Anda di halaman 1dari 41

Etik Keperawatan

Syamsul Anwar, SKM,


Mkep.SpKom
Kasus 1
• Seorang remaja berusia 24 tahun masuk UGD dengan diantar
oleh Polisi dengan fraktur tertutup dengan perdarahan pada
kaki di tibia kanan , terlihat dari hasil observasi tibia
membengkak, perawat melakukan pemeriksaan TTV.
Kesadaran menurun TD 90/60 mmhg. N. Sinus Tachicardi 130
x/menit. Sh. 37 C, cek HB 5 mg/dL. pada saat dilakukan
tindakan klien tidak diantar oleh keluarga. Dokter
menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi Tindakan apa
yang akan lakukan
List Contens
A. Definisi istilah kunci ?
B. Etika dalam asuhan keperawatan Perawat?
Perawat
C. kode etik
D. Akuntabilitas dan tanggung jawab ?
E. Penalaran dan teori-teori moral?
F. Prinsip etika dan Pemecahan Dilema Etik ?
G. Hukum dalam Keperawatan ?
H. Metodologi untuk pengambilan keputusan
etis ?
A. Apa itu etika?
• Sebuah istilah dengan banyak arti ?

• Peryataan singkat , itu berkaitan dengan bagaimana


orang harus bertindak dan bagaimana mereka
seharusnya berhubungan dengan orang lain
• Fokus dengan menetapkan norma-norma sebagai
standar bagi kehidupan manusia dan harus melakukan
Baik dan buruk, benar dan salah, karakter atau
motif
• Moral dan etika, digunakan secara bergantian
A. Definisi
Etik. Etika dan etiket
Etik adalah :suatu pernyataan, apa yang disebut benar
atau salah Etik biasanya digunakan dalam suatu
system nilai
perilaku dan keyakinan, mempengaruhi tingkah laku
untuk melindungi seseorang secara benar.
• Etika: asal kata “ethos ethos” (Yunani kuno
kuno) dalam bentuk tunggal yang berarti
berarti: kebiasaan kebiasaan, adat adat; akhlak
watak; perasaan, sikap, cara berpikir.
• Dalam bentuk jamak “etha” yang berarti adat
kebiasaan (Bertens, 2007)
Lanjutan

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan


sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan
dengan tindakan yang baik dan buruk yang
Dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggung jawab moral (Ismani, N.,
2001).

• Etika~ moral dalam bahasa Latin berarti kebiasaan


kebiasaan, adat
• Secara etimologi etika dan moral sama arti
• etiket profesional berarti perilaku yang
diharapkan setiap anggota profesi untuk
bertindak dengan kapasitas profesionalnya serta
menjadi sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menuntun dalam berperilaku
serta membuat keputusan untuk melindungi hak-
hak manusia.

KODE ETIK KEPERAWATAN


APA YANG TERJADI?

07/18/22 WT/Din kelp/TES 8


B. Etika dalam Asuhan Keperawatan
• Nilai-nilai dan moral secara spesifik
merupakan persyaratan yang diperlukan
untuk mempertahankan integritas profesi
• Seorang perawat yang etis akan bertindak dan
memperlakukan orang lain dengan cara
tertentu yang konsisten dengan norma-norma
keperawatan dan akan dipandu oleh lebih dari
preferensi pribadi atau nilai
C. Etika asuhan Keperawatan
• Perawatan sebagai etika untuk keperawatan
yang bersangkutan tidak hanya dengan
resolusi dilema etika, tetapi juga dengan cara
orang bersikap
terhadap satu dan lainya
• Etika perawatan berkaitan dengan hubungan
antara orang dan dengan character nurse's
dan sikap terhadap orang lain.
D. Kode etik Keperawatan
1. Kode etik keperawatan merupakan daftar
perilaku atau bentuk pedoman/panduan etik
prilaku profesi keperawatan secara professional
(Aiken, 2003) dan pelanggran etika profesi :
sepenuhnya menjadi tanggungjawab profesi
(Majelis Kode Etik Keperawatan) tercantum
dalam pasal 26 dan 27 dalam anggran dasar
PPNI.

2. See Kode Etik Keperawatan Indonesia:


– Perawat dan klien
– Perawat dan praktek
– Perawat dan masyarakat
– Perawat dan teman sejawat
– Perawat dan profesi
E. Akuntabilitas dan tanggung jawab

• Perawat bertanggung jawab dan akuntabilitas untuk


asuhan keperawatan yang diberikan

• Tanggung Jawab: pelaksanaan tugas yang terkait dengan


peran perawat terkait tugas tertentu

• Contoh: ketika administrasi obat-obatan, perawat bertanggung


jawab untuk menilai kebutuhan klien untuk mendapatkan
pengobatan. Dan memberi mereka rasa aman dan benar, dan
mengevaluasi respon obat yang di berikan
Perawat bertindak secara bertanggung jawab untuk
membangun kepercayaan klien dan professional lainnya

• Perawat bertanggung jawab: kompeten dalam pengetahuan


dan keterampilan dan menunjukkan kesediaan untuk
melakukan dalam
pedoman etika profesi
Lanjutan
• Akuntabilitas berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang
dilakukan seseorang
Seorang perawat bertanggung jawab kepada diri, klien, profesi,
RS, dan masyarakat .

