Anda di halaman 1dari 16

Lampiran III

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENYAKIT ASMA PADA Tn. H
DI KLINIK KITA DEPOK, JAWA BARAT

Disusun oleh :
Nurul Sakinah

Sekolah Menengah Kejuruan Meilia Medika


Tahun Ajaran 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok pembahasan : Asma
Sub pokok pembahasan : Pencegahan Asma
Hari/tangal : Jum’at, 19 November 2021
Pukul : 04.15 – 04.30
Waktu : 15 Menit

A. Latar Belakang
Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang
menyebabkan penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga
menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari (Kemkes,2018).
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita
asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan
mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua
(Marianti,2019).
Asma bronkial, atau Anda mungkin lebih akrab dengan “asma” saja,
merupakan penyakit akibat peradangan dalam saluran udara (bronkus).
Peradangan itu akhirnya membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat
sensitive (Swari, 2021).
Penyakit Asma menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.
Menurut data dari laporan Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2017
angka kejadian asma dari berbagai negara adalah 1-18% dan diperkirakan
terdapat 300 juta penduduk di dunia menderita asma. Di Indonesia, berdasarkan
laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional pada tahun 2018, jumlah pasien asma
adalah 2,4 % (Dinkes, 2021).
Di sisi lain, penyakit asma merupakan penyakit tidak menular ketiga
tertinggi di Kota Bandung setelah penyakit hipertensi dan diabetes melitus.
Kasus penyakit asma pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
penemuan kasus asma pada tahun 2018 terdapat sebanyak 6.953 kasus, tahun
2019 sebanyak 9.680 kasus, dan tahun 2020 kembali meningkat menjadi 10.711
kasus. Hal ini tentu berakibat pada kualitas hidup dan produktifitas penderitanya,
seperti terganggunya pekerjaan atau pendidikannya (Dinkes,2021).
Menurut Badan Litbangkes tahun 2010 . Bahwa hasil diagnosis prevalensi
asma adalah Sumatra Utara 1,82 %, Sumatera Barat 3,58 %, Riau 3,30 % , Jambi
3,13 % , Sumatera Selatan 2,04 %, Bengkulu 2,79, Lampung 1,45 %, Bangka
Belitung 4,05 %, Kepulauan Riau 2,68 %, DKI Jakarta 2,94, DIY 3,46 %, Jawa
Barat 4,12 %, Jawa tengah 3,01 %, Jawa Timur 2,62 % dan provinsi lainnya
(Ratih Dkk, 2010).
Jika penyakit ini tidak ditangani dengan benar maka akan menimbulkan
komplikasi antara lain Gagal napas, Bronkhitis, Fraktur iga (patah tulang rusuk),
Pneumotoraks (penimbunan udara pada rongga dada disekeling paru yang
menyebabkan paru-paru kolaps), Pneumodiastinum penimbunan dan emfisema
subkitus, Aspergilosis bronkopulmoner alergi, Atelektasis (Mathelda, 2019).
Berdasarkan pengkajian data yang saya lakukan dalam menerapkan
perilaku Pencegahan dan Pengendalian Asma, saya sebagai calon asisten
perawat berperan melalui upaya Promotif (promosi), Preventif (pencegahan),
Kuratif (pengobatan), dan Rehabilitatif (pemulihan). Usaha yang dilakukan
asisten perawat dalam upaya promotif adalah melakukan penyuluhan tentang
penyakit Asma seperti memberikan penjelasan tentang Asma, tanda dan gejala
Asma, komplikasi, cara mencegah dan pengobatan kepada klien. Upaya
preventif adalah menganjurkan pasien untuk makan-makanan yang sehat,
menghindari rokok dan serta rutin berolahraga. Upaya kuratif adalah
berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat dan untuk obat tradisionalnya
menganjurkan klien untuk meminum jahe 2 sampai 3 kali dalam sehari dengan
takaran 1 ruas jahe dalam setiap minumnya. Upaya rehabilitatif adalah
menganjurkan klien tetap menerapkan pola hidup sehat dan mempertahanan pola
hidup sehat.
Berdasarkan data tersebut maka saya memberikan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit Asma pada Tn.H. Pada hari Jum’at, 19 November 2021 mulai
dengan pukul 04.15 sampai dengan 04.30, Di Klinik Kita, Depok, Jawa Barat
selama 15 menit.

B. Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di Klinik Kita
Grogol, Depok, Jawa Barat diharapkan mampu melakukan tindakan
perawatan dan pencegahan pengobatan Asma.
b) Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 Menit diharapkan klien mampu:
1. Menjelaskan pengertian penyakit Asma.
2. Mengetahui penyebab penyakit Asma.
3. Mengetahui gejala dan tanda Asma.
4. Mengetahui pencegahan Asma.
5. Mengetahui cara pengobatan dan penanganan Asma.

C. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Asma.
2. Tanda dan gejala Asma.
3. Penyebab Asma.
4. Cara pencegahan Asma.
5. Komplikasi Asma.
6. Pengobatan dan penanganan Asma.

D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

2. Media
a. Leaflet
b. Lembar Balik

E. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN RESPON KLIEN


PENYULUHAN
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali pengetahuan mempehatikan
klien 3. Menjawab pertanyaan
4. Menjelaskan tentang 4. Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
2. Kegiatan 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan tentang
inti a. Pengertian Asma penyuluhan
(15 menit) b. Tanda dan gejala 2. Aktif bertanya
Asma 3. Mendengarkan
c. Penyebab Asma
d. Cara pencegahan
Asma
e. Komplikasi Asma
f. Pengobatan dan
penanganan Asma
g. Angka kejadian Asma

2. Memberi kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
3. Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan
(5 menit) yang disampaikan oleh memperhatikan
penyuluh 2. Menjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi klien atas 3. Menjawab salam
penjelasan yang
disampaikan
3. Salam penutup

F. Evaluasi lisan
1. Apa pengertian dari Asma ?
2. Sebutkan tanda dan gejala Asma !
3. Sebutkan penyebab Asma !
4. Bagaimana cara pencegahan Asma !
5. Sebutkan Asma !
6. Sebutkan bagaimana cara pengobatan Asma !

G. Materi
LAMPIRAN MATERI
a) Pengertian Asma
Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang
menyebabkan penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga
menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari (Kemkes,2018).
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita
asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan
mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua
(Marianti,2019)
Asma bronkial, atau Anda mungkin lebih akrab dengan “asma” saja,
merupakan penyakit akibat peradangan dalam saluran udara (bronkus).
Peradangan itu akhirnya membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat
sensitive (Swari, 2021)

b) Tanda Dan Gejala Asma


1. Batuk.
2. Mengi
3. Sesak di dada semakin parah dan sering.
4. Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
5. Bibir dan jari-jari yang terlihat biru.
6. Denyut jantung yang meningkat.
7. Merasa pusing, lelah, atau mengantuk.
8. Adanya penurunan arus puncak ekspirasi. (Marianti,2019)

c) Penyebab Asma
Penyebab asma secara pasti masih belum diketahui. Meskipun begitu, ada
beberapa hal yang dapat memicu kemunculan gejala penyakit ini, di antaranya:

1. Infeksi paru-paru dan saluran napas yang umumnya menyerang saluran napas
bagian atas seperti flu.
2. Alergen (bulu hewan, tungau debu, dan serbuk bunga).
3. Paparan zat di udara, misalnya asap kimia, asap rokok, dan polusi udara,
termasuk kabut asap.
4. Faktor kondisi cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca berangin, cuaca panas yang
didukung kualitas udara yang buruk, cuaca lembap, dan perubahan suhu yang
drastis juga pemanasan global.
5. Kondisi interior ruangan yang lembap, berjamur, dan berdebu.
6. Pekerjaan tertentu, seperti tukang kayu, tukang las, atau pekerja pabrik tekstil
7. Emosi yang berlebihan (kesedihan yang berlarut-larut, marah berlebihan, dan
tertawa terbahak-bahak) dan stres
8. Obat-obatan, misalnya obat pereda nyeri anti-inflamasi nonsteroid (aspirin,
naproxen, dan ibuprofen) dan obat penghambat beta (biasanya diberikan pada
penderita gangguan jantung atau hipertensi).
9. Makanan atau minuman yang mengandung sulfit (zat alami yang kadang-
kadang digunakan sebagai pengawet), misalnya selai, udang, makanan
olahan, makanan siap saji, minuman kemasan sari buah, bir, dan wine dan
lain sebagainya. (Marianti,2019)

