Focus Group 2
Denny Riandhika
Dina
Ika Sri Wariyastuti
Norita Margaretta Theresia Sinurat
Sisca Yunita Eka Futry
Rana Jumana
Visya Septiana
Etika dan Kode Etik Keperawatan
Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
• Kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan
tingkah laku
• etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban
serta moral.
Etika adalah cabang filosofi yang menguji atau memeriksa perbedaan
antara benar dan salah (De Laune, 2011)
• Kode Etik yang dikeluarkan oleh ANA adalah mengenai tanggung jawab perawat
terhadap klien dan masyarakat luas (De Laune, 2011).Tanggung jawab yang dimaksud
juga mencakup menjaga privasi dan kemanan klien, meningkatkan asuhan
keperawatan, dan mengasumsikan tanggung jawab untuk setiap tindakan
keperawatan.
Kode Etik Menurut CAN ( California Nurse Associatons)
• Kode Etik ini dikembangkan pada tahun 1980 dan direvisi pada tahun 2008.Kode etik
ini digunakan sebagai panduan bagi perawatan profesional dan membantu dalam
memecahkan dilemma etik pada praktik keperawatan
KODE ETIK MENURUT PPNI
(TAHUN 2000)
• Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus
• Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang
menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
• Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan
kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan
delegasi kepada orang lain.
• Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku
professional.
• Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
KODE ETIK MENURUT PPNI
( TAHUN 2000)
• Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan
lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh
• Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak
kompeten, tidak etis dan illegal.
• Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
• Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
• Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang
kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
TEORI MORAL
Pengertian Moral
Secara Etimologis, kata moral berasal dari kata Mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya
mores yang artinya adalah tata cara atau adat istiadat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.
Perkembangan moral adalah proses belajar untuk mengetahui perbedaan antara salah dan
benar dan pembelajaran mengenai apa yang sebaiknya boleh atau tidak boleh dilakukan
(Berman, et.al.,2016)
TEORI MORAL
Dua teoretikus perkembangan moral yang terkemuka
adalah Lawrence Kohlberg (1969) dan Carol Gilligan
(1982).
• Melihat konsekuensi tindakan untuk menilai apakah tindakan tersebut benar/ salah. Contohnya Utilitarisme memandang
tindakan baik sebagai sesuaitu yang membawa manfaat sebesar mungkin dan bahaya sekecil mungkin.
• Menekankan pada hak, tugas, dan kewajiban individu. Moralitas suatu tindakan ditentukan bukan berdasarkan
konsekuensi yang ditimbulkan melainkan apakah tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip yang objektif atau
prinsip yang adil.
Teori berbasis hubungan (Caring)
• Menekankan pada keberanian,kedermawanan, komitmen, dan pentingnya membina dan mempertahankan hubungan.
Caring adalah daya utama ddalam hubungan perawt klien dan daya untuk melindungi dan meningkatkan harga diri klien.
PRINSIP MORAL
Menurut (Berman, et.al,. 2016) prinsip moral adalah pernyataan mengenai konsep
filosofis, umum, dan luas seperti otonomi dan keadilan. Prinsip ini memberikan
dasar untuk aturan moral yang merupakan acuan spesifik untuk setiap tindakan.
1. Otonomi
• Prinsip melakukan hal yang baik dan tidak merugikan orang lain. Tidak
menimbulkan bahaya bagi orang lain. Hal mendasar dari prinsip ini
mencakup melindungi dan mempertahankan hak orang lain, mengatasi
kondisi yang berbahaya bagi orang lain, membantu klien yang tidak
mampu.
4. Justice
5. Fidelity
• Patuh terhadap kesepakatan atau janji. Kewajiban perawat untuk tetap setia
pada komitmennya. Mencakup menepati janji, menyimpan rahasia, serta
caring.
6. Veracity
Keingintahuan yang bertentangan dengan falsafah agama, politik, ekonomi dan ideology
Malpraktik
• Dalam profesi kesehatan, istilah malpraktik merujuk pada kelalaian
dari seorang dokter atau perawat dalam mempergunakan tingkat
kepandaian dan ilmu pengetahuannya untuk mengobati dan merawat
klien
Negligence (Kelalaian)
• Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat
melanggar standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian orang
lain
Malpraktik
Criminal Malpractice atau Malpraktik kriminal (pidana)
• merupakan kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan dengan pelanggaran UU Hukum “pidana”
seperti: melakukan tindakan medis tanpa persetujuan klien
• apabila tidak melaksanakan kewajiban atau tidak melaksanakan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati
(ingkar janji).
