Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP MORAL DAN ETIKA KEPERAWATAN

OLEH:

Nama : Farahdyla

NIM : 21121070

MK : Konsep Dasar Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEBANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


PRINSIP MORAL DAN ETIKA KEPERAWATAN
Pengertian Etika Keperawatan

• Etika atau ethics berasal dari bahasa Yunani etos/ethicos yg berarti adat istiadat atau
kebiasaan, perilaku atau karakter.

• Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yg menentukan bagaimana sepatutnya manusia


hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yg benar yaitu :
a) baik dan buruk
b) kewajiban dan tanggung jawab.

Pengertian Moral

• Moral berasal dari bahasa Latin yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.

• Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar
perilaku” dan “nilai-nilai” yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota
masyarakat dimana ia tinggal.

Teori Moral

1. Teori Deontologi.
Berfokus pada tindakan atau kewajiban yang harus dilakukan dari pada hasil atau
konsekuensi dari tindakan itu sendiri. Pemikiran ini mengarahkan seseorang untuk
mempertimbangkan kebenaran dan kesalahan bawaan dari suatu tindakan tersebut. Jika
tindakan tersebut salah tidak akan dilakukan dan jika tindakan tersebut benar seseorang
akan mempunyai kewajiban moral untuk melakukan.

2. Teori Teleologis.
Mempertimbangkan konsekuensi suatu tindakan. Memulai sesuatu yg baik dengan
melihat pada situasi untuk menentukan apa yg harus dilakukan berdasarkan konsekuensi
apa yg akan dialami orang yg terlibat jika tindakan tersebut dilakukan.

Etika Profesi
Perilaku yang diharapkan bagi setiap anggota profesi untuk bertindak sesuai dengan
kapasitas profesionalnya.
Etika profesi keperawatan dikenal sebagai practice disipline-> asuhan/praktik
keperawatan.
Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan
Etika profesi keperawatan adalah milik dan dilaksanakan oleh semua anggota profesi
keperawatan -> perawat
Manfaat Etika Keperawatan :
Sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi panutan
dalam berperilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia.

Fungsi Etika Keperawatan


• Perawat bekerja dengan manusia
• Perawat membuat keputusan
• Tanggung gugat perawat
• Peran dan hubungan perawat
• Komitmen perawat
• Kemajuan teknologi

Tujua Etika Keperawatan :


• American Ethics Commision Bureau on Theaching
1. Mengenal dan Mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan
2. Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktik
keperawatan
3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik yang dapat dipertanggungjawabkan
pada diri sendiri, keluarga,masyarakat, dan kepada tuhan sesuai dengan kepercayaannya.

 • National League for Nursing (NLN)


1. Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi kesehatan lain
dan mengerti tentang peran dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut
2. Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas, keputusan
tentang baik dan buruk yang akan dipertanggungjawabkan kepada tuhan sesuai dengan
kepercayaannya
3. Mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional peserta didik
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar praktik
keperawatan profesional
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu dan prinsip etika
keperawatan dalam praktik dan dalam situasi nyata.

Dasar Penting Dalam Etika Keperawatan


1. Advokasi :
Melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan
praktik tidak syah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapa pun
(ANA).
• Peran perawat sebagai advokat klien : memberi informasi dan memberi bantuan (peran
aksi & nonaksi)kepada klien atau keputusan apapun yang dibuat klien
• Perawat menghargai klien -> individu yang memiliki berbagai karakteristik.

2. Akuntabilitas :
Dapat mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang dilakukan dan dapat menerima
konsekuensi dari tindakan tersebut (kozier).
Komponen : tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Loyalitas :
Simpati, peduli dan hubungan timbal balik terhadap pihak yg secara profesional
berhubungan degan perawat.

Prinsip-prinsip Moral Dalam Keperawatan


Respect for Outonomy (Menghargai hak otonomi klien/pasien)

1. Menghargai hak klien dalam menentukan diri sendiri dalam hal perawatan
/pengobatan yang dijalani klien – sesuai dengan nilai & norma yang diyakininya.

2. Penerapan dalam praktik keperawatan


• Memberikan informasi yang benar
• Privasi klien
• Melindungi informasi yang sifatnya rahasia
• Memperoleh persetujuan untuk setiap tindakan yang akan dilakukan terhadap klien->
informed consent.

3. Non-maleficence (Tidak mengakibatkan injury)


• Kewajiban bagi tenaga keperawatan untuk tidak mengakibatkan injury terhadap klien
• Penerapan dalam praktik keperawatan menekankan perlunya diterapkan standar untuk
mencegah terjadinya injury pada klien:
1. Standar praktik keperawatan
2. Standar asuhan keperawatan
3. Standar prosedur
4. Standar tenaga keperawatan.

4. Beneficience (Berbuat Kebaikan)


• Kewajiban moral untuk mencegah terjadinya injury
• Bertindak untuk meningkatkan kesejahteraan klien
• Termasuk melindungi hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan
• Hak untuk mendapatkan pelayanan bermutu
1. Akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan
2. Akses – pelayanan kesehatan sesuai dengan nilai & norma kultural klien
3. Pelayanan kesehatan yang berkualitas
4. Hak untuk mendapatkan informasi
5. Hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
6. Hak untuk mendapatkan informed consent
7. Hak untuk menolak consent
8. Hak untuk mengetahui nama dan status tim kesehatan
9. Hak untuk mendapatkan second opinion
10. Hak untuk diperlakukan dengan respect
11. Hak untukconfidentiality

5. Justice (Prinsip keadilan)


• Kewajiban perawat untuk bertindak fair/adil pada semua orang/klien
• Justice hadir jika:
1. Pembagian/perhatian yang sama pada individu
2. Memperlakukan individu/klien sesuai kebutuhannya
3. Sesuai dengan usaha yang dilakukannya
4. Sesuai dengan kontribusinya
5. Sesuai dengan penghargaan

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

• Schein EH (1962)
Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang
sangat khusus yang berasal dari perannya di masyarakat.

Kriteria Profesi
• Adanya aktivitas intelektual
• Pekerjaannya berdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan • Dapat
diajarkan, terorganisasi secara internal
• Altruistik (untuk kepentingan masyarakat).
Karakteristik Profesi
• Body of knowledge (ilmu pengetahuan)
• Pelayanan
• Kode etik
• Otonomi
• Organisasi profesi

Peran Perawat
1. Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya.
2. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.
3. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.
5. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

Standar Praktek Keperawatan Profesional


Standar praktek keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu
pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar, yang dirumuskan dan
digunakan sebagai pedoman pemberian pelayanan keperawatan serta merupakan tolak
ukur dalam penelitian penampilan kerja seorang perawat.

Standar Praktek Keperawatan


1. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, diperlukan alat
ukur yaitu Standar Asuhan Keperawatan.
2. Standar praktek Kep Syahkan oleh Menkes RI dg Sk 660/Menkes/sk/IX/1987
3. Kemudian diperbaharui SK Dirjen Yanmed RI No: 00.03.2.67637
4. Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia telah menyusun standar
profesi keperawatan berdasarkan SK No: 03/DPP/SK/I/96, yang terdiri dari;
• standar pelayanan keperawatan,
• standar praktek keperawatan,
• standar pendidikan keperawatan dan
• standar pendidikan keperawatan berkelanjutan

Tujuan Standar Praktek Keperawatan


De Ann Gilles (1989)
1. Meningkatkan kualitas Askep
2. Menurunkan biaya perawatan
3. Melindungi perawat dari kelalaian melakukan tugas dan melindungi klien dari tindakan
yang tidak terapeutik.

Standar Praktek Keperawatan ANA,1992,adalah:


• Standar I: Pengkajian
• Standar II: Diagnosa
• Standar III: Identifikasi Hasil
• Standar IV: Perencanaan
• Standar V: Implementasi
• Standar VI: Evaluasi
KODE ETIK KEPERAWATAN
Kode etik adalah persetujuan bersama yang timbul dari diri anggota itu sendiri untuk
mengarahkan perkembangan mereka sesuai dengan nilai-nilai ideal yang diharapkan.

Tujuan Kode Etik


1. Tanpa sanksi hukum, kode etik tidak akan dilanggar oleh para anggotanya.
2. Sebagai jaminan kpd masyarakat bahwa anggota profesi akan memberikan yg terbaik
baginya.
3.Perawat akan menggunakan pengetahuannya dan keahlian demi kepentingan masyarakat.
4. Sebagai kewajiban bagi perawat dalam memberikan pelayanan dilandasi pertimbangan
moral.
5. Menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.

Kode Etik PPNI (Munas IV PPNI No.09/MUNAS VI/PPNI/2000) tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia. Diangkat dengan mempertimbangkan Kode Etik “International
Council of Nursing”, bertanggung jawab :
- Perawat dan klien
- Perawat dan praktik
- Perawat dan masyarakat
- Perawat dan teman sejawat
- Perawat dan profesi

Kewajiban perawat untuk senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi:


• Perawat memberikan pelayanan sesuai kemajuan iptek keperawatan yang mutakhir,
dilandasi etika keperawatan, hukum dan agama.
• Pelayanan yg diberikan bukan saja diperuntukkan kepada sesama manusia tetapi juga thd
Tuhan Yg Maha Esa.
• Perawat tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi :
•Pekerjaan perawat lebih merupakan panggilan kemanusiaan dg mendahulukan
kepentingan klien. Perawat berhak memperoleh imbalan atas pekerjaannya, tetapi tidak
selamanya sesuai dengan apa yg sudah diberikan pada klien. Perbuatan yg bertentangan
dg etik :
• Setiap perbuatan yg bersifat memuji diri atau mempromosikan diri -> bahwa yg dimiliki
adalah karunia yang diberikan dan kemurahan Tuhan.
• Menerapkan pengetahuan dan keterampilan tanpa kebebasan profesi.
• Menerapkan pengetahuan dan keterampilan tanpa kebebasan profesi.
• Menerima imbalan selain dari pada yg layak sesuai dg jasanya, kecuali dg keikhlasan.
• Perawat dalam memberikan pendapatnya harus dibuktikan kebenarannya.
• Perawat dalam memberikan pelayanan harus mendahulukan kepentingan masyarakat
• Perawat dalam bekerjasama dengan teman sejawat harus memelihara saling pengertian
dg sebaik-baiknya.
• Perawat menggunakan ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan klien dan bila tidak
mampu wajib merujuk kepada yg lebih mampu.
• Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya tentang seorang klien,
bahkan juga setelah ybs meninggal.
• Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
• Perawat harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia
pada cita-citanya yg luhur.

Tujuan Kode Etik Keperawatan


1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang di jaga adalah
image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindak tanduk atau kelakuan anggota profasi yang dapat mencemarkan nama baik profesi
di dunia luar.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Yang dimaksud
kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Kode etik
umumnya menerapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan
yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan yang di tujukan
kepada pembahan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi
dalam interaksinya dengan sesame anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik juga berisi
tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi mengetahui tugas dan
tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik merumuskan ketentuan yang perlu
dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran
agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai dengan bidang
pengabdiannya.

Fungsi Kode Etik Keperawatan


• Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan tidak boleh dia
lakukan.

Konsep Etik Dalam Keperawatan


1. Perawat dan Klien
• Tanggung jawab utama perawat adalah pada klien yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
• Dalam memberikan keperawatan, perawat menghargai kepercayaan, nilai-nilai dan
kebiasaan individu.
• Perawat memegang rahasia individu dan menggunakan pertimbangan dalam
mendiskusikan informasi tersebut.
2. Perawat dan Praktek
• Perawat memegang tanggung jawab pribadi terhadap praktek keperawatan dan terhadap
mempertahankan kompetensi dengan pendidikan berkelanjutan.
• Perawat tetap mempertahankan standar asuhan keperawatan disesuaikan dengan situasi
tertentu yang ada.
• Perawat menggunakan keputusan atau pertimbangan kompetensi dalam menerima atau
mendelegasikan suatu tanggung jawab.
• Perawat dalam bertindak secara profesional tetap mempertahankan standar tingkah laku
pribadi yang mencerminkan ciri khas keprofesian.
3. Perawat dan Masyarakat
• Perawat mengadakan sambungrasa dengan anggota masyarakat ttg tanggungjawabnya
terhadap pemenuhan kebutuhan kesehatan dan sosial masyarakat.
4. Perawat dan Teman sejawat
• Perawat mempertahankan kerjasama yang baik dg teman sejawat dan profesi kesehatan
lainnya.
• Perawat melakukan tindakan yang tepat dalam melindungi individu yang terancam bahaya
oleh teman sejawat atau pihak lain.
5. Perawat dan Profesi
• Perawat mempunyai peran utama dalam mendeterminasikan serta melaksanakan standar
praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan sesuai yag dihadapi.
• Perawat berperan aktif mengembangkan inti pengetahuan profesional.
• Perawat berprasangka melalui organisasi profesi dan berpartisipasi dalam menentukan
dan mempertahankan kondisi sosial dan ekonomi keperawatan yang pantas.

1. Tanggung Jawab Perawat terhadap Masyarakat, Keluarga dan Pasien


• Perawat mempunyai peran utama dalam mendeterminasikan serta melaksanakan standar
praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan sesuai yag dihadapi.
• Perawat berperan aktif mengembangkan inti pengetahuan profesional.
• Perawat berprasangka melalui organisasi profesi dan berpartisipasi dalam menentukan
dan mempertahankan kondisi sosial dan ekonomi keperawatan yang pantas.
2. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas
• Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan perawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan perawatan sesuai dengan
kebutuhan orang seorang/penderita, keluarga dan masyarakat.
• Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya.
• Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan perawatan untuk tujuan
yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
• Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, keagamaan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik yang dianut serta kedudukan sosial.
• Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan penderita dalam
melaksanakan tugas perawatan serta dengan matang mempertimbangkan kemampuan jika
menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan
perawatan.
3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Sesama Perawat dan Profesi Kesehatan
Lainnya
• Perawat seantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
• Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,ketrampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari sesama
perawat maupun dari profesi lain.
4. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi Keperawatan
• Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-sendiri dan
atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, ketramplan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatn.
• Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi perawatan dengan menunjukkan
prilaku dan sifat-sifat pribadi yang tinggi.
• Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembaruan pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan.
• Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi
perawatan sebagai sarana pengabdian.
5. Tanggung jawab Perawat terhadap Pemerintah, Bangsa, dan Tanah Air
• Perawat senantisa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijakan yang digariskan
oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan.
• Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada
masyarakat.
INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) & INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION (IPC)
Sasaran :
  Mendeskripsikan IPE termasuk 4 domain:
a. Nilai etika utk praktik interprofessional
b. Peran dan tanggung jawab
c. Komunikasi interprofessional
d. Tim dan kerja Tim
Mendeskripsikan peran anggota tim dan bagaimana peran ini berlaku untuk bekerja tim
Menunjukkan prinsip etika dalam pembuatan keputusan.
Memanfaatkan strategi komunikasi terstruktur seperti yang disajikan dalam tim untuk
menganalisa studi kasus.
Memanfaatkan strategi komunikasi terstruktur seperti yang disajikan dalam tim untuk
menganalisa studi kasus.
Menganalisis studi kasus dengan menggunakan empat domain IPE.

Tujuan IPE
1. Mempersiapkan semua siswa profesi kes untuk dengan sengaja bekerja bersama dengan
tujuan bersama untuk membangun perawatan kesehatan yang lebih aman dan lebih baik.
2. Meningkatkan pelatihan berbasis tim (pengetahuan, ketrampilan, sikap) yang mengarah
pada peningkatan kualitas dan keamanan dalam perawatan pasien berbasis tim (perilaku,
kompetensi).
3.Bagaimana perawatan disampaikan sama pentingnya dengan perawatan apa yang
disampaikan.

IPE Core Competencies


1. Nilai/etika
Saling menghormati dan berbagi nilai
2. Peran/tanggungjawab
Memahami peran dan tanggung jawab profesi lain
3. Komunikasi interprofesional
Berkomunikasi dengan cara yang mendukung pendekatan tim
4. Tim dan kerja tim
Membangun hubungan, nilai2 dan prinsip2.

Prinsip IPC:
• Berpusat pada pasien dan keluarga
• Berorientasi pada komunitas dan populasi
• Berfokus pada hubungan
• Berorientasi pada proses tetapi didorong pada hasil
• Terintegrasi di seluruh rangkaian pembelajaran
• Berlaku lintas profesi
• Sensitif terhadap konteks sistem
Manfaat IPC:
• Meningkatkan komunikasi
• Peningkatan efisiensi
• Meningkatkan semangat kerja karyawan
• Menumbuhkan kreativitas
• Pemecahan masalah yang lebih baik
• Jaringan
• Hasil klinis yang lebih baik, efektivitas biaya, keamanan
• Memperkuat identitas profesional.

Anda mungkin juga menyukai