Anda di halaman 1dari 10

Definisi Keperawatan

Para pakar keperawatan mendifinisikan keperawatan dalam berbagai


cara. Definisi ini sangat bergantung sudut pandang dan titik penekanannya
pada hal-hal yang dianggap paling penting. Beberapa di antaranya
dikemukakan di bawah ini (Husin, 1992; Kozier et al, 1997; Chitty,
a. Florence Nightingale (1859): Keperawatan dinilai sebagai tindakan
nonkuratif yaitu membuat klien dalam kondisi terbaik secara alami,
melalui penyediaan lingkungan yang kondusif untuk terjadinya
proses reparatif.
b. Virginia Henderson (1966): Keperawatan adalah kegiatan
membantu individu sehat atau sakit dalam melakukan upaya
aktivitas untuk membuat individu tersebut sehat atau sembuh dari
sakit atau meninggal dengan tenang (jika tidak dapat
disembuhkan), atau membantu apa yang seharusnya dilakukan
apabila ia mempunyai cukup kekuatan, keinginan, atau
pengetahuan.
c. Martha E. Rogers (1970): Keperawatan adalah ilmu humanistis
tentang kepedulian dalam mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan caring terhadap rehabilitasi
individu yang sakit atau cacat.
d. American Nurses Association (1980): Keperawatan adalah suatu
diagnosis dan terapi tentang respons manusia terhadap masalah
kesehatan yang aktual dan potensial.
e. Schein EH (1962): Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang
membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari
peranannya di masyarakat.
f. Willensky (1964): Profesi berasal dari perkataan profession yang
berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of
knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis
meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik
orientasi utamanya adalah melayani (alturism).
g. Hall (1968): Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu
suatu pekerjaan yang harus melalui proses 4 tahap antara lain:
memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi,
menjadi pekerjaan utama, adanya organisasi profesi, terdapat kode
etik.

Berdasarkan pengertian tersebut, Kelompok Kerja Keperawatan, KDIK


(1992) menjelaskan bahwa layanan keperawatan adalah suatu bentuk
layanan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan,
berbentuk layanan bio-psikososio-spiritual yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun yang
sehat, yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Keperawatan sebagai Profesi
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana
dalam menentukan tindakannya di dasar pada ilmu pengetahuan serta
memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
Mengapa keperawatan termasuk sebagai profesi? Alasannya sebagai
berikut :
1. Mempunyai body of knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu
keperawatan (nursing science) yang mencakup ilmu-ilmu dasar, ilmu
biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu
keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas
2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan
mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai dari D3
Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan
3. Memberikan pelayanan pada masyarakat melalui praktik dalam bidang
profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem
kesehatan nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep
dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setip
tatanan pelayanan masyarakat.
Pelayanan/askep yang dikembangkan bersifat humanistic atau
menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien, berpedoman pada
standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
4. Memiliki perhimpunan atau organisasi profesi
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi
sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra
keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya
membangun keperawatan professional dan berada di garda depan
dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di Indonesia memiliki
organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI dengan anggaran

dasar dan anggaran rumah tangga sedangkan organisasi keperawatan


di dunia dengan nama internasional Council of Nurse (ICN)
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan
Dalam pelaksaan asuhan keperawatan, perawat professional selalu
menunjukkan sikap dan tingkah laku professional keperawatan sesuai
kode etik keperawatan
6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang dan tanggung jawab
untuk mengatur kehidupan profesi mencakup otonomi dalam
memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan
melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset
keperawatan, dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi
keperawatan (KepMenKes No. 1239 Tahun 2001)
7. Motivasi bersifat altruistic
Masyarakat profesi keperawatan Indonesia bertanggung jawab
membina dan menundukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai
pelayanan professional dalam pembangunan kesehatan serta tetap
berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta
selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Perkembangan Keperawatan sebagai Profesi
Sejarah perkembangan keperawatan sebagai profesi dapat dilihat dari dua
tinjauan:
1. Ditinjau dari perkembangan keperawatan di dunia
2. Perkembangan keperawatan di Indonesia
Praktik Keperawatan
Menurut WHO_Expert Committee on Nursing (1982) dalam Kelompok
Kerja Keperawata, KDIK (1992), praktik keperawatan adalah kombinasi ilmu
kesehatan dan seni tentang asuhan (care) dan merupakan perpaduan secara
humanistis pengetahuan ilmiah, falsafah keperawatan, praktik klinik,
komunikasi, dan ilmu sosial. Kelompok Kerja Keperawatan, KDIK (1992),
menjelaskan bahwa praktik keperawatan profesional, sebagai tindakan
keperawatan profesional menggunakan pengetahuan teoritis yang mantap
dan kukuh dari berbagai disiplin ilmu, tertama ilmu keperawatan selain
berbagai ilmu dasar, antara lain biologi, fisika, ilmu biomedik, ilmu perilaku,
ilmu sosial sebagai landasan untuk melakukan pengkajian, membuat
diagnosis keperawatan, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan
dan evaluasi hasil tindakan keperawatan, serta mengadakan penyesuaian
atau revisi rencana asuhan keperawatan (renpra).

Berdeasarkan pengertian tersebut jelaslah bahwa praktik keperawatan


merupakan suatu praktik profesional, yang mempunyai beberapa
karakteristik utama (Shortridge, dalam Chasca, 1990) berikut ini:
1. Praktik keperawatan merupakan praktik dengan orientasi melayani.
Artinya, perawat hrus mempunyai komitmen untuk membantu klien
dan memberikan asuhan keperawatan berdasarkan keahlian yang
tinggi serta menempatkan layanan di atas kepentingan pribadi.
2. Berdasarkan ilmu keperawatan yang kukuh. Layanan keperawatan
diberikan berdasarkan landasan ilmu yang kukuh dan bukan
layanan yang menekankan pada prosedur tindakan.
3. Praktik Keperawatan mempunyai Kode Etik. Layanan keperawatan,
adalah layanan profesional yang harus dilandasi oleh etika
keperawatan. Etika keperawatan disusun dalam kode etik
keperawatan yang merupakan pedoman bagi anggota profesi
keperawatan sehingga dapat menjamin bahwa masyarakat
mendapat layanan yang bertanggung jawab dan etis.
4. Praktik Keperawatan mempunyai otonomi. Keperawatan harus
mampu mengatur dan mengendalikan praktik keperawatan,
termasuk menetapkan rencana asuhan keperawatan. Otonomi
profesi merupakan karakteristik utama suatu profesi (Styler dalam
Kozeir et al, 1997).
Fenomena Keperawatan
Keperawatan sebagai profesi, secara terus menerus meningkatkan
tanggung jawabnya dalam mengatasi fenomena keperawatan. Fenomena
keperawatan adalah penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia (bio-psiko-sosial-spiritual), mulai dari tingkat individu utuh
(mencakup seluruh siklus kehidupan) sampai pada tingkat masyarakat.
Penyimpangan ini tercermin pada tingkat sistem organ fungsional sampai
subseluler (Kelompok Kerja Keperawatan KDIK, 1992). Fenomena tersebut
merupakan deviasi dari kebutuhan dasar berikut:
1.
2.
3.
4.

Bernapas normal
Makan dan minum yang cukup
Eliminasi
Bergerak dan mempertahankan sikap yang dibutuhkan (bergerak,
duduk, berbaring)
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih, menentukan, dan mengganti pakaian
7. Memepertahankan suhu tubuh normal, dengan cara menyesuaikan
pakaian dan memodifikasi lingkungan

8. Mempertahankan kebersihan tubuh, penampilan yang baik, dan


melindungi kulit
9. Menghindari bahaya lingkungan dan menghindari melukai orang
lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengekspresikan
kebutuhan dan perasaan
11. Melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan
12. Melakukan pekerjaan yang dapat memberikan kepuasan
13. Bermain atau berpatisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar menemukan sesuatu yang baru atau memuaskan rasa
ingin tahu yang mengarah ke perkembangan dan kesehatan yang
normal. (Henderson, 1966 dalam Kozier et al, 1997; Linberg et al,
1994).
Ciri_ciri keperawatan
Dilihat dari definisi profesi ,jelas bahwa propesi tidak sama dengan
okupasi ,meskipun kedua nya sama sama melakukan pekerjaan tertentu
Profesi mempunyai cirri-ciri sebagai berikut
1. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidang nya
(antologi),jelas wilayah kerja keilmuannnya (epistemology),dan aplikasi
(axiology).
2. Profesi di peroleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana
terus menerus dan bertahap
3. Pekerjaaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui serta legal
melalaui perundang undangan
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
(standar pendidikan dan pelatihan ,standar pelayanan ,kode etik)serta
pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan peraturan tersebut
dilakukan sendiri oleh warga profesi

kriteria profesi
1.memberi pelayanan untuk kesejahteraaan manusia
2.mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan
secara terus menerus dan sangat mudah
3.memiliki ketelitian ,kemampuan intelektual,dan rasa tanggung jawab
4.lulus dari pendidikan tinggi

5.mandiri dalam penampilan ,aktivitas,dan fungsi.


6.memiliki kode etik sebagai penuntun praktik
7.memiliki ikatan /organisasi untuk menjamin mutu pelayanan

Wilayah kerja profesi


1.pembinaan organisasi profesi
2.pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi
3.pembinaan pelayanan profesi
4.pembinaan iptek
Keperawatan sebagai suatu profesi
Menurut prof.marifin husin ,keperawatan sebagai profesi memiliki cirriciri sebagai berikut
1.memberi pelayaanan /asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan
kaidah ilmu dan keterampilan serta kode etik keperawatan
2.telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (jpt)sehingga
di harapkan mampu untuk:
a.bersikap professional
b.mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional
c.memberi pelayanan asuhan keperawatan professional dan
d.menggunakan etika keperawatan dalam mmemberikan pelayanan
3.mengelola ruang lingkup keperawatan sesuai dengan kaidah suatu
profesi dalam bidang kesehatan yaitu:
a.sistem pelayanan dan asuhan keperawatan
b.pendidikan dan pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut
c.perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan ,pendidikan
keperawatan registrasi /legislasi)dan

d.melakukan riset keperawatan pleh perawat pelaksanaan secara


terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Dengan melihat berbagai definisi ,cirri,dan criteria profesi yang telah
disebutkan diatas maka dapat dianalisis bahwa keperawatan di Indonesia
saat ini telah:
1.memiliki badan ilmu dan telah diakui secara undang undang oleh
pemerintah Indonesia melalaui uu no .23 tahun 1992
2.memiliki institusi pendidikan jenjang perguruan tinggi ,yakni akperdan
program pascasarjana keperawatan
3.memiliki
kode
etik
kepeerawatan
,standar
profesi,standar
praktik,standar pendidikan keperawatan dan standar asuhan keperawatan
4.memiliki legislasi keperawatan (sedang diproses menjadi undangundang )
5.memiliki organisasi profesi yaitu persatuan perawat nasional Indonesia
6.memberikan asuhan keperawatan
pendekatan proses keperawatan

secara

mandiri

menggunakan

7.melaksanakan riset keperawatan

Dalam konsep profesi ada tiga nilai penting yang perlu dipahami
1.pengetahuan yang mendalam dan sistimatik
2.keterampilan teknis dan kiat yang di peroleh melalui latihan yang lama
3.pelayanan asuhan kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu
pengetahuan ,keterampilan teknis,dan pedoman serta filsafat moral yang
diyakini
Ada tiga istilah penting yang berhubungan dengan profesi yaitu:
1.profesionalisme
Merunjuk pada karakter professional ,semangat atau metode.merupakan
suatu sifat resmi,cara hidup yang bertanggung jawab dan dapat di

percaya .profesionalismekeperawatan telah ada sejak zaman Florence


nightingale
2.profesionalisasi
Propesionalisasi adalah suatu proses untuk menjadikan professional
dengan cara memenuhi beberapa criteria yang telah di tentukan atau di
sepakati
3.profesi
Jika dilihat didalam kamus ,sama dengan pekerjaan yang menghendaki
pendidikan yang lebih luas atau memiliki ilmu pengetahuan yang special
keterampilan serta di persiapkan dengan cara yang baik
A. Keperawatan Sebagai Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris Profess, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut.
Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu
profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat
profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh bayaran
karena keahliannya itu. Seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki
dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan
pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang
membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang
sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan
pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism).
Suatu profesi, jika telah menentukan suattu standar, menandakan adanya suatu
komitmen terhadap penerapan tindakan yang konsisten dalam problem solving proses.
Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar
manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Perawat mempunyai suatu keahlian

tertentu untuk mengidentifikasi, mengartikan, memberikan rekomendasi, dan memvalidasi suatu


standar yang bermanfaat. Hal ini sangat sesuai bahwa profesi keperawatan, dalam melakukan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, mempunyai peran yang penting dalam menentukan
suatu standar keperawatan.
B. Pentingnya Catatan Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan, seperti yang dijelaskan sebagai fase pengumpulan data dari
proses keperawatan memerlukan pengumpulan dan himpunan data yang sistematis.
Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengumpulkan, mengorganisasir dan mencatat data
yang menjelaskan respon manusia terhadap masalah-masalah kesehatan. Tujuan dari data
catatan pengkajian keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang unik dan respons pasien terhadap
masalah-masalah dinyatakan sebagai diagnosis keperawatan yang mempengaruhi
tindakan rencana keperawatan yang diperlukan.
2. Untuk menggabungkan dan mengorganisir informasi yang dikumpulkan dari
beberapa sumber menjadi satu sumber yang umum, sehingga pola-pola kesehatan
pasien dapat dianalisis dan masalah-masalah dapat diidentifikasi.
3. Untuk meyakinkan garis besar dasar informasi yang ada dan untuk bertindak sebagai
point referensi untuk mengukur perubahan-perubahan pada kondisi pasien.
4. Untuk mengidentifikasi karakteristik unik dari kondisi pasien dan respon yang akan
mempengaruhi rencana danpemberian keperawatan.
5. Untuk mensuplai data yang cukup guna memberikan alasan akan kebutuhan pasien
untuk perawatan keperawatan.
6. Untuk memberikan dasar guna penulisan rencana keperawatan yang efektif.
Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, maka perawat menggunakan semua informasi yang
ada tentang pasien yang dikumpulkan dari interview pasien, riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dan tes diagnostik lainnya. Pengkajian harus
lengkap dan seakurat mungkin.

Anda mungkin juga menyukai