Anda di halaman 1dari 11

57

kesehatan di Puskesmas yang ditunjuk langsung oleh Kepala


Dinas
Kesehatan Kota Tangerang.
6
Adapun langkah
-
langkah yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Tangerang dan Puskesmas dalam pen
gorganisasian meliputi adanya
:
perumusan tujuan, adanya garis kewenangan, memberikan wewenang
kepada masing
-
masing pelaksana dan adanya pembagian tugas.
7
a.
Adanya perumusan tujuan yang telah ditetapkan dalam pelayanan
kesehatan jamaah haji. Karena perumusan tujuan tersebut dapat
dijadikan dasar dalam pengorganisasian sebag
ai upaya pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
b.
Adanya garis kewenangan dari pimpinan kepada bawahan, dengan
dibentuknya struktur organisasi dan adanya pembagian tugas, maka
garis pelimpahan wewenang dan pertanggung jawaban organisasi
dapat berjalan s
ecara efektif dan efisien, adapun untuk pelayanan
kesehatan jamaah haji , Dinas Kesehatan dan Puskesmas membentuk
susunan organisasi sebagai berikut:
Susunan Organisasi pada
Dinas Kesehatan Kota Tangerang adalah
sebagai berikut
:
8
a.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Tangerang
6
Wawancara dengan Bpk. Suhardiman
, SKM,
MKM, Selaku Ketua Seksi
P2I
,
tanggal
04
-
02
-
2011
7
Waw
ancara dengan Bpk. Suhardiman
, SKM,
MKM, Selaku Ketua Seksi P2I
,
tanggal
04
-
02
-
2011
8
Wawancara dengan Bpk. Ikhwan, SKM,
Selaku Pelaksana Srveilans,
tanggal 11
-
02
-
2011
58
Yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses kegiatan
penyelenggaraan kesehatan haji yang dijalankan di Dinas Kesehatan
Kota Tangerang
sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Tangerang
.
Hubungan kerja dari bawah harus sampai kepadanya agar mem
astikan
bahwa seluruh kegiatan penyelenggaraan kegiatan haji sesuai dengan
rencana.
b.
Kepala Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
Yaitu bidang yang ditunjuk dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
jamaah haji
. tim pelaksana semua kegiatan
haji termasuk yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan jamaah haji dan
menentukan orang
-
orang yang bertugas didalamnya. Adapun tim di
dalam bidang ini yang menangani pelayanan kesehatan jamaah haji
yaitu kepala seksi pengamatan penyakit dan imun
isasi (P2I), kepala
seksi penyakit menular (P2M), kepala seksi penyehatan lingkungan
(PL).
c.
Adanya pembagian tugas
Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
yang mengurusi proses pelayanan kesehatan jamaah haji serta yang
bertugas dalam mem
berikan pembagian kerja yaitu dengan membentuk
tim yang diberi tugas dalam kegiatan pelayanan kesehatan jamaah haji.
Tim
-
tim tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Tim bimbingan dan penyuluhan
Yaitu orang
-
orang yang bertugas dalam membimbing pelayanan
keseh
atan kepada ketua puskesmas, ketua Kelompok Bimbingan
59
Ibadah Haji dan jamaah
haji, dengan pemberian materi
-
materi
pelayanan kesehatan haji dan seputar yang bersangkutan dengan
masalah kesehatan jamaah haji.
2)
Tim administrasi
Yaitu
orang yang bertugas dalam mencatat dan memeriksa Buku
Kesehatan Jamaah Haji, tim ini
mempunyai tugas untuk mendata
jamaah haji dan membaginya dalam nomor atau kode kepada
jamaah haji untuk vaksinasi haji dan mengatur jadwal pemberian
vaksinasi haji.
3)
T
im pelayanan kesehatan
Yaitu orang
-
orang yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan
jamaah haji, seperti memberikan vaksinasi atau suntikan kekebalan
terhadap penyakit kepada setiap jamaah.
Dan jika ada jamaah yang
ingin pelayanan kesehatan vaksinasi atau suntikan influenza.
4)
Tim Perlengkapan
Yaitu
orang
-
orang yang bertugas menyiapkan proses pelayanan
kesehatan jamaah haji seperti, persiapan unuk vaksinasi haji,
menyiapkan sarana penunjan
g pemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik (kekuatan daya tahan tubuh), dan menyiapkan sarana
laboratorium.
Susunan organisasi pada puskesmas adalah sebagai berikut:
a.
Ketua
60
Yaitu orang yang bertanggung jawab atas seluruh proses pelaksanaan