d) Cara pencegahan Asma


1. Hindari pemicunnya misalnya debu
2. Hindari Stres berlebih
3. Hindari Kecemasan
4. Hindari rokok dan asap rokok
5. Istirahat yang cukup
6. Olahraga Teratur / Aktivitas Fisik (Adlina,2021)

e) Komplikasi Asma

Jika penyakit ini tidak ditangani dengan benar maka akan menimbulkan
komplikasi antara lain Gagal napas, Bronkhitis, Fraktur iga (patah tulang rusuk),
Pneumotoraks (penimbunan udara pada rongga dada disekeling paru yang
menyebabkan paru-paru kolaps), Pneumodiastinum penimbunan dan emfisema
subkitus, Aspergilosis bronkopulmoner alergi, Atelektasis (Mathelda, 2019).

f) Nonfarmokologi TOGA Untuk Asma


1. Jahe
Khasiat jahe untuk kesehatan tubuh sudah diakui sejak zaman dulu,
termasuk sebagai obat asma herbal atau alami. Cara kerja jahe untuk
meredakan asma sebetulnya belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli
menduga bahwa jahe dapat membantu mengurangi respons alergi dengan
menurunkan menurunkan kadar IgE dalam tubuh. IgE atau imunoglobulin E
merupakan antibodi yang dihasilkan sistem imun untuk melawan zat yang
diduga dapat mengancam tubuh. Ketika terjadi reaksi alergi, tubuh akan
menghasilkan IgE lebih banyak.
Gejala asma sendiri erat kaitannya dengan reaksi alergi. Ketika kadar
IgE menurun, reaksi alergi yang muncul juga perlahan-lahan akan
berkurang. Alhasil, gejala asma Anda bisa lebih dikendalikan dan jarang
kambuh. Penelitian lain juga melaporkan bahwa jahe dapat membantu
mengurangi peradangan dan melebarkan saluran pernapasan. Efek alami
dari jahe ini ditemukan sama seperti efek beberapa obat asma. Ada banyak
cara mengolah jahe sebagai obat herbal asma atau alami, di antaranya
membuat jus dari campuran buah delima, satu ruas jahe ukuran kecil, dan
satu sendok makan madu. Minum 1 sendok makan campuran ini sebanyak 2
sampai 3 kali dalam sehari.
Anda juga dapat membuat air wedang jahe. Caranya mudah,
masukkan satu ruas jahe yang sudah digeprek atau dipotong kecil-kecil ke
dalam panci air mendidih. Tambahkan gula merah untuk mengurangi rasa
pedas yang dihasilkan dari jahe. Biarkan selama 5 menit, tunggu hingga
dingin dan minum.
Namun, jangan minum air jahe secara berlebihan sekalipun aman.
Mengonsumsi jahe terlalu banyak dapat memicu efek samping tertentu,
seperti perut kembung, asam lambung naik, dan mual. Itulah kenapa,
penting bagi Anda untuk konsultasi ke dokter sebelum mencoba obat asma
alami yang satu ini.

2. Bawang Putih
Bawang putih memiliki sifat antiradang yang berguna sebagai obat
herbal atau alami untuk meredakan gejala asma. Sifat antiradangnya
dipercaya mampu mengurangi peradangan pada saluran napas akibat asma.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat
bawang putih sebagai obat herbal untuk asma. Hingga saat ini, belum ada
penelitian yang bisa membuktikan bahwa bawang putih manjur untuk
pengobatan asma jangka panjang.
Bila ingin mencoba, Anda cukup didihkan 2-3 siung bawang putih ke
dalam 1,5 cangkir susu. Biarkan hingga dingin, lalu minum. Jika tidak
menyukai aromanya yang menyengat, Anda bisa mencampurkannya ke
dalam makanan, seperti sup hangat. Uap sup sekaligus membantu saluran
pernapasan menjadi lebih relaks dan mengencerkan lendir.

3. Bawang Merah
Bawang putih memiliki sifat antiradang yang berguna sebagai obat
herbal atau alami untuk meredakan gejala asma. Sifat antiradangnya
dipercaya mampu mengurangi peradangan pada saluran napas akibat asma.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat
bawang putih sebagai obat herbal untuk asma. Hingga saat ini, belum ada
penelitian yang bisa membuktikan bahwa bawang putih manjur untuk
pengobatan asma jangka panjang.

Bila ingin mencoba, Anda cukup didihkan 2-3 siung bawang putih ke
dalam 1,5 cangkir susu. Biarkan hingga dingin, lalu minum. Jika tidak
menyukai aromanya yang menyengat, Anda bisa mencampurkannya ke
dalam makanan, seperti sup hangat. Uap sup sekaligus membantu saluran
pernapasan menjadi lebih relaks dan mengencerkan lendir. (Adlina,2020)

g) Angka Kejadian Asma


Sumber : Lokadata
h) Evaluasi

1. Dibawah ini tanda dan gejala asma adalah :


A. Batuk.
B. Mengi
C. Sesak di dada semakin parah dan sering.
D. Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
E. Semua benar

Jawaban : E

2. Bagaimana cara pencegahan asma ?

A. Kurangi stress
B. Merokok
C. Hindari asap rokok
D. Jaga pola makan
E. Semua salah

Jawaban : B

3. Dibawah ini adalah beberapa komplikasi asma, kecuali..


A. Gagal napas
B. Bronkhitis
C. Fraktur iga (patah tulang rusuk)
D. Ekonomi
E. Semua benar

Jawaban : D

4. Penyebab asma adalah...


A. Semua benar
B. Faktor cuaca
C. Emosi yang berlebihan
D. Stres
E. Kondisi ruangan yang lembab

Jawaban : A

5. Bagaimana cara mengobati nya ?


A. Merokok berlebihan
B. Malas olahraga
C. Meminum air jahe 2 sampai 3 kali sehari
D. Emosi berlebihan
E. Semua salah

Jawaban : C

6. Apakah ruangan yang lembab termasuk penyebab asma ?


A. Benar
B. Salah
C. Mungkin
D. Bukan
E. Tidak mungkin
Jawaban : A

7. Dengan teknik apa untuk merilekskan tubuh ?


A. Teknik buang angina
B. Teknik relaksasi nafas dalam
C. Teknik tidur tengkurap
D. Benar semua
E. Salah semua
Jawaban : B

8. Saat sesak nafas kita harus memposisikan badan…


A. Telentang
B. Tengkurap
C. Shit Up
D. Semi fowler atau setengah duduk
E. Salah semua
Jawaban : D

9. Obat dari tanaman obat keluarga untuk mengatasi gejala asma adalah
A. Jahe
B. Kangkung
C. Bayam
D. Tomat
E. Benar semua
Jawaban : A

10. Nafas sesak adalah salah satu tanda gejala…


A. Demam
B. Gatal
C. Asma
D. Salah semua
E. Benar semua
Jawaban : C

Daftar Pustaka

Adlina, Atifa. Obat herbal untuk redakan gejala asma, Jakarta : Hello Sehat
2020, https://hellosehat.com/pernapasan/asma/obat-herbal-asma/
Diakses pada rabu 1 desember 2021, pukul 12.15

Humas Dinkes. Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2017, Bandung :
Dinas Kesehatan 2021, https://dinkes.bandung.go.id/dinkes-ajak-
warga-kendalikan-penyakit-asma-dengan-pesat/
Diakses pada kamis 2 desember 2021, pukul 08.51 WIB.

Marianti. Pengertian asma, Jakarta : Alodokter 2019.


https://www.alodokter.com/asma
Diakses pada kamis 2 desember 2021, pukul 20.20 WIB.

Oemiati, Ratih. Faktor - faktor yang berhubungan dengan penyakit asma di


Indonesia, Jakarta : Media litbang kemenkes 2010.
http://repository.litbang.kemkes.go.id/1412/1/2845-1900-1-PB.pdf

Swari, Risky. Pengertian asma, Jakarta : Hello Sehat 2021.


https://hellosehat.com/pernapasan/asma/pengertian-asma/
Diakses pada kamis 2 desember 2021, Pukul 08.46
Lampiran IV
Leaflet

Anda mungkin juga menyukai