Malpraktik etik
• merupakan tidakan keperawatan yang bertentangan dengan etika keperawatan, sebagaimana yang diatur dalam
kode etik keperawatan yang merupakan seperangkat standar etika, prinsip, aturan, norma yang beraku untuk
perawat
Negligence (Kelalaian)
• Permenkes RI Nomor 38 Tahun 2016, pemerintah membentuk Komite Transplantasi Nasional. Agar mengatur penyelenggaraan
Transplantasi Organ yang aman, bermutu, mudah diakses, adil, efektif, efisien, dan berdasarkan kebutuhan masyarakat harus
dilaksanakan dengan mempertimbangkan norma agama, budaya, moral, dan etika
• Masalah etik yang sering terjadi adalah penentuan meninggalnya seseorang secara klinis. Banyak kontroversi ciri-ciri dalam menentukan
mati klinis
• Hal ini mendasari tim kesehatan untuk mengambil keputusan etis untuk menentukan seorang klien harus mendapatkan intervensi atau
tidak
Ethical issues in treatment
Euthanasia
• Euthanasia merupakan masalah bioetik yang juga menjadi perdebatan utama di dunia barat yang berarti meninggal dunia dengan baik
atau bahagia
Kerangka pemecahan dilema etik
(Berman,. Et all. 2016)
Mengembangkan data dasar
Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir
atau konsekwensi tindakan tersebut
Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang tepat
Membuat keputusan
Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Etis dalam Praktek Keperawatan
Faktor Sosial
Faktor Dana/Keuangan
Faktor Pekerjaan
Legal Hukum Praktik
Keperawatan
Pengertian Hukum
Huku
• Hukum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan
kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum, perbuatan
mana diancam dengan hukuman yang merupakan suatu
m penderitaan atau siksaan.
• Pasal 359 KUHP tentang kewajiban untuk bertanggung jawab
Pidana secara pidana bagi tenaga kesehatan atau sarana kesehatan yang
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Huku • arti luas meliputi semua hukum privat materiil, yaitu segala
hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan
m perseorangan.
• Pasal 1365 KUH Perdata mengatur tentang kewajiban hukum
Perdat untuk mengganti kerugian yang dialami oleh pasien akibat
adanya perbuatan wanprestasi dan atau perbuatan melawan
a
hukum yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
Peran Perawat Berdasarkan Hukum
Penyedia Layanan
Warga Negara
Contoh Penerapan Hukum
Tanggung Gugat adalah bertanggung jawab kepada diri sendiri dan orang
lain untuk tindakan sendiri. Dengan demikian perawat harus mampu
menjelaskan alasan dan rasionalisasi setiap tindakan yang dilakukan dan
mengakui standar yang dipegang. ( Berman, Snyder, Frandsen, 2015)
PENGERTIAN TANGGUNG GUGAT
Mengevaluasi praktisi –praktisi professional baru dan mengkaji praktisi yang sudah
ada
• tanggunggugat yang muncul karena adanya ingkar janji yaitu tidak dilaksanakannya suatu kewajiban atau dipenuhinya
hak orang lain.
2. Liability in tort
• tanggung gugat karena melawan hukum, baik dalam arti hukum yang sesungguhnya atau kesusilaan
3. Strict Liability
• tanggung gugat tanpa melakukan kesalahan. Perawat harus bertanggungjawab terhadap sesuatu yang tidak dilakukan.
Vicarious Liability
Regulasi keperawatan (registrasi dan praktik keperawatan) adalah kebijakan atau ketentuan
yang mengatur profesi keperawatan dalam melaksanakan tugas profesinya dan terkait dengan
kewajuban dan hak.
Regulasi merupakan proses yang terdiri dari registrasi (administrasi dan kompetensi), lisensi,
dan serifikasi. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan identitas dan status profesi, menopang,
melaksanakan dan membina standar pendidikan keperawatan dan praktik keperawatan.
TUJUAN REGULASI
Tujuan regulasi menurut Kusnanto (2004) terbagi menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus.
• Tujuan umum dari regulasi perawatan adalah melindungi perawat dan masyarakat
• Tujuan khususnya dari regulasi keperawatan adalah:
• Mempertahankan dan memelihara meningkatkan pelayanan kesehatan
• Menetapkan standar pelayanan keperawatan
• Menapis IPTEK keperawatan
• Menilai boleh tidaknya praktik
• Menilai kesalahan dan kelalaian
REGULASI TERKAIT KEPERAWATAN
Permenkes RI No. 17 tentang PMK Perubahan 148 tahun 2010 tentang praktik perawat
AD-ART PPNI
Permenkes RI No.40 tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir profesional perawat klinis
• Area Bebas dimana merupakan area publik seperti cafetaria, tempat parkir atau tempat umum lainnya yang membolehkan
baik klien, keluarga atau tim kesehatan menggunakan hand phone secara bebas.
• Area Bebas terbatas yaitu ruang rawat, nurse station, atau tempat yang lainnya yang menyakut dengan kontak klien-perawat
dimana klien boleh menggunakan hand phone tetapi perawat tidak boleh menggunakan hand phone diarea tersebut
walaupun terkait dengan kepentingan klien, tetapi perawat masih boleh membawa hand phone disaku baju atau celananya,
• Area Terbatas, yaitu area hanya tim kesehatan tertentu yang diperbolehkan menggunakan hand phone untuk kepentingan
klien, disini klien dan keluarga tidak diperbolehkan menggunakan hand phone seperti ruangan ICU atau ruangan-ruangan
yang peka terhadap frekuensi hand phone.
• Area terlarang, yaitu baik klien ataupun tim kesehatan dilarang menggunakan hand phone sama sekali seperti di ruang
operasi.
• Selain dari aturan tersebut, kelompok juga menekankan pentingnya pendidikan moral dan etika kembali terhadap perawat.
Aturan tanpa dibarengi dengan pendidikan moral dan etika maka biasanya akan cenderung dilanggar, dan jika moral dan
etika tanpa aturan maka akan tetap berpotensi terjadi penyimpangan karena hukuman yang tidak jelas. Sehingga Aturan
yang dibuat harus dijiwai oleh moral dan etika maka akan terlaksana secara optimal.
Referensi
Berman, A. et. All. (2016). Kozier & Erb’s fundamentals of nursing : concepts, practice, and process, Tenth edition. Singapore :
Pearson
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 1. Editor : Adrina. Jakarta : Salemba Medika
Utami, N. W., dkk. (2016). Etika Keperawatan dan Keperawatan Profesional. Kementrian Kesehatan RI : Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
De Laune, Sue.C.2011.Fundamental of Nursing:Standards and Practice Fourth Edition.USA : Delmar.
PPNI.2000. Kode Etik Keperawatan Lambang Panji PPNI dan Ikrar Keperawatan.Jakarta: Pengurus Pusat PPNI.
KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at http://kbbi.web.id/pusat [diakses 17 November 2018]
Kozier, et al. ( 2011). Fundamentals of nursing: concepts, process and practice 7 th Ed. New jersey: Pearson Education.
Potter. P.A & Perry, A.G. (2013). Fundamental of Nursing: Concepts, process, and practice.8th Ed. St. Louis, MI: Elseiver
Referensi
Aspek Hukum dan Regulasi Praktik Keperawatan. (2012). Diakses pada tanggal 18 November 2018 dari
http://ridwankupra.blogspot.com/2012/09/aspek-hukum-dan-regulasi-praktik.html
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan profesional. Jakarta: EGC
Regulasi Terkait Keperawatan Indonesia. Diakses pada tanggal 18 November 2018 dari
https://ppni-rsjlawang.or.id/regulasi-terkait-keperawatan-indonesia/
DAFTAR PUSTAKA
Aspek Hukum dan Regulasi Praktik Keperawatan. (2012). Diakses pada tanggal 18 November 2018 dari http://
ridwankupra.blogspot.com/2012/09/aspek-hukum-dan-regulasi-praktik.html
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan profesional. Jakarta: EGC
Makalah Regulasi Keprawatan. Diakses pada tanggal 18 November 2018 dari https://www.academia.edu/17096215/Makalah_Regulasi_keperawatan
Regulasi Terkait Keperawatan Indonesia. Diakses pada tanggal 18 November 2018 dari https://ppni-rsjlawang.or.id/
regulasi-terkait-keperawatan-indonesia/