Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 3

Pelayanan Keperawatan
dalam Sistem Keperawatan
Dosen Pengampu : NS.Ade Sriwahyun,Sy,MNS
Nama anggota kelompok :
1. LUOISA OKTA FERNANDA 2316142011045
2. JIANE MARZHETA PUTRI ANJELICA 2316142011075
3. DHEA FADILA UTAMI 23116142011077
4. SUCI AULYA PUTRI 2316142011076
5. ANGELA VEBRIYANI 2316142011068
6. ELSI MEDIA PUTRII. SY 2316142011057
7. WULAN GEFIN RIANTI 2316142011064
8. YUNIFA RAHMANANDA 2316142011050
9. LAURA ANGELINA 2316142011062
10. RAISYA NOVITRI 2316142011134
11. MUHAMMAD ZAKI 23161412011071
Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Kesehatan
Perubahan pelayanan sistem keperawatan kesehatan telah menimbulkan dampak
dramatis pada praktik keperawatan. Pada awal tahun 1900-an perawat melakukan
kunjungan rumah dan memfokuskan pada perawatan pribadi individu yang sakit. Ketika
rumah sakit menjadi tempat kerja tempat dokter memberikan perawatan medis dan
pembedahan, perawat ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatan, dan
keperawatan mengikuti pola organisasi umum dengan membentuk bidang praktik
spesialisasi seperti kepe rawatan jiwa, anak, obstetri, medikal, dan bedah. Ketika
pendidikan kepera- watan berkembang dan perawat mulai lebih memahami tentang
apa yang merupakan praktik keperawatan, batasan tersebut meluas. Selama tahun
1970-an dan 1980-an perawat mulai mencari lebih banyak otonomi dalam praktik
keperawatan
Kriteria Profesi Keperawatan
Kriteria Profesi
1.Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia.
2.Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan secara
terus menerus.
3. Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggung Jawab.
4. Lulus dari pendidikan tinggi.
5. Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan tungsi.
6. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik.
7. Memiliki ikatan/ organisasi untuk menjamin mutu pelayanan
Kriteria profesi keperawatan

Kriteria profesi keperawatan oleh Grippando (1986), yaitu:


1. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan suatu praktik yang unik dilandasi oleh rasa
tanggung jawab yang tinggi dan berlandaskan pengetahuan teoritik.
2. . Hak untuk melakukan praktik diberikan setelah seseorang menyelesaikan pendidikan
tertentu dan mampu memperlihatkan kemampuannya dalam memenuhi standar
praktik keperawatan.
3. Ilmu pengetahuan yang dimiliki dikembangkan secara terus menerus dan dievaluasi
melalui penelitian.
4. . Anggota profesi dan pendidikan keperawatan yaitu proses yang secara terus menerus
mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan untuk melindungi individu dan
masyarakat.
Keperawatan sebagai Profesi.
Unsur-unsur yang terdapat dalam proses pemberian
pelayanan keperawatan professional diantaranya adalah
komitmen personal perawat. Komitmen personal perawat
yang dimaksud adalah dengan menunjukkan dan
menampilkan nilai-nilai protessional keperawatan,
senantiasa berkontribusi untuk memajukan profesi dan
secara terus menerus mengupayakan pelayanan
keperawatan yang berkualitas dan terbaik bagi klien
(Gerard,Linton,Besner, 2004).
Pergeseran Menuju
Terwujudnya Suatu Profesi

Suatu perubahan yang mendasar yang terjadi dalam perawatan


pada masa peralihan sebelum Florence Nightingale sampai era
perkembangan setelah Florence Nightingale adalah pergeseran dari
pelayanan keperawatan yang sebelumnya lebih menekankan
kepada penguasaan prosedur tindakan, menjadi penekanan
landasan pengetahuan ilmiah serta penguasaan dan pelaksanaan
tindakan pada asuhan keperawatan
Ciri-ciri Profesi
Menurut Winsley, (1964) Profesi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antalog1), jelas
wilayah kerja keilmuannya (Epistomologi), dan aplikasinya (AxiOlogi).
b. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatinan yangterencana,
terus-menerus dan bertahap.
c. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal
melalui perundang-undangan.
d. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
(standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta
pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut
dilakukan sendiri oleh warga protesi
Klasifikasi Keperawatan sebagai profesi
Keperawatan dapat Dikatakan sebagai suatu Profesi Karen Memiliki
1. Mempunyai Body Of Knowledge
2. Pendidikan berbasis keahlian
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam
4. Memiliki perhimpunan/organisasi.
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan
6. Otonomi
Mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan
keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset
keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan
7. Motivasi Bersifat Altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan
mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan
sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat
Analisa Profesi Keperawatan di Indonesia
situasi keperawatan di indonesia sat ini dikaitkan dengan definisi, ciri dan kriteria profesi adalah
sebagai berikut:
1. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of Knowledge) dan telah
diakui secara undang-undang ole pemerintah Indonesia melalui UU No. 23 Th.1992
tentangkesehatan.
2. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER / DIII
keperawatan ; DIV keperawatan fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) , program pasca sarjana
keperawatan (S2)
3. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan, standar profesi, standar praktek
keperawatan, standar pendidikan keperawatan, standar asuhan keperawatan
4. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses menjadi
undang-undang)
5. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni persatuan
perawat nasional indonesia (PPNI)
6. Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan
Penyusunan dan pelaksanaan standar praktik merupakan
fungsi utama organisasi profesi dalam hal ini meliputi:

1. Menentukan, mempertahankan dan meningkatkan standar.


2. Mempertahankan anggota untuk akuntabilitas dalam
menggunakan standar.
3. Mendidik masyarakat untuk menghargai standar.
4. Melindungi masyarakat dari individu yang tidak memenuhi standar
atau tidak ingin mengikuti standar.
5. Melindungi anggota profesi satu sama lainnya (Phaneut dan Lang,
lihat Kozier, Erb, 1990)
Secara umum komponen yang dapat dimasukkan dalam standar
praktik keperawatan adalah:
1. Pernyataan tentang pengetahuan keperawatan yang harus dipahami dan
dianalisa oleh perawat profesional seperti konsep dasar keperawatan,
peran perawat, hubungan interpersonal, proses keperawatan, prinsip
intervensi dan masalah kesehatan yang lazim, situasi klien, upaya
kesehatan, masalah kesehatan/keperawatan, metodologi penelitian,
kepemimpinan, managemen, dan sistem kesehatan;
2. Akuntabilitas profesional baik independen maupun interdependen; 3)
dan tahap demi tahap proses keperawatan (College of Nurses of Ontario,
1990). Standar praktik keperawatan juga harus membedakan antara
tanggung jawab perawat profesional dan asisten perawat kesehatan.
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Unsur-unsur yang terdapat dalam proses pemberian pelayanan


keperawatan professional diantaranya adalah komitmen personal
perawat. Komitmen personal perawat yang dimaksud adalah
dengan menunjukkan dan menampilkan nilai-nilai protessional
keperawatan, senantiasa berkontribusi untuk memajukan profesi
dan secara terus menerus mengupayakan pelayanan keperawatan
yang berkualitas dan terbaik bagi klien (Gerard,Linton,Besner,
2004).
Pergeseran Menuju Terwujudnya Suatu Profesi
Suatu perubahan yang mendasar yang terjadi dalam perawatan pada masa peralihan sebelum
Florence Nightingale sampai era perkembangan setelah Florence Nightingale adalah
pergeseran dari pelayanan keperawatan yang sebelumnya lebih menekankan kepada
penguasaan prosedur tindakan, menjadi penekanan landasan pengetahuan ilmiah serta
penguasaan dan pelaksanaan tindakan pada asuhan keperawatan. Pandangan dan keyakinan
ini sebenarnya yang merombak segala pandangan dan tatanan yang ada pada sat itu dalam
keperawatan, baik tatanan pada pelayanan keperawatan, pendidikan keperawatan maupun
perkembangan organisasi profesi keperawatan. Pergeseran ini yang dilandasi oleh keyakinan
yang kokoh tentang keperawatan, merupakan suatu kekuatan yang menggerakan proses
berubah pada keperawatan
Pengertian Profesi
Profesi berasal dari kata profession yang berarti suatu pekerjaan
yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar
bagi perkembangan tori yang sistematis meghadapi banyak
tantangan baru, dan karena itu membutuhkan pendidikan dan
pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya
adalah melayani (alturism). Profesi adalah pekerjaan yang ditujukan
untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan
golongan atau kelompok tertentu ( Hamid, A. Y 1996 dikutip dari
Yeni, M. 1996) Profesi adalah mengetaui yang lebih baik tentang
suatu hal dari orang lain serta mengetahui lebin baik dari kliennya
tentang apa yang terjadi pada kliennya (Hugges, 1963).
Menurut Prot Maritin Husin, keperawatan sebagai profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Member pelayanan/asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan
serta kode etik Keperawatan.
b.Telah lulus dari pendidikan pad jenjang perguruan tinggi(JPT) sehingga diharapkan mampu untuk:
*Bersikap protesional
*Mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional
*Member pelayanan asuhan keperawatan profesional, dan
*Menggunakan etika keperawatan dalam memberl pelayanan
c. Mengelola rang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu protesi dalam bidang
kesehatan yaitu:
*System pelayanan/ asuhan keperawatan
*Pendidikan/ pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut,
*Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan,pendidikan keperawatan registrasi/legislasi)
*Melakukan riset keperawatan ole perawat pelaksana secara terencana dan terarah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Klasifikasi Keperawatan sebagai profesi
Klasifikasi keperawatan sebagai protesi adalah:
1.Scientific Nursing (Landasan ilmu pengetahuan), Mempunyai cabang ilmu yang terdiri dari:
*Ilmu keperawatan dasar
*Ilmu keperawatan klinik
*Ilmu keperawatan komunitas
*Ilmu keperawatan penunjang
2. Code of etik
Dalam hal ini terdapat 5 tanggung jawab perawat, yaitu:
*Perawat dan klien
*Perawat dan praktik
*Perawat dan masyarakat
*Perawat dan teman sejawat
*Perawat dan protesi
3. Lingkup dan wewenang / otonomi. Lingkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan
standar praktek keperawatan yang bersifat dinamis antara lain terdiri dari:
a. Falsatah keperawatan
b. Tujuan askep
c. Pegkajian keperawatan
d. Diagnosa keperawatan
e. Perencanaan keperawatan
f. intervensi keperawatan
g. evaluasi
h. catatan asuhan keperawatan

4. Nursing organization
Sat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama Persatuan Perawat Nasioanl
Indonesia (PPNI), dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi
keperawatan di dunia dengan nama Internasional Council Of Nurse (ICN)
Keperawatan dapat
Dikatakan sebagai suatu
Profesi Karena Memiliki
1. Mempunyai Body Of Knowledge.
2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang
pendidikan tinggi.
3. Memberikan pelayanan kepada
masyarakat melalui praktik dalam bidang
profesi.
4.Memiliki perhimpunan/organisasi profesi.
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan.
6. Otonomi
7. Motivasi Bersifat altruistik
Analisa Profesi Keperawatan di Indonesia
Situasi keperawatan di indonesia sat ini dikaitkan dengan definisi, ciri dan kriteria profesi adalah
sebagai berikut:
a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of Knowledge) dan telah
diakui secara undang-undang ole pemerintah Indonesia melalui UU No. 23 Th.1992
tentangkesehatan.
b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER / DIII
keperawatan ; DIV keperawatan fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) , program pasca sarjana
keperawatan (S2)
c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan, standar profesi, standar praktek
keperawatan, standar pendidikan keperawatan, standar asuhan keperawatan
d. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses menjadi
undang-undang)
e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni persatuan
perawat nasional indonesia (PPNI)
e.Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan
Beberapa langkah utama dalam pengembangan dan pembinaan
keperawatan harus dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Penataan system pendidikan tinggi keperawatan secara mendasar dan
menyeluruh.
b. Penataan system pelayanan/asuhan keperawatan professional secara
menyeluruh diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
c. Pembinaan kehidupan profesi keperawatan sehingga mampuberperan aktif
dalam setiap upaya pengembangan keperawatan.
Standar Praktik
Keperawatan
Definisi Standar Praktek Keperawatan
Standar Praktek Keperawatan adalah suatu pernyataan menguraikan kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan klien (Gillies, 1989).
Standar praktik keperawatan professional merupakan pe bagi perawat di
Indonesia dalam melaksanakan asuhan keper melalui pendekatan proses
keperawatan. Standar praktik ter dilaksanakan oleh perawat generalis maupun
spesialis di se tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas ma
tatanan pelayanan kesehatan lain di masyarakat (PPNI, 2000).
Fokus Standar Praktek Keperawatan
Focus standar praktek keperawatan adalah klien, digunakan un
mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberi dalam
upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui sta praktek
keperawatan maka dapat diketahui intervensi atau tindak keperawatan
yang telah diberikan kepada klien.
Tujuan Standar Praktek Keperawatan
Penyusunan stand praktek keperawatan berguna bagi semua pihak yang
terlibat da keperawatan, misalnya:
1. Perawat
2. Rumah Sakit
3.Klien
4. Profesi
5. Tenaga kesehatan lain
6. Praktek klinik
7. Administrasi pelayanan kesehatan
8. Pendidikan keperawatan
Dasar Hukum Standar Praktek Keperawatan

a. UU No. 30 tahun 2009: tentang kesehatan


b. PP No. 32 tahun 1996 pasal 21, 22, 24
c. SK. Menkes No. 647 tahun 2000: tentang registrasi dan praktek
keperawatan
Tipe Standar Praktek Keperawatan

Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahakan dan


mengontrol praktek keperawatan. Standar dapat berbentuk 'normatif'
yaitu menguraikan praktek keperawatan yang ideal yang
menggambarkan penampilan perawat yang bermutu tinggi, standar
juga berbentuk 'empiris' yaitu menggambarkan praktek keperawatan
berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan
keperawatan (Gillies 1989).
Kegunaan Standar Praktek Keperawatan
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk
mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian
standar dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Aspek-aspek penting standar keperawatan yaitu:
1.Memberikan arahan
2.Mencapai tujuan yang diharapkan
3.Memantau dan menilai hasil standar keperawatan
Penerapan Standar Keperawatan
1. Standar struktur: berorientasi pada hubungan organisasi keperawatan
(semua level keperawatan) dengan sarana/institusi rumah sakit.
2. Standar proses: berorientasi pada perawat, khususnya; metode, prinsip
dan strategi yang digunakan perawat dalam asuhan keperawatan.
3.Standar hasil: berorientasi pada perubahan status kesehatan klien,
berupa uraian kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil
tindakan keperawatan.
Pendekatan lain (khusus) dalam menyusun standar praktek
keperawatan sesuai dengan aspek yang diinginkan antara lain:
a. Aspek Asuhan keperawatan, dapat dipilih topik atau masalah keperawatan
klien yang sering ditemukan, misalnya standar asuhan keperawatan klien
anteatal, intranatal dan postnatal.
b. Aspek pendidikan dapat dipilih paket penyuluhan/pendidikan kesehatan
yang paling dibutuhkan, misalnya penyuluhan tentang perawatan payudara.
c. Aspek kelompok klien, topik dapat dipilih berdasarkan kategori umur,
masalah kesehatan tertentu misalnya; kelompok menopous
Langkah-langkah Penyusunan Standar
Praktek Keperawatan
a. Menetukan komite (tim khusus)
b. Menentukan filosofi dan tujuan keperawatan.
c. Menghubungkan standar dan teori keperawatan.
d. Menentukan topik dan format standar
Dokumentasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai