Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN ASMA

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

LIDIA WATI

RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK


2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PAHAMI ASMA , TINGKATKAN KUALITAS HIDUP ANDA


Pokok Bahasan : ASMA
Sub Pokok Bahasan : pengetahuan dan pencegahan ASMA
Hari/Tanggal : JUM’AT 15 MARET 2024
Waktu : 15 Menit
Sasaran : Pasien dan Pengunjung Poliklinik RSUD Sunan
Kalijaga Tempat Poliklinik Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak
A. Latar Belakang
Merupakan penyakit inflamasi ( peradangan ) kronik saluran napas
yang ditandai Mengi episodik , batuk dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas termasuk dalam kelompok penyakit saluran
pernapasan kronik asma mempunyai tingkatan fatalitas yang rendah namun
jumlah kasus cukup banyak di temukan dalam masyarakat . Badan kesehatan
dunia (who ) memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia menderita asma
jumlah ini di perkirakan akan terus menerus bertambah sebesar 180.000
orang setiap tahun . Sumber lain menyebutkan bahwa pasien asma sudah
mencapai 300 Juta orang diseluruh dunia dan terus menerus meningkat
selama 20 tahun belakangan ini apabila tidak di cegah ditangani dengan baik
maka diperkirakan akan terjadi peningkatan prevalensi yang lebih tinggi lagi
pada masa akan datang serta menganggu proses tumbuh kembang anak dan
kualitas hidup pasien .(Kemenkes RI, 2018)
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, pasien dengan
ASMA di poliklinik rawat jalan dapat menjelaskan kembali
tentang penyakit hipertensi dengan benar.
2. Tujuan Intruksional Khusus
a. Menjelaskan definisi asma dengan benar
b. Menyebutkan penyebab asma
c. Menyebutkan tanda dan gejala asma
d. Mengetahui komplikasi dari asma
e. Mengetahui cara pencegahan asma
f. Menjelaskan cara pakai inhaler
C. Pokok pokok materi
1. Definisi asma
2. Penyebab asma
3. Tanda dan Gejala asma
4. Kenapa asma harus dicegah
5. Cara Pencegahan pencegahan asma
6. Cara pengobatan asma
D. Metode
1. Diskusi Interaktif
2. Demonstrasi
E. Media
1. Materi dalam bentuk PPT
2. Leaflet
3. Alat
4. Kursi
5. Meja
F. Kegiatan
No Tugas Penyuluh Respon Audien Jam dan
Durasi
Pelaksanaan
1. Pembukaan Menjawab Salam 09.00 WIB
1. Memberi salam dan (2 Menit)
memperkenalkan diri Memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan Penyuluhan
3. Menyebutkan materi atau pokok Memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan

2. Pelaksanaan Memperhatikan 09.02-09.10


1. Menjelaskan definisi hipertensi Memperhatikan (8 Menit)
2. Menjelaskan penyebab dan
macam-macam asma
Memperhatikan
3. Menyebutkan tanda dan gejala
asma
4. Menjelaskan komplikasi Memperhatikan
asma
5. Menjelaskan cara pencegahan Memperhatikan
hipertensi
6. Menyebutkan indikasi Memperhatikan

3. Penutup Memperhatikan 09.10-09.15


1. Menyimpulkan inti penyuluhan Bertanya dan (5 Menit)
2. Sesi tanya jawab Menjawab
Maju ke depan

3. Mengucapkan salam Menjawab salam


Menutup penyuluhan

4. Evaluasi -
1. Evaluasi respon peserta
2. Hasil Penyuluhan
G. Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Persiapan
a. Persiapan alat
b. Persiapan tempat
c. Penyusunan SAP
d. Penyusunan leaflet
e. Pembuatan PPT
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Akhir
a. Apakah pengertian dari asma ?
b. Apa saja pencegahan asma ?
H. Evaluasi Hasil
1. Mampu menjelaskan definisi asma dengan benar
2. Mampu menyebutkan penyebab asma
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala asma
4. Mampu mengetahui komplikasi dari asma
5. Mampu mengetahui cara pencegahan asma
Lampiran materi

