Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Sahada Kartini

NIM : 20251076P

Tugas Mandiri:
1. Buatlah analisi gender dengan menggunakan alat analisis Harvard, Moser,
GAM, dan KPP (ambil contoh kejadian pada kehidupan saudara dan keluarga
sehari-hari)!
2. Temukan 1 isu gender yang berada dalam lingkup pelayanan kebidanan (KIA),
lalu analisis data dan informasi terkait masalah tersebut (lihat contoh pada slide
sebelumnya)!
3. Standar Global ICM

Jawab :
1.
- Analisis Harvard
Waktu Kegiatan Ibu Ayah Saya produktif Reproduktif

04 : 40 Bangun tidur √ √ √ √
04 : 45 Mandi pagi √ √ √ √
05 : 00 Sholat √ √ √ √
05 : 15 Memasak sarapan pagi √ √
05 : 45 Mempersiapkan sarapan √ √
pagi
05 : 50 Sarapan pagi √ √ √ √
06 : 00 Mencuci piring √ √
06 : 15 Mencuci pakaian √ √
06 : 30 Menyapu lantai √ √
06 : 45 Menjemur pakaian √ √
07 :00 Berangkat kerja √ √
07 : 30 berbelanja bahan √ √
pangan di pasar
08 : 00 Kuliah (daring) √ √
10 : 00 Memasak makan siang √ √
11 : 30 Mempersiapkan makan √ √
siang
12 : 00 Makan siang √ √ √
12 : 30 sholat √ √ √
13 : 00 Istirahat siang √ √ √
14 : 00 Mengangkat jemuran √ √
14 : 15 Melipat pakaian √ √
14 : 30 Menonton televisi √ √
15 : 00 Mencuci piring √ √
15 : 30 Sholat √ √ √
16 : 00 Pulang kerja √ √
16 : 15 Memasak makan malam √ √
16 : 45 Membersihkan halaman √ √
rumah
17 : 00 Mandi sore √ √ √ √
18 : 00 Sholat √ √ √ √
18 : 30 Menyiapkan makan √ √
malam
18 : 45 Makan malam √ √ √ √
19 : 00 Mencuci piring √ √
19 : 30 Sholat √ √ √ √
20 : 00 Mengerjakan tugas √ √
kuliah
20 : 30 Menonton televisi √ √ √
21 : 00 Tidur malam √ √ √ √
04 : 40 Bangun tidur √ √ √ √

- Analisis moser
Peran kerja reproduktif Peran kerja produktif Peran kerja komunitas

1. pemeliharaan rumah 1. Ayah selaku kepala 1. Dalam acara


tangga dan keluarga rumah tangga adalah perayaan atau acara
dikerjakan oleh ibu orang yang bekerja keluarga, keputusan
termasuk menjaga dan dan mencari nafkah terhadap prosesi
merawat kesehatan acara didapat melalui
keluarga. musyawarah keluarga
2. Pekerjaan rumah 2. Sedangkan anak 2. Persiapan acara
tangga seperti perempuan berkuliah dilakukan secara
berbelanja, memasak, gotong royong, tetapi
mencuci dan ada hal yang memang
merapikan rumah, dilakukan secara
menyediakan makanan dominan oleh ibu dan
dikerjakan oleh ibu anak perempuan
dan saya (anak seperti memasak
perempuan)
- Analisis GAM
Tenaga kerja Kerja Sumber daya Budaya
Perempuan Jadi lebih Hemat waktu, Pekerjaan Melakukan
mudah dalam memiliki waktu rumah kesetaraan
mengerjakan hal luang untuk menjadi lebih gander dalam
berat, tolong berkumpul mudah dan pemberdayaan
menolong bersama cepat perempuan
dalam keluarga, diselesaikan
melakukan menjadi lebih dengan
pekerjaan terbuka dan gotong
rumah tangga partisipatif royong dan
sehingga saling
pekerjaan membantu
menjadi lebih
mudah dan
ringan
Laki- laki Kepala
Keluarga
mampu untuk
menerima
kenyataan
bahwa
pekerjaan
reproduktif
tidak hanya
dilakukan
perempuan,
tetapi lelaki juga
turut membantu
dan tidak
membebankan
semua
Rumah Menjadi
tangga keluarga
harmonis karena
tidak ada
perdebatan
gander
masyaraka Masyarakat
t akan lebih
menghargai satu
sama lain tanpa
memandang
status ekonomi,
sosial, budaya,
jenis kelamin,
dan saling
tolong
menolong
dalam setiap
kegiatan yang
ada pada
keluarga atau
masyarakat.

-KPP
Tingkat Uraian Tindakan untuk permasalahan
pemberdayaan pemberdayaan
Kesejahteraan Tingkkat Memberikan Tidak ada
kesejahteraan pada konseling kepada permasalahan
keluarga ini dalam keluarga tentang
tingkat ekonomi kesetaraan gander
menengah.
Pengambilan
keputusan
berdasarkan
musyawarah dan
kesepakatan
bersama dalam
keluarga
Akses Mudah
mendapatkan
akses informasi
melalui tenaga
kesehatan dan
media massa
Penyadaran Keluarga sudah
sadar akan
pentingnya
kesetaraan gender
dalam keluarga
dan lingkungan
Partisipasi Istri dan anak ikut
serta dalam proses
pengambilan
keputusan dan
memberikan
pendapat
Kontrol Masih ada Memberikan Membantu
perbedaan gender konseling perkembangan
dalam keluarga, mengenai kesetaraan gender
karena pekerjaan kesetaraan gander dalam masyarakat
rumah masih
dianggap sebagai
suatu kewajiban
dari perempuan yg
ada didalam
keluarga

2. isu gander
Data / Informasi Contoh isu
Fakta Ketimpangan gander dalam penggunaan kontrasepsi
Faktor penguat Kurangnya partisipasi suami(laki-laki) dalam menentukan
kesenjangan penggunaan kontrasepsi.
Kurangnya kemampuan aparat dalam perspektif gander dalam
kasus kontrasepsi
Faktor Suami(laki-laki) tidak berpartsipasi dalam keputusan
penyebab penggunaan kontrasepsi.
Kurangnya pemahaman dan informasi
Terbatasnya layanan kesehatan keluarga
Isu strategis Perlunya konseling kesetaraan gander dalam menentukan
keputusan penggunaan kontrasepsi di wilayah kepulauan

