Anda di halaman 1dari 18

PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

DAN KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Dosen Pengampu :

Mursida dewi,SKM,Mkep

Disusun Oleh :

Naca

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan


konsep dan prinsip dari berbagai kelompok ilmu. Keperawatan pada mulanya dikenal sebagai
bentuk pelayanan komunitas yang pembentukannya berkaitan erat untuk melayani dan
melindungi keluarga. Dorotea (1995) mengatakan bahwa keperawatan lahir sebagai bentuk
keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat, memberikan rasa nyaman, pelayanan dan
kenyamanan bagi orang yang sakit. Keperawatan menganut pandangan yang Holistik
terhadap manusia yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial. Keperawatan bersifat universal
yaitu pelayanan yang diberikan dengan tidak membedakan golongan, usia, jenis kelamin,
agama, social budaya maupun status ekonomi.

Perkembangan keperawatan dalama sejarah Islam


Kegiatan pelayanan keperawatan berkualitas telah dimulai sejak seorang perawat
muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada zaman Nabi Muhammad SAW, yang selalu
berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan
apakah kliennya kaya atau miskin (Nurachmah, 2001). Adapula yang mengenal sebagai
rufaidah binti Sa’ad/Ruifaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi
menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi
Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987).

Perkembangan keperawatan di Inggris


Florence Nightingale, lahir tahun 1820 dari keluarga kaya raya dan terhormat meniti karirnya
dirumah sakit ST. Thomas Hospital ditentang keras oleh keluarganya. Ia diterima mengikuti
kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Ditunjuk oleh pemerintahan Inggris untuk
menata asuhan keperawatan rumah sakit militer di Turki memberi peluang baginya untuk
meraih prestasi.

Kontribusi Florence Nightingale :

 Menetapkan standar manajemen rumah sakit


 Menegaskan bahwa nutrisi merupakan bagian penting dari asuhan keperawatan
 Meyakinkan bahwa okupasional merupakan suatu terapi bagi orang sakit
 Mengidentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat untuk memenuhinya
 Mengembangkan standar okupasi bagi pasien wanita
 Mengembangkan pendidikan keperawatan
 Menetapkan dua komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit
 Meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan profesi kedokteran
 Menekankan kebutuhan pendidikan lanjut bagi perawat.

Perkembangan organisasi profesi keperawatan

 Ketika ada pertanyaan :Apakah keperawatan merupakan suatu profesi?‖ maka salah satu
pertimbangan untuk menjawabnya adalah ada atau tidaknya organisasi profesi.
 International Council of Nurses (ICN)
 American Nurses Association (ANA)
 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Lingkup Bidang Keperawatan

Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain


mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan
zaman. Untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas profesional,
maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghasilkan masalah baru dalam
keperawatan melalui proses berkelanjutan. Dalam proses berkembangnya ilmu keperawatan
dituntut adanya riset dan pengembangan ilmu keperawatan sehingga diharapkan perawat
dapat melakukan penelitian, selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi teknologi keperawatan
serta adanya pengembangan model pemberian asuhan keperawatan.
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Definisi Perawat
Perawat : dalam bahasa Inggris “Nurse” yang pada awalnya berasal dari bahasa latin yaitu
“Nutrik” yang berarati merawat atau memelihara, berawal dari tahun 1989 ketika itu
dijelaskan pengertian dari seseorang perawat.
UU RI No. 38 Tahun 2014 Tentang keperawatan :
Perawat adalah Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik didalam
maupun diluar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentua peraturan
perundang-undangan

Definisi Profesi
1) Bidang pekerjaan yang pelaksanaannya menuntut/dilandasi bidang keahlian, ketrampilan dan
kejuruan.
2) Pekerjaan yang meminta spesialisasi yang relative lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh
sesuatu kode etik yang khusus (kamus pendidikan).
3) Profesi sebagai suatu karakter, spirit atau metode profesional yang mencakup pendidikan dan
kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang anggotanya berkeinginan menjadi professional (Kelly
dan Joel, 1995)
4) Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus
5) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan
teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan
pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan (Winsley,
1964).

Pekerjaan/ Non Profesi


Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada keahlian tertentu. Setiap
orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu
profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.
Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan uang.

Ciri-ciri profesi
Secara umum profesi mengandung dua unsur yaitu Keahlian dan Panggilan yang pada
hakekatnya memberikan pelayanan.
Profesional : Ketrampilan atau kemampuan khusus yang dimiliki oleh pelakunya.
Profesionalisasi :
Proses atau usaha untuk menjadikan sesuatu lembaga atau organisasi termasuk
sumber daya manusianya agar menjadi professional.
Profesionalisme :
Suatu aliran yang menghendaki agar pekerjaan itu dilakukan secara bermutu,
berkualitas tentang tindak tanduk seseorang.

Karakteristik dari Profesi Keperawatan


a) Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan
praktik keperawatan.
b) Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.
c) Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau universitas.
d) Pengendalian terhadap standar praktik.
e) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.
f) Karir seumur hidup.
g) Fungsi mandiri/otonom

Kriteria dari Perawat Profesional:


1. Mempunyai ―body of Knowledge‖.
2. Ilmu pengetahuan secara terus-menerus di Up-Date, memperbaiki tekhnis dan pendidikan pelayanan
dengan menggunakan metode ilmiah
3. Mempercayakan pendidikan pelaksana pada institusi pendidikan tinggi
4. Mempraktekkan ilmu pengetahuan dalam praktek pelayanan untuk kesejahteraan sosia dan manusia.
5. Berfungsi mandiri dalam membuat kebijakan professional dan mengontrol aktivitas professional.
6. Berusaha melindungi para praktisi dengan memberikan kebebasan bertindak, kesempatan untuk
pengembangan profesionalitas.

Pengembangan Tenaga Keperawatan


1. Koordinasi antara pendidikan dan pelayanan
2. Rekruitmen calon mahasiswa keperawatan
3. Pendidikan berdasarkan kompetensi
4. Pembelajaran multidisiplin
5. Budaya belajar sepanjang hayat
Kemampuan berfikir kritis menjadi bagian integral dalam perubahan ini, dorongan
untuk melakukan penelitian, menanamkan rasa keingintahuan untuk melakukan
tindakan/pekerjaan dengan benar, mengembangkan aplikasi terhadap berbagai kasus untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, semua ini harus diarahkan menjadi suatu budaya dalam
proses pembelajaran.
6. Sistem pendidikan berkelanjutan
Sistem pendidikan berkelanjutan menurut WHO (2003) diperlukan untuk mencapai,
mempertahankan dan meningkatkan pelayanan keperawatan yang optimal, dimana budaya
belajar sepanjang hayat menyertai dalam upaya pengembangan pendidikan berkelanjutan
yang menjadi bagian integral dalam keperawatan.

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT


International Council Of Nurse Tahun 1972
Menegaskan tentang fungsi unik perawat yaitu melakukan pengkajian pada individu sehat
atau sakit dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk kesehatan/pemulihan
kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
Peran perawat :
1. Peran pelaksana (dikenal dengan care giver)
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak
langsung kepada individu keluarga dan masyarakat.
2. Peran sebagai pendidik
Perawat berperan mendidik individu, keluarga dan masyarakat. Peran ini berupa
penyuluhan kesehatan maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik
keperawatan atau sesama perawat. Agar penyuluhan berjalan dengan baik, perawat
perlu melakukan pengkajian/penjajakan berupa pengumpulan data dan analisa data,
selain itu perawat harus membuat perencanaan yang meliputi : tujuan, sasaran
penyuluhan, jumlah peserta, metode, alat bantu yang digunakan serta criteria evaluasi
sebagai instrument penilaian.
3. Peran sebagai pengelola
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun
pendidian dan keperawatan. Sebagai pengelola, perawat berperan dalam memantau dan
menjamin kualitas asuhan/pelayanan keperawatan.
Pada institusi pelayanan keperawatan, peran sebagai pengelola ada tiga tingkatan :
 Tingkat atas (top manager) : kepala bidang keperawatan
 Tingkat menengah (middle manager) : Kasi/Supervisor keperawatan
 Tingkat dasar/bawah (lower manager) : Kepala ruangan keperawatan
4. Peran sebagai peneliti
Perawat harus mampu mengidentifikasi masalah penelitian, metode penelitian serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan/asuhan dan
pendidikan keperawatan
Penelitian bertujuan menghasilkan :
 Jawaban terhadap pertanyaan
 Solusi penyelesaian masalah
 Penemuan dan penafsiran fakta baru
 Penyajian teori berdasarkan fakta baru

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan
utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan
kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh
nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut.
Penataan sistem pelayanan sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan
pelayanan kesehatan dimasyarakat. Untuk dapat melaksanakan sistem pelayanan
kesehatan perlu dipahami apa yang disebut dengan sistem pelayanan kesehatan tersebut.
Sistem pelayanan kesehehatan mengandung pemahaman yang sangat komplek, karena
terkandung pengertian sistem, sistem kesehatan, dan sistem pelayanan kesehatan yang
masing masing merupakan kajian kesehatan yang bersifat majemuk dan abstrak.

PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Manajemen keperawatan adalah proses kerjasama melalui personel perawat untuk

menyediakan asuhan, terapi dan kenyamanan bagi sekelompok pasien. Aktivitas

manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

terhadap kesediaan financial, material dan sumber daya manusia sehingga asuhan

sekelompok pasien menjadi efektif dan efisien (Depkes, 2010).

Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien merupakan bentuk pelayanan

profesional yang tentunya sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan

untuk membantu klien dalam pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya memalui

tindakan pemenuhan kebutuhan klien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai

klien mampu untuk melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan.

Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit merupakan sistem

pengelolaan asuahan keperawatan yang diberikan kepada klien agar menjadi berdaya guna

dan berhasil guna.


Analisa

UPD PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) kabupaten tenang agung melalui program
kegiatan divial kesejahteraan memberikan bantuan kepada anggotanya berupa makanan tambahan
pendukung nutrisi, bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian dan empati khususnya kepada nggota
yang menjadi ujung tombak penanganan pandemi virus corona.

Ketua DPD PPNI kabupaten temananggung aria supriyanto S.kep.Ns berharap bantuan ini bisa
bermanfaat, gizi tercukupi akan semakin meningkatkan kerja dan menambah daya tahan tubuh terhadap
penyakit.
Analisa

Perawat Profesional Makin Dibutuhkan

Kebutuha perawat profesional semakin meningkat karena itu, diperhatikan upaya untuk
meningkatkan skill intekual dan teknikal keperawatan. Pencapaian keterampilan tersebut harus
dilakukan sejak mereka menempuh pendidikan diperguran tinggi, terutama saat fase praktik profesi di
pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai