Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN 3

1. Tiga tipe rancangan studi observasional analitik dasar adalah:


A. Studi kohort, studi ekologi, dan studi agregasi familial.
B. Studi ambispektif, studi longitudinal, dan studi kasus-kontrol.
C. Studi potong-lintang, studi kohort, dan studi kasus-kontrol.
D. Semuanya salah.

2. Kelompok kontrol (pembanding) didapatkan pada rancangan studi


berikut, kecuali:
A. Studi potong-lintang
B. Studi kasus-kontrol
C. Studi kohort
D. Semuanya benar tanpa kecuali

3. Pilihlah pernyataan yang benar:


A. Pada studi kasus-kontrol, kelompok pembanding adalah
kelompok tak-terpajan
B. Pada studi kohort, kelompok pembanding adalah kelompok tidak
sakit
C. A) dan B) benar
D. A) dan B) salah

4. Misalkan hendak dipelajari hubungan antara pola makan vegetarian


dengan penyakit Alzheimer (dementia dini). Seratus orang tua pasien
Alzheimer direkrut untuk dibandingkan dengan seratus orang tua
bukan pasien Alzheimer, dan pada masing-masing kelompok dihitung
proporsi pemakan vegetariannya. Penelitian ini menggunakan
rancangan studi:
A. Ambispektif C. Kohort
B. Kasus-kontrol D. Tak dapat ditentukan

5. Hendak diteliti efek konsumsi susu kuda liar pada ibu hamil terhadap
berat badan lahir bayi. Diambil 60 orang ibu hamil yang secara rutin
mengkonsumsi susu kuda liar dan diambil pula 60 ibu hamil yang tidak
mengkonsumsi susu kuda liar. Kedua kelompok ibu hamil ini ditelusuri
sampai saat persalinannya untuk ditimbang berat badan lahir bayinya
masing-masing. Rancangan studi di sini adalah:
A. Ambispektif C. Kohort
B. Kasus-kontrol D. Tak dapat ditentukan
6. Studi kohort dengan titik awal pengamatannya dimulai pada suatu saat
yang telah lampau dinamakan sebagai:
A. Studi kasus-kontrol C. Studi kohort retrospektif
B. Studi kohort prospektif D. Semuanya salah

7. Keuntungan studi kohort antara lain adalah sebagai berikut, kecuali:


A. Pajanan terjadi secara alamiah.
B. Pajanan dipastikan terjadi sebelum timbulnya penyakit.
C. Semua outcome lain di luar penyakit yang dipelajari dapat
diamati sekaligus.
D. Terutama berguna untuk mempelajari penyakit yang jarang.

8. Keuntungan studi kasus-kontrol adalah:


A. Dapat digunakan untuk mempelajari penyakit dengan masa laten
yang panjang.
B. Dapat digunakan untuk mempelajari efek beberapa pajanan
sekaligus.
C. Biaya penelitian lebih kecil daripada penelitian serupa dengan
rancangan studi kohort.
D. Semuanya benar.

9. Kekurangan studi kohort adalah:


A. Anggota sampel sering ada yang drop-out selama pengamatan
B. Intensitas pajanan dapat berubah selama pengamatan
C. Biaya penelitian relatif besar jika periode pengamatan panjang
D. Semuanya benar

10. Dengan rancangan studi kohort dapat diperoleh ukuran asosiasi:


A. Risk ratio C. Keduanya benar
B. Odds ratio D. Keduanya salah

11. Dengan rancangan studi kasus-kontrol dapat diperoleh ukuran asosiasi:


A. Risk ratio C. Keduanya benar
B. Odds ratio D. Keduanya salah

12. Asumsi temporalitas yang menyatakan pajanan terjadi mendahului


penyakit dipastikan akan terpenuhi pada rancangan studi:
A. Kohort C. Potong-lintang
B. Kasus-kontrol D. Tak dapat dipastikan.
13. Estimasi prevalensi penyakit dapat diperoleh dari:
A. Studi kohort C. Studi potong-lintang
B. Studi kasus-kontrol D. Semuanya benar.

14. Rancangan studi potong-lintang sesuai untuk digunakan


pada penelitian berikut tentang:
A. Pengaruh hipertensi terhadap nyeri kepala kronis
B. Pengaruh kebiasaan merokok terhadap kemampuan belajar
mahasiswa
C. Pengaruh golongan darah A-B-O terhadap gastritis kronis
Semuanya sesuai untuk rancangan studi potong-lintang.

Anda mungkin juga menyukai