ZALIM
DISUSUN OLEH
1.
2.
3.
4.
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Azhari, M.Kes
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) ...........................3
2.2 Pengertian ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni ......................4
2.3 Iman, iptek, dan amal sebagai kesatuan ......................................4
2.4 Sumber ilmu pengetahuan ...........................................................6
2.5 Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu ...............................6
2.6 Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman .......................................6
2.7 Tanggung Jawab Ilmuwan .............................................................7
2.8 Tanggung Jawab Seniman ............................................................8
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 10
3.2 Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian dzalim
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan macam-macam dzolim
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan akibat dari perbuatan
dzolim
4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan ciri dari kedzaliman
5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan akhir dari kedzaliman
6. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan ancaman bagi orang yang
berbuat dzalim
7. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan contoh-contoh perbuatan
dzalim
8. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cara untuk menghindari
perbuatan dzalim
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dzalim
Menurut ajaran islam, dzolim atau aniaya berasal dari kata dzolama-yadlimudzulman yang artinya aniaya. Zalim (Arab: , Dholim) adalah meletakkan
sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut
zalimin. Lawan kata zalim adalah adil.
Kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf dho la ma ( ) yang
bermaksud gelap. Di dalam al-Quran menggunakan kata zhulm selain itu juga
digunakan kata baghy, yang artinya juga sama dengan zalim yaitu melanggar haq
orang lain. Namun demikian pengertian zalim lebih luas maknanya ketimbang
baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki
berbagai bentuk di antaranya adalah syirik.
Kalimat zalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis,
tidak
berperikemanusiaan,
suka
melihat
orang
dalam
penderitaan
dan
Hal ini tergambar dari ucapan seorang Ribiy bin Amir tatkala berdiri gagah di
hadapan panglima tentara Persia, Rustum,
Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Daud as.: Katakanlah kepada orangorang yang melakukan kezhaliman. Janganlah kalian berzikir kepada-Ku (kecuali
setelah bertaubat atau dalam usaha bertaubat) karena aku memperhatikan orangorang yang berzikir kepada-Ku. Tetapi perhatian-Ku kepada orang-orang (yang
melakukan kezhaliman) berupa laknat kepada mereka . (HQR. Hakim dalam
kitab tarikhnya, Dailami dan Ibnu Asakir yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a)
Kalimat zalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis,
tidak
berperikemanusiaan,
suka
melihat
orang
dalam
penderitaan
dan
B.
Macam-Macam Dzolim
Ali Ibn Abi Tholib r.a., menyatakan bahwa kezaliman itu ada tiga macam yaitu :
1.
Dholim kepada Allah Taala. Dalam artian mengangkat dan menjadikan sekutu
bagi-Nya dalam urusan peribadatan. Dan ini merupakan puncak kedholiman yang
paling tinggi. Ketika Rasulullah SAW membaca ayat Al Quran yang berbunyi:
Dan orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan mereka
dengan kedholiman. (Qs. Al Anam/6:82).
Syirik merupakan pandangan dan kepercayaan yang mengingkari bahwa Tuhan
adalah Maha Esa dan Maha Kuasa. Jika tidak maha Esa, maka ada yang lebih dari
satu Tuhan. Jadi harus ada Tuhan selain Allah, Tuhan maha Esa itu sendiri. Lalu
konsekuensinya, berarti tuhan yang lain tentu berasal dari kalangan makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, termasuk sesame manusia. Akibatnya ialah bahwa
manusia musrik itu mengangkat dan mengagungkan sesama alam atau sesama
manusia lebih dari semestinya.
Luqman
kepada
anaknya:
Hai
anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya memprsekutukan (Allah) adalah benarbenar kedholiman yang besar. (Qs. Luqman/31:13). (HR. Bukhari no: 6424,
Ahmad no: 4019).
2.
dan lupa. Oleh karena itu, kita selalu beristighfar dan berdoa agar Allah
mengampuni segala perbuatan yang dilakukan akibat lupa atau alpa yang menjadi
tabiat manusia.
Maka
setiap
orang
ber
kewajiban
mencegah
kedzaliman
dimasyarakat.
Orang yang dholim pada umumnya senantiasa bersikap kasar, bermusuhan dan
menyakiti perasaan orang lain karena tabiat buruk yang dimilikinya. Seorang yang
dzalim suka mengumbar lidah dengan bergunjing, namimah dan memfitnah.
Mereka selalumengabaikan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Senantiasa
memutar balikan fakta sehingga membingungkan masyarakat. Menyampaikan
pesan kebatilan, dan mengarahkan untuk mengabaikan nilai-nilai norma. Sebab
dengan cara itu orang dzalim mendapatkan kesenangan dan kepuasan.
Artinya : Siapa yang berlaku dholim terhadap sejengkal tanah (milik orang
lain), kelak akan digantungkan pada hari kiamat kelak tujuh lapis bumi (yang ia
dholimi) dilehernya. (HR. Bukhari no: 2959, Muslim no: 3022).
Artinya : "Takutlah terhadap doa orang yang terdholimi, sesungguhnya tidak ada
antara dia dan Allah Taala tabir penghalang. (HR. Bukhari no: 1401, Muslim
no: 27, Abu Daud no: 1351, al-Tirmidzi no: 567, al-Nasaai no: 2475).
Ingat, doa orang tertindas pasti memperoleh ijabah dari Allah Taala kendati
keluar dari lisan pelaku dosa dan maksiat. Hal ini dipertegas oleh Rasulullah
SAW, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah ra secara marfu:
Artinya : Doa orang yang terdholimi pasti makbul, kendatipun ia seorang yang
fajir (pelaku maksiat), karena kefajiran tersebut untuk dirinya sendiri. (HR.
Ahmad no: 8440. Hasan).
Bahkan, akan dijawab oleh Allah Ta'ala kendati keluar dari lisan orang kafir,
sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
Artinya : "Takutlah terhadap doa orang yang terdholimi, kendati berasal dari
orangkafir, sesungguhnya tidak ada antara dia
penghalang. (HR. Ahmad no: 12091, dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani
dalam al-Silsilah al-Shahihah no: 767).
Dari keterangan beliau ini, kiranya cukup buat kita untuk takut akan rintihan dan
munajat orang-orang lemah dan tertindas di sekitar kita. Doa yang mereka
lantunkan adalah doa yang sanggup menggetarkan pintu-langit. Semuanya akan
dijawab oleh-Nya, sekalipun berasal dari para pelaku maksiat dan orang kafir.
Maka bagaimana kiranya jika doa tersebut dilantunkan oleh orang-orang shaleh
yang berjuang melawan kedurjanaan serta membela kebenaran dan keadilan !?
Wallahul mustaan!
11
D.
Allah berfirman: Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan
melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya
Kami telah meletakkan tutupan di atas qolbu mereka, (sehingga mereka tidak)
memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan
kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan
mendapat petunjuk selama-lamanya. (QS 18 : 57)
Dalam ayat tersebut, Allah menyebut ciri-ciri orang yang zalim, yaitu :
1. Orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan, lalu dia
berpaling.
2. Orang yang melupakan apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya
3. Orang yang telah ditutup qolbunya oleh Allah.
4. Orang yang telah disumbat pendengarannya.
F.
Perbuatan zalim sangat tidak di sukai Allah dan Rasulnya.Seperti riwayat dari HR
Muslim berikut ini.
"Wahai hambaku, sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku
dan Aku telah menetapkan haramnya(kezaliman itu) diantara kalian, maka
janganlah kalian saling berlaku dzalim..." (HR Muslim).
Kita sesama hamba Allah diharamkan jika berbuat zalim antara itu dengan yang
lain. Sudahkah kita tidak berlaku zalim kepada saudara, teman dekat kita hari ini.
Semoga bisa di jadikan uswah dan pelajaran dengan riwayat tersebut di atas.
Khususnya buat penulis dan semua kawan-kawan pada umunya.
Menurut syariat Islam, orang yang tidak berbuat zalim bisa saja terkena siksaan,
keyakinan ini berdasarkan dalam salah satu ayat. Allah berfirman:
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya. (Al-Anfaal 8:25).
Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan azab yang tidak
hanya menimpa yang zalim saja, tetapi menimpa secara umum baik yang zalim
maupun yang tidak zalim. Karena itu secara syari, wajib hukumnya bagi orang
yang melihat kezaliman/kemunkaran dan mempunyai kesanggupan, untuk
menghilangkan kemunkaran itu.
13
G.
1.
Buang Sampah
14
H.
2.
Meyakini bahwa Allah selalu melihat perilaku yang kita lakukan setiap saat.
3.
Apabila yang kita lakukan baik maka Allah akan membalas dengan hal yang baik
dan begitu pula sebaliknya.
15
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam ajaran islam, Dzalim merupakan perilaku tercela yang harus dihindari
setiap Mumin. Karena sesungguhnya perbuatan dzalim dapat merugikan
pelakunya dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Agar setiap Mumin tidak
terjebak pada perbuatan dzalim maka harus memahami salah satu sifat tercela ini
(dzalim), kemudian secara konsisten menjaga diri agar tidak terjerumus pada
perbuatan dzalim.
Setiap perbuatan tercela itu akan menimbulkan banyak madhorot, jadi jauhilah
perbuatan-perbuatan yang tercela sehingga kita dapat menjadi orang-orang yang
baik dihadapan manusia dan Allah SWT.
B.
Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami
tentang konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam
makalah memberi manfaat untuk kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Kumaidi, MPd. Aqidah Akhlak kelas X. Sragen : penerbit Akik Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Zalim
http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?
option=com_content&task=view&id=1459&Itemid=190
http://pesantrengasek.net/artikel.php?
subaction=showfull&id=1269353192&archive=&start_from=&ucat=4&
http://berandakeluarga.wordpress.com/2009/02/11/3-tips-menghadapi-godaankeimanan/http://antikha.net/index.php?id=118
Larangan
Berbuat
Zalim
Uswah
http://uswahislam.blogspot.com/2010/04/larangan-berbuatzalim.html#ixzz1J6lQ40Ce
17
Islam