1. Pendahuluan 5 menit
Menyampaikan salam Membalas salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Apersepsi Menjawab pertanyaan
3. Penutup 10 menit
Tanya jawab Menyampaikan pertanyaan
Mendengarkan
Menyimpulkan hasil materi
Mengucapkan salam Menjawab salam
Materi Penyuluhan
ASMA
Pengertian
Penyebab kekambuhan asma
Cara pencegahan Kekambuhan asma
Pentalaksanaan
Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Penyakit Asma
Sasaran : Warga Desa Nania
Target : Peserta Berobat di Puskesmas Nania
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Januari 2009
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengkajian di desa Nania, kota Ambon, didapatkan data bahwa kesehatan
lingkungan merupakan masalah yang kurang dipahami oleh sebagian besar masyarakat dan kurang
mendapatkan perhatian. Sebagian masyarakat di desa Nania memiliki perilaku / kebiasaan hidup sehat
yang masih kurang, belum memiliki SPAL yang memenuhi syarat kesehatan dan belum memiliki
jamban keluarga.
Adanya permintaan penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan lingkungan merupakan
momentum yang sesuai untuk menyampaikan informasi mengenai penyakit-penyakit akibat lingkungan
yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, warga di desa Nania mampu memahami tentang
penyakit asma.
METODE
Ceramah dan Tanya jawab
MEDIA
Leaflet
ISI MATERI
1. Pengertian, tanda dan gejala asma
2. Cara pencegahan kekambuhan asma
3. Cara pernafasan yang benar
PEMBAGIAN
SETTING TEMPAT
Peserta duduk dengan membentuk huruf U.
EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang :
Pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab asma
Pencegahan kekambuhan asma
Cara pernafasan yang benar
PENGORGANISASIAN
1. Ketua : Wa Ariani
2. Sekretaris : imran
3. Moderator : jumiadi
4. Penyaji : Hamiyana
5. Dokumentasi : fang
REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat , Widya Medika,
Jakarta
Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta
KONSEP TIORI
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran napas, napas
mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi ketika bronchi mengalami inflamasi
dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada saluran nafas sehihngga
menimbulkan kesulitan bernafas. Asma adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat
refersibel dan berbeda dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit empisema
maupun bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.
Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada pasien dengan umur
kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien dengan menyebabkan asma antara lain
yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu yang beterbangan, asap, produk pembersih atau bau.
Pemicu tambahan lainnya adalah udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.
Paofisiologi
Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan yang memicu
terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi hiperresponsif dna terjadi
bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien
berupay mengatasi penyakit asma dengan baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma
perlu diangani secara serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya
menyebabkan kematian.
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif bagi pasien dan
keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya hidup dan terapi pernafasan.
Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi bronchodilator, b-adrenergic, pereda sakit,
methylxanthines, dan kortikosteroid.
Latihan pernafasan yaitu bernafas lambat dan berirama dengan cara yang rileks untuk memperbaiki
pertukaran udara.
Caranya :
a. Pernafasan diafragma:
letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya pada tengah-tengah dada
Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut mengembang menonjol sebesar
mungkin
Hembuslah nafas melalui bibir yang dirapatkan sambil mengencangkan otot-otot perut
Tekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil menghembuskan nafas
Ulangi selama 1 menit, diikuti dengan periode istirahat selama 2 menit
Lakukan selama 5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum makan dan waktu mau tidur
SAP ASMA
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang 6
Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan 225 ribu
penderita meninggal karena asma di seluruh dunia. Angka kejadian asma 80 % terjadi di
negara berkembang akibat kemiskinan, kurangnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan
fasilitas pengobatan. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia
diperkirakan akan meningkat 20 persen untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol
dengan baik. Hasil penelitian International study on asthma and alergies in childhood pada
tahun 2006, menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma meningkat
dari 4,2% menjadi 5,4%. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, namun dalam penggunaan
obat-obat yang ada saat ini hanya berfungsi untuk menghilangkan gejala saja.
Selama asma menyerang, saluran napas akan mengalami penyempitan dan mengisinya
dengan cairan lengket yang diproduksi oleh dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan
udara menyempit dan mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma
kambuhan sering menyebabkan gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi
tingkat aktivitas sehari-hari.
Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh masyarakat, namun penyakit ini
kurang begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari sebagian perawat dan masyarakat
bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan
utamanya dengan obat-obatan asma khususnya bronkodilator.
Berbagai faktor menjadi sebab dari keadaan ini yaitu adanya kekurangan dalam hal
pengetahuan tentang asma, kelaziman melakukan diagnosis yang lengkap atau evaluasi
sebelum terapi, sistematika dan pelaksanaan pengelolaan, upaya pencegahan dan
penyuluhan, serta pengelolaan asma. Untuk meningkatkanpengelolaan asma yang baik, hal-
hal tersebut di atas harus dipahami dan dicarikan pemecahannya.
sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah (Husada, 2008).
Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang cara
hidup sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi
belum diketahui dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang
diperoleh dari pengalaman sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilai-
nilai yang benar maupun salah, termasuk nilai kesehatan (Kusnoputranto, 2003).
Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup
sehat, serta didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat
menurunkan kejadian diare di masyarakat khususnya pada balita.
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan penyakit Asma pada
anak, peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup
sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan
kematian karena penyakit Asma dapat dicegah.
Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :
METODE
MEDIA
Brousur
KISI-KISI MATERI
PENGORGANISASIAN
- Menyampaikan salam
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
- Membalas salam
- Memperhatikan
- Memberikan respon
3 menit
2.
Penyampaian materi
-Pengertian Assma
d.Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas
20 menit
3.
Penutup
- Mengakhiri kegiatan (Salam)- Menanyakan hasil yang belum jelas dan menjawab
pertanyaan
SETTING TEMPAT
1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Penutup
METODE EVALUASI
REFERENSI
http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html
http://www.sabili.co.id/tibbun-nabawi/mengurangi-kekambuhan-asma
http://www.scribd.com/doc/37547761/15272284-Final-Paper-Asma
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/154/asma
http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/
http://rumahartikel.blogspot.com/2010/12/ramuan-tradisional-untuk-penderita-asma.html
www.infoibu.com
http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/173-penyakit-asma.html
MATERI PENYULUHAN
Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti terengah-engah (Eng?
”panting”). Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas
disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-
beda. Pada saat serangan, yang terjadi adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari
pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit keluar masuk paru.
Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko yang dapat
mencetuskan timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan alergi), merokok, dan
iritasi zat kimia. Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat di control dengan tata laksana
yang tepat.
Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi
ngik-ngik atau mengidimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu
subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika
pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat
mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan
timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan
dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan
batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.
- Batuk atau meninggi pada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman
- Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran
nafas mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental
dan lengket.
- Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan
biru disekitar mulut serta susah berkata-kata.
2. Penyebab Asma
Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan
asma.
a. Faktor predisposisi
• Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara
penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga
dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus.
2. Faktor presipitasi
o Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
o Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan
asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan,
musim kemarau, musim bunga.
o Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu
diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
o Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini
membaik pada waktu libur atau cuti.
o Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan
asma.
Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut
dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan.
Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat.
Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk.
Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
o Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang
disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
o Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
Cuaca(panas / dingin ).
Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang
menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah
sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat
memudahkan terjadinya asma.
AsimtomatikKurang dari 2 kali dalam sebulanAPE > 80%Mild persistan-Gejala lebih dari
1x/minggu tapi kurang dari 1x/hari
-Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidurLebih dari 2 kali dalam sebulanAPE
>80%Moderate persistan-Setiap hari,
hari.
-Aktivitas terbatas
Serangan Asma dikatakan mengancam jiwa jika kesadaran penderita sudah menurun.
Napasnya juga pendek-pendek, dan bibir serta kuku penderita tampak kebiruan. Gejala
lainnya adalah APE sudah tidak dapat diperiksa lagi. APE dihitung dengan alat bernama Peak
Flow Meter untuk melihat fungsi paru penderita. Saat itu, dalam darah penderita juga terlihat
kadar O2 yang menurun, sementara CO2 meningkat.
Tata Laksana
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari faktor-faktor
pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran
pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat
pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan
serangan asma
Tindakan:
- Fisioterapi untuk otot-otot bantu pernapasannya agar tercapai relaksasi yang optimal,
dilakukan sekali sebulan.
- Lakukan olah raga ringan teratur dengan porsi 3 X seminggu 30 menit. Sekarang sedang
dipopulerkan klub senam asthma. Senam asma bertujuan untuk membantu meningkatkan
kesehatan pasien dan membantu menjarangkan kekambuhan.
- Hindari asap rokok, terutama di ruangan tertutup. Hindari polusi udara dengan cara
berangkatlah ke kantor pagi-pagi sehingga lalu lintas belum padat dan polusi udara masih
ringan. Bekerjalah lebih awal dan mintalah kompensasi dari pimpinan untuk pulang lebih
cepat agar terhindar dari kemacetan dan polusi yang berat di sore hari.
- Bersihkanlah sumber-sumber debu yang biasanya ada di kipas angin, AC, kawat nyamuk,
dan karpet dan jangan memelihara binatang piaraan.
Dengan tatalaksana yang tepat , penyakit asma dapat dikendalikan sehingga penderita dapat
hidup
1.Edukasi penderita
2.Menilai dan memonitor beratnya penyakit secara efektif dengan mengukur fungsi paru
3.Menghindari dan mengendalikan pencetus asma
Asma memang tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Untuk bisa
mengendalikannya, kita harus memahami hal-halsebagai berikut:
Asma bisa terjadi pada semua golongan dan lapisan usia. Sayangnya, gangguan ini tak
dapat dihilangkan sama sekali. Namun demikian, asma dapat dikendalikan. Seseorang disebut
penderita asma kalau ia sedang terserang asma atau kondisi asmanya tidak stabil sehingga
memerlukan obat-obatan. Beda halnya dengan penyandang asma yang berarti sudah jarang
terkena serangan (asma stabil) dan tidak lagi mengonsumsi obat-obatan. Tentu saja seorang
penyandang bisa menjadi penderita kembali bila ia mengalami serangan akibat daya tahan
tubuh yang menurun atau karena adanya faktor pencetus. fokus utama pengobatan asma
bukan pada keluhan batuk atau sesak napasnya, tapi lebih pada peradangan atau inflamasinya.
Dengan mengatasi inflamasi saluran napas maka derajat hiperreaktivitas saluran napas dapat
terkontrol. Tak heran, bila pengobatan asma selalu dilakukan dalam jangka panjang, minimal
6 bulan, hingga yang bersangkutan dinyatakan stabil.
Kita harus mengetahui klasifikasi atau derajat asma, sebelum melakukan tindakan yang lebih
jauh. Derajat asma dapat dibagi berdasarkan frekuensi dan berat ringan gejala yang terjadi.
Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat
tidak dalam serangan.Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang
kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan
pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan
persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan
klasifikasinya.
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya).
Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen,
emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca,
kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan
penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-
lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi
saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma
dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya.
* Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk
diminum.
* Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya
tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya. Perlu diketahui, penyakit
infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan
riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk
selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana.
Olahraga paling baik bagi anak penderita asma adalah berenang. Disamping melatih otot
bantu napas, renang juga memberikan kelembapan udara ke dalam bronkus. Namun perlu
diketahui, sebagian penderita asma bisa mendapat serangan setelah berolahraga. Akan tetapi
olahraga tetap dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi kerja otot pernapasan dan
memperbaiki fungsi pertukaran oksigen dan alveolus ke pembuluh kapiler. Oleh karenanya,
olahraga bagi penderita asma perlu disesuaikan dengan derajat berat ringan penyakitnya.
Sebelum mengajak si kecil berolahraga, konsultasikan dengan dokter pulmonologi anak
Anda.
Nebuliser jenis ultrasonik merupakan alat terapi inhalasi yang cocok bagi si kecil.
Efektivitasnya, 20-30% obat akan masuk di saluran napas dan alveoli sedangkan 2-5% akan
mengendap di mulut dan tenggorokan. Berkaitan dengan ini, terapi inhalasi bisa memiliki
efek samping berupa iritasi mulut dan tenggorokan serta infeksi jamur di tenggorokan. Untuk
mencegahnya, mintalah anak untuk berkumur setelah menggunakan obat. Alat terapi inhalasi
lain yang dapat digunakan pada asma anak adalah: babyhaler dan volumatic. Pada anak yang
lebih besar dapat digunakan MDI (metered dose inhaler) atau turbohaler.
Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka panjang untuk
pencegahan asma dan pengobatan untuk serangan asma akut.
1. Pengobatan Jangka Panjang Umumnya penderita baru datang ke dokter pada saat ada
serangan asma.
4.menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah raga,
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka
saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati
asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda
Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah dengan menjauhkan anak dari
Alergen. seperti debu,serpih atau bulu binatang, spora jamur. Cuaca (panas / d ingin ). zat
kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, perhiasan,
logam dan jam tangan
Hal-hal yang perlu dicermati oleh penderita asma atau keluarganya sebagai berikut:
2.Pada penderita asma persisten sedang sampai berat atau pernah mengalami serangan asma
akut
yang berat, perlu memantau penyakitnya melalui peak flow meter (PFM).
3.Pada penderita asma perlu memiliki rencana pengobatan secara tertulis yang harus diikuti
sewaktu mendapat serangan berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma persisten
sedang
sampai berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma berat.
b.Pengobatan tidak cepat memberikan respons atau perbaikan hanya bertahan sebentar,
5.Menyimpan obat untuk mengatasi serangan asma akut, seperti tablet kortikosteroid, agonis
beta-
aerosol, serta alat penunjang lainnya, seperti spacer dan nebulizer.
*minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum.
* Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
* Jika tidak ada perbaikan, segera bawa penderita ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan
untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat
Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah jika terjadi serangan asma, sebagai berikut:
1.Dampingi penderita. Tenangkan dan berikan petunjuk posisi duduk atau posisi lain yang
membuatnya nyaman.
4.Usahakan agar ruangan cukup mengandung oksigen, dengan membuka jendela atau
ventilasi
6.Dalam keadaan darurat (tidak ada obat), penderita dapat dipandu untuk menghirup uap air
panas
7.Berikan minum air hangat yang banyak agar lendir yang kental dapat cair dan mudah
dikeluarkan.
8.Jika serangan sudah reda, gantilah pakaian yang basah oleh keringat.
Apabila diketemukan penderita asma disertai dengan penyakit lain, maka diberikan
pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang
aman dan efektif untuk menghentikan asma.
Sambil melanjutkan obat yang sekarang sudah biasa Anda minum, setidaknya untuk
sementara, maka di anjurkan mencoba hal-hal di bawah ini.
daya tahan tubuh . Tapi untuk melakukan ini mintalah pertimbangan dokter Anda.
- Obat luar: gosok dada dengan minyak badam manis atau yang sejenis, yaitu minyak
pala atau minyak kayu putih, usahakan ini setiap malam baik dikala kambuh maupun tidak.
Oleskan pula di cekungan antara jakun dengan tulang dada.
- Obat minum: 1 sendok teh bubuk jahe dituang dalam secangkir minuman teh hijau
ditambah 1 sendok teh madu sebagai pemanis. Diminum hangat-hangat kuku sebelum tidur
malam.
- Pengalaman baru bagi saya, yaitu bisa diberikan Propolis kaps 2 X sehari @ 1 kap.
Propolis yang menurut pengalaman saya bisa menjarangkan kekambuhan. Makin jarang
kambuh Anda makin jarang minum obat asthma yang tentu akan meminimalkan efek
samping dan mengurangi biaya.
- Juga berikan anti oksidan kuat karena dalam berbagai penelitian juga terbukti bahwa
sebagian penyakit asthma adalah karena pengaruh intervensi radikal bebas.