Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan selama 35 menit, peserta diharapkan mampu
mengerti tentang pencegahan ISPA pada anak
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Macam-macam ISPA
4. Gejala dan tanda ISPA
5. Cara pencegahan ISPA
IV. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanyajawab
V. MEDIA/ALAT BANTU/SUMBER
Media : Leaflet
VI. Kegiatan
VII. EVALUASI
A. Jenis evaluasi : Objektif test
B. Bentuk : Lisan
C. Waktu : Setelah selesai penyuluhan
D. Soal :
1. Jelaskan pengertian ISPA
2. Sebutkan penyebab ISPA
3. Sebutkan macam-macam ISPA
4. Sebutkan gejala & tanda ISPA
5. Jelaskan cara mencegah ISPA
Sumber
1. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC
2. Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak,
Orang Dewasa, Usia Lanjut, Pneumonia Atipik & Pneumonia Atypik
Mycobacterium. Jakarta: Pustaka Obor Populer
3. dr. Widoyono, MPH. 2011. Penyakit Tropis. Jakarta : Erlangga
Tangerang, ……………………..
Petugas/penyuluh
………………………
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
ISPA
A. Pengertian
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA
mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian
saluran saluran atas dan bawah secara stimulant atau berurutan (Muttaqin, 2008).
Saluran penapasan atas berfungsi menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara.
Bersama udara, masuk beberapa pathogen, yang dapat nyangkut di hidung, faring, laring atau
trakea, dan dapat berproliferasi, bila daya tahan tubuh menurun. Penyebaran infeksi (bila
terjadi) tergantung pada pertahanan tubuh pula, dan dari virulensi kuman yang bersangkutan.
B. Penyebab ISPA
ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Mayoritas penyebab ISPA adalah
virus dengan frekuensi lebih dari 90% untuk infeksi saluran pernapasan atas, sedangkan
ISPA bagian bawah frekuensinya lebih kecil (Asrun, 2011).
C. Macam-macam ISPA
1.) Bukan Pneumonia, mencakup kelompok pasien balita dengan batuk yang tidak
menunjukkan gejala peningkatan frekuensi napas dan tidak menunjukkan adanya tarikan
dinding dada bagian bawah kearah dalam. Contohnya common cold, faringitis, tonsillitis
dan otitis.
2.) Pneumonia, didasarkan pada adanya batuk dana tau kesukaran bernapas. Diagnosis gejala
ini berdasarkan usia. Batas frekuensi napas cepat pada anak berusia dua bulan sampai <1
tahun adalah 50 kali permenit dan untuk anak usia 1 sampai <5 tahun adalah 40 kali
permenit
3.) Pneumonia berat, didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai
sesak napas atau tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam (chest indrawing)
pada anak berusia dua bulan sampai <3 tahun. Untuk anak berusia <2 bulan, diagnosis
pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat yaitu frekuensi pernapasan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada
bagian bawah ke arah dalam (severe chest indrawing).
D. Gejala ISPA
Menurut WHO (2007), penyakit ISPA adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul
karena menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena
kelelahan atau stress. Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa panas, kering
dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung
tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri kepala. Bila terdapat
komplikasi, gejalanya akan berkurang sesudah 3-5 hari. Secara umum gejala
ISPA meliputi demam, batuk dan sering juga nyeri tenggorokkan, pilek, sesak
napas.
E. Tanda ISPA
a. Demam
b. Meningismus
c. Anoreksia
d. Diare
e. Sumbatan pada jalan nafas
f. Batuk
F. Pencegahan ISPA
1.) Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar
dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA.
2.) Immunisasi
Pemberian immuninasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
3.) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi
asap dapur atau asap rokok yang ada didalam rumah, sehingga dapat mencegah seseorang
menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan penyakit ISPA.