asma selama 1 x 45 menit diharapkan keluarga Tn Jsm mampu :
a. Memahami tujuan dilakukannya senam asma
b. Memahami manfaat dilakukannya senam asma
c. Memahami cara senam yang efektif
d. Memahami syarat mengikuti senam asma
e. Memahami efek samping melakukan senam asma
f. Memahami gerakan-gerakan senam asma
g. Mendemonstrasikan gerakan-gerakan senam asma

METODE
Ceramah, Tanya jawab dan Demonstrasi

MEDIA
Leaflet

ISI MATERI
1. Tujuan senam asma
2. Manfaat senam asma
3. Cara senam asma yang efektif
4. Syarat mengikuti senam asma
5. Efek samping senam asma
6. Gerakan-gerakan senam asma

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


2
PEMBAGIAN

No Kegiatan Respon Keluarga Waktu


1. Pendahuluan 5 menit
 Menyampaikan salam  Membalas salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Apersepsi  Menjawab pertanyaan
2. Penyampaian materi 15 menit
 Menjelaskan tujuan dan Mendengarkan dan
manfaat senam asma memperhatikan
 Menjelaskan cara senam
yang efektif, syarat
mengikuti senam asma
dan efek samping
mengikuti senam asma
3. Demonstrasi Menyimak dan menirukan 15 menit
 Menjelaskan gerakan-gerakan senam
gerakan-gerakan senam
asma
 Mendemonstrasikan
gerakan-gerakan senam
asma
4. Penutup 10 menit
 Tanya jawab  Menyampaikan
pertanyaan
 Menyimpulkan hasil  Mendengarkan
materi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

SETTING TEMPAT

Perawat dan keluarga Tn Jsm duduk saling berhadapan. Pada saat demonstrasi
senam, perawat menghadap Tn Jsm dan keluarga.

EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada keluarga tentang :
 Tujuan dan manfaat senam asma
 Cara senam yang efektif

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


3
 Syarat mengikuti senam asma
 Efek smping melakukan senam asma
 Gerakan-gerakan inti pada senam asma
3. Demonstrasi senam : gerakan-gerakan senam

REFERENSI
http://www.asma@info.com, Gedung Asma RS. Persahabatan, Jl. Raya
Persahabatan, Rawamangun, Jakarta 13230 Copyright © 2001-2004, All
Rights Reserved
http://www.boks_petunjuk/, Senam Bagi Penderita Asma, dr.Dangsina Moeloek
dan Pieter Panggabean
http://www.pengetahuan/, Pengetahuan Tentang Asma.
http://moodpro.tripod.com/

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


4
Lampiran Materi

PENYAKIT ASMA

Pengertian

Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan


saluran napas, napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma
terjadi ketika bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini
menyebabkan penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan
bernafas. Asma adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat
refersibel dan berbeda dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada
penyakit empisema maupun bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan
kontinyu.

Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada
pasien dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien
dengan menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-
debu yang beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan
lainnya adalah udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.

Paofisiologi
Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan
yang memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi
hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses
pertukaran udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupay mengatasi penyakit

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


5
asma dengan baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu
diangani secara serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan
akhirnya menyebabkan kematian.

Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krek-krek), dispnea,
wheezing, hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di
mulut dan sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan
nafas pendek, kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada
malam dan dini hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada
tingkat obstruksi pada saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan
pola pernafasan, perubahan status mental, dna bagaimana tanggapan penderita
terhadap pernafasannya. Tanda-tanda buruk dari perubahan status mental biasanya
meliputi hal-hal berikut : kurang istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti
dengan atau gampang mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan
yang amat sangat, maka kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut.
Bebrapa penderita memliki penurunan reaksi asma yang lambat. Tetapi ada
beberapa yang cepat, misalnya dalam hitungan menit. Oleh karena itu, waktu
bukanlah parameter yang etrbaik utnuk mennetukan apakah perlu memamnggil
dokter dulu atau mencari pertolongan darurat secepat mungkin. Sehingga semua
indikator yang disebutkan diatas perlu mendapatkan perhatian yang semestinya.

Penyebab kekambuhan asma


Kekambuhan asma terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu :
 Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
 Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
 Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan)
 Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk,
bulu kucing, kecoa, dll)
 Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)

Yang terjadi pada penderita Asma :

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


6
Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas:
 Otot dinding saluran napas mengerut
 Dinding saluran napas membengkak
 Saluran napas terisi banyak lendir
Cara pencegahan Kekambuhan asma
 Hindari faktor pencetus
 Bina suasana hormonis dalam keluarga
 Mengenal gejala awal serangan Asma dan selalu tersedia obat.

Pentalaksanaan
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan
ekstensif bagi pasien dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma,
perubahan gaya hidup dan terapi pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus
dijalani meliputi bronchodilator, b-adrenergic, pereda sakit, methylxanthines, dan
kortikosteroid.

Cara bernafas yang benar


Latihan pernafasan yaitu bernafas lambat dan berirama dengan cara yang
rileks untuk memperbaiki pertukaran udara.
Caranya :
a. Pernafasan diafragma:
 letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya pada
tengah-tengah dada
 Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut
mengembang menonjol sebesar mungkin
 Hembuslah nafas melalui bibir yang dirapatkan sambil mengencangkan
otot-otot perut
 Tekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil
menghembuskan nafas

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


7
 Ulangi selama 1 menit, diikuti dengan periode istirahat selama 2
menit
 Lakukan selama 5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum makan
dan waktu mau tidur

b. Pernafasan bibir dirapatkan :


 Hirup nafas melalui hidung sambil menghitung sampai 3
 Hembuslah dengan lambat dan rata melalui bibir yang dirapatkan sambil
mengencangkan otot perut, dan menghitung sampai 7
 Dilakukan sambil duduk di kursi.

effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005


8
effata./Keperawatan Keluarga/Tirtoadi,Mlati,Sleman/PSIK FK UGM/2005
9

Anda mungkin juga menyukai