Anda di halaman 1dari 31

SUPERVISI DALAM

MANAJEMEN
KEPERAWATAN

AGUNG TRI NUGRAHA


PENDAHULUAN 2
 Peningkatan profesional keperawatan di Indonesia di
mulai sejak diterima dan diakuinya keperawatan sebagai
profesi pd Lokakarya Nasional Keperawatan (1983).
 Berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme
keperawatan agar mutu asuhan keperawatan ditingkatkan
telah dilakukan Depdiknas, Depkes dan Organisasi Profesi
: Pendidikan Sarjana, Pasca Sarjana, pelatihan ,
mengembangkan standar praktek.
 Hasil penelitian tentang pengelolaan pelayanan
keperawatan belum memuaskan khusus tentang sikap dan
kepatuhan perawat terhadap standar penerapan proses
keperawatan .
LANJUTAN PENDAHULUAN
 Supervisi merupakan salah satu fungsi manajemen .
 Proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dg tujuan organisasi
dan standar yg ditetapkan tidak menyimpang dan menghasilkan
produk yang diinginkan, dengan cara melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
 Dilaksanakan oleh orang yg memiliki kemampuan untuk mencapai
tujuan asuhan keperawatan.
 Dilakukan oleh atasan terhadap bawahan atau Konsultan terhadap
pelaksana.
 Gaya kepemimpinan suprvisor sangat mempengaruhi keberhasilan
dalam pengeloalan SDM keperawatan.
LANJUTAN
PENDAHULUAN
• Dalam fungsi manajemen supervisi merupakan bagian
yang terpenting dari tanggung jawab dari seorang
pimpinan, maka dibutuhkan kemampuan dari seorang
perawat profesional atau manajer keperawatan dalam
hal ketrampilan melakukan Ssupervisi.
PENGERTIAN SUPERVISI

• Supervisi adalah suatu proses untuk mendapatkan


sumber-sumber yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya ( Swanburg 1999 )
• Korn ( 1987) Supervisi adalah merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi,mendorong, memperbaiki, mempercayai
dan mengevaluasi secara terus menerus dengan sabar
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan
dengan baik serta menyeluruh
LANJUTAN PENGERTIAN

SUPERVISI
Supervisi atau Pengawasan agar visi, misi, tujuan dan rencana yang sudah
ditetapkan dapat tercapai.
 Menurut Fayol (dalam Harahap, 2000) adalah Aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk memeriksa apakah kegiatan sesuai dengan :
1. Rencana yang ditetapkan
2. Instruksi/kebijakan yang dikeluarkan
3. Prinsip yang ditentukan.
 Untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan
tidak terjadi lagi
 Membantu tenaga keperawatan dan staf lain agar bekerjasama secara efektif.
 Segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab untuk perkembangan
perawat dan staf lain.
 Bukan kontrol tapi lebih kearah bantuan pembinaan
 Siagian (2005), Proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi dan sesuai
rencana yang telah ditetapkan
Lanjutan Pengertian

 Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau


mencari kesalahan , tetapi lebih kepada pengawasan
partisipatif .
 Dalam proses pengawasan dihargai dulu pencapaian
atau hal yang positif dan memberikan jalan keluar.
 Bawahan merasa tidak sekedar dinilai, tapi merasa
dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara
benar.
TUJUAN SUPERVISI
1. Mengorientasikan staf dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan
2. Melatih staf dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan
tugas,peran dan fungsi sebagai staf dalam
asuhan keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan
pelaksanaan keperawatan dalam memberikan
asuhan
5. Mengusahakan seiptimal mungkin kondisi kerja
yg aman
TUJUAN SUPERVISI FOKUS PADA
MANUSIA
1. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman.
a. Lingkungan fisik
b. Suasana kerja
-. Memberikan rasa bebas.
-. Mendorong untuk bekerja baik.
-. Semangat kebersamaan
-. Peralatan
2. Perhatian terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan hasil
kerja.
SASARAN SUPERVISI

1. Pelaksanaan tugas sesuai dng pola


2. Struktur dan hirarki sesuai dng rencana
3. Pengembangan staf
4. Penggunaan sarana yg tepat guna
5. Sistem dan prosedur yg tdk menyimpang
6. Tugas dan wewenang
7, Tidak ada penyimpangan ; keuangan ,kedudukan serta
kekuasaan .
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
A. Supervisi dalam keperawatan :

1.Didasarkan atas hubungan profesional


2.Kegiatan direncanakan dng matang
 Bersifat edukatif, supertif
 Rasa aman pd staf
 Adanya kerja sama yg demokratis antara \
supervisor dan staf
 Dapat mengembangkan kelebihan masing masing
 Mengembangkan diri sesuia dngn kebutuhan
 Meningkatkan kinerja staf dlm upaya pelaksanaan
keperawatan
B. Prinsip Ilmiah Supervisi
Keperawatan
• 1. Kegiatan supervisi dilaksanakan atas dasar data objektif
• 2. Pengumpulan data diperoleh atas berbagai sumber.
• 3.Dilaksanakan secara sitematis terenana serta terus menerus.

• KARAKTERISTIK SUPERVISI

1.
Mencerminkan kegiatan pelayanan askep yg sesungguhnya.
2. Mencerminkan pola organisasi keprwtn yang ada.
3. Kegiatan yang berkesinambungan dan teratur
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung
5. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
MODEL-MODEL SUPERVISI
 A. Model Konvesional
1. Bersifat pd kegiatan inspeksi
2. Adanya mata-mata dlm mengoreksi orang lain
3. Hanya untuk Mencari kesalahan
4. Model ini masih banyak digunakan di pelayanan
keperawatan

B, Model Ilmiah
1.Dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan
2.Sistimatis dlm penggunaannya
3. Datanya onjektif
4. Adanya pedoman check lis
5. Adanya umpan balik dlm perbaikan
6. Berkaitan erat dengan penelitian
MODEL KLINIS

• Supervisi klinis adalah suatu cara untuk mensuport


perawat dimana mereka harus mempertanggung
jawabkan kompetensinya sebagai perawat.

Fungsi Supervisi Klinik ( Proctor 1986)


1. Fungsi Formatif -- Untuk mengembangkan ketrampilan
dan pemahaman profesi
2. Pemahaman perawat terhadap profesi perawat
3. Fungsi Restorative  Supervisi membantu perawat untuk
dapat berhubungan secara profesional
4. Fungsi Normative  Supervisor menolong perawat untuk
mengembangkan standart keperawatan .
PENERAPAN SUPERVISI DI
RS
1. Self Supervision  mengevaluasi
pekerjaan sendiri
2. One To One Supervision
Hubungan antar supervisi dan supervisor
yang mengarah pada tujuan belajar yg
diinginkan
3. Group Supervision
group perawat bertemu bersama
4. Team Of Staff Supervision
Melibatkan kelompok yang bekerja
sebagai tenaga kesehatan
KOMPETENSI SUPERVISI

• 1. Pengetahuan
• 2. Kompetensi Entrepreneurial
• 3.Kompetensi Intelektual
• 4. Kemampuan Sosioemosional
• 5. Kemampuan Berinteraksi

Tugas dan Tanggung jawab


• 1. Merencanakan tugas sehari-hari
• 2. Menggunakan kewenanggan dengan
tepat
SUPERVISI KEPERAWATAN
 1, Kepala Ruangan
 2. Pengawas Keperawatan
3 Kepala Seksi
 4. Kepala Bidang
Sistem Yang Mendukung Penerapan Supervisi :
 Preceptroship Instruktur Klinik
 Mentorship  Perawat Prof yg berpengalaman
TEKHNIK SUPERVISI
KEPERAWATAN
Proses supervisi praktek Keperawatan :
1. Standar Keperawatan sebagai acuan.
2. Fakta pelaksanaan sebagai pembanding tercapainya tujuan.
3. Tindak lanjut kualitas perlu dipertahankan atau diperbaiki.
AREA YANG DISUPERVISI

1. Pengetahuan dan pengertian tentang tugas yang akan dilaksanakan.


2. Ketrampilan yang dilakukan sesuai standar
3. Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan.
CARA MELAKUKAN
SUPERVISI
1. Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung dan Supervisor terlibat dalam kegiatan.
Pengarahan yang efektif :
 Pengarahan harus lengkap.
 Mudah dipahami.
 Menggunakan kata-kata yang tepat.
 Berbicara dengan jelas.
 Berikan asuhan yang logis.
 Hindari memberikan banyak arahan pd suatu saat.
 Pastikan arahan dipahami.
 Pastikan arahan dilaksanakan perlu Tindak lanjut.
Lanjutan Cara Melakukan Supervisi

2. Tidak Langsung
Supervisi melalui laporan tertulis atau lisan , mungkin
terjadi kesenjangan fakta, tetapi umpan balik diberikan
secara tertulis

Cara memberikan Umpan Balik dan Perbaikan saat


Supervisi perlu diperhatikan .
PENERAPAN
1. Dilakukan secara optimal untuk menjamin pelayanan
sesuai dg standar mutu profesional
2. Dilaksanakan secara berjenjang
*Karu : Manajerial dan kemampuan as. keperawatan.
*Katim: Pengelolaan di timnya dan asuhan keperawatan
*Perawat Pelaksana : Kemampuan melaksanakan askep
3. Disesuaikan dengan Uraian Tugas
4. Buat Jadwal supervisi Ruangan: waktu, supervisor, yang
disupervisi dan materi supervisi

22
Gaya Kepemimpinan Supervisor
1. Gaya Partisipatif
Mengikut sertakan bawahan dalam pemecahan masalah&pengambilan
keputusan.
Bawahan mampu melakukan tapi tdk mau.
2. Gaya Konsultasi
Memberikan banyak arahan&mengambi kepts.
Bawahan tidak mamapu tapi mau mengerjakan
3. Gaya Instruksi
Hanya memberikan pengarahan .
Bawahan tidak mampu dan tidak mau.
4. Gaya Delegasi atau gaya bebas.
Supervisor dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama
hingga tercapai kesepakatan.
Pengambilan keputusan diserahkan pada bawahan .
Tepat untuk bawahan yang mampu Dan mau mengerjakan
EVALUASI AKTIVITAS SUPERVISI
1. Disusun scr terjadwal 6. Supervisor mengidentifikasi
2. Semua Staf mengetahui pencapaian staf dan memberi
jadwal supervisi reinforcement.
3. Materi supervisi dipahami 7. Mengidentifikasi aspek kinerja
oleh supervisor dan staf yang perlu ditingkatkan
4. Supervisor mengorientasikan
materi supervisi kepada staf 8. Memberikan solusi dan role model
yg disupervisi bagaimana meningkatkan
kinerja
5. Supervisor mengkaji kinerja
sesuai dg materi supervisi 9. Menjelaskan tindak lanjut
10. Memberikan reinforcement
terhadap pencapaian

24
JARDAWAL SUPERVISI
RUANG
No ..
Waktu Supervisor Yang disupervisi Materi Supervisi

1 26-7-10 Kepala Bidang Kepala Ruangan Perencanan Ruang


MPKP
2 27-7-10 Kepala Bidang Kepala Ruangan Pengorganisasian Ruang
MPKP
3 2-8-10 Kepala Ruangan Ketua Tim I Memimpin Pre
Conference
4 11-8-10 Kepala Ruangan Ketua Tim II Melakukan Supervisi
Asuhan Keperawatan
masalah Pola Nafas
Tidak Efektif

5 28-7-10 Ketua Tim Perawat Pelaksana Asuhan Keperawatan dg


(Martini) Masalah Cairan

6 30-7-10 Ketua Tim Perawat Pelaksana Asuhan Keperawatan dg


(Amir) Masalah Nyeri
MATERI SUPERVISI DI RUANG
MPKP
N Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
o Pelaksana
I Management Approach
A. Perencanaan
1 Visi

2 Misi V
3 Filosofi V
4 Kebijakan V
5 Rencana Jangka Pendek V
B. Pengorganisasian V
1 Struktur Organisasi V
2 Jadwal Dinas V
3 Daftar Pasien V
MATERI SUPERVISI DI RUANG
N MPKP
5Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
o Pelaksana
I Management Approach
C. Pengarahan
1 Operan V
2 Pre Conference V V
3 Post Conference V V
4 Iklim Motivasi V
5 Pendelegasian V
6 Supervisi V V
D. Pengawasan V
1 Indikator Mutu V
2 Audit Dokumen V
3 Survey Kepuasan V
4 Survey Masalah V
Kesehatan/Keperawatan
MATERI SUPERVISI DI RUANG
N
o
MPKP
Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
Pelaksana

II Compensatory Reward
Rekrutmen V
1
Seleksi V
2
Kontrak Kerja V
3
Orientasi V
4
Penilaian Kinerja V
5
Pengembangan Staf V
6
Profesional Relationship V
III
1 Rapat Keperawatan V
2 Konferensi Kasus V V
3 Rapat Tim Kesehatan V V
4 Visit Dokter V V
MATERI SUPERVISI DI RUANG
MPKP
N Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
o Pelaksana
IV Patient Care Dilevery
1 Hipertermi V V V
2 Cairan V V V
3 Nyeri V V V
4 Nutrisi V V V
5 Pola Nafas Tidak ,Efektif V V V
6 Bersihan Jalan Nafas V V V
7 Gangguan Pertukaran Gas V V V
8 Keterbatasan Aktivitas V V V
9 Intoleransi V V V
10 Kecemasan V V V
11 Koping V V V
12 Kurang Pengetahuan V V V
KESIMPULAN

• SUPERVISI KEPERAWATAN DIPERLUKAN UNTK


MENCAPAI TUJUAN PELAYANAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT,
• SUPERVISI BUKAN BERARTI MENGHUKUM
TETAPI MEMBERIKAN PENGARAHAN DAN
PETUNJUK AGAR PERAWAT DAPAT
MENYELESAIKAN TUGASNYA SECARA EFEKTIF
DAN EFISIEN

Anda mungkin juga menyukai