PENYAKIT ASMA

A. Asma
1. Definisi
Asma didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika terjadi gangguan
pada sistem pernapasan yang menyebabkan penderita mengalami mengi
(wheezing), sesak napas, batuk, dan sesak di dada terutama ketika malam
hari atau dini hari
Asma merupakan golongan penyakit yang sulit disembuhkan, dapat
mengenai pada anak-anak dan dewasa, tetapi di sisi baiknya asma mudah
dikenali dengan cepat.Penyakit yang mengenai saluran pernafasan ini
sangat mengganggu kualitas para penderitanya. Penderita asma akan
merasakan keterbatasan aktifitas baik ringan, sedang maupun berat
tergantun pada derajat asma yang dideritanya Asma dapat ditandai dengan
tiga hal, antara lain menyempitnya saluran nafas yang dimanifestasikan
dengan sesak nafas, pembengkakan serta produksi lendir atau sekret yang
berlebih pada saluran nafas berakibat terjadinya penyempitan saluran nafas
sehingga timbul bunyi mengi/wheezing. Gangguan pernafasan atau
penyempitan jalan nafas ini bersifat reversibel, baik secara spontan maupun
dengan pemberian obat-obatan (HARDINA et al., 2019)
2. Patofisiologi
Asma merupakan golongan penyakit yang sulit disembuhkan, dapat
mengenai pada anak-anak dan dewasa, tetapi di sisi baiknya asma mudah
dikenali dengan cepat.Penyakit yang mengenai saluran pernafasan ini
sangat mengganggu kualitas para penderitanya. Penderita asma akan
merasakan keterbatasan aktifitas baik ringan, sedang maupun berat
tergantun pada derajat asma yang dideritanya Asma dapat ditandai dengan
tiga hal, antara lain menyempitnya saluran nafas yang dimanifestasikan
dengan sesak nafas, pembengkakan serta produksi lendir atau sekret yang
berlebih pada saluran nafas berakibat terjadinya penyempitan saluran nafas
sehingga timbul bunyi mengi/wheezing. Gangguan pernafasan atau
penyempitan jalan nafas ini bersifat reversibel, baik secara spontan maupun
dengan pemberian obat-obatan (HARDINA et al., 2019)
3. Faktor resiko
Faktor risiko paling utama untuk memicu asma adalah kombinasi
dari kecenderungan genetik dengan paparan lingkungan terhadap zat
partikel yang dihirup yang dapat memicu reaksi alergi atau mengiritasi
saluran udara, seperti: Alergen dalam ruangan misalnya tungau, debu
rumah, polusi, dan bulu hewan peliharaan, Alergen luar ruangan (contohnya
serbuk sari dan jamur), asap rokok, iritasi kimia di tempat kerja, polusi
udara. Pemicu lain dapat termasuk udara dingin, kondisi emosional yang
ekstrim seperti kemarahan atau ketakutan dan latihan fisik. Bahkan obatobat
tertentu dapat memicu asma.(Hamdan & Musniati, 2020)
4. Cara pakai inheler
a. Inheler
1. Cuci tangan sebelum menggunakan inhaler
2. Buka penutup inhaler dengan menarik tutup untuk melepaskannya.
3. Pegang inhaler secara tegak lurus. Jika Anda baru menggunakan inhaler
/ inhaler baru, sebelum digunakan, pastikan inhaler tidak tersumbat.
Caranya: buka penutup mouthpiece, kocok inhaler 3 – 4 kali, kemudian
semprot inhaler menjauhi wajah Anda. Bila inhaler dapat
menyemprotkan obat (tidak tersumbat), inhaler siap digunakan. Bila
inhaler tampak tersumbat (tersumbat), semprotkan beberapa kali untuk
memastikan inhaler tidak tersumbat.

4. Tarik napas panjang lalu hembuskan napas perlahan melalui mulut.

5. Letakkan “mouthpiece” inhaler di antara bibir atas dan bibir bawah dan
condongkan kepala ke belakang.
6. Mulailah menarik napas perlahan lewat mulut sambil menekan tabung
inhaler.

7. Lepaskan inhaler dari mulut, tahan napas hingga 5-10 detik. Hembuskan
napas perlahan dari mulut, lalu bernapaslah dengan normal. Jika dosis
lain diperlukan, tunggulah 1 menit sebelum mengulangi langkah 4 – 7

8. Bersihkan “mouthpiece” menggunakan tissue kering atau kain kering.


Tutup kembali inhaler.
9. Berkumur dengan air. Setelah berkumur, buanglah air tersebut dan
jangan ditelan.
b. accuhaler seretid
1. Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan accuhaler. Pegang
discus pada satu tangan , letakan ibu jari tangan yang lain untuk
membuka klep
2. bukalah accuhaler dengan menekan ibu jari kekanan sapai bagian
mulut accuhalaer discus terlihat keluar
3. Dorong klep dan tahan tuas accuhaler . Dorong tuas semaksimal
mungkin sampai terbunyi klik dan kaca penutup mounthiece terbuka
4. Keluarkan napas anda sebanyak mungkin
5. Hisap , letakan bagian mulut accuhaler dibibir lalu Tarik nafas
dalam dalam (jangan melalui hidung )