• Jika salah dosis obat-obatan yang diberikan, perawat


bertanggung jawab kepada klien yang menerima itu,dokter yang
memerintahkan hal itu, maka keperawatan memerlukan standar
profesional sehingga permintaan terhadap pelayanan profesional
menjadi excelent

• Untuk akuntabel, perawat bertindak menurut


kode etik profesi
Tujuan akuntabilitas profesional:,
• Mengevaluasi praktek profesional
• Mempertahankan standar kesehatan
• Memfasilitasi refleksi pribadi, etika
berpikir, dan pertumbuhan pribadi pada
bagian
profesional perawatan kesehatan
• Menyediakan dasar untuk mengambil
keputusan etis
F. Prinsip etika
Prinsip paling mendasar: menghormati
seseorang dengan didasari 4 prinsip :
1.Autonomy (Membuat keputusan sendiri)
2.Beneficence (kemurahan Hati atau
kemanfaatan)
3.Nonmaleficence (tidak merugikan orang lain)
4.Justice (Adil )
3 Prinsip Tambahan
• Veracity ( Jujur) kewajiban menyampaikan
atau mengatakan sesuatu yang benar.
• Fidelity (komitmen) kewajiban untuk setia dan
loyal dengan kesepakatan atau tanggung
jawab
• Confidentiality (kerahasiaan) menghormati
informasi rahasia
G. Pemecahan Dilema etik
1. Mengembangkan data dasar
2. Mengidentifikasi konflik
3. Membuat tindakan alternatif
4. Menentukan siapa yang terlibat dan siapa
pengambil keputusan
5. Mengidentifikasi kewajiban perawat
6. Membuat keputusan
Contoh kasus
• Seorang ibu berusia 55 tahun di rawat di RS dengan laserasi
dan fraktur multipel akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Suami juga ada dalam kecelakaan tersebut tetapi ia
meninggal di rumah sakit yang sama. Pada saat kecelakaan
terjadi Ibu terus menerus menanyakan tentang suaminya
kepada perawat. Dokter bedah mengatakan agar perawat
untuk menginformasikan kepada si ibu tentang kematian
suaminya.
Apa Jawaban anda ?
• Dalam suatu dilema etik tidak ada jawaban
yang benar atau salah. Mengatasi dilema etik
tim kesehatan perlu di pertimbangkan
pendekatan yang paling
menguntungkan/paling tepat untuk pasien.
Kalau keputusan sudah di tetapkan secara
konsisten keputusan tersebut dilaksanakan
an
tus
pu
n Ke
ila
mb
n ga
Pe
G. Pengambilan Keputusan
• Menunjukkan maksud baik dan relevan
• Mengidentifikasi semua orang yang dapat
mengambil keputusan
• Mengumpulkan informasi yang relevan
• Mengidentifikasi prinsip etis yang penting
• Mengusulkan tindakan alternatif
• Melakukan tindakan
HUKUM DALAM
KEPERAWATAN
G. Hukum Dalam Keperawatan

• Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan dan


kaedah dalam suatu kehidupan bersama yang dapat
dipaksakan pelaksanaannya dengan sanksi
(Mertkusumo S), yang fungsinya menertibkan dan
mengatur pergaulan dalam masyarakat serta
menyelesaikan masalah yang timbul.
• Hukum itu sifatnya rasionalogic,
• Hukum keperawatan adalah kumpulan peraturan
yang berisi kaidah-kaidah hukum keperawatan yang
rasionalogic dan dapat dipertanggung jawabkan.
• tanggung jawab hukum bersifat individual dan personal
sehingga tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
Pelanggaran hukum dapat bersifat pidana atau perdata.

• Dalam dimensi hukum,pelanggaran yang dilakukan


dalam kegiatan profesi berakibat fatal. Sanksi yang
dikenakan oleh perangkat hukum sesuai dengan
peraturan yang berlaku dalam hukum pidana.

• Dalam kasus perdata yang harus membuktikan


terjadinya malpraktek adalah penggugat yang
dibuktikan dengan 4D (Duty, Dereliction of duty,
Damage atau Direct Cautation between Direlition of
duty and Damage).
1. KELALAIAN DAN MALPRAKTEK

Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian


termasuk dalam arti malpraktik, artinya bahwa dalam
malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian.

Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat


melanggar standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian
orang lain (Sampurno, 2005).

Amir dan Hanafiah (1998) kelalaian adalah sikap kurang hati-


hati, yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap
hati-hati melakukannya dengan wajar, atau sebaliknya
melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan
melakukannya dalam situasi tersebut.

