Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENELITIAN

PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH (PAKYM)


LAWEYAN SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah kemuhammadiyahan

Disusun oleh :

Aulliyah Fitri Khasanah D 600 150 107

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan laporan Penelitian Cabang Muhammadiyah
Laweyan dapat diselesaikan dengan tepat waktu sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Kemuhammadiyahan.
Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya
diberikan kepada :
1. Bapak Wasi’ul Ma’arif selaku dosen pengampu mata kuliah
Kemuhammadiyahan yang telah membimbing dalam penyelesaian laporan
penelitian.
2. Pihak Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM) yang telah
memberi izin untuk melakukan observasi di PAKYM tersebut.
3. Kedua Orang Tua penulis, yang telah mendukung dan senantiasa mendoakan.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam pemnulisan laporan mungkin masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat berguna untuk perbaikan
ataupun penyempurnaan laporan ini nantinya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan pagi
penulis pada khususnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Surakarta, Juni 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Persyarikatan Muhammadiyiah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di
Kauman pada tahun 1912 saat ini telah berkembang dengan pesatnya diseluruh
daerah khususnya di Indonesia. Hal inilah yang juga memprakarsai pendirian
sebuah Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah di kota Solo (Surakarta) yang
diprakarsai oleh Almarhum H. Anwar Shidiq dan kawan-kawan. Mula pertama
letak panti asuhan ini di kampung Kandangsapi, kecamatan Jebres, Surakarta.
Awalnya panti asuhan ini mendidik dan mengasuh anak-anak Yatim piatu
terlantar dari berbagai daerah, baik putra maupun putri dalam satu kompleks
(Coeducation) dengan pengasuhnya pada waktu itu Almarhum Moh. Sayuti. Pada
tanggal 7 Nopember 1953 terjadilah musibah yang melanda daerah Surakarta
berupa angin taufan yang mengakibatkan bangunan panti asuhan tersebut roboh.
Dengan terpaksa anak-anak asuh ditempatkan pada bangunan darat yang dibangun
di sebelah bangunan yang roboh tersebut. Sehubungan dengan hal itu, para tokoh
Muhammadiyah Surakarta mengusahakan terwujudnya bangunan baru yang lebih
memadai.
Pada tahun 1954 atas bantuan atau hibah dari Yayasan Dana Bantuan (Y.D.B)
Jakarta yang diketahui Mr. Hamid Al Gadri berhasil dibangun gedung Cary.
Adapun luas gedung ini lebih kurang 696 m2 (tidak termasuk bangunan masjid).
Sedangkan areal tanah keseluruhannya lebih kurang seluas 6.250 m2. Tanah
tersebut semula bersatus tanah negara, namun pada tahun 1984 telah dibebaskan
dengan biaya Rp. 16.000.000,00 (Enam belas juta rupiah) dan sejak saat itu status
tanah telah menjadi Hak milik Persyarikatan Muhammadiyah Surakarta dengan
sertifikat Hak Milik Nomor 1612/1984. Dengan berdirinya bangunan tersebut,
maka sejak Mei 1956 anak-anak asuh dipindahkan dan ditampung di gedung baru
yang terletak di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 441 Kalurahan Pajang, Kecamatan
Laweyan, Surakarta hingga sekarang.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya PAKYM?
2. Apa saja yang menjadi dasar berdirinya PAKYM?
3. Bagaimana dan apa saja syarat untuk menerima anak asuh ?
4. Apa saja program pendidikan yang diberikan untuk anak asuh?
BAB II
PEMBAHASAN

PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH


SURAKARTA (PAKYM)

A. Sejarah
Pada tahun 1930 berdirilah sebuah Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah di
kota Solo (Surakarta) yang diprakarsai oleh Almarhum H. Anwar Shidiq dan
kawan-kawan. Mula pertama letak panti asuhan ini di kampung Kandangsapi,
kecamatan Jebres, Surakarta. Keberadaan Panti Asuhan ini ditetapkan dengan
Akte Pendirian Persyarikatan Muhammadiyah sebagai Badan Hukum dengan
No. 81/ Byl. 1
Awalnya panti asuhan ini mendidik dan mengasuh anak-anak Yatim piatu
terlantar dari berbagai daerah, baik putra maupun putri dalam satu kompleks
(Coeducation) dengan pengasuhnya pada waktu itu Almarhum Moh. Sayuti.
Pada tanggal 7 Nopember 1953 terjadilah musibah yang melanda daerah
Surakarta berupa angin taufan yang mengakibatkan bangunan panti asuhan
tersebut roboh. Dengan terpaksa anak-anak asuh ditempatkan pada bangunan
darat yang dibangun di sebelah bangunan yang roboh tersebut. Sehubungan
dengan hal itu, para tokoh Muhammadiyah Surakarta mengusahakan
terwujudnya bangunan baru yang lebih memadai.
Pada tahun 1954 atas bantuan atau hibah dari Yayasan Dana Bantuan
(Y.D.B) Jakarta yang diketahui Mr. Hamid Al Gadri berhasil dibangun
gedung Cary yang menghabiskan biaya sebesar Rp. 419.000,00 (Empat ratus
sembilan belas ribu rupiah). Adapun luas gedung ini lebih kurang 696 m2
(tidak termasuk bangunan masjid). Sedangkan areal tanah keseluruhannya
lebih kurang seluas
6.250 m2. Tanah tersebut semula bersatus tanah negara, namun pada tahun
1984 telah dibebaskan dengan biaya Rp. 16.000.000,00 (Enam belas juta
rupiah) dan sejak saat itu status tanah telah menjadi Hak milik Persyarikatan
Muhammadiyah Surakarta dengan sertifikat Hak Milik Nomor 1612/1984.
Dengan berdirinya bangunan tersebut, maka sejak Mei 1956 anak-anak asuh
dipindahkan dan ditampung di gedung baru yang terletak di Jl. Brigjen
Slamet Riyadi No. 441 Kalurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta
hingga sekarang.
Berkaitan dengan perpindahan lokasi Panti Asuhan pada tahun 1956
tersebut, maka pada saat itulah oleh Pimpinan Asuhan menerapkan metode
pemisahan pengasuhan antara anak Yatim putra dengan anak yatim putri.
Untuk anak yatim putra tetap menempati gedung yang baru di Jl. Brigjen
Slamet Riyadi No. 441 Surakarta tersebut, sedangkan
B. Sejarah Lembaga
Panti ini semula bernama : RUMAH MISKIN MUHAMMADIYAH
SURAKARTA. Kemudian pada tahun 1956 diganti nama menjadi PANTI
ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH (PAYM) yaitu disesuaikan dengan
Surat Keputusan Menteri Sosial RI tanggal 8 November 1995 No. Sekr. 10-
22- 27/2895 dan telah mendapat persetujuan dari Pimpinan Muhammadiyah
Majlis PKU temaktub dalam suratnya tanggal 5 Januari 1956 No. 014/56.
Berdasarkan fatwa dari PP Muhammadiyah Majlis PKU sebagai realisasi
hasil Musker se- Indonesia di Purwokerto bulan September 1968, maka nama
Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah (PAYM) sejak tanggal 1 Januari 1970
diubah menjadi PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM
MUHAMMADIYAH (PAKYM) SURAKARTA.
Sejak tanggal 5 Oktober 1966 pengurus serta tanggung jawab Panti
Asuhan ini diserahkan dari Pimpinan Muhammadiyah Daerah Surakarta
kepada pimpinan Muhammadiyah Cabang Laweyan Surakarta , berdasarkan
Surat Serah Terima tanggal 5 Oktober 1966. M. No. D.156/66. Sekarang ini
Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta adalah merupakan
salah satu amal usaha Pimpinan Cabang Muhammadyah Laweyan Kota
Surakarta di bawah koordinasi Majlis Pembinaan Kesejahteraan Umat dan
Pelayanan Sosial (MPKU-PS).
DASAR DIDIRIKANNYA
PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta didirikan semata-


mata ingin melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasulullah SAW.
A. Dasar dari Al-Qur’an dan Hadits
1. Surat Al-Ma’un : 1-3

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin

2. Surat Al-Baqarah : 220

“tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak
yatim, katakanlah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik,
dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu;
dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang
mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
3. Hadits Rasulullah SAW :
Sahl bin Sa’ad r.a berkata : Rasulullah SAW. Bersabda :
“Aku dan penanggung anak yatim di dalam Surga, begini (waktu itu nabi
mengacungkan jari telunjuknya, dan jari tengahnya dengan merenggang-
kan). Artinya jari telunjuk dan jari tengah berjejer begini seperti nanti
Nabi berjejer dengan seorang yang menanggung anak yatim.” (HR.
Bukhari)
B. Dasar Idiil : Pancasila
C. Dasar Konstitusional UUD 1945
1. Pasal 27 ayat 2
Menurut pasal 27 ayat 2, mengatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
2. Pasal 34
Menurut pasal 34 yang bertugas mengurus anak yatim dan terlantar adalah
negara, namun Muhammadiyah merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi
sesuai dengan firman Allah dan sabda Rasulullah SAW. tersebut di atas.
D. Dasar Operasional
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara 2. Republik Indonesia Nomor 3143);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,
Tambahan
3.3. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
4. Peraturan Menteri Sosial Nomor 107/HUK/2009 tentang Akreditasi
Lembaga di bidang Kesejahteraan Sosial;
5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 108/HUK/2009 tentang Sertifikasi bagi
Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial;
6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 30/HUK/2009 tentang Standar Nasional
Pengasuh Anak Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak;
AZAS

Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM) Surakarta


adalah salah satu wujud dari amal usaha yang dikelola oleh Majlis Pembinaan
Kesejahteraan Umat dan Pelayanan Sosial (MPKU-PS) Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Laweyan Kota Surakarta.
Sudah barang tentu asas Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah
(PAKYM) Surakarta sesuai dengan Abas Persyarikatan Muhammadiyah yakni
Islam. Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah didirikan dalam rangka :
1. Mengamalkan firman Allah SWT yang terdapat dalam surat Al-Ma’uun ayat 1
dan 2.
2. Menggerakkan dan menghidup suburkan amal usaha dan tolong menolong
dalam kebajikan, takwa di bidang sosial, pengembangan masyarakat dan
keluarga sejahtera.
3. Masih banyak anak-anak yatim usia sekolah yang orang tuanya tidak mampu.

VISI DAN MISI


1. VISI
Menjadi tempat yang nyaman bagi perlindungan anak yatim dan dhu’afa dalam
asuhan keluarga agar dapat mencapai masa depan cerah berwawasan Islami.
2. MISI
a. Memberikan Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan misi
persyarikatan Muhammadiyah.
b. Memberi bekal pendidikan formal, keterampilan, kewirausahaan dan
kecakapan hidup (life skill) kepada anak asuh.
c. Memberi pendidikan Pengadegan secara konsisten agar dapat
bertanggungjawab terhadap dirinya, lingkugan masyarakat, persyarikatan
Muhammadiyah, agama, nusa dan bangsa.

TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan PAKYM adalah :
1. Mencetak anak asuh menjadi manusia Mulsim yang berakhlaq, cakap, percaya
pada diri dan dapat hidup mandiri serta berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
2. Mencetak kader penerus perjuangan Muhammadiyah khususnya dan Islam
pada umumnya.
PROGRAM PENDIDIKAN

“Rasulullah SAW. bersabda : “Barangsiapa menghendaki kebahagiaan


dunia maka wajib atasnya untuk mengetahui ilmunya, dan barang siapa yang
menghendaki kebahagiaan hidup akhirat maka wajib baginya untuk mengetahui
ilmunya, dan barangsiapa menghendaki kebahagiaan keduanya maka wajib
baginya untuk mengetahui ilmunya.” (HR. Thabrani)
Pembinaan dan pembimbingan anak-anak di Panti ini juga tidak terlepas
dari sabda Rasullah SAW tersebut. Masa depan anak-anak ini jika diterawang
akan kelihatan suram, betapa tidak, karena pendidikan yang dari hari ke hari, dari
waktu ke waktu terus berkembang sesuai dengan tuntutan pembangunan akan
memerlukan banyak fasilitas.
Anak-anak yatim di era sekarang ini menjadi semakin sulit kedudukannya
untuk dapat berpacu dengan anak-anak lain yang masih memiliki orang tua (ayah)
dalam segala bidang, terutama di bidang pendidikan.
Di pihak lain pendidikan (ilmu) merupakan modal yang harus mereka
miliki baik untuk keperluan sekarang (dunia) besok (akhirat) atau keduanya
(dunia akhirat).
Berangkat dari gambaran di atas maka program pendidikan bagi anak-anak
Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta dapat digambarkan
sebagai berikut :
A. MUATAN PENDIDIKAN
Dengan memperhatikan kebutuhan anak di masa yang akan datang maka
pendidikan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang islami
(budi pekerti, sopan santun) yang berpijak pada ajaran Islam tetap
mendapatkan prioritas.
Di samping pendidikan kepribadian juga diberikan ilmu-ilmu (teknologi)
keduniawian melalui pendidikan formal di samping juga pemberian
pendidikan skill.
Dengan kata lain muatan pendidikan di Panti meliputi :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan IPTEK (Pendidikan Kecerdasan)
3. Pendidikan Keterampilan Khusus (Life Skill)
1. Pendidikan Agama
Pendidikan agama ini dalam pelaksanaannya dilakukan melalui
kegiatan keseharian dalam bentuk contoh dan perilaku yang
mencerminkan Ahlaqul Karimah. Pengajian khusus diselenggarakan
pada waktu-waktu tertentu dan hanya diikuti oleh anak-anak dan
bapak ibu asuh juga merupakan bentuk nyata pendidikan budi pekerti.
Muatan ini dianggap penting sebab dari waktu ke waktu tampak
adanya kecenderungan semakin mundurnya kebiasaan berperilaku
sopan di kalangan anak-anak asuh. Pengurus yakin bahwa seseorang
tidak akan sanggup menjalankan tugas-tugasnya sebagai ilmuwan
kecuali pada dirinya berhiaskan akhlak yang mulia, jiwanya bersih
dari sifat-sifat tak terpuji.
2. Penguasaan IPTEK (Pendidikan Kecerdasan)
Allah berfirman : “Wahai golongan jin dan manusia jika kalian
mampu menembus angkasa (antara langit dan bumi) maka
tembuslah, namun kalian tidak akan dapat menembus kecuali
memiliki ilmu pengetahuan (sulthon)” (QS. 55: 33)
Masa depan adalah masa yang cukup sulit sebab perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan mempengaruhi terhadap seluruh
sektor kehidupan baik itu menyangkut bidan ekonomi, sosial, budaya,
moral dan etika juga kehidupan beragama.
Untuk menghadapi persaingan di uni usaha cukup sulit bagi mereka
yang tidak memiliki kemampuan baik akademik maupun
keterampilan.
3. Life Skill (Keterampilan Hidup)
Di samping bekal pendidikan agama dan kecerdasan (penguasaan
IPTEK), anak-anak juga diberi tambahan dalam bentuk keterampilan
(Life Skill) yang sewaktu-waktu diharapkan dapat digunakan kelak
setelah meninggalkan PAKYM Surakarta.

B. BENTUK PENDIDIKAN
1. Pendidikan Agama
Pendidikan Agama ini menyangkut budi pekerti, pengajian-pengajian,
pendidikan sopan santun, mendalami prinsip islam tentang akhlakul
karimah, budi luhur, menciptakan hubungan yang islami antar sesama,
khususnya anak dengan anak, anak dengan bapak ibu pengasuh, anak
dengan masyarakat lingkungan dan juga dengan pengelola.
2. Penguasaan IPTEK (Pendidikan Kecerdasan)
Untuk program ini anak-anak dimasukkan ke sekolah-sekolah formal baik
negeri maupun swasta dari semua jenjang (SD, SLTP, SLTA dan
Perguruan Tinggi).
3. Pendidikan Keterampilan
Di samping pendidikan agama dan kecerdasan, anak-anak Panti juga
dapat diberi kesempatan untuk menambah pengalaman lapangan (Skill).
Untuk pendidikan ini bisa diambil pada waktu mereka masih tinggal di
Panti maupun setelah mereka lulus dari SLTA.
Pada waktu masih di Panti mereka dapat mengambil satu atau dua
program yang ditawarkan yaitu: fotografi, komputer, dan merawat
tanaman. Adapun yang dapat diambil sesudah lulus SLTA tergantung
minat anak sebab skill ini dapat diambil di luar Panti. Demikian
gambaran sekilas program pendidikan bagi anak-anak Panti.
C. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS ANAK ASUH
Dalam program ini, Pengelola PAKYM Surakarta melaksanakan kegiatan
kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain :
1. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
mengetahui kondisi psikologis anak (kecerdasan, minat, bakat, dll) secara
berkala, sehingga pengarahan dan pembinaan terhadap anak asuh bisa
lebih disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak, terutama dalam
memilih sekolah formal.
2. Kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi yang menyediakan
beasiswa bagi anak yatim.
3. Lembaga penyelenggara Tour dan Outbond untuk mengisi kegiatan anak
asuh pada masa liburan sekolah.
PENERIMAAN ANAK ASUH
DAN TATA TERTIB

A. Syarat-syarat untuk dapat diterima menjadi anak asuh :


1. Mengajukan permohonan kepada pimpinan panti asuhan dilampiri :
a. Surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan betul-betul anak
yatim/yatim piatu dan tidak mampu.
b. Surat kematian ayah bagi anak yatim atau surat kematian ayah dan
ibu bagai yatim piatu.
c. Surat keterangan dari Pimpinan Muhammadiyah setempat yang
isinya sesuai dengan poin a.
d. Umur 6 s/d 12 tahun dibuktikan dengan surat kelahiran/ akta kelahiran
e. Pas foto 3 x 4 sebanyak 3 lembar.
f. Surat keterangan dokter yang menyatakan tidak cacat mental
dan tubuh.
g. Surat keterangan yang menyatakan masih atau pernah sekolah (dari
asal sekolah).
2. Mengisi formulir yang telah disediakan.
3. Mengikuti tes/wawancara khususnya keluarga.
4. sanggup mentari peraturan dan tata tertib panti baik untuk anak
asuh maupun keluarga.
B. Tata Tertib Anak Asuh
1. Tata Tertib
Setiap anak asuh PAKYM Surakarta wajib :
a. Menjunjung tinggi dan melaksanakan ketentuan agama islam.
b. Menjaga nama baik PAKYM Surakarta.
c. Memiliki rasa persatuan, kesatuan, kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
d. Bertutur dan bertingkah laku dengan sopan
e. Menciptakan lingkungan yang berseri.
2. Tugas dan Kewajiban
Setiap anak asuh PAKYM Surakarta Wajib :
a. Menjaga, memelihara dan cinta terhadap PAKYM Surakarta.
b. Patuh, hormat dan bertingkah laku sopan kepada semua bapak/ibu
pengasuh dan pengelola.
c. Minta jin kepada bapak/ibu pengasuh apabila keluar dari Panti.
d. Mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh Panti.
e. Mengikuti jamaah sholat 5 waktu dengan segera mendatangi masjid
ketika azan dikumandangkan.
f. Berpakaian sopan, tertib, rapi minimal memakai kaos.
g. Berada di ruang belajar pada jam-jam belajar (pukul 19.00-21.00 WIB)
h. Melakukan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan tidur di tempatnya sendiri.
i. Melakukan tugas rutin baik pagi maupun sore hari.
j. Rukun dan saling menghormati (sayang-menyayangi) antar penghuni
Panti.
k. Membaca Al-Qur’an kurang lebih 50 ayat setiap ba’da Magrib dan
Subuh.
l. Belajar dengan tekun di tempatnya masing-masing.
3. Larangan
Setiap anak asuh dilarang :
a. Bertengkar/berkelahi dengan sesama anak asuh/anak di luar panti.
b. Berkata kotor, termasuk memanggil nama temannya dengan selain
namanya.
c. Tidur atau tiduran sehabis subuh.
d. Menentang/meremehkan nasihat pengasuh, pengurus, maupun staf
karyawan.
e. Menerima tamu (baik teman maupun keluarga).
f. Berambut panjang dan memakai pakaian yang tidak rapi.
g. Mengikuti kegiatan di luar asrama tanpa jin dari pengasuh.
h. Membunyikan radio atau tape pada waktu membaca Al-Qur’an atau
belajar.
PENUTUP

Demikian laporan penelitian tentang Panti Asuhan Keluarga Yatim


Muhammadiyah Surakarta ini saya susun, semoga bermanfaat bagi masyarakat
untuk lebih memahami misi dan tujuan yang di emban Panti Asuhan Keluarga
Yatim Muhammadiyah Surakarta sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
yang peduli terhadap anak yatim.
Saya menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mohon maaf atas kekurangan kami serta mengharap masukan, saran dan kritik
membangun dari semua pihak.
LAMPIRAN
SUSUNAN PERSONALIA PENGELOLAAN PAKYM
Periode Muktamar ke-46 (Tahun 2015 – 2020)

1. Dewan Penyantun / Konsultan :


Ketua : Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum
Anggota : 1. H. M. Wahjoedi, B.A
2. Dr. H. Sofyan Anif, M.SI
3. Hj. Muslimah Zainal Arifin Adnan
4. Hj. Titin Fanani
2. Pengelola :
1. H. Noor Yasin, S.E (Kepala)
2. H. Muh. Anas, S.Pd.I. (Kepala TU)
3. H. Baehaqi, S.H (Bendahara)
4. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd (Bid. Pendidikan & Kepengasuhan)
5. Ngatono, S.E, M.M (Bid. Usaha / Ekonomi)
6. Drs. Poerwadhie (Bid. Humas & Litbang)
7. dr. H. Muchtar Buchori (Bid. Kesehatan)
3. Tenaga Administrasi :
1. Badriyah (Keuangan)
2. Jami’atun (Pembukuan)
3. Muchtar (Pengemudi)
4. Teguh Gunawan (Satpam)
4. Tenaga Pengasuh :
1. Drs. Suprapto (Pengasuh Regu A)
2. Saptono Budi Prasodjo, S.Pd (Pengasuh Regu B)
3. Ahmad Yasin, S.Th.I (Pengasuh Regu C)
5. Tenaga Dapur :
1. Mundiyah
2. Parmi
JADWAL KEGIATAN
ANAK ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO HARI WAKTU KEGIATAN PENGAMPU
1. Ahad Ba'da Subuh Pengajian Umum (Bersama) Pengasuh
05.30 - 06.30 Kerja Bakti Pengasuh
07.00 - 09.00 Tapak Suci Sukarjo
Ba'da Magrib Kelas A : Ke-IPM-an Drs. Suprapto
Kelas B : Sejarah Islam Saptono Budi Prasodjo, S.Pd

2. Senin Ba'da Subuh Kelas A : Ke-Muhammadiyahan Slamet Sudarno


Kelas B : Ibadah Sholat Ahmad Yasin, S.Th I
Ba'da Magrib Kelas A : Bahasa Arab Ahmad Yasin, S.Th I
Kelas B : Bahasa Arab Mahfud
3.
Selasa Ba'da Subuh Olah Raga (Bersama) Pengasuh
Ba'da Magrib Riyadus Sholikin (Bersama) Dr. Subari

Rabu Ba'da Subuh Kelas A : Hafalan Al-Qur'an Drs. Rokhani, M.Hum


Kelas B : Iqro' dan Tartil Al-Qur'an Drs. Suprapto
Ba'da Ashar Tenis Meja Sangidi
Ba'da Magrib Qiro'ah (Bersama) H. Amirudin

Kamis Ba'da Subuh Kelas A : Aqidah & Akhlaq Drs. Suprapto


Kelas B : Kethoprak & Pendidikan Slamet Surdarno
Ba'da Ashar Seni Musik (Bersama) -
Ba'da Magrib Riyadus Solikhin (Bersama) Drs. Syaiful Islam, M.Ag

Jum'at Ba'da Subuh Kelas A : Tafsir / HPT Ahmad Yasin, S.Th I


Kelas B : Aqidah & Akhlaq Drs. Suprapto
Ba'da Ashar Bola Volley (Bersama) -
Ba'da Magrib Tadarus (kelompok) Pengasuh & Asisten

Sabtu Ba'da Subuh Olah Raga (Bersama) Pengasuh


Ba'da Magrib Kelas A : Kethoprak & Pendidikan Slamet Sudarno
Kelas B : Ibadah Ahmad Yasin, S.Th I
PIMPINAN
CABANG MUHAMMADIYAH LAWEYAN
DEWAN KEPALA PENGELOLA
PENYANTUN PAKYM
STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA TATA KEPALA


USAHA BENDAHARA
Karyawan/Tenaga
Administrasi
Bagian Bidang Bagian Bidang Bidang Humas & Bidang
Pendidikan & Usaha/Ekonomi Litbang Kesehatan
Pengasuhan
Pengasuh
Anak Asuh
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai