Anda di halaman 1dari 16

Tugas makalah mata kuliah konsep dasar keperawatan

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

disusun oleh kelompok 5


tingkat 1A:
Kanaya Azzani Qodri (P00820722002)
Keisa Aulia Tazana (P00820722001)
Hilwa Mustika (P00820722003)
Intan Meysha (P00820722004)
Husna (P00820722005)

Dosen pembimbing: Ns. Marlina, SST., S.Kep., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH UTARA
PRODI D-III KEPERAWATAN
TA. 2022/2023.

1
A. Pengertian profesi
Profesi menurut Winsley (1964) adalah suatu pekerjaan
yangmembutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori
yangsistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan
dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik denganfokus utama pada
pelayanan.
Schein E. H (1962) mendefinisikan profesi merupakan suatu
kumpulanatau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat
khususyang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat. Sedangkan
menurutHughes,E.C ( 1963 ) Profesi merupakan suatu keahlian dalam
mengetahuisegala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain.
1. Ciri-ciri profesi
Ciri-ciri profesi menurut Winsley (1964) yaitu:
1) Didukung oleh badan ilmu (body of knowledge) yang sesuai
dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2) Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana,
terusmenerus dan bertahap
3) Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara
legalmelalui perundang-undangan
4) Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
(standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik)
serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut
dilakukan sendiri oleh warga profesi.
Sedangkan Ciri-ciri profesi menurut Shortridge,L.M ( 1985 ) yaitu :
1) Berorientasi pada pelayanan masyarakat
2) Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada
ilmu pengetahuan
3) Adanya otonomi
4) Memiliki kode etik
5) Adanya organisasi profesi

2
2. Ciri-ciri profesi keperawatan
Ciri-ciri profesi keperawatan sebagai berikut :

1) Adanya pengetahuan khusus : pendidikan formal yang


diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang memiliki izin
menyelenggarakan pendidikan kesehatan.
2) Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi : profesi
keperawatan memiliki prinsip dan kode etik yang berlaku dan
mengikat, bahkan juga dinaungi oleh perundang-undangan.
3) Mengabdi kepada kepentingan masyarakat sehingga masyarakat
menemukan kesejahteraannya.
4) Ada izin khusus bisa menjalankan profesi keperawatan. Seorang
perawat memiliki ID khusus yang berlaku dan dikeluarkan oleh
organisasi keperawatan. Perawat yang tidak memiliki surat izin tidak
dianggap perawat melainkan relawan kesehatan non profesional.
5) Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi keperawatan.
PPNI (Untuk Indonesia), dan ICN (untuk organisasi dunia)
6) Didukung oleh Badan Ilmu yang sesuai dengan bidangnya. Jadi ada
batasan, wewenang, dan cakupan yang jelas.
7) Diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus-
menerus, dan bertahap. Tidak diperoleh dari bakat dan keahlian sejak
lahir.
8) Diatur oleh kode etik profesi serta diketahui secara legal melalui
perundang-undangan.
B. Keperawatan sebagai profesi
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan
dimanadalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan
sertamemiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu
sebagai profesi keperawatan mempunyai otonom dalam kewenangan dan tanggug
jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga ber

3
orientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhankeperawatan kepada
individu, kelompok atau masyarakat.
1. Peran dan fungsi profesi
fungsi peran profesi adalah sebagai berikut:
1) Memberi arah pada proses sosialisasi;
2) Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan
pengetahuan;
3) Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat;
4) Menghidupkan sistem pengendalian dan control, sehingga dapat
melestarikan kehidupan masyarakat.
Etika profesi merupakan sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang bekerja
secara profesional. Hal ini memiliki manfaat dalam menjalankan pekerjaan, yakni
sebagai berikut.

1) Memiliki Tanggung Jawab

Sebagai orang profesional, kamu perlu memiliki tanggung jawab atas


pekerjaan yang kamu lakukan. Hal ini bermanfaat untuk hasil pekerjaan yang
berkualitas dan kamu dapat dipercaya oleh atasan, kolega, dan konsumen.

2) Menjadi Tertib

Dengan etika profesi, segala pekerjaan yang dilakukan di kantor akan


menjadi tertib. Tugas akan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai deadline yang
sudah ditentukan.

3) Lingkungan Kerja Sehat

Etika profesi menyangkut sikap dan norma seseorang dalam


berperilaku profesional. Dengan hal ini, lingkungan kerja menjadi sehat
karena semua dilakukan sesuai dengan SOP dan etika dalam profesinya.

4
4) Meningkatkan Produktivitas Kerja

Berkaitan dengan tertib dan tanggung jawab, etika profesi tentunya


meningkatkan produktivitas kerja karena akan membuat suasana kerja yang
nyaman karena setiap karyawan akan menghargai, bekerja sama, dan berlaku
profesional dengan baik. Tentunya, hal ini juga akan mendukung situasi
produktif para pekerja secara profesional.

5) Menyokong Perubahan Lebih Baik

Dengan keempat manfaat di atas, hal ini tentunya menyokong


perubahan perusahaan dan diri secara profesional menjadi lebih baik lagi.
Kamu bisa menjadi seseorang yang diandalkan, dipercaya, dan tentunya
bertanggung jawab dalam pekerjaan.

2. Peran dan fungsi profesi keperawatan


Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran
adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial
tertentu.
1) Pemberi Asuhan Keperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic,
meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosia
2) Pembuat Keputusan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan.
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan
keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum
mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien,
pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana

5
tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat
membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga.
Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi
dengan pemberi perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan
Ramos,1995).
3) Pelindung dan Advokat Klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan
lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan
efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan.
Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan
bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat
sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara
hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila
dibutuhkan.
Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien
yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya.
Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang
umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin
membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini
juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

6
4) Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi
aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi
fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk
membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya.
Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara
peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat
yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai
manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung
jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya
5) Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat
fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang
menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami
gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini,
perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien
beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaa tersebut.
6) Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan
keperawatan harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar
fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi
seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang
memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi
kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan
yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7) Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga,
antar sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi
dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat
keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa

7
komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan
komunitas.
8) Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan
data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti
aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang
dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat
menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya
keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
9) Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
10) Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkatpengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
diberikan sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
11) Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
12) Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan,kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

8
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan
nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat
umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang
mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim
perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam
memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam
pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.
C. Organisasi profesi perawat
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah praktisi
yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapatmereka laksanakan dalam
kapasitas mereka seagai individu.Organisasi keperawatan tingkat nasional yang

9
merupakanwadah bagi perawat di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional In
donesia(PPNI) yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakangabungan
dari berbagai organisasi keperawatan saat itu. PPNI padaawalnya terbentuk dari
penggabungan beberapa organisasi keperawatan seperti IPI (Ikatan Perawat
Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia),IGPI (Ikatan Guru Perawat
Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat WanitaIndonesia). Dalam penggabungan ini IBI
(Ikatan Bidan Indonesia) tidakikut serta karena mempunyai anggapan bahwa
bidan adalah profesisendiri.Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan
keperawatanyang sah dapat mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI dan semua
siswa/mahasiswa keperawatan yang sedang belajar dapat disebut
calonanggota. Untuk organisasi keperawatan internasional diantaranya :
1. International Council of Nurses (ICN)
Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yangdidirikan
tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. BedfordFenwick. ICN merupakan
federasi perhimpunan perawat nasionaldiseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN
adalah memperkokohsilaturahmi para perawat diseluruh dunia, memberi
kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai
maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICNagar dapat
mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikankeperawatan berdasarkan dan
kode etik profesi keperawatan.Kode etik keperawatan menurut ICN (1973)
menegaskan bahwakeperawatan bersifat universal.
Keperawatan menjunjung tinggikehidupan, martabat dan hak asasi
mnausia. Keperawatan tidakdibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna
kuliut, usia, jeniskelamin, aliran politik, agama, dan status sosial. ICN
mengadakankongres setiap 4 tahun sekali. Pusatnya di Geneva, switzerland.
2. American Nurses Association (ANA)
ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat.Didirikan pada
akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dariorganisasi perawat dari negara-
negara bagian. ANA berperan dlmmenetapkan standar praktek keperawatan,
melakukan penelitian untukmeningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta

10
menampilkan profilkeperawatan profesional dengan pemberlakukan
legislasikeperawatan.
3. Canadian Nurses Association (CNA)
CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyaitujuan yang
sama dengan ANA yaitu membuat standar praktekkeperawatan, mengusahakan
peningkatan standar praktekkeperawatan, mendukung peningkatan
profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga
berperan aktifmeningkatkan mutu pendidikan keperawatan, pemberian izin
bagi praktek keperawatan mandiri.
4. National League for Nursing (NLN)
NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan de
ngan keperawatan meliputi perawat, non perawat sepertiasisten perawat (pekarya)
dan agencies. Didirikan pada tahun 1952.Bertujuan untuk membantu
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan
keperawatan.
5. British Nurses Association (BNA)
BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan padatahun
1887 oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi
keperawatan.
1. PPNI
1) Pengertian PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir pada tanggal 17 Maret
1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis perawat bahwa
tenaga keperawatan harus berada pada wadah/organisasi profesi perawat
Indonesia. Pada masa itu sebelum tahun 1974 organisasi perawat di Indonesia
sudah berkembang pesat sesuai dengan zamannya, sejak zaman penjajahan
perawat Indonesia sudah ada seiring dengan adanya Rumah Sakit, yaitu: Residen
Vpabst (1819) di batavia saat itu berubah menjadi Stadsverband (1919) dan
berubah menjadi CBZ (Central Burgerlijke Zieken Inrichting) di daerah Salemba
yang saat ini menjadi RSCM. Saat itu perawat sudah memiliki perkumpulan-

11
perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat menjalankan
pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat. Ketika itu terdapat
beberapa organisasi diantaranya; Perkumpulan Kaum Verpleger fster Indonesia
(PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat
Indonesia (PPI), Ikatan Perawat Indonesia (IPI).
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan satu-satunya
Organisasi Profesi (OP) yang diakui oleh Negara/pemerintah berdasarkan
amanah Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, ini berarti
tidak ada organisasi profesi perawat selain PPNI (kecuali sub-organisasi atau
himpunan/ikatan dibawah naungan PPNI: HIPGABI, HPMI, IKPAMI, dan
himpunan/ikatan lain diakui oleh PPNI).
2) Tujuan PPNI
Setiap organisasi yang dibuat atau didirikan mestilah memiliki maksud dan
tujuan. Tujuan dari PPNI adalah sebagai berikut:
a. Memantapkan persatuan dan kesatuan yang kokoh antar perawat.
b. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan keperawatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Mengembangkan karir dan prestasi kerja bagi tenaga keperawatan
sejalan dengan peningkatan kesejahteraan tenaga keperawatan.
d. Memfasilitasi dan melindungi anggota dalam mengunakan hak politik
dan hukum.
e. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi lain, lembaga
dan institusi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Mengapa Seluruh Perawat Wajib Terdaftar Sebagai Anggota ?

PPNI Organisasi Induk Profesi Perawat Indonesia : Organisasi Profesi


Perawat adalah wadah yang menghimpun perawat secara nasional dan berbadan
hukum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan (UUK No. 38
tahun 2014, ayat 15) selain itu PPNI telah mendapatkan SK Kementrian Hukum
dan HAM nomor: 93.AH.01.07.2012. Jadi legalitas organisasi ini jelas dimata
hukum Indonesia.

12
3) Peran dan Fungsi PPNI
Sebagai organisasi profesi perawat PPNI memiliki peran dan fungsi sebagai
wadah perawat yang mendorong lahirnya kebijakan bagi kepentingan
keperawatan di Indonesia dan pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas
keperawatan di Indonesia (AD/ART PPNI, 2015). Peran dan Fungsi PPNI
sangatlah penting untuk profesi keperawatan di Indonesia dimasa lalu, sekarang,
dan yang akan datang.

Peran PPNI ini dilakukan dengan cara menentukan kualifikasi anggota,


menetapkan legislasi dan kode etik, serta mengembangkan karir dan kesejahteraan
anggota (Kelly, 1981). Kualifikasi anggota profesi didasarkan pada keahlian,
otonomi dan komitmen terhadap profesi serta tanggung jawab terhadap
masyarakat.

4. Syarat menjadi anggota PPNI


Untuk menjadi anggota PPNI sangatlah mudah, berikut persyaratan
menjadi angota (biasa) PPNI:

a. Warga Negara Indonesia


b. Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan (didalam negeri atau
diluar negeri sesuai peraturan perundang-undangan) atau meiliki
ijazah SPK (dipergunakan hanya sampai tahun 2020)
c. Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses
pendaftaran anggota pada pengurus Kab/kota atau komisariat (saat
ini diterapkan sistim online simk untuk pendaftaran anggota,)
d. Mentaati AD/ART PPNI dan kode etik keperawatan Indonesia
e. Bersedia aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan
PPNI atau Ikatan/himpunan
4) Kewajiban organisasi PPNI
1) Menjunjung tinggi, mentaati, dan mengamalkan sumpah perawat,
kode etik perawat Indonesia, AD/ART, dan keputusan PPNI

13
2) Membayar uang pangkal (Rp. 100.000/orang untuk perawat baru)
dan iuran anggota  (Rp. 200.000/orang/tahun) dan iuran ICN
(International Council of Nurses) (Rp. 5.000/orang/bulan)
3) Menghadiri rapat-rapat atas undangan pengurus PPNI
4) Anggota wajib memberikan informasi yang benar sesuai kebutuhan
kepada pengurus sesuai keanggotaanya
5) Hak organisasi PPNI
1) Mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan baik lisan maupun
tertulis kepada pengurus PPNI, mengikuti kegiatan organisasi,
memilih dan dipilih sesuai jenjang kepengurusan organisasi
2) Mendapatkan kesempatan menambah atau mengembangkan ilmu
dan keterampilan keperawatan yang diselenggarakan organisasi
sesuai program dan kemampuan organisasi serta memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
3) Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam melaksanakana
tugas organisasi dan profesi, apabila memenuhi (AD/ART, Kode
Etik Keperawatan Indonesia, Standar Kompetensi, Standar Praktik,
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dan ketentuan
organisasi)
4) Mendapatkan pembelaan terhadap kasus yang terkait dengan
masalah hukum dalam lingkup praktik keperawatan, apabila anggota
tersebut telah memenuhi kewajiban sebagai anggota

Untuk mendapatkan hak tersebut sebagai seorang perawat harus terdaftar


sebagai anggota (biasa) PPNI yang dibuktikan dengan NIRA atau Kartu Tanda
Anggota (KTA).

6) Susunan Organisasi PPNI


a. Susunan organisasi terdiri dari Organisasi Tingkat Pusat, Tingkat
Provinsi,Tingkat Kabupaten / Kota dan Tingkat Komisariat. 
b. Dapat dibentuk organisasi perwakilan luar negeri yang disebut
dengan Pengurus PPNI Perwakilan (diikuti nama Negara) 

14
c. Dapat dibentuk organisasi Ikatan dan Himpunan Perawat seminat,
Ikatan perawat spesialis sesuai dengan tuntutan kebutuhan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
d. Dapat dibentuk Majelis Kolegium dan Kolegium Keperawatan
Susunan Pengurus Organisasi terdiri dari
1) Pengurus Pusat
2) Pengurus Provinsi
3) Pengurus Kabupaten / Kota
4) Pengurus Komisariat
5) Pengurus Perwakilan Luar Negeri
Komposisi Kepengurusan
1) Komposisi Pengurus terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus
Pleno.
2) Kepengurusan bersifat kolektif.
Masa Kepengurusan
1) Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia dipilih untuk masa
berbakti 5 (lima) tahun. 
2) Ketua Umum, ketua Provinsi, Ketua Kabupaten / Kota tidak dapat
dipilih kembali setelah menjabat 2 (dua) periode berturut – turut. 

15
DAFTAR PUSTAKA

Prinsip etika keperawatan (nindy amelia S,Kep) Diposting oleh Chairul Umam


Ramadhani di 09.38 
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans
Info Media
Ali,H. Ziadin.Pengantar keperawatan profesional.
Hidayat,Aziz Alimul.Konsep dasar keperawatan.
laskargaluh.blogspot.com/.../sejarah-perkembangan-keperawatan.htm
http://www.scribd.com/doc/53424508/KEPERAWATAN-SEBAGAI-PROFESI
http://www.ppni-acut.or.id/detail-berita-52-apa-itu-ppni-dan-mengapa-seluruh-
perawat-wajib-menjadi-anggota-ppni.html

16

Anda mungkin juga menyukai