Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 7

PERMASALAHAN ETIKA DALAM


PELAYANAN KESEHATAN ATAU
KEPERAWATAN DAN DILEMA ETIK
Dosen Pembimbing:
ANGGOTA KELOMPOK
1. RIRI ANDRIANI
2. RISTA SAFITRI
3. ROIHATUL JANNAH
4. SITI HANIFAH
5. SITI KHOFIFAH
PERMASALAHAN ETIKA DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
PENGERTIAN ETIKA MORAL

ETIKA Ilmu tentang kesusilaan yang mengatur


bagaimana sepatutnya manusia hidup di
masyarakat yang melibatkan aturan.

MORAL Perilaku yang diharapkan masyarakat


yang merupakan “standar prilaku” & “
nilai “ yang harus di perhatikan bila
seseorang menjadi anggota masyarakat.
METODE PENDEKATAN
PEMBAHASAN MASALAH ETIKA

Dasar setiap tindakan atau keputusan


OTORITAS
adalah otoritas.

Pendekatan berdasarkan persetujuan


CONSENSUM
masyarakat yang terlibat
HOMINUM

Berdasarkan pada ide (konsep teknik


INTUISI
intuisi)

Pendekatan dengan mengajukan


ARGUMENTASI pertanyaan atau mencari jawaban
5 MASALAH DASAR ETIKA KEPERAWATAN

1. Kuantitas v.s Kualitas hidup


2. Kebebasan v.s Penanganan dan pencegahan
bahaya
3. Berkata secara jujur v.s Berkata bohong
4. Keinginan terhadap pengetahuan
bertentangan dengan Falsafah, agama, politik,
ekonimi, dan ideologi
5. Terapi ilmiah konvensional v.s Terapi tidak
ilmiah dan coba-coba.
PERMASALAHAN ETIKA
DALAM PROSES KEPERAWATAN

1. Berkata Jujur
2. AIDS
3. Abortus
4. Penghentian pemberiaan makanan, cairan,
dan pengobatan
5. Transplantasi organ
MASALAH ETIKA YANG BERKAITAN LANGSUNG
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

1. Evaluasi Diri
2. Evaluasi Kelompok
3. Tanggung Jawab Terhadap Peralatan dan
Barang
4. Merekomendasikan Klien pada Dokter
5. Menghadapi Asuhan Keperawatan yang
Buruk
6. Masalah Antara Peran Merawat dan
Mengobati
MASALAH PERAWAT DAN SEJAWAT
Contoh : Seorang perawat melihat perawat lain mencuri
obat-obatan dari lemari obat unit keperawatan. Perawat
yang ketahuan tersebut menangis & menjelaskan bahwa
ia perlu obat tidur agar dapat tidur sepanjang hari selama
ketiga anaknya berada di rumah sepulang sekolah. Ia
menggunakannya hanya pada hari-hari sebelum ia
berangkat jaga malam. Ia adalah satu-satunya yang
menopang anak-anaknya dan membutuhkan pekerjaan.
Pertanyaan : Apakah perawat melaporkan pencurian
tersebut atau mengabaikan masalah tersebut ?
 Perawat harus dapat bekerja sama dengan
teman sesama perawat guna meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan terhadap klien.
 Perawat harus dapat membina hubungan baik
dengan sesama perawat yang ada di
lingkungan tempat kerjanya.
 Sesama perawat harus mempunyai rasa
saling menghargai serta tenggang rasa yang
tinggi agar tidak terjadi sikap saling curiga
dan benci.
SIKAP MEMUPUK RASA
PERSAUDARAAN

SILIH ASAH

SILIH ASIH SILIH ASUH


MASALAH PERAWAT DAN KLIEN
Contoh : Klien berumur 18 tahun yang beranggapan
bahwa ia akan meninggal, mengatakan pada perawat
bahwa ia menjelang ajal dengan perasaan bersalah dan
mengakui bahwa pada usia 15 tahun, ia menekan kepala
saudaranya di bawah air sampai tenggelam. Ia mengatakan
bahwa orang tuanya percaya saudaranya tersebut
meninggal akibat kecelakaan.
Pertanyaan: Haruskah perawat mengatakan pada
seseorang, dokter atau kepada orang tua klien, mengenai
informasi tersebut ?
 Contoh diatas merupakan masalah sangat
dilematis bagi perawat karna bila perawat
mengatakan yang sebenarnya, masalah klien
akan semakin berat.
 Perawat harus berkata secara bijaksana bahwa
kesehatan klien lebih penting. Perawat juga
dapat mempertahankan pendapatnya, baik
terhadap klien, petugas lain, maupun teman
sejawat.
 Kesimpulannya : Klien adalah fokus dari upaya
asuhan keperawatan, sebagai salah satu
komponen tenaga kesehatan.
Hubungan yang baik antara perawat
dengan klien akan terjadi bila:
• Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan
klien.
• Perawat memahami & melindungi hak klien. Contohnya
adalah hak untuk menjaga privasi klien.
• Perawat harus memahami keberadaan klien sehingga
bersifat sabar dan tetap mempertahankan pertimbangan
etis dan moral.
• Perawat harus dapat bertanggunga jawab dan
bertanggung gugat atas segala risiko.
• Perawat selalu berusaha untuk menghindari konflik
antara nilai pribadinya dengan nilai – nilai pribadi klien
MASALAH PERAWAT & PROFESI KESEHATAN LAIN

A.Konflik etis dapat muncul antara perawat


dan dokter
Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua disiplin
ilmu ini sama – sama berfokus pada manusia, keduanya
mempunyai perbedaan.
• Kedokteran lebih bersifat pathernalistic, yang
mencerminkan figur seorang bapak, pemimpin dan
pembuat keputusan; sedangkan
• Keperwatan lebih bersifat mothernalistic, yang
mencerminkan figur ibu (mother instinct) dalam
memberikan asuhan, kasih sayang, dan bantuan.
Contoh 1 : Seorang ahli bedah, kepala staf pembedahan,
mengunjungi unit keperawatan rumah sakit disuatu petang
untuk membahas pembedahan klien pada keesokan harinya.
Perawat mencium bau alkohol dalam napas ahli bedah
tersebut dan pembicaraan ahli bedah tersebut sambung –
menyambung serta langkahnya tidak seimbang.

Pertanyaan : Apakah perawat melaporkan hal ini atau


mengabaikannya?
Langkah-langkah dalam penyelesaian konflik antara
perawat dan profesi kesehatan lain adalah:
• Mengakui adanya konflik
• Mengidentifikasi konflik
• Mendengarkan semua pandangan
• Mengeksplorasi cara mengatasi konflik
• Mencapai kesepakatan solusi
• Menjadwalkan tidak lanjut, mengkaji wewenang yang
jelas
Upaya untuk mencegah konflik antara perawat
dan profesi kesehatan lain:
• Uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas
• Komunikasi vertikal dan horizontal
• Adanya mekanisme penyampaian keluhan
• Keterbukaan
• Keadilan
• Pengamatan atau pemantauan gairah kerja
• Keikutsertaan semua tim dalam mengambil keputusan
• Bimbingan dan penyuluhan
B. Konflik Etis Antara Perawat, Klien dan Dokter
 Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tindakan
mandiri perawat profesional melalui kerja sama yang
bersifat kolaboratif, baik dengan klien maupun tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan wewenang tanggung jawabnya.
 Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
hubungan kerja sama akan terjalin dengan baik,
walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi
konflik etis antara perawat, klien dan dokter.
DILEMA ETIK
DILEMA ETIK

 Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi


seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang
layak harus di buat.
 Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang
benar atau salah dan dapat menimbulkan stress pada
perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan,
tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.
 Nilai-nilai, keyakinan dan filosofi individu memainkan
peranan penting pada pengambilan keputusan etik
yang menjadi bagian tugas rutin perawat.
Kerangka pemecahan dilema etik adalah
sebagai berikut :
• Mengembangkan data dasar
• Mengidentifikasi konflik
• Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian
tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi
tindakan tersebut
• Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat
• Mendefinisikan kewajiban perawat
• Membuat keputusan
Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang
sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau
kelompok yang dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam
memecahkan dilema
5. Menentukan konsekuensi yang mungkin dari
setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat.
KERANGKA PEMECAHAN DILEMA ETIK
MENURUT PARA AHLI:

Model Pemecahan masalah ( Megan, 1989 )


Ada lima langkah-langkah dalam pemecahan
masalah dalam dilema etik.
1. Mengkaji situasi
2. Mendiagnosa masalah etik moral
3. Membuat tujuan dan rencana pemecahan
4. Melaksanakan rencana
5. Mengevaluasi hasil
Kerangka pemecahan dilema etik (Kozier & Erb, 2004 )
a. Mengembangkan data dasar.
Untuk melakukan ini perawat memerukan pengumpulan informasi
sebanyak mungkin meliputi :
• Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana
keterlibatannya
• Apa tindakan yang diusulkan
• Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
• Apa konsekuensi-konsekuensi yg mungkin timbul dari tindakan yang
diusulkan
b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi
tindakan tersebut
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa
pengambil keputusan yang tepat
e. Mengidentifikasi kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
Model Murphy dan Murphy
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan
b. Mengidentifikasi masalah etik
c. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
d. Mengidentifikasi peran perawat
e. Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin
dilaksanakan
f. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif
keputusan
g. Memberi keputusan
h. Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai
dengan falsafah umum untuk perawatan klien
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan
menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan
berikutnya.
Langkah-langkah menurut Purtilo dan Cassel ( 1981)
Purtilo dan cassel menyarankan 4 langkah dalam
membuat keputusan etik
a. Mengumpulkan data yang relevan
b. Mengidentifikasi dilema
c. Memutuskan apa yang harus dilakukan
d. Melengkapi tindakan
Langkah-langkah menurut Thompson &
Thompson (1981)
a. Meninjau situasi untuk menentukan masalah
kesehatan, keputusan yang diperlukan, komponen etis
dan petunjuk individual.
b. Mengumpulkan informasi tambahan untuk
mengklasifikasi situasi
c. Mengidentifikasi Issue etik
d. Menentukan posisi moral pribadi dan professional
e. Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual
yang terkait.
f. Mengidentifikasi konflik nilai yang ada

Anda mungkin juga menyukai