6. Lepaskan acchuhaler dari mulut anda , kemudiaan tahan napas


selama 10 detik

7. Keluarkan napas secara perlahan , bersihkan permukaan mulut


accuhaler dengan tisu lalu tutup Kembali accuhaler . Jangan
mengeluarkan napas kedalam accuhaler
8. Setelah mengeluarkan napas , kumur mulut anda dengan air bersih
lalu buang

5. Penyebab terjadinya komplikasi asma


• Tidak Terdiagnosa atau Terlambat Diagnosa
Jika asma pada anak tidak didiagnosis dengan tepat atau terlambat
didiagnosis, pengelolaan kondisi tersebut menjadi lebih sulit dan
risiko komplikasi meningkat.
• Paparan Terus-Menerus terhadap Pemicu: Jika anak terus-menerus
terpapar terhadap pemicu asma seperti asap rokok, polusi udara,
atau alergen, dapat memperburuk kondisi asma dan menyebabkan
komplikasi.
• Kurangnya Pemantauan dan Pengelolaan oleh Orang Tua atau
Pengasuh
• Orang tua atau pengasuh yang tidak memahami dengan baik cara
mengelola asma pada anak, termasuk pengenalan dini gejala
serangan, dapat meningkatkan risiko komplikasi.
6. Komplikasi asma
Komplikasi Asma adalah Pneumothoraks,Pneumomediastinum,
Atelektasis, Aspergilosis, gagal nafas, Bronkhitis dan Fraktur Iga
7. Terapi non farmakologi
• Pendidikan Pasien dan Keluarga
• Manajemen Stres
• Olahraga yang Teratur
• Perubahan Gaya Hidup Sehat
• Pemantauan Lingkungan Rumah

8. Terapi farmakologi
ICS (Inhaled Corticosteroid) merupakan obat komplemen pada
pengobatan asma karena sifatnya yang mengurangi hiperreaktivitas otot
polos saluran pernafasan. Pada umumnya ia digunakan bersamaan dengan
LABA (Penggunaan Long Acting β2 Agonist) sebagai terapi adjuvant awal
untuk pasien asma yang sudah menggunakan ICS secara teratur namun
penyakitnya tidak kunjung membaik. Agonis β2 memainkan peran penting
dalam pengobatan obstruksi jalan napas sehingga terapi kombinasi LABA-
ICS ini menjadi landasan dalam perawatan penyakit asma contoh obat
fluticasone propionate , budesonide , beclomethasone dipropionate dan
mometasone furoate
SABA (Short-acting β2 agonis) adalah obat yang paling efektif
untuk mengobati bronkospasme pada eksaserbasi asma akut dan dapat
digunakan juga untuk mencegah asma yang terinduksi oleh olahraga. SABA
dapat diberikan melalui inhalasi, oral, maupun parenteral. Namun, karena
kerja obat yang relatif cepat dan sedikitnya efek samping yang timbul,
pemberian melalui inhalasi lebih dianjurkan. Mekanisme kerja SABA sama
dengan obat agonis β2 lainnya dimana ia membantu merelaksasi jalur
pernafasan, meningkatkan pembersihan mukosiliar, menurunkan
permeabilitas vaskular, dan memodulasi pelepasan mediator dari sel mast
dan eosinophil contoh obat fenoterol procaterol , salbutamol atau
tebutaline (Velásquez, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Hamdan, H., & Musniati, N. (2020). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Asma Bronkiale Pada Anak Usia 5-12 Tahun. Journal of Public
Health Innovation, 1(1), 26–36. https://doi.org/10.34305/jphi.v1i1.206
HARDINA, S., . S., & WULANDARI, D. (2019). Pengaruh Konsumsi Air
Hangat Terhadap Frekuensi Nafas Pada Pasien Asma Di Puskesmas
Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2019. Journal of Nursing and Public
Health, 7(2), 77–86. https://doi.org/10.37676/jnph.v7i2.901
Kemenkes RI. (2018).
Keputusan_Menteri_Kesehatan_RI_Tentang_Pedoman_Pengendalian_Asma
1.pdf (p. 34).
Velásquez, D. (2018). PENGARUH TEKNIK PERNAPASAN BUTEYKO
TERHADAP ACT (ASTHMA CONTROL TEST) Marlin. New England
Journal of Medicine, 372(2), 2499–2508.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7556065%0Ahttp://www.pubmedcentr
al.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC394507%0Ahttp://dx.doi.org/10.101
6/j.humpath.2017.05.005%0Ahttps://doi.org/10.1007/s00401-018-1825-
z%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27157931
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai