NPM : 225139031
Hari/tanggal :
Waktu : 1 x 60 menit
A. HASIL PENGKAJIAN
Di Perum pesona kahuripan, Ds. Cikahuripan, Kecamatan Kelapa Nunggal terdapat
keluarga yang berjumlah 3 orang yang salah satunya menderita ISPA. Bapak Zulfian
yang berusia 31 tahun merupakan kepala keluarga tersebut. Beliau mempunyai
seorang anak yang menderita ISPA, bernama Tiara, usia 8 bulan. Keluhan An. Tiara
saat ini demam, dan bapil, dengan TTV S : 38.4°C, N : 110x/menit, RR : 42x/menit .
An. T sudah dibawa ke Puskesmas dan dapat obat syrup. Menurut Bapak Zulfian,
jika An. Tiara sakit, selain dibawa ke puskesmas, terkadang suka manggil paraji
untuk diurut sambal diolesi campuran minyak dan parutan bawang merah.
B. DIAGNOSA
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 60 menit tentang therapi
komplementer ISPA dengan terapi uap diharapkan seluruh anggota keluarga mau dan
mampu melakukan tindakan perawatan ISPA.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ISPA diharapkan seluruh keluarga mau dan
mampu
a. Mengetahui dan memahami apa itu ISPA secara jelas dan detail
b. Mengetahui apa yang harus dilakukan pada keluarga yang sakit ISPA
c. Mengetahui bagaimana cara membuat terapi uap dirumah
D. METODE PELAKSAAAN
1. Ceramah
2. Diskusi
E. MATERI
Terlampir
G. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Waktu : 60 menit
I. KEGIATAN
No Tahapan Kegiatan mahasiswa Kegiatan masyarakat Media
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Pengajaran
2. Evaluasi validasi 2. Menjawab pertanyaan
15 menit
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu 4. Mengemukakan
5. Apersepsi pendapat
J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan materi PPT, SAP, Leaflet
Persiapan penyaji
2. Evaluasi Proses
3/3 keluarga menghadiri kegiatan dari awal hingga akhir
Anggota keluarga yang hadir terlihat antusias, sangat menyimak materi dan
praktik yang disampaikan
3. Evaluasi hasil
Pengetahuan
Anggota keluarga mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan kembali
tentang penyakit ISPA secara jelas dan detail
Sikap
Anggota keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang harus dilakukan pada
anggota keluarga yang ISPA
Keterampilan
Anggota keluarga dapat mempraktikan kembali pembuatan UAP secara mandiri
sebagai cara untuk menurunkan gejala ISPA
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN ISPA
Infeksi pernafasan merupakan penyakit akut yang paling banyak terjadi pada anak-anak (Wong,
2016). Infeksi saluran pernafasan akut menurut Sari (2015) adalah radang akut saluran
pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus,
maupun reketsia tanpa atau disertai dengan radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya
mikroorganisme (bakteri, virus, riketsi) ke dalam saluran pernapasan yang menimbulkan gejala
penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
merupakan suatu infeksi yang bersifat akut yang menyerang salah satu atau lebih saluran
pernafasan mulai dari hidung sampai alveolus termasuk (sinus, rongga telinga tengah, pleura)
(Depkes, 2017).
C. FAKTOR RESIKO
ISPA bisa disebabkan beberapa faktor dan disebarkan dari satu orang ke orang lainnya melalui
udara pada saat penderita bersin atau batuk. Penularan bisa terjadi bila ada kontak lewat
makanan yang terkontaminasi tangan penderita. Paru-paru yang normal adalah bersih dari
bakteri, mulai dari trakea sampai alveoli di paru-paru. Mekanisme untuk pembersihan bakteri
normal ada dua, yaitu: non-spesifik (batuk reflek dan fagositosis) dan spesifik (berasal dari
antibodi terutama dari igG dan IgA). Mekanisme ini hanya terjadi ketika jaringan yang dimulai
dari trakea sampai alveoli diserang bakteri.
D. PENATALAKSANAAN
1. Medis
Menurut WHO (2017), penatalaksanaan ISPA meliputi :
1) Suportif
Meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin
2) Antibiotik
a) Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab
b) Utama ditujukan pada pneumonia, influenza dan Aureus
c) Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol 1mg, amoksisillin 3 x ½ sendok teh,
amplisillin (500mg) 3 tab puyer/x bungkus / 3x sehari/8 jam, penisillin prokain 1 mg.
d) Pneumonia berat yaitu Benzil penicillin 1 mg, gentamisin (100 mg) 3 tab puyer/x
bungkus/3x bungkus/3x sehari/8 jam.
e) Antibiotik baru lain yaitu sefalosforin 3 x ½ sendok teh, quinolon 5 mg,dll.
f) Beri obat penurun panas seperti paracetamol 500 mg, asetaminofen 3 x ½ sendok teh.
Jika dalam 2 hari anak yang diberikan antibiotik tetap sama ganti antibiotik atau rujuk
dan jika anak membaik teruskan antibiotik 12 sampai 3 hari (Kepmenkes RI, 2017).
2. Tradisional
a) Larutan Jeruk nipis dan Kecap
Diberikan 3x1 sendok teh
b) UAP
Masukan air panas kedalam ember atau wadah dengan penampang besar
Campurkan minyak kayu putih beberapa tetes
Gendong anak dan arahkan mukanya kebawah menghadap wadah
DAFTAR PUSTAKA
Adina AB, Handoko FF, Setyarini II. 2015.“Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)” CCRC
Farmasi UGM.Yogyakarta
Gia Putri Sunarta. 2018. Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Penanganan Batuk Pada Balita
Dengan ISPA. Skripsi Program Studi S1Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Ester Ratnaningsih & Nita Ivana Benggu, 2020. Terapi Komplementer Dalam Mengatasi Ispa Pada
Ibu Yang Memiliki Balita Di Dusun Setan Desa Maguwoharjo, Kelurahan Depok, Kabupaten
Sleman, “Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 11 No 2, Hal 08 - 18, Juli 2020
ISSN: 2087-4154”. Tersedia pada : https://jurnal.stikesbup.ac.id/index.php/jks/article/view/66/59
(Diakses : 06 Juli 2023).