Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT


DI WILAYAH KERJA UPT. PISKESMAS TANJUNG PALAS

A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan

yang ada di negara maju dan berkembang. Hal ini karena tingginya angka kesakitan dan

kematian akibat ISPA pada balita. Selain itu juga apabila ISPA tidak ditangani dengan baik

maka akan berlanjut menjadi pneumonia. Menurut laporan Kemenkes RI (2019),

Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian anak dibawah usia 5 tahun dan pada

tahun 2017 sebanyak 808.694 anak meninggal.

ISPA disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai

dengan satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau

berdahak. Period prevalence ISPA dihitung dalam kurun waktu satu bulan terakhir

Kemenkes RI (2019). Secara umum terdapat 3 (tiga) faktor resiko terjadinya ISPA yaitu

faktor lingkungan, faktor individu anak dan faktor perilaku (Maryunani, 2013). Faktor perilaku

dapat diubah dengan peningkatan pengetahuan.

Upaya pencegahan ISPA di UPT Puskesmas Tanjung Palas sudah dilakukan

dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit menular,

namun belum terprogram secara khusus dan berkelanjutan sehingga sampai saat ini upaya

tersebut belum memperlihatkan hasil yang signifikan terbukti dengan masih tingginya kasus

ISPA di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Palas tahun 2021.


B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan keluarga mengetahui dan

memahami kondisi lingkungan polusi yang tercemar agar tidak terserang ISPA, dan bisa

mencegah dari penyakit tersebut dengan upaya kuratif dan preventif agar keluarga

sehat sejahtera.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga dapat :

a) Mampu menyebutkan pengertian dari infeksi saluran pernapasan akut.

b) Mengetahui dan memahami penyebab dari infeksi saluran pernapasan akut.

c) Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari seseorang yang terinfeksi saluran

pernapasannya akut dan dapat menyebutkan upaya pencegahan dari infeksi saluran

pernapasan akut.

d) Mengetahui kegunaan dari masker dan cara serta waktu menggunakannya

C. Waktu dan Tempat

Waktu : Jam 14.30-15.30, Hari Senin 09 Januari 2023

Tempat : Kediaman Tn, M.

D. Sasaran

Sasaran Keluarga Tn.M

E. Metode

Metode Ceramah dan tanya jawab

F. Media/alat bantu

Media/alat bantu Leaflet


G. Kegiatan

Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Waktu

Pembukaan 1. Menyampaikan salam 1. Menjawab salam 10 menit

2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan

3. Kontrak waktu 3. Memberi respon

4. Pree test 4. Menjawab soal pree test

Inti 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan 20 menit

dan penyebab dari menyimak

infeksi saluran 2. Bertanya

pernapasan, tanda dan 3. mendengarkan

gejala dari infeksi saluran

pernapasan,upaya

pencegahan dan

pengobatan ISPA

2. Memberikan kesempatan

bertanya

3. Menjawab pertanyaan

Terminasi 1. Post Test 1. Menjawab pertanyaan 30 menit

2. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan dengan

penyuluhan aktif

3. Salam penutup 3. Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan


b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan

c. Tempat sudah siap 1 jam sebelum penyuluhan

d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan

2. Evaluasi Proses

a. Keluarga memperhatikan penjelasan materi ISPA yang diberikan

b. Keluarga aktif bertanya

c. Media dapat digunakan secara efektif

3. Evaluasi Hasil

Keluarga mampu menyebutkan pengertian , tanda gejala, serta upaya

pencegahan penyakit ISPA.


MATERI PENYULUHAN

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

1. Pengertian

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang salah

satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli

(saluran bawah) termasuk jaringan andeksanya, seperti sinus rongga telinga tengah, dan

pleura. ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung selama 14 hari.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada

balita dan anak-anak mulai dari ISPA ringan sampai berat. ISPA yang berat jika masuk

kedalam jaringan paru-paru akan menyebabkan Pneumonia. Pneumonia merupakan

penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak


(Kesehatan et al., n.d.2018)

2. Penyebab

Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti bakteri, virus dan

riketsia. ISPA bagian atas disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat

disebabkan oleh bakteri dan virus. ISPA bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri

umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga menimbulkan beberapa

masalah dalam penganannya. (Peduli kasih, 2013). Etiologi ISPA terdiri dari 300 jenis

bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antaralain Genus streptokokus,

Pneumokokus, Hemofilus, Bordetella dan Corinebacterium. Sedangkan virus penyebab

ISPA antaralain golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Mikoplasma, Hervesvirus

dll. (Didin, 2016).

Terjadinya ISPA tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kondisi lingkungan (polutan

udara seperti asap rokok dan asap bahan bakar memasak, kepadatan anggoata keluarga,
kondisi ventilasi rumah kelembaban, kebersihan, musim, suhu), ketersediaan dan efektifitas

pelayanan kesehatan serta langkahlangkah pencegahan infeksi untuk pencegahan

penyebaran (vaksin, akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, kapasitas ruang isolasi),

faktor penjamu (usia, kebiasaan merokok, kemampuan penjamu menularkan infeksi, status

gizi, infeksi sebelumnya atau infeksi serentak yang disebabkan oleh pathogen lain, kondisi

kesehatan umum) dan karakteristik pathogen (cara penularan, daya tular, faktor virulensi

misalnya gen, jumlah atau dosis mikroba). Kondisi lingkungan yang berpotensi menjadi

faktor firiko ispa adalah lingkungan yang banyak tercemar oleh asap kendaraan bermotor,

bahan bakar minyak, asap hasil pembakaran serta benda asing seperti mainan plastik kecil
(Aisah et al., n.d.2019)

3. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala ISPA biasanya muncul dengan cepat, yaitu dalam beberapa jam

sampai beberapa hari. Penyakit ISPA pada balita dapat menimbulkan bermacam macam

tanda dan gejala. Tanda dan gejala ISPA seperti batuk, kesulitan bernapas, sakit

tenggorokan, pilek, sakit telinga dan demam (Rosana, 2016). Gejala ISPA berdasarkan

tingkat keparahan adalah sebagai berikut (Rosana, 2016):

a. Gejala dari ISPA ringan


Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih
gejala-gejala sebagai berikut :
1) Batuk.
2) Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (pada waktu
berbicara atau menangis).
3) Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung.
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37°C
b. Gejala dari ISPA sedang
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA
ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
1) Pernapasan cepat (fast breathing) sesuai umur yaitu :untuk kelompok umur kurang
dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih untuk umur 2 -< 5 tahun.
2) Suhu tubuh lebih dari 39°C.
3) Tenggorokan berwarna merah.
4) Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.
5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
6) Pernapasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).
c. Gejala dari ISPA berat
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala - gejala ISPA
ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
1) Bibir atau kulit membiru.
2) Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
3) Pernapasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah.
4) Sela iga tetarik ke dalam pada waktu bernafas.
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
6) Tenggorokan berwarna merah
4. Penatalaksanaan dan pengobatan penderita ISPA

Terapi untuk ISPA atas tidak selalu dengan antibiotik karena sebagian besar kasus
ISPA atas disebabkan oleh virus. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atas yang
disebabkan oleh virus tidak memerlukan antiviral, tetapi cukup dengan terapi suportif.

a. Terapi Suportif Berguna untuk mengurangi gejala dan meningkatkan performa pasien
berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin.
b. Antibiotik Hanya digunakan untuk terapi penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab, utama ditujukan pada pneumonia,
influenza, dan aureus.

Menurut (Oktaviani, 2009) untuk perawatan ISPA di rumah ada beberapa hal yang
dapat dilakukan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA yaitu dengan
cara :

a. Mengatasi panas (demam) Untuk anak usia dua bulan sampai lima tahun, demam dapat
diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi di bawah dua
bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan sehari empat kali
setiap enam jam untuk waktu dua hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan
menggunakan kain bersih dengan cara kain dicelupkan pada air (tidak perlu di tambah
air es).
b. Mengatasi batuk Dianjurkan untuk memberikan obat batuk yang aman misalnya ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis setengah sendok teh dicampur dengan kecap atau madu
setengah sendok teh dan diberikan tiga kali sehari.
c. Pemberian makanan Dianjurkan memberikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit
tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika terjadi muntah.
Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
d. Pemberian minuman Diusahakan memberikan cairan (air putih, air buah dan
sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Hal ini akan membantu mengencerkan dahak,
selain itu kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
5. Pencegahan penyakit ISPA

Menurut (Oktaviani, 2009) pencegahan ISPA ada empat yaitu :

a. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik


b. Melakukan immunisasi
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
KUESIONER

A. Identitas
Nama :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah doa sebelum mengisi lembar jawaban sesuai dengan keyakinan
anda
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
3. Jawablah setaiap URAIAN pada kolom pilihan jawaban BENAR atau SALAH
dengan memberikan tanda √
4. Hal-hal yuang kurang jelas dapat dipertanyakan.

NO URAIAN BENAR SALAH

1 ISPA adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu

bagian atau lebih dari saluran napas, yang berlangsung

selama 14 hari

2 Terjadinya ISPA tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu

kondisi lingkungan (polutan udara seperti asap rokok dan

asap bahan bakar memasak, kepadatan anggoata keluarga,

kondisi ventilasi rumah kelembaban, kebersihan, musim,

suhu)

3 Jika ada orang yang merokok, anak – anak boleh saja duduk

berdampingan dengan orang tersebut.

4 Tanda dan gejala ISPA adalah batuk, kesulitan bernapas,

sakit tenggorokan, pilek, sakit telinga dan demam

5 Pencegahan ISPA dapat di lakukan dengan :


a. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
b. Melakukan immunisasi
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

Anda mungkin juga menyukai