Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dahulu asuhan keperawatan diberikan atas dasar naluriah, sebagai ungkapan kasih
sayang ssorang ibu terhadap anggota keluarganya yang sakit. Demikian pelayanan
keperawatan lebih bersifat pelayanan vokasional atau tradisional, sekarang mulai
dipelajari dan dikembangkan atas dasar kaidah-kaidah ilmiah yang mendasari ilmu
keperawatan, sebab ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan, sintesis dari ilmu-
ilmu dasar dan ilmu keperawatan.
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional kepada klien yang diberikan
secara manusiawi, komprehensif dan individualistik, berkesinambungan sejak klien
membutuhkan pelayanan sampai saat klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari
secara produktif untuk diri sendiri dan orang lain. Pelayanan keperawatan profesional
dapat diberikan oleh tenaga keperawatan profesional yang telah memiliki izon dan
kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien.
Praktik keperawatan profesional adalah tindakan mandiri perawat Ahli Madya
Keperawatan, Ners, Ners Spesialis dan Ners Konsultan melalui kerja sama bersifat
kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Hal tersebut
dimungkinkan karena perawat memiliki ilmu dan kiat keperawatan yang mendasari
praktik profesional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu peran perawat profesional?
2. Bagaimana standar praktik keperawatan profesional?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran perawat profesional
2. Mengetahui standar praktik keperawatan profesional

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Perawat Profesional


Peran merupakan seperangkat tingkat laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Doheny (1982) mengidentifikasi
beberapa elemen peran perawat profesional, meliputi:
1. Care giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan
 Perawat dapat memberikan pelayanan kep rawatan secara langsung dan
tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi: melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan
info klr nasib yang benar, menegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan
hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya
mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan
masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang
ada, dan melakukan evaluasi berdasarkan respons klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukannya.
 Perawat memperhatikan individu sebagai makhluk yang holistik dan unik
 Peran utama memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang meliputi
tindakan keperawatan, observasi, pendidikan kesehatan, dan menjalankan
tindakan medis sesuai dengan pendelegasian yang diberikan.

2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien


 Perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan
lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien
dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan transisional maupun
profesional. Perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam
tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani
oleh klien
 Perawat juga harus dapat mempertahankandan melindungi hak-hak klien,
diantaranya:
a. Hak atas informasi; pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit/sarana pelayanan
kesehatan tempat klien menjalani perawatan.
b. Hak mendapat informasi yang meliputi:
 Penyakit yang dideritanya
 Tindakan medik apa yang hendak dilakukan
 Kemungkinan pengukur sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya
 Alternatif terapi lain beserta risikonya
 Prognosis penyakitnya
 Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang
dideritanya

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 2


 Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
 Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang
bermutu sesuai dengan standard profesi keperawatan tanpa
diskriminasi
 Hak menyetujui/memberikan izin persetujuan atas tindakan yang akan
dilakukan oleh perawat/tindakan medik sehubungan dengan penyakit
yang dideritanya (informed consent)
 Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya
 Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kristis
 Hak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
 Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit
 Hak mengajukan usual, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya
 Hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritual
 Hak didampingi perawat keluarga pada saat diperiksa dokter
 Hak untuk memilih dokter, perawat atau rumah sakit dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan
 Hak atas rahasia medik atau hak atas “privacy” dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
 Hak meminta konsultan kepada dokter lain yang terdaftar di rumah
sakit tersebut (second opinion), terhadap penyakit yang dideritanya
dengan sepengetahuan dokter yang menangani
 Hak untuk mengetahui isi rekam medik.

3. Conselor, sebagian pemberi bimbingan/konseling klien


Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. Memberikan konseling
kepada klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai
prioritas. Konseling diberikan kepada individu/keluarga salam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu,
pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan, mengubah perilaku
hidup ke arah perilaku hidup sehat

4. Educator, sebagai pendidik klien


Perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian
pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang
diterima sehingga klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-
hal yang diketahuinya. Perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan
kepada kelompok keluarga yang berisiko tinggi, kader kesehatan, dan lain
sebagainya.

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 3


5. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja
sama dengan tenaga kesehatan lain
Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam
menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi
kebutuhan kesehatan klien

6. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber dan


potensi klien
Perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi yang ada, baik
materi maupun kemampuan klien secara terkoordinasi sehingga tidak ada
intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih. Dalam menjalankan peran,
perawat dapat melakukan hal-hal berikut
 Mengkoordinasi seluruh pelayanan keperawatan
 Mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas
 Mengembangkan sistem pelayanan keperawatan
 Memberikan informasi tentang hal-hal yang terkait dengan pelayanan
keperawatan pada sarana kesehatan

7. Change agent, sebagai pembaruan yang selalu dituntut untuk mengadakan


perubahan-perubahan
Perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap, bertingkat laku
dan meningkatkan keterampilan klien/keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini
mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam
berhubungan dengan klien dan cara memberikan perawatan kepada klien

8. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan


masalah klien
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatakan, perawat adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi
spesifik klien.

2.2 Falsafah Praktik Keperawatan


Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan profesional disusun merujuk
kepada konsep praktik keperawatan profesional dan teori keperawatan. Falsafah
praktik keperawatan secara umum mengandung dasar-dasar pemikiran yang sama
untuk mengembangkan tugas keperawatan, tetapi di setiap negara, penyataan yang
disusun juga disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budayanya.
Dalam Lokakarya Nasional 1983 telah disepakati adanya profesionalisasi
keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan, serta
peran dan fungsi perawat. Dalam mengembangkan falsafah praktik keperawatan kita
tidak dapat hanya mengacu kepada satu teori keperawatan, namun falsafah harus
menjelaskan berbagai pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 4


keperawatan sehingga dapat dijadikan kerangka dasar yang kokoh bagi praktik
keperawatan.

Penyataan falsafah keperawatan di Indonesia


1 Perawat merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari
2 Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemilihan, serta pemeliharaan
kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC) sesuai
dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperawatan.

2.3 Pengertian Praktik Keperawatan Profesional


Kelompok Kerja Keperawatan–Konsorsium Ilmu Kesehatan (1992)
mendefinisikan Praktik Keperawatan sebagai berikut
Praktik Keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja
sama bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawab.
Praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional menggunakan
pengetahuan teoretis yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar (biologi, fisika,
biomedik, perilaku, sosial) dan ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan
pengkajian, diagnosis, menyusun perencanaan, melaksanakan asuhan keperawatan
dan evaluasi hasil-hasil tindakan keperawatan, serta mengadakan penyesuaian rencana
keperawatan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Malkemes, L.C. (1983) mengatakan bahwa praktik keperawatan profesional adalah


suatu proses ketika Ners terlibat dengan klien, dan melalui kegiatan ini masalah
kesehatan klien diidentifikasi dan diatasi.

2.4 Hakikat Praktik Keperawatan


Pada hakikatnya, keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi kepada
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingan sendiri,
bentuk pelayanan bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik,
dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode
etik sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan yang merupakan untuk praktik Keperawatan ditujukan pada klien yaitu
individu, keluarga dan masyarakat yang didasarkan pada hubungan profesional
perawat-klien.
Hubungan profesional perawat-klien yang pada hakikatnya mengacu pada sistem
interaksi antara perawat-klien secara positif atau mengadakan hubungan terapeutik
yang berarti bahwa setiap interaksi yang dilakukan memberikan dampak terapeutik
yang memungkinkan klien untuk berkembang lebih baik.
Dengan terciptanya hubungan profesional perawat-klien, maka perawat sebagai
pemberi pelayanan keperawatan atau praktisi keperawatan akan mendapat suatu
kepercayaan (professional trust). Dan adanya kepercayaan tersebut, perawat telah
menunjukan kemampuan atau kompetensinya kepada klien berupa kemampuan

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 5


intelektual, keterampilan teknis dan sikap yang dilandasi etika profesi sehingga
mampu membuat keputusan (judgement) secara profesional.

2.5 Fokus Praktik Keperawatan Profesional


Fokus utama keperawatan adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi
total. Manusia tidak dipandang hanya aspek fisik tetapi dipandang sebagai makhluk
yang holistik yang terdiri atas bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual.
Tujuan praktik Keperawatan yang dirancang kan WHO (1985) harus diupayakan
pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat,
perawatan diri, dan peningkatan kepercayaan diri.

Praktik Keperawatan meliputi lima area yang terkait dengan kesehatan (Kozier &
Web, 1990), yaitu:
1. Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)
Peningkatan kesehatan adalah kerangka aktivitas keperawatan. Kesadaran diri
klien, kesadaran kesehatan, keterampilan kesehatan dan penggunaan semua sumber
yang dipertimbangkan sebagai perawatan yang diberikan oleh perawat. Fokus
peningkatan kesehatan diarahkan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan
umum, individu, keluarga dan komunitas.

Kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesehatan memerlukan:


1) Pendidikan untuk publik atau masyarakat dan individu
2) Perundang-undangan atau kebijakan yang mendukung
3) Hubungan interpersonal dengan klien secara langsung

Peran perawat dalam upaya peningkatan kesehatan meliputi:


a) Bertindak sebagai model peran dalam berperilaku serta bergaya hidup sehat
b) Mengajarkan klien tentang strategi keperawatan dan usaha meningkatkan
kesehata, misalnya dengan cara perbaikan gizi, pengendalian stres, usaha untuk
membina hubungan yang baik dengan sesama
c) Memengaruhi klien untuk meningkatkan derajat kesehatannya
d) Menunjukkan klien cara pemecahan masalah yang tepat dan mengambil
keputusan yang efektif
e) Menguatkan perilaku peningkatan kesehatan pribadi dan keluarga

2. Pencegahan Penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk mengurangi risiko
penyakit, untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan yang baik dan untuk
mempertahankan fungsi individu secara optimal

Aktivitas yang dapat dilaksanakan antara lain:


1. Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawatan ibu hamil,
program melarang/menghindari rokok, seminar “mengurangi/mencegah stres”
dll

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 6


2. Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya
melakukan senam aerobik
3. Memberikan informasi tentang kesehatan; makanan yang sehat, olahraga dan
lingkungan yang sehat melalui liflet, media massa atau elektronik
4. Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil
dan kelahiran bayinya dengan sehat
5. Memantau tumbuh-kembang bayi dan balita
6. Memberikan imunisasi
7. Melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi tekanan darah tinggi, kadar
kolesterol, dan kanker
8. Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan
penghentian rokok.

3. Pemeliharaan Kesehatan (Health Maintenance)


Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan adalah kegiatan yang
membantu klien memelihara status kesehatan mereka. Perawat melakukan aktivitas
untuk membantu masyarakat mempertahankan status keaehatannya

Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan:


1) Mencoba mwngidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum penderita
mengusapnya, misalnya melakukan pemeriksaan fisik secara teratur untuk usia
diatas 35 tahun.
2) Meningkatkan ketertarikan terhadap masalah kesehatan sehubungan dengan
perubahan struktur sosial masyarakat.
3) Ketertarikan pada faktoringkungan sehubungan dengan penyebab penyakit
karena stres.

4. Pemulihan Kesehatan (Health Restoration)


Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan
setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.

Kegiatan yang dilakukan dalam pemulihan kesehatan meliputi:


1) Memberikan perawatan secara langsung pada individu yang sedang sakit
2) Memberikan perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan
mental.
3) Melakukan diagnostik dan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit.
4) Merencanakan pengajaran dan rehabilitasi pada pasien-pasien tertentu, misalnya
pada pasien stroke, artritis.

5. Perawatan Pasien Menjelang Ajal


Area praktik keperawatan ini mencakup perawat memberikan rasa nyaman dan
merawat orang dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan dapat dilakukan di rumah
sakit, rumah, dan fasilitas kesehatan lainnya

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 7


2.6 Lingkup Kewenangan Perawat
Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki.
Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan profesional pada kondisi
sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan (mulai dari konsepsi sampai meninggal
dunia), mencakup hal-hal berikut
1. Asuhan keperawatan anak, yaitu asuhan keperawatan yang diberikan pada anak
berusia mulai dari 28 hari sampai 18 tahun
2. Asuhan keperawatan maternitas, yaitu Asuhan keperawatan klien wanita pada
masa subur dan neonatal dalam keadaan sehat
3. Asuhan keperawatan medikal-bedah, yaitu Asuhan pada klien usia di atas 18
tahun sampai 60 tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik karena trauma atau
kelainan fungsi tubuh
4. Asuhan keperawatan jiwa, yaitu Asuhan keperawatan pada semua usia yang
mengalami berbagai masalah kesehatan jiwa
5. Asuhan keperawatan keluarga, yaitu Asuhan keperawatan pada klien keluarga
sebagai unit terkecil dalam masyarakat sebagai akibat pola penyesuaian keluarga
yang tidak sehat sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga
6. Asuhan keperawatan komunitas, yaitu Asuhan keperawatan kepada klien
masyarakat pada kelompok di wilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat
7. Asuhan keperawatan gerontik, yaitu Asuhan keperawatan pada klien usia 60
tahun ke atas yang mengalami proses penuaan dan oermasalahannya

Kewenangan perawat terkait lingkup di atas mencakup sebagai berikut:


1. Melaksanakan pengkajian keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat di sarana kesehatan yangeliputi status biopsi ko sosio kultural dan
spiritual klien
2. Merumuskan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena dan harapan utama
yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien
3. Menyusun rencana untuk tindakan keperawatan sederhana dan kompleks pada
individu, keluarga, masyarakat di sarana kesehatan
4. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai tingkat kesulitan
5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
6. Mendokumentasikan hasil keperawatan yang dilaksanakan.

Asuhan keperawatan yang dilakukan bersifat sebagai berikut:


1. Independen atau mandiri
2. Interdependen-kolaboratif
Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 8
Asuhan keperawatan s dilaksanakan berdasarkan kaidah keperawatan sebagai suatu
profesi, sebagai berikut
1. Menggunakan pendekatan holistik
2. Didasarkan pada ilmu dan kuat keperawatan
3. Asuhan yang diberikan bersifat manusiawi
4. Pelayanan atau bantuan yang diberikan berdasarkan kebutuhan objektif klien
5. Asuhan ditujukan untuk mengatasi masalah keperawatan klien
Semua hal diatas dapat dilakukan oleh “perawat profesional” dalam komunitas
profesional keperawatan dengan manajemen dan kepemimpinan profesional
keperawatan.

2.7 Nilai-Nilai Profesional Praktik Keperawatan


Nilai-nilai profesional yang terkait dalam praktik keperawatan sebagai berikut
1. Nilai Intelektual
Terdiri dari 3 komponen yang sangat terkait, yaitu:
a. Body of knowledge yang melandasi praktik profesional
b. Pendidikan spesialisasi untuk meneruskan kelompok ilmu pengetahuan
c. Penggunaan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif

2. Nilai Komitmen Moral


Perilaku perawat harus dilandasi oleh aspek mora yang meliputi:
a. Beneficience yang berarti sebagai seorang profesional perawat harus selalu
mengupayakan tiap keputusan yang dibuat berdasarkan untuk melakukan yang
terbaik dan tidak merugikan klien (Johnstone, 1994)
b. Adil yang berarti tidak mendiskriminasi kan klien berdasarkan agama, rasa,
sosial budaya, keadaan ekonomi, dan sebagainya tetapi memperlakukan klien
sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki
c. Fidelity berarti bahwa perilaku caring, selalu berusaha menepati janji,
memberikan harapan yang memadai, memiliki komitmen moral serta
memperhatikan kebutuhan spiritual klien.

3. Otonomi, Kendali, dan Tanggung Gugat


Otonomi berarti kebebasan dan kewenangan melakukan tindakan secara
mandiri, kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap
sesuatu atau orang; dan tanggung gugat berarti bertanggung jawab terhadap
tindakan yang telah dilakukan.

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 9


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Praktik Keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja
sama bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawab
menurut Kelompok Kerja Keperawatan–Konsorsium Ilmu Kesehatan (1992).
Sedangkan menurut Malkemes, L.C. (1983) mengatakan bahwa praktik keperawatan
profesional adalah suatu proses ketika Ners terlibat dengan klien, dan melalui kegiatan
ini masalah kesehatan klien diidentifikasi dan diatasi.
Tujuan praktik Keperawatan yang dirancang kan WHO (1985) harus diupayakan
pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat,
perawatan diri, dan peningkatan kepercayaan diri.
Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki.
Peran Perawat Profesional ada 8 yaitu pemberi asuhan keperawatan, pembela untuk
melindungi klien, pemberi bimbingan klien, pendidik klien, bekerja sama dengan tim
kesehatan lain, pembaru, asumber informasi untuk memecahkan masalah klien.

3.2 Saran
Setelah mengetahui tentang keperawatan sebagai profesi perawat diharapkan untuk
lebih meningkatkan kualitas kerja sebagai perawat dan mampu menjadi perawat
professional dibidangnya.

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 10


DAFTAR PUSTAKA

Kusnanto, 2004, Pengantar profesi dan praktik keperawatan professional, Jakarta :


EGC

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi 11

Anda mungkin juga menyukai