Negligence omission (kelalaian untuk melakukan sesuatu yang


seharusnya dilakukan) atau commission (melakukan sesuatu
secara tidak hati-hati) (Tonia, 1994).
• Kelalaian praktek keperawatan adalah
seorang perawat tidak mempergunakan
tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan
keperawatan yang lazim dipergunakan dalam
merawat pasien atau orang yang terluka
menurut ukuran dilingkungan yang sama.
Jenis-jenis Kelalaian
• Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut Sampurno (2005), t:
• Malfeasance:
melakukan tindakan yang menlanggar hukum atau tidak
tepat/layak, misalnya melakukan tindakan keperawatan
tanpa indikasi yang memadai/tepat
• Misfeasance:
melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat. Misalnya, melakukan
tindakan keperawatan dengan menyalahi prosedur
• Nonfeasance:
tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan
kewajibannya. Misalnya pasien seharusnya dipasang
pengaman tempat tidur tapi tidak dilakukan.
2. Kriteria Perbuatan Dianggap Lalai
Tenaga kesehatan dianggap lalai, bila memenuhi empat (4)
unsur, yaitu:
• Duty
kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan
atau untuk tidak melakukan tindakan tertentu terhadap
pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.
• Dereliction of the duty : penyimpangan kewajiban
• Damage
kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien
sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan yang
diberikan oleh pemberi pelayanan.
• Direct cause relationship
hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus
terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan
kewajiban dengan kerugian yang setidaknya
Liabilitas Dalam Praktek Keperawatan
• Liabilitas adalah tanggungan yang dimiliki oleh
seseorang terhadap setiap tindakan atau kegagalan
melakukan tindakan.

• Perawat profesional mempunyai tanggung jawab


terhadap setiap bahaya yang timbulkan dari kesalahan
tindakannya.

• Tanggungan tersebut dapat berasal dari kesalahan yang


dilakukan oleh perawat baik berupa tindakan kriminal
kecerobohan dan kelalaian.
Beberapa bentuk Kelalaian dalam
Keperawatan.

• Kesalahan pemberian obat


• Mengabaikan Keluhan Pasien
• Kesalahan Mengidentifikasi Masalah Klien
• Kelalaian di ruang operasi
• Timbulnya Kasus Decubitus selama dalam
perawatan
• Kelalaian terhadap keamanan dan keselamatan
Pasien
Dampak Kelalaian
Kelalaian yang dilakukan oleh perawat
akan memberikan dampak yang luas,
tidak saja kepada pasien dan
keluarganya, juga kepada pihak Rumah
Sakit, Individu perawat pelaku kelalaian
dan terhadap profesi. Selain gugatan
pidana, juga dapat berupa gugatan
perdata dalam bentuk ganti rugi
(Sampurna, 2005).
KELALAIAN akan…
Sama Dengan MEMBERIKAN
Kegagalan!

33
Upaya Pencegahan Dimensi Kekeliruan Etik, Disiplin
dan Hukum
• Perawat bertindak teliti dan hati-hati dalam melakukan
pelayanan/tindakan keperawatan
• Bertindak sesuai standar etik profesi
• Banyak belajar secara formal maupun informal
• Perlu melakukan banyak latihan, mentoring dari perawat senior
• Jika dianggap perlu, melakukan tindakan kolaborasi dalam
melakukan tindakan
• Bertindak sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam unit/RS
• Memberikan informasi yang cukup dan jelas kepada klien (informed
consent)
• Melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan secara
berkesinambungan antar profesi
• Perawat hadir secara utuh dalam pelaksanaan tindakan
• Pembagian pekerjaan/tanggungjawab yang jelas (Job description).
SENAM JARI
TANGAN KIRI DI DEPAN, KE BELAKANG
KEBELAKANG, DEPAN BELAKANG LALU
GOYANGKAN LAKUKAN SEPERTI INI
DAN BERPUTARLAH MUDAHKAN
CARANYA , UH……. AYO BERSAMA ,
UH…… BERSAMA-SAMA , UH……. AYO
BERSAMA, PEGANG LUTUT TANGAN
DIANGKAT ……YA,YA ,YA
WASSALAMU’ALAIKUM

THANK YOU……………
References

Aiken, T.D. (2004). Legal, Ethical, and Political Issues in Nursing. 2nd
Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fundamentals of Nursing: Conceps


Conceps, Process and Practice. 6th , Ed.St.Louis,MI MI: Elsevier :
Mosby Mosby.

Kozier Kozier, B., , Erb Erb, G.,Berwan Berwan, A.J., & , Burke,K K.
(2004). Fundamentals of Nursing:Concepts Concepts, Process, and
Practice. 6th Ed. New Jersey: Prentice Hall Health.

BukuKode Etik Keperawatan Indonesia (PPNI).


Pasal 24
ETIK KESEHATAN

(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar
profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional.
(2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh
organisasi profesi.
(3) Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan,
standar pelayanan, dan standar prosedur operasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 58
TUNTUTAN HUKUM PADA KEADAAN KEGAWATAN

(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap


seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya.

(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan
kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 83
PERTOLONGAN PADA KEADAAN BENCANA

(1) Setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan


pada bencana harus ditujukan untuk penyelamatan
nyawa, pencegahan kecacatan lebih lanjut, dan
kepentingan terbaik bagi pasien.
(2) Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap
orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki.
KETENTUAN PIDANA
Pasal 190

(1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga


kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan pada
fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak
memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang
dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) mengakibatkan terjadinya kecacatan atau
kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).

Anda mungkin juga menyukai