Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Asuhan Keperawatan pada pasien ISPA


SUB POKOK BAHASAN : Pencegahan ISPA pada anak
SASARAN : masyarakat memiliki anak
WAKTU : Tanggal : Februari 2020 (35 menit)
TEMPAT :

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan selama 35 menit, peserta diharapkan mampu
mengerti tentang pencegahan ISPA pada anak

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, peserta dapat:


1. Menjelaskan pengertian ISPA
2. Menyebutkan penyebab ISPA
3. Menyebutkan macam-macam ISPA
4. Menyebutkan gejala dan tanda ISPA
5. Menjelaskan cara pencegahan ISPA

III. MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Macam-macam ISPA
4. Gejala dan tanda ISPA
5. Cara pencegahan ISPA
IV. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanyajawab

V. MEDIA/ALAT BANTU/SUMBER
Media : Leaflet

VI. Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan


Penyuluh Peserta
(menit)
1 Perkenalan dan 5’ Mengucapkan salam Menjawab salam,
Pembukaan Memperkenalkan diri memperhatian,
Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan
Kontrak waktu
2 Inti 20’ 1. Menjelaskan materi Menyimak,
penyuluhan secara memperhatikan,
teratur mendengarkan,
2. Memperhatikan respon bertanya
peserta
3. Memberikan
kesempatan bertanya

3. Penutup 10’ Menyimpulkan inti Menjawab salam


penyuluhan
Evaluasi
Mengucapkan salam

VII. EVALUASI
A. Jenis evaluasi : Objektif test
B. Bentuk : Lisan
C. Waktu : Setelah selesai penyuluhan
D. Soal :
1. Jelaskan pengertian ISPA
2. Sebutkan penyebab ISPA
3. Sebutkan macam-macam ISPA
4. Sebutkan gejala & tanda ISPA
5. Jelaskan cara mencegah ISPA

Sumber
1. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC
2. Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak,
Orang Dewasa, Usia Lanjut, Pneumonia Atipik & Pneumonia Atypik
Mycobacterium. Jakarta: Pustaka Obor Populer
3. dr. Widoyono, MPH. 2011. Penyakit Tropis. Jakarta : Erlangga

Tangerang, ……………………..
Petugas/penyuluh

………………………
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
ISPA

A. Pengertian
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA
mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian
saluran saluran atas dan bawah secara stimulant atau berurutan (Muttaqin, 2008).
Saluran penapasan atas berfungsi menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara.
Bersama udara, masuk beberapa pathogen, yang dapat nyangkut di hidung, faring, laring atau
trakea, dan dapat berproliferasi, bila daya tahan tubuh menurun. Penyebaran infeksi (bila
terjadi) tergantung pada pertahanan tubuh pula, dan dari virulensi kuman yang bersangkutan.

B. Penyebab ISPA
ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Mayoritas penyebab ISPA adalah
virus dengan frekuensi lebih dari 90% untuk infeksi saluran pernapasan atas, sedangkan
ISPA bagian bawah frekuensinya lebih kecil (Asrun, 2011).

C. Macam-macam ISPA
1.) Bukan Pneumonia, mencakup kelompok pasien balita dengan batuk yang tidak
menunjukkan gejala peningkatan frekuensi napas dan tidak menunjukkan adanya tarikan
dinding dada bagian bawah kearah dalam. Contohnya common cold, faringitis, tonsillitis
dan otitis.
2.) Pneumonia, didasarkan pada adanya batuk dana tau kesukaran bernapas. Diagnosis gejala
ini berdasarkan usia. Batas frekuensi napas cepat pada anak berusia dua bulan sampai <1
tahun adalah 50 kali permenit dan untuk anak usia 1 sampai <5 tahun adalah 40 kali
permenit
3.) Pneumonia berat, didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai
sesak napas atau tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam (chest indrawing)
pada anak berusia dua bulan sampai <3 tahun. Untuk anak berusia <2 bulan, diagnosis
pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat yaitu frekuensi pernapasan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada
bagian bawah ke arah dalam (severe chest indrawing).

D. Gejala ISPA
Menurut WHO (2007), penyakit ISPA adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul
karena menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena
kelelahan atau stress. Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa panas, kering
dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung
tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri kepala. Bila terdapat
komplikasi, gejalanya akan berkurang sesudah 3-5 hari. Secara umum gejala
ISPA meliputi demam, batuk dan sering juga nyeri tenggorokkan, pilek, sesak
napas.

E. Tanda ISPA
a. Demam
b. Meningismus
c. Anoreksia
d. Diare
e. Sumbatan pada jalan nafas
f. Batuk

F. Pencegahan ISPA
1.) Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar
dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA.
2.) Immunisasi
Pemberian immuninasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
3.) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi
asap dapur atau asap rokok yang ada didalam rumah, sehingga dapat mencegah seseorang
menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan penyakit ISPA.

Anda mungkin juga menyukai