3. standar global ICM


Standar I: Organisasi & Administrasi
Standar I.1 Lembaga / institusi mendukung filosofi, maksud dan tujuan
kebidanan program pendidikan.
Standar I.2 Lembaga tuan rumah membantu memastikan dukungan keuangan
dan publik / kebijakan untuk program pendidikan kebidanan cukup untuk
mempersiapkan bidan yang kompeten.
Standar I.3 Sekolah / program kebidanan memiliki anggaran yang ditentukan dan
kontrol anggaran yang memenuhi kebutuhan program.
Standar I.4 Fakultas kebidanan mengatur dirinya sendiri dan bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan memimpin kebijakan dan kurikulum program
pendidikan kebidanan.
Standar I.5 Kepala program kebidanan adalah guru bidan yang berkualitas
dengan pengalaman dalam manajemen / administrasi.
Standar I.6 Program kebidanan mempertimbangkan kebijakan dan standar
nasional dan internasional untuk memenuhi maternitas kebutuhan tenaga kerja.
Standar II: Fakultas Kebidanan
Standar II.1 Fakultas kebidanan sebagian besar terdiri dari bidan (guru dan
pembimbing klinis / guru klinis) yang bekerja
dengan pakar dari disiplin ilmu lain sesuai kebutuhan.
Standar II.2.a Guru bidan memiliki persiapan formal di bidang kebidanan.
Standar II.2.b Guru bidan menunjukkan kompetensi dalam praktik kebidanan,
umumnya dicapai dengan dua (2) tahun penuh.
praktek ruang lingkup.
Standar II.2.c Guru bidan memegang izin / registrasi saat ini atau bentuk
pengakuan hukum lainnya untuk praktik kebidanan.
Standar II.2.d Guru bidan memiliki persiapan formal untuk mengajar, atau
melakukan persiapan seperti yang dipersyaratkan terus memegang posisi.
Standar II.2.e Guru bidan mempertahankan kompetensi dalam praktik dan
pendidikan kebidanan.
Standar II.3.a Pembimbing klinis / guru klinis bidan memenuhi kualifikasi
menurut Definisi ICM tentang bidan.
Standar II.3.b Pembimbing klinis / guru klinis bidan secara umum menunjukkan
kompetensi dalam praktik kebidanan dicapai dengan dua (2) tahun praktek
lingkup penuh.
Standar II.3.c Pembimbing klinis / guru klinis bidan mempertahankan
kompetensi dalam praktik kebidanan dan pendidikan klinis.
Standar II.3.d Pembimbing klinis / guru klinis bidan memegang izin / registrasi
atau bentuk hukum lainnya pengakuan untuk praktek kebidanan.
Standar II.3.e Pembimbing klinis / guru klinis kebidanan memiliki persiapan
formal untuk pengajaran klinis atau melakukan semacamnya
persiapan
Standar II.4 Individu dari disiplin ilmu lain yang mengajar di program kebidanan
kompeten dalam konten yang mereka ajarkan.
Standar II.5 Guru bidan memberikan pendidikan, dukungan dan supervisi
individu yang mengajar siswa dalam pembelajaran praktis
situs.
Standar II.6 Guru bidan dan pembimbing klinis bidan / guru klinis bekerja sama
untuk mendukung (memfasilitasi), secara langsung
mengamati, dan mengevaluasi pembelajaran praktis siswa
Standar II.7 Rasio siswa dengan guru dan pembimbing klinis / guru klinis di
kelas dan tempat praktik adalah
ditentukan oleh program kebidanan dan persyaratan otoritas pengatur.
Standar II.8 Efektivitas anggota fakultas kebidanan dinilai secara teratur
mengikuti proses yang ditetapkan.

Standar III: Badan Mahasiswa


Standar III.1 Program kebidanan memiliki kebijakan penerimaan tertulis yang
jelas yang dapat diakses oleh calon pelamar.
Standar III.1.a Kebijakan penerimaan termasuk persyaratan masuk termasuk
persyaratan minimal untuk menyelesaikan pendidikan menengah.
Standar III.1.b Kebijakan penerimaan termasuk proses rekrutmen yang
transparan.
Standar III.1.c Kebijakan penerimaan mencakup proses seleksi dan kriteria
penerimaan
Standar III.1.d Kebijakan penerimaan termasuk mekanisme untuk
memperhitungkan pembelajaran sebelumnya
Standar III.2 Kandidat kebidanan yang memenuhi syarat diterima tanpa
prasangka atau diskriminasi (misalnya, jenis kelamin, usia, asal kebangsaan,
agama)
Standar III.3 Kandidat kebidanan yang memenuhi syarat diterima sesuai dengan
kebijakan perawatan kesehatan nasional dan tenaga kerja maternitas
rencana.
Standar III.4 Program kebidanan memiliki kebijakan siswa yang tertulis dengan
jelas: Sebuah. Kebijakan siswa mencakup ekspektasi siswa di kelas dan area
praktis
Standar III.4.b Kebijakan siswa mencakup pernyataan tentang hak dan tanggung
jawab siswa dan proses yang ditetapkan untuk menangani banding dan / atau
keluhan siswa.
Standar III.4.c Kebijakan siswa mencakup mekanisme bagi siswa untuk
memberikan umpan balik dan evaluasi berkelanjutan dari kurikulum kebidanan,
fakultas kebidanan dan program kebidanan
Standar III.4.d Kebijakan siswa mencakup persyaratan untuk berhasil
menyelesaikan program kebidanan.
Standar III.5 Ada mekanisme untuk partisipasi aktif siswa dalam tata kelola dan
komite program kebidanan.
Standar III.6 Siswa memiliki pengalaman praktik kebidanan yang cukup dalam
berbagai pengaturan untuk mencapai, setidaknya, kompetensi Esensial ICM saat
ini untuk praktik kebidanan dasar
Standar III.7 Siswa memberikan asuhan kebidanan terutama di bawah
pengawasan guru bidan atau klinik kebidanan
guru pembimbing / klinis.

Standar IV: Kurikulum


Standar IV.1 Filsafat program pendidikan kebidanan sejalan dengan Filosofi
ICM dan model asuhan.
Standar IV.2 Tujuan program pendidikan kebidanan adalah untuk menghasilkan
bidan yang kompeten yang telah mencapai / menunjukkan minimal kompetensi
Esensial ICM saat ini untuk praktik kebidanan dasar.
Standar IV.2.b memenuhi kriteria Definisi ICM bidan dan standar badan
pengawas yang mengarah ke lisensi atau pendaftaran sebagai bidan.
Standar IV.2.c memenuhi syarat untuk melamar pendidikan lanjutan.
Standar IV.2.d adalah praktisi yang berpengetahuan dan otonom yang mematuhi
Kode Etik Internasional untuk Bidan ICM, standar profesi dan ruang lingkup
praktik yang ditetapkan dalam yurisdiksi yang diakui secara hukum.
Standar IV.3 Urutan dan isi kurikulum kebidanan memungkinkan siswa
memperoleh kompetensi penting untuk praktik kebidanan sesuai dengan dokumen
inti ICM.
Standar IV.4 Kurikulum kebidanan mencakup unsur teori dan praktik dengan
minimal 40% teori dan minimal 50% latihan.
Standar IV.4.a Lama minimal program pendidikan bidan masuk langsung adalah
tiga (3) tahun.
Standar IV.4.b Durasi minimum program pasca-pendaftaran adalah delapan
belas (18) bulan
Standar IV.5 Program kebidanan menggunakan pendekatan berbasis bukti untuk
pengajaran dan pembelajaran yang mempromosikan pembelajaran orang dewasa
dan pendidikan berbasis kompetensi.
Standar IV.6 Program kebidanan menawarkan kesempatan untuk konten
multidisiplin dan pengalaman belajar itu melengkapi konten kebidanan.

Standar V: Sumber daya, fasilitas dan layanan


Standar V.1 Program kebidanan menerapkan kebijakan tertulis yang
memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan siswa dan guru dalam lingkungan
pengajaran dan pembelajaran.
Standar V.2 Program kebidanan memiliki sumber belajar dan mengajar yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan program.
Standar V.3 Program kebidanan memiliki sumber daya manusia yang memadai
untuk mendukung kegiatan kelas / teori dan praktik belajar
Standar V.4 Program kebidanan memiliki akses ke pengalaman praktis
kebidanan yang memadai dalam berbagai pengaturan untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran setiap siswa
Standar V.5 Kriteria pemilihan tempat pembelajaran praktik kebidanan yang
sesuai ditulis dan dilaksanakan dengan jelas

Standar VI: Strategi penilaian


Standar VI.1 Fakultas Kebidanan menggunakan metode evaluasi / penilaian
formatif dan sumatif yang valid dan reliabel untuk mengukur kinerja dan
kemajuan siswa dalam pembelajaran yang berkaitan dengan
a. Pengetahuan,
b. perilaku,
c. melatih ketrampilan,
d. berpikir kritis dan pengambilan keputusan, dan
e. hubungan interpersonal / keterampilan komunikasi.
Standar VI.2 Sarana dan kriteria penilaian / evaluasi kinerja dan perkembangan
mahasiswa kebidanan, termasuk identifikasi kesulitan belajar, ditulis dan
dibagikan dengan siswa.
Standar VI.3 Dosen Kebidanan melakukan review kurikulum secara berkala
sebagai bagian dari peningkatan kualitas, termasuk masukan dari
mahasiswa, lulusan program, praktisi bidan, klien bidan dan pemangku
kepentingan lainnya.
Standar VI.4 Fakultas kebidanan melakukan tinjauan berkelanjutan terhadap
situs pembelajaran praktis dan kesesuaiannya untuk siswa
pembelajaran / pengalaman dalam kaitannya dengan hasil yang diharapkan.
Standar VI.5 Tinjauan eksternal berkala atas efektivitas program berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai