Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN SEBAGAI SEBUAH PROFESI


Dosen Pengampuh : Bu Nelwati, S.Kp., MN., PhD

DISUSUN OLEH :

Kelompok 4
Anisa Amalia 2111313019
Dora Melidia 2111311031
Galuh Raya Sayyida 2111312052
Mufidah Dzahwan 2111313022
Nadatul Zika Putri 2111313007
Nurdiana 2111312001
Revi Artha Adriani 2111313013
Riska Putri Ayu 2111311019
Riski Muliawan 2111311004
Trise Maiza 21113120007

Kelas A1 2021

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
KERANGKA TEORI

A. Defenisi

Profesi keperawatan adalah profesi yang bertanggung jawab, mempunyai kemampuan


dan kewenangan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam segala aspek dengan
selalu berpedoman pada Kode Etik Keperawatan sebagai tuntutan.

B. Karakteristik

1. Mempunyai Body Of Knowledge


Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan (nursing
science) yang mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu

kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu
keperawatan komunitas.

2. Pendidikan Berbasis Keahlian pada Jenjang Pendidikan Tinggi


Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai
standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3
akan dikembangkan. 

3. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Melalui Praktik dalam Bidang Profesi


Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari
sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap
tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan/askep yang dikembangkan bersifat
humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien, berpedoman pada standar
asuhan keperawatan dan etika keperawatan.

4. Memiliki Perhimpunan/Organisasi Profesi


Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat
menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai
profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional
dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di
indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan
aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di
dunia dengan nama International Council Of Nurse (ICN).

5. Pemberlakuan Kode Etik Keperawatan


Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan
sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan
standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan
pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi
keperawatan (KepMenKes No. 1239 Tahun 2001).

7. Motivasi Bersifat Altruistik


Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan
mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan
sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

C. Hakekat profesi

Menurut Depkes RI 1983, Hakekat keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio psiko sosial spiritual yang
komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
D. Batasan hak dan kewajiban perawat

Hak dan Kewajiban Perawat

a. Hak Perawat Berikut merupakan beberapa hak dari perawat:


1. Perawat memilikihakuntuk mendapatkan perlindungan hukum dan profesi
sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional
Prosedur (SOP);
2. Perawatberhakmemperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau
keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal;
3. Perawat berhakmelaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi
profesi; 
4. Perawatberhakmendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi, dedikasi yang
luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan rawan;
5. Perawatberhakmemperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang
berkaitan dengan tugasnya; menerima imbalan jasa profesi yang proporsional
sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.

b. Kewajiban Perawat Dalam melaksanakan praktek keperawatan perawat


berkewajiban untuk :
1. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi, standar
praktek keperawatan, kode etik dan SOP serta kebutuhan klien atau
pasien;menghormati hak pasien;
2. Merujuk klien atau pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau tindakan;
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau pasien,
kecuali untuk kepentingan hukum;
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin
ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya;
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan
dalam meningkatkan profesionalisme;
6. Meminta persetujuan tindakan keperawatan yang dilakukan;
7. Melakukan pencatatan asuhan keperawatan secara sistematis.

E. Peran perawat profesional

1. Pemberi Asuhan Keperawatan


Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada
klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal.

2. Pembuat Keputusan Klinis


Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan
perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui
proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam
pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat
menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien.
Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga.
Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan
pemberi perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

3. Pelindung dan Advokat Klien


Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi
klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta
melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah
memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat,
perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu
klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan
tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien
melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin
membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini juga
dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien,
juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi
hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.

4. Manager Kasus Dalam


Perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim
kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok
yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan
perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya.
Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer
asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan
manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya.
Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan
mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien
beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.

6. Pemberi Kenyamanan Perawat


Klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada
manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan
dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang
memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya
perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. Komunikator Keperawatan
Mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan
yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin
dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.

8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang
kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai
apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya
keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator Peran
Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10. Edukator Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

11. Konsultan Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 12.
Pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan khusus dalam


beberapa bidang ilmu, melaksanakan peran yang bermutu di masyarakat.
Melaksanakan cara-cara dan peraturan yang telah disepakati oleh anggota profesi.
Profesi keperawatan adalah profesi yang bertanggung jawab, mempunyai
kemampuan dan kewenangan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam segala
aspek dengan selalu berpedoman pada Kode Etik Keperawatan sebagai tuntutan.

2) Karakteristik profesi berdasarkan ciri-ciri profesi:


a) Pekerjaan dilakukan secara menetap seumur hidup.
b) Pekerjaan yang dilakukan dengan motivasi kuat untuk melakukan pekerjaan
itu dan tidak mendapat kepuasan bila tidak melakukan pekerjaan itu. Pekerjaan
itu merupakan panggilan jiwa.
c) Memiliki keterampilan khusus yang menyangkut ilmu dan seni.
d) Keputusan berdasarkan prinsip/teori dlm kegiatan profesional selalu
membuat keputusan untuk menanggapi dan merencanakan sesuatu.
e). Berorientasi kepada pelayanan dan perilaku kegiatan profesional itu harus
selalu diarahkan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatanmanusia dan
melaksanakan fungsi kehidupan.
f) Pelayanan berdasarkan kebutuhan objektif (fakta).
g) Mempunyai otonomi dalam menentukan tindakan dan mempunyai
wewenang/kebebasan dlm menentukan kegiatannya tidak perlu dikontrol oleh
profesi lain.
h) Memiliki standar etika dan standar praktek profesional dalam perilaku
kegiatan praktek profesional harus menerapkan nilai-nilai baik dan benar dan
menggunakan ketentuan perilaku yang disepakati oleh profesi.
i). Mempunyai wadah yang berbentuk organisasi kegiatan profesional.

SARAN
Daftar Pustaka

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiTxpv
yzJzzAhXljuYKHYTtAsQQFnoECDAQAQ&url=https%3A%2F%2Fpdfcoffee.com
%2Fperan-dan-fungsi-perawat-profesional-copy-pdf-
free.html&usg=AOvVaw3K8g9PCAro__2FRwP7LYCP
‫بررسی فلور و پراکنش جغرافیایی گیاهان در ارتباط با اقلیم ‪. (n.d.). No Title‬بارانی‪ ,‬س‪ .‬ن‪ .‬ع‪ .‬س‪ .‬و‪ .‬ح‬
‫‪.‬در مراتع منطقه ایرانشهر استان‪162–148 ,148 .‬‬

Anda mungkin juga menyukai