Anda di halaman 1dari 13

A.

Pengertian Profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat


dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu.Profesi sangat
mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen
sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional.
Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang
lama dan menyangkut ketrampilan intelaktual.
Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit
atau metode professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai
kelompok okupasi yang angotanya berkeinginan menjadi professional.
Professional merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau
mengubah karakteristik kearah suatu profesi.

B. Karakteristik Profesi

1. Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan
karakteristik professional sebagai berikut :
a. Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
b. Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
c. Kemampuan menyelesaikan masalah
d. Pengembangan diri secara berkesinambungan
e. Pendidikan formal
f. System pengesahan terhadap kompetensi
g. Penguatan secara legal terhadap standart professional
h. Praktik berdasarkan etik
i. Hukum terhadap malpraktik
j. Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat
k. Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain dan
membolehkan praktik yang otonom.

2. Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper


(1993) serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk
menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan.
Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang
bersifat intuitif.Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut
sebagai suatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-
ilmu dasar seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-
lain.Selain itu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang
menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang
berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien.
b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.
Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam
melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta
membantu kemandirian klien.
c. Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan
tinggi atau universitas.
Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi
memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan
pengetahuan dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang
memungkinkan mereka menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam
pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan.
Disamping itu perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek
keperawatan.
d. Pengendalian terhadap standart praktik.
Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik.Standart
praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangung gugat
perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan
menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah
pengawasan dan pengendalian profesi lain.
e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukan.
Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan
yang diberikan kepada klien.Tanggung gugat mengandung aspek legal
terhadap kelompok sejawat, atasan dan konsumen.Konsep tangung gugat
mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi
dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan
tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.
f. Karir seumur hidup
Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin.
Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan
dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
g. Fungsi mandiri
Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan
walaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan
dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai
ekstensi intervensi profesi lain.
C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan

Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia,


yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya
perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan tenaga yang dapat
membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat
melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan
carapengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia pada
tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui
lokakarya tersebut prawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa
keperawatan adalah suatu bidang keprofesian.
Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring
dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia.Pengakuan
perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang
pendidikan Diploma III keperawatan.Program ini menghasilkan perawat generalis
sebagai perawat professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan
yang cukup dan landasan professional yang kokoh.
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat
keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diplima saja, di ilhami keinginan
dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah
PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian program paska sarjana
FIK UI (1999).
Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui
berbagai cara dan pendekatan antara lain :
1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui pnetapan criteria dari
berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi
dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk
organisasi.
2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui
kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas
utama adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.
3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh
penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-
masing.
4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga
keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki
berbagai posisi di pemerintahan atau sector swasta.
5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di
luar negeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut
sertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge )

Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri.


Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai
dengan kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memiliki landasan
akademik dan landasan professional yang kokoh dan mantap.
Pengembangan pendidikan keperawatan bertolak dari pengertian dasar
tentang ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu
kesehatan (1991) yaitu : “ Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar seperti
ilmu alam, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat,
ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatan
klinik, yang apluikasinya menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian
masalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara
dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia “.
Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk
dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian
mendasar tentang hal-hal yang melatar belakangi, serta mempelajari berbagai
bentuk upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan
semua sumber yang ada dan potensial.
Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi keperawatan adalah
penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-
spiritual), mulai dari tingkat individu tang utuh (mencakup seluruh siklus
kehidupan), sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin pada tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsional sampai sub
seluler atau molekuler.

E. Cerminan Perawat Profesional

Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan


dikelompokkan dalam nilai intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal,
sebagai berikut :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari:
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan
memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters
(1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas,
komitmen moral dan tanggung jawab etik.

Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :


a. Beneficience
Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan
keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone,
1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya,
keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai
individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu),
selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi,
komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.

Keperawatan Sebagai Profesi


Definisi Profesi
 Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi alam
dan isinya untuk bertindak. Sumber yang lain menyebutkan keperawatan
menurut Florence Nightingale adalah “tindakan pemanfaatan lingkungan pasien
untuk membantunya pulih” (Nightingale, 1860)
 Marta Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
perawatan dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.
 King (1971)
Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu dari
berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status
kesehatan mereka pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan
 Calista Roy (1976)
Keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik
keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan
pelayanan kepada klien.
 Dorothea Orem (1976)
Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit
atau cedera, dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat menunjang
kehidupan.
 V. Henderson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun yang sakit
untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya
sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh
dari penyakit, atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan
menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain
dalam waktu secepat mungkin.
 Lokakarya Nasional (1983)
Keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, meliputi aspek
biologi, psikologi, sosial dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan optimal.
Prinsip asuhan/pelayanan keperawatan yang profesional:
Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
 Ilmu keperawatan: sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan
klinik, ilmu biomedik, ilmu jiwa (psikologi) dan ilmu sosial.
 Kiat Keperawatan (Nursing Arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat
untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan
seni (menggunakan kiat-kiat tertentu) dalam upaya memberikan kepuasan dan
kenyamanan pada klien.
Bersifat komprehensif
 Pelayanan keperawatan bersifat komprehensif jika asuhan keperawatan yang
diberikan bersifat menyeluruh meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan
spiritual.
Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit.
 Asuhan keperawatan diberikan kepada individu pada institusi pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah
sakit.
Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan.
 Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis (kedokteran), pelayanan
keperawatan dan pelayanan penunjang kesehatan (gizi, farmasi, laboratorium,
dsb). Pelayanan keperawatan merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan
dan tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan.
Mencakup siklus hidup manusia
 Asuhan keperawatan dapat diberikan pada klien sejak dalam kandungan sampai
sakaratul maut. Atas dasar ini dikenal spesialisasi pelayanan keperawatan.
Kesimpulan:
keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat
humanistik dan profesional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, memiliki
standar asuhan dan menggunakan kode etik, serta dilandasi oleh
profesionalisme yang mandiri dan/atau kolaborasi.

HAKEKAT KEPERAWATAN
 Sebagai ilmu dan seni
 Sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan
 Mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan (individu, keluarga dan
masyarakat)
 Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan
PROFESI
Profesi berasal dari bahasa latin yakni “Proffesio” yang mempunyai dua arti yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan.
 Wilensky (1964)
Profesi berasal dari kata proffesion yang berarti suatu pekerjaan yang
membutuhkan dukungan badan ilmu (body of knowledge) sebagai dasar untuk
pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru,
memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode
etik dengan fokus utama pada pelayanan (altruism).
 Schein EH (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
 Hughes EC (1963)
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan
lebih baik dibanding orang lain (klien).
 Abraham Flexner (1915)
o Suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat
seperti:
o Adanya aktivitas intelektual
o Pekerjaan berdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan
o Dapat diajarkan
o Terorganisir secara internal serta altruistic (untuk kepentingan masyarakat)

 Greenwood E (1957)
Ciri suatu pekerjaan sebagai profesi adalah :
o Adanya teori yang sistematik
o Otoritas
o Wibawa (martabat)
o Kode Etik
o Budaya profesional
 Hall (1968)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang harus melalui 4 tahapan diantaranya:
o Telah memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi
o Menjadi pekerjaan utama
o Adanya organisasi profesi
o Terdapat Kode Etik
 Miller (1985)
Ciri suatu profesi adalah:
o Adanya badan pengetahuan yang diperoleh di Universitas
o Orientasi pada ilmu pengetahuan, kompetensi dengan landasan teoritik yang
jelas
 Shortridge (1985)
Ciri profesi yang utama:
o Adanya Kode Etik (sebagai dasar dalam pelaksanaan standar tanggungjawab
tugas
o Berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan ilmu pengetahuan
o Mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam bidang
keprofesian
 Ciri – ciri profesi menurut H. Zaidin Ali (2001):
o Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antologi), jelas
wilayah kerja keilmuannya (epistemologi), dan aplikasinya (axiology).
o Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus
menerus, dan bertahap.
o Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal
melalui perundang – undangan.
o Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar
pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh
warga profesi (Winsley, 1964)

 Moore dan Rosenblum (1970)


Kriteria pekerjaan sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan itu:
o Memiliki teori yang sistematik
o Mempunyai otoritas, wibawa dan prestige
o Mempunyai Kode etik, budaya professional
o Menjadi sumber utama dalam penghasilan
 H. Zaidin Ali (2001)
Kriteria profesi:
o Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia
o Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan secara
terus menerus.
o Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggungjawab.
o Lulus dari pendidikan tinggi.
o Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan fungsi.
o Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik.
o Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan.
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

A. DEFINISI
Beberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurut : 1.
Schein EH (1962)
Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang
sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat. 2. Hughes (1963)
Profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain
serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya.
3. Wilensky (1964)
Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang
membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan
teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu
membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik
orientasi utamanya adalah melayani (alturism)
Melihat 3 pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa
profesi mempunyai beberapa kriteria : 1. Menurut Abraham Flexner (1915)
Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila
memenuhi syarat : a. Aktivitas intelektual
b. Berdasarkan ilmu dan belajar
c. Untuk tujuan Praktek dan Pelayanan
d. Dapat diajarkan
e. Terorganisir secara internal
f. Altruistik (untuk kepentingan masyarakat)
2. Menurut Green Wood E (1957)
Suatu Pekerjaan dikatakan profesi adalah adanya teori yang sistemik, otoritas,
wibawa (martabat) ,kode etik dan budaya profesional. 3. Menurut Hall (1968)
Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus
melalui proses 4 tahapan antara lain : 1. Memperoleh badan pengetahuan dari
institusi pendidikan tinggi 2. Menjadi pekerjaan utama
3.Adanya organisasi profesi
4.Terdapat kode etik
4. Menurut Moore dan Rosenblum 1970
Memandang kriteria sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan memiliki teori
yang sistematis , otoritas, wibawa dan prestice, kode etik, budaya profesional dan
menjadi sumber utama dari penghasilan. 5. Menurut Edgar Schein (1974)
Memberikan kriteria pekerjaan sebagai profesi apabila pekerjaan tersebut : a.
Pekerjaan seumur hidup
b. Komitmen seumur hidup sebagai karier
c. Penghasilan utama
d. Motivasi kuat
e. Panggilan hidup
f. Pengetahuan dan keterampilan didapat melalui diklat
g. Pengetahuan dianggap khusus
h. Keputusan terhadap klien berdasarkan ilmu
i. Pelayanan berdasarkan keahlian dan obyektif
j. Mempertimbangkan otoritas
k. Ada batasan dalam profesi
l. Lebih tahu daripada klien yang dilayani
m. Perkumpulan profesi
n. Standart pendidikan
o. Uji kompetensi untuk masuk profesi
p. Tidak advertensi dalam mencari klien
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam
menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki
keterampilan yang jelas dalam keahliannya. B. KLASIFIKASI KEPERAWATAN
SEBAGAI PROFESI
1. Scientific Nursing (Landasan ilmu pengetahuan)
Mempunyai cabang ilmu yang terdiri dari :
a. Ilmu keperawatan dasar
b. Ilmu keperawatan klinik
c. Ilmu keperawatan komunitas
d. Ilmu keperawatan penunjang
2. Code of etik
Kode keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya
adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya. Dalam hal ini
terdapat 5 tanggung jawab perawat, yaitu : a. Perawat dan klien
b. Perawat dan praktik
c. Perawat dan masyarakat
d. Perawat dan teman sejawat
e. Perawat dan profesi
3. Lingkup dan wewenang / otonomi
Ligkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek
keperawatan yang bersifat dinamis antara lain terdiri dari : a. Falsafah keperawatan
b. Tujuan askep
c. Pegkajian keperawatan
d. Diagnosa keperawatan
e. Perencanaan keperawatan
f. Intervensi keperawatan
g. Evaluasi
h. Catatan asuhan keperawatan
4. Nursing organization
Saat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI,
dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi
keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse (ICN) C. Ciri
ciri profesi
Dari definisi profesi terdahulu , jelas bahwa profesi itu tidak sama dengan okupasi
(occupation) walaupun keduanya sama sama melakukan pekerjaan tertentu yang
dapat menghasilkan nafkah.
Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) adalah
sebagai berikut:
a. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas
wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan
(epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya (axlology)
b. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang
terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education)
c. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui
perundang-undangan
d. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar
pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga
profesi. D. Kriteria Profesi
a. Memberi pelayanan vital untuk kesejahteraan manusia
b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan secara terus
dikembangkan c. Mempunyai ketelitian, intelektual dan diikuti dengan rasa
tanggung jawab d. Lulus dari pendidikan jenjang pendidikan tinggi
e. Mandiri dalam penampilan aktifitas dan fungsi
f. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktek
g. Mempunyai ikatan / organisasi / menyamai
E. Wilayah kerja profesi
a. Pembinaan organisasi profesi
b. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi
c. Pembinaan pelayanan profesi
d. Pembinaan ilmu pengetahuan
F. Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)
a. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah
ilmu dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatan
b. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan
demikian tenaga tersebut dapat : a) Bersikap profesi
b) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional
c) Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan profesional
d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan
c. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan
kaidah-kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan. a) Sistem pelayanan / asuhan
keperawatan
b) Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut
c) Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikan keperawatan
registrasi / legislasi.
d) Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarah sesuai
dengan pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan
keperawatan. G. Analisa keperawatan di indonesia
Situasi keperawatan di indonesia saat ini dikaitkan dengan definisi , ciri dan
kriteria profesi adalah sebagai berikut :
a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of
Knowledge) dan telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia
melalui UU No. 23 Th.1992 tentang kesehatan.
b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni
AKPER / DIII keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan
keperawatan (SI) , program pasca sarjana keperawatan (S2)
c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi
, standar praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan
keperawatan
d. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di
proses menjadi undang-undang)
e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan
yakni persatuan perawat nasional indonesia (PPNI)
f. Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai