PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Penyebab
Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui dengan pasti, suatu hal
yang menonjol pada semua penderita asma adalah fenomena hiperaktivitas
bronkus. Bronkus penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi
maupun non imunologi. Karena sifat inilah maka serangan asma mudah terjadi
akibat berbagai rangsangan baik fisis, metabolik, kimia, alergen, infeksi.
a. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
- Reaksi antigen-antibodi
- Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
b. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
- Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
- Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
- Iritan : kimia
- Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
- Emosional : takut, cemas dan tegang
1
- Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
Rangsangan atau pencetus yang sering menimbulkan asma
perlu diketahui dan sedapat mungkin dihindarkan. Faktor-faktor
tersebut adalah:
a. Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sari
rerumputan. Karena tubuh sangat responsive terhadap allergen
ini sehingga terjadi pembengkakkan pada membran yang
melapisi bronkus yang menyebabkan sesak nafas. Sama halnya
dengan iritan seperti asap, bau-bauan, polutan yang mengiritasi
membran bronkus sehingga terjadi produksi sekret yang
berlebih oleh reaksi imunitas yang memfagosit bakteri-bakteri
atau virus yang masuk kedalam saluran pernafasan (Cris
Sinclair, 1990 : 94)
b. Perubahan cuaca yang ekstrim seperti udara yang dingin, emosi
dan olahraga yang berlebihan memicu terlepasnya histamine
dan leukotrien sehingga terjadi kontraksi otot polos yang
menyebabkan penyempitan saluran udara.
c. Lingkungan kerja mempunyai hubungan langsung dengan
sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan
dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu
lintas karena bulu binatang, serat kain, serbuk dan debu jalanan
merupakan faktor pencetus serangan asma
2
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
Jika Penyakit Asma itu sendiri tidak diatasi maka akan mengakibatkan
komplikasi pada klien dengan asma adalah pneumotoraks, atelektasis,
gagal nafas, bronkhitis dan fraktur iga.
Maka solusi untuk Mengobati dan mengatasi penyakit asma adalah
dengan meningkatkan pengetahuan Masyarakat terkait Penyakit Asma.
B. Target Luaran
Target Luaran Kegiatan ini antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat terkait Penyakit Asma
2. Meningkatkan Pemahami tentang penyakit asma, baik
penatalaksanaan maupun pencegahannya.
3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
C. Peserta
Peserta terdiri dari Masyaraka Desa Gelebak Dalam I Kecamatan
Rambutan Kabupaten Banyuasin. Peserta berjumlah minimal 30 orang
D. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan kegiatan
a. Menyiapkan program kerja, kerangka acuan dan media
penyuluhan yang meliputi Leaflet yang berisi materi Pendidikan
Kesehatan tentang Penyakit Asma di Desa Gelebak Dalam I
Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
b. Menyiapkan absen kehadiran sebagai peserta
c. Berkoordinasi dengan pihak Kepala Desa Gelebak Dalam I
Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin terkait izin dan
waktu pelaksanaan Penyuluhan.
4
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Membagikan Leaflet sebagai bentuk awal pembelajaran kesehatan
tentang Penyakit Asma.
b. Memberikan pertanyaan secara lisan terkait pengetahuan
masyarakat tentang Penyakit Asma.
c. Penyampaikan materi secara teori kepada peserta selama 45 menit.
d. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang
sudah didapatkan.
Reward bagi peserta yang diberikan pertanyaan.
.
5
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan
Bulan II Bulan III
No. Kegiatan
I II III IV I II III IV
1. Studi Pendahuluan
2. Persiapan dan
koordinasi dengan
pihak Desa
Gelebak DalamI
3. Pengajuan izin
pelaksanaan
kegiatan
4. Izin dikeluarkan
5. Pelaksanaan
kegiatan
6. Evaluasi hasil
kegiatan
7. Pembuatan
Laporan
8. Seminar Hasil
kegiatan
BAB V
HASIL KEGIATAN
6
A. Hasil Pengabdian Masyarakat
1. Peserta
Peserta yang mengikuti Pendidikan Kesehatan Tentang Asma untuk
Pengobatan maupun Pencegahan Asma, Peserta Penyuluhan
Sebanyak 30 Responden diantara 30 Responden Tersebut Terdapat 2
warga yang mengeluh tentang penyakit Asma
2. Proses Kegiatan
Sebelum melakukan pendidikan kesehatan dilakukan evaluasi terlebih
dahulu dengan cara menanyakan pada ibu-ibu dan bapak –bapak Desa
Glebak Dalam 1 tersebut apa itu Asma, bagaimana cara Pengobatan
dan Pencegahan Asma.
3. Hasil Penilaian terkait pengabdian masyarakat
Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan dan dilakukan evalusi
dengan mengajukan pertanyaan kepada responden yaitu apakah
responden mengetahui apa itu penyakit Asma yang memberikan
tanggapan terhadap evaluasi yang diberikan, kemudian responden
tersebut memperakatekan seperti apa yang diajarkan oleh penanggung
jawab.
B. Pembahasan
Pelaksanaan pendidikan tentang Asma yang dilakukan pada hari senin, 02
Maret 2020 di Halaman Masjid desa Glebek Dalam 1 dengan data yang
didapatkan sebelumnya bahwa 1,4% Masyarakat Desa Glebek Dalam 1.
Sebelum melakukan pendidikan kesehatan dilakukan evaluasi terlebih
dahulu dengan cara menanyakan pada Masyarakat diDesa Gelebak Dalam
I tersebut bagaimana bagaimana cara Pengobataan serta Pencegahan
Asma. Setelah di evaluasi dilakukannya penyuluhan Masyarakt diDesa
Gelebak Dalam I tersebut sangat antusias untuk mengikuti dan
mendengarkan penyuluhan kesehatan yang disampaikan sehingga
Masyarakat Desa Gelebak Dalam I tersebut mengerti dan paham.
7
Diharapkan setelah diberikan pengetahuan tentang penyakit Asma,
Masyarakat Desa Glebek Dalam 1 Masyarkat Memperhatikan Penyakit
Asma yang dideritanya serta mampu Mengobati dan Mencegah Sesak
nafas pada penderita Asma
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
8
A. Kesimpulan
Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan pada hari Senin tanggal 02
Maret 2020 di halaman Masjid Desa Glebek Dalam tentang Asma dari 30
responden terdapat 2 responden mengeluhkan Asma dan dari ke-2
responden tersebut tidak ada yang mengetahui tentang penanganan Asma.
Kemudian dilakukan evaluasi terhadap 2 orang responden dan responden
tersebut dapat menerapkan serta menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh penanggung jawab.
B. Saran
1. Masyarakat
Diharapkan pihak masyarakat lebih memperhatikan tentang Penyakit asma
yang diterapkan untuk Mencegah dan mengobati
2. Mahasiswa
Untuk mahasiswa lebih giat lagi dalam mencari pengetahuan tentang
penyakit sadari
3. Pembaca
Semoga bermanfaat untuk pembaca,dan juga untuk pembaca diharapkan
lebih memberikan inspirasi dan tindakan keperawatan yang dapat
membantu mengobati dan mencegah penyakit asma
DAFTAR PUSTAKA
9
Alimul, H.2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C, (2014). Rencana Asuhan
Keperawatan pedoman untuk perencanaan keperawatan pasien .Edisi:3.
Jakarta:EGC
Departemen Kesehatan RI., 2008. Riset Kesehatan Dasar 2007, Laporan Provinsi
Jawa Tengah.
10
1 Nama Lengkap(dengan gelar) : Sahada Kartini
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Program Studi : DIII Kebidanan
4. Tempat danTanggal Lahir : Sungai Pinang, 21 April 1998
6 E-mail : Sahada.Kartini21@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP : 083164622301
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 268 SMP Shailendra SMA
Palembang Palembang Kesehatan
Bhakti Persada
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Pengabdian Masyarakat dari STIKes MP.
Pengusul, ( )
11
BUKU CATATAN HARIAN PENGABDIAN MASYARAKAT (BCHPM)
STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2020
Keterangan Pengusul
12
pengabdian masyarakat di
Desa Gelebak
DalamIberjalan lancar dan
peserta pengabdian
masyarakat mengikuti
rangkaian kegiatan yang
diadakan oleh STIKes
Muhammadiyah Palembang
dengan sangat antusius.
13
Lampiran 3 : Organisasi TIM
No Nama/ Instansi Jabatan Bidang Uraian tugas
Nim/ Asal Ilmu/Prodi
NIDN
Sahada STIKes Ketua Kebidanan Mengkoordinasikan
Muhammad kegiatan mulai
iyah persiapan pengabdian
Palembang masyarakat.
Menyusun proposal
pengabdian masyarakat
bersama anggota tim
Mengumpulkan dat
awal menganalisis data
Menyampaikan
permasalahan
Menyusun
perencanaan,
implementasi dan
evaluasi
Menyusun kelengkapan
berkas proposal sampai
laporan hasil
pengabdian masyakarat
Menyiapkan failitas
penunjang dan bahan
habis pakai
14
Banyuasin, 02 Maret 2020
Perihal : Permohonan penyuluhan
Lamp. : 1 (satu)
KepadaYth.
Kepala Desa Gelebak Dalam
di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan Dengan Adanya Program Kerja Lapangan Terpadu
(PKLT) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang Di
Desa Gelebak Dalam Kami Mohon Perizinan Kepala Kepala Desa Gelebak
Dalam Untuk Dilakukan Penyuluhan Tentang Penyakit Asma Yang Insya
Allah Akan Dilaksanakan Pada :
Mengetahui,
Kepala Desa Gelebak Dalam
( Hendri Sani )
15
Lampiran 5: Kerangka Acuan Implementasi
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN IMPLEMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN
PENYULUHAN PENYAKIT ASMA DI DESA GELEBEK DALAM I
A. PENDAHULUAN
Penyuluhan Kesehatan adalah gabungan dari berbagai kegiatan dari
kesempatan yang berlandasan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai
suatu keadaan dimana individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
secara keseluruhan ingin hidup sehat, serta bagaimana cara dan melakukan
apa yang bisa dilakukan secara perorangan maupun secara berkelompok,
dan meminta pertolongan bila perlu. Program pengabdian Masyarakat
berupa penyuluhan kepada masyarakat berupa penyuluhan terhadap
kelompok siswa sebagai kelompok yang potensial di masyarakat terkait
kesehatan.
B. TUJUAN
1. Umum
Setelah diberikan penyuluhan, Lansia mampu memahami tentang penyakit
asma, baik penatalaksanaan maupun pencegahannya.
2. Khusus
Setelah diberikan diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari asma
2. Menyebutkan penyebab terjadinya asma
3. Menyebutkan tanda dan gejala asma
4. Menyebutkan komplikasi asma
5. Menjelaskan cara penatalaksanaan atau penanganan asma
6. Menyebutkan cara pencegahan dari asma
C. SASARAN
Masyarakat di Desa Gelebak Dalam I
D. STRATEGI
16
Penyuluhan
E. PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan ini dimulai pada tanggal 02 Maret 2020
Tempat : Halaman Masjid Desa Gelebek Dalam I
Peserta : Masyrakat Desa Gelebek Dalam I
Media : Leaflef
proyektor
Pengeras Suara
F. SUSUNAN PANITIA
Pembimbing
Yudi Abdul Majid, M.Kep
Nur Afni Maftukhah, MKM
Moderator : Nyi Ayu Dzihan Nabilah
Penyaji : Sahada Kartini
Fasilittor :
Agnes Monika Indra Yani
Safitri Indah Lestari
Dwi Nurhasana
Anita Ratnasari
Andita Anggaraini Putri
Observer :
Selly Julienza
Avienda Puspita Ningrum
Egi Prayoga
Dokumentasi : Aqila Bella Khodijah
G. PEMBIAYAAN
17
No Uraian Volume Satuan Jumlah
Kepengurusan Izin Kegiatan
Belanja Bahan
1 Cetak flipcheat 30 Rp 1.000 Rp 20.000
2 Reward Peserta (Hadia) 3 Rp 7.000 Rp 21.000
Konsumsi Kegiatan (Peserta dan Tim Pelaksana)
3 Air mineral 1 dus 20 Rp 20.000 Rp 20.000
4 Tekwan 20 Rp 95.000 Rp 95.000
Laporan
5 Fotocopy Laporan 1 paket Rp 15.000 Rp 15.000
Biaya Lain
18
Sasaran : Masyarakat
Hari / Tanggal : 02 Maret 2020
Waktu : 45 Menit
Penyaji : Sahada Kartini
A. Tujuan
1. Umum
Setelah diberikan penyuluhan, Lansia mampu memahami tentang penyakit
asma, baik penatalaksanaan maupun pencegahannya.
2. Khusus
Setelah diberikan diharapkan sasaran dapat :
7. Menyebutkan pengertian dari asma
8. Menyebutkan penyebab terjadinya asma
9. Menyebutkan tanda dan gejala asma
10. Menyebutkan komplikasi asma
11. Menjelaskan cara penatalaksanaan atau penanganan asma
12. Menyebutkan cara pencegahan dari asma
B. Sasaran
Masyarakat di Desa Gelebak Dalam I
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah
Diskusi interaktif
E. Media
Leaflet
Pengeras suara
proyektor
F. Evaluasi
1. Kriteria Struktur.
19
- Peserta yang datang di tempat penyuluhan.
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelum
dan saat penyuluhan
2. Kriteria Proses.
- Antusias Masyarakat terhadap materi penyuluhan.
- Masyarakat Konsentrasi Mendengarkan Penyuluhan.
- Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Kriteria Hasil.
- Masyarakat memahami tentang materi yang telah diberikan dan
mengetahui tentang penyakit asma
- Masyarakat mampu menyebutkan kembali pengertian asma dengan
benar.
- Masyarakat mampu menyebutkan trias gejala dari asma dengan benar
- Masyarakat mampu menjelaskan penatalaksanaan atau penanganan
asma dengan benar
G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan dari pelaksanaan promosi kesehatan, antara lain :
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media
1. Pembukaan 5 Menit - Salam Menjawab salam Pengeras suara
- Perkenalan
- Menjelaskan
tujuan dari
pertemuan
2. Isi materi 35 menit - Menyebutkan Leaflet
pengertian asma Poster
- Menyebutkan Pengeras suara
faktor penyebab Memperhatikan
dari asma
- Menyebutkan
tanda dan gejala
20
asma
- Menyebutkan
komplikasi
penyakit asma
- Menjelaskan
perjalanan
penyakit asma
- Menjelaskan
penanganan
asma
- Menjelaskan
cara pencegahan
penyakit asma.
- Peserta Menjawab
kesempatan pertanyaan
untuk bertanya.
Memberikan
reinforcement
positif atas
pertanyaan yang
diajukan dan
menjawab
pertanyaan
peserta.
3. Penutup 5 menit - Menyimpulkan
materi bahasan
yang telah
disampaikan
- Mengucapkan
terima kasih dan
memberi salam.
21
H. Pembimbing
Yudi Abdul Majid, M.Kep
Nur Afni Maftukhah, MKM
Moderator : Nyi Ayu Dzihan Nabilah
Penyaji : Sahada Kartini
Fasilittor :
Agnes Monika Indra Yani
Safitri Indah Lestari
Dwi Nurhasana
Anita Ratnasari
Andita Anggaraini Putri
Observer :
Selly Julienza
Avienda Puspita Ningrum
Egi Prayoga
Dokumentasi : Aqila Bella Khodijah
I. MATERI
Terlampir
J. PENDOKUMENTASIAN
Terlampir
Materi Penyakit Asma
A. Pengertian
Asma adalah suatu inflamasi kronis saluran nafas yang
melibatkan sel eosinofil, sel mast, sel netrofil, limfosit dan makrofag
yang ditandai dengan wheezing, sesak nafas kumat-kumatan, batuk,
dada terasa tertekan dapat pulih kembali dengan atau tanpa
pengobatan. (Cris Sinclair, 1990 : 94)
22
Asma Bronchial adalah suatu gangguan pada saluran bronchial
dengan ciri bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran
nafas). Asma merupakan penyakit kompleks yang diakibatkan oleh
faktor biokimia, endokrin, infeksi, otonomik dan psikologi. (Irman
Somantri, 2008 : 43)
Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas yaitu Asma
Bronchial adalah gangguan atau kerusakan pada saluran bronkus yang
merupakan inflamasi kronis saluran nafas dengan ciri bronkospasme
periodik yang reversible (dapat kembali), adanya wheezing, sesak
nafas dan batuk dengan atau tanpa adanya sekret.
B. Penyebab (Etiologi)
Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui dengan pasti, suatu
hal yang menonjol pada semua penderita asma adalah fenomena
hiperaktivitas bronkus. Bronkus penderita asma sangat peka terhadap
rangsangan imunologi maupun non imunologi. Karena sifat inilah
maka serangan asma mudah terjadi akibat berbagai rangsangan baik
fisis, metabolik, kimia, alergen, infeksi.
c. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
- Reaksi antigen-antibodi
- Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
d. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
- Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
- Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
- Iritan : kimia
- Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
- Emosional : takut, cemas dan tegang
- Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
Rangsangan atau pencetus yang sering menimbulkan asma
perlu diketahui dan sedapat mungkin dihindarkan. Faktor-faktor
tersebut adalah:
23
d. Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sari
rerumputan. Karena tubuh sangat responsive terhadap allergen
ini sehingga terjadi pembengkakkan pada membran yang
melapisi bronkus yang menyebabkan sesak nafas. Sama halnya
dengan iritan seperti asap, bau-bauan, polutan yang mengiritasi
membran bronkus sehingga terjadi produksi sekret yang
berlebih oleh reaksi imunitas yang memfagosit bakteri-bakteri
atau virus yang masuk kedalam saluran pernafasan (Cris
Sinclair, 1990 : 94)
e. Perubahan cuaca yang ekstrim seperti udara yang dingin, emosi
dan olahraga yang berlebihan memicu terlepasnya histamine
dan leukotrien sehingga terjadi kontraksi otot polos yang
menyebabkan penyempitan saluran udara.
f. Lingkungan kerja mempunyai hubungan langsung dengan
sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan
dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu
lintas karena bulu binatang, serat kain, serbuk dan debu jalanan
merupakan faktor pencetus serangan asma
C. Manifestasi Klinik
24
a. Sesak nafas parah dengan ekspirasi
memanjang disertai wheezing.
b. Dapat disertai dengan sputum kental dan sulit
dikeluarkan.
c. Bernafas dengan menggunakan otot-otot
nafas tambahan.
d. Sianosis, takikardia, gelisah dan pulsus
paradoksus.
e. Fase ekspirasi memanjang dengan disertai
wheezing (di afek dan hilus)
Gambaran subjektif adalah pasien mengeluhkan sukar bernafas,
sesak dan anoreksia.
Gambaran psikososial adalah cemas, takut, mudah tersinggung dan
kurang pengetahuan pasien terhadap situasi penyakitnya.
D. PatofisIologi
25
pencetus yang tidak jelas, faktor yang spesifik seperti flu, latihan fisik,
dan emosi (stress) dapat memacu serangan asma.
E. Penatalaksanaan
Pengobatan asma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non
farmakologik dan pengobatan farmakologik.
Pengobatan non farmakologik
a. Penyuluhan
Penyuluhan ini ditujukan pada peningkatan
pengetahuan klien tentang penyakit asma sehinggan klien
secara sadar menghindari faktor-faktor pencetus, serta
menggunakan obat secara benar dan berkonsultasi pada tim
kesehatan.
b. Menghindari faktor pencetus
Klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus
serangan asma yang ada pada lingkungannya, serta
diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor
pencetus, termasuk pemasukan cairan yang cukup bagi
klien.
c. Fisioterapi
Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah
pengeluaran mukus. Ini dapat dilakukan dengan drainage
postural, perkusi dan fibrasi dada.
Pengobatan farmakologik
a. Agonis beta
Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan 3-4
kali semprot dan jarak antara semprotan pertama dan kedua
adalan 10 menit. Yang termasuk obat ini adalah
metaproterenol ( Alupent, metrapel ).
b. Metil Xantin
Golongan metil xantin adalan aminophilin dan
teopilin, obat ini diberikan bila golongan beta agonis tidak
26
memberikan hasil yang memuaskan. Pada orang dewasa
diberikan 4 x 125-200 mg sehari.
c. Kortikosteroid
Jika agonis beta dan metil xantin tidak memberikan
respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid. Steroid
dalam bentuk aerosol ( beclometason dipropinate ) dengan
dosis 4 x 800 mg semprot tiap hari. Karena pemberian
steroid yang lama mempunyai efek samping maka yang
mendapat steroid jangka lama harus diawasi dengan ketat.
d. Kromolin
Kromolin merupakan obat pencegah asma,
khususnya anak-anak . Dosisnya berkisar 4 x 1-2 kapsul
sehari.
e. Ketotifen
Efek kerja sama dengan kromolin dengan dosis 2 x
1 mg perhari. Keuntungannya dapat diberikan secara oral.
f. Iprutropioum bromide (Atroven)
Atroven adalah antikolenergik, diberikan dalam
bentuk aerosol dan bersifat bronkodilator. (Evelin dan joyce
L. kee, 1994 ; Karnen baratawijaja, 1994 ).
F. Pencegahan
a. Menghindari faktor pencetus atau allergen.
b. Tidak beraktivitas terlalu berat
c. Minum air hangat untuk melancarkan dahak atau mucus
d. Latihan napsa dalam
e. Kurangi konsumsi makanan berminyak yang dapat merangsang
dahak
f. Hindari stress berlebihan
27
g. Menghindari makanan yang diketahui menjadi penyebab
serangan (bersifat individual).
h. Menghindari minum es atau makanan yang dicampur dengan es.
i. Berhenti merokok dan penggunaan narkoba atau napza.
j. Berusaha menghindari polusi udara (memakai masker, udara
dingin dan lembab).
k. Segera berobat bila sakit panas (infeksi), apabila disertai dengan
batuk dan pilek.
l. Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran
mukus atau dahak.
G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan asma adalah
pneumotoraks, atelektasis, gagal nafas, bronkhitis dan fraktur iga.
I. Pemeriksaan Penunjang
a) Spirometri
b) Uji provokasi bronkus
c) Pemeriksaan sputum
d) Pemeriksaan cosinofit total
e) Uji kulit
f) Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
g) Foto dada
h) Analisis gas darah
Daftar Pustaka
28
Mansjoer, Arif m. 20011. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
Smeltzer, Suzanne C dan Bare , Brenda. G.2010. Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8. Vol.2. Jakarta :EGC
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
29
Lampiran 9 : Berita Acara Pengabdian Masyarakat
BERITA ACARA
30
KEGIATAN PENYULUHAN PENYAKIT ASMA
DI DESA GELEBAK DALAM I KECAMATAN RAMBUTAN
Pembimbing I Pembimbing II
Anggaran Biaya
31
No Uraian Volume Satuan Jumlah
Kepengurusan Izin Kegiatan
Belanja Bahan
1 Cetak flipcheat 30 Rp 1.000 Rp 30.000
Reward Peserta (Susu
2 Ultramilk+wafer) 3 Rp 7.000 Rp 21.000
Konsumsi Kegiatan (Peserta dan Tim Pelaksana)
3 Air mineral 1 dus 20 Rp 20.000 Rp 20.000
4 Tekwan 20 Rp 95.000 Rp 95.000
Laporan
5 Fotocopy Laporan 1 paket Rp 15.000 Rp 15.000
Biaya Lain
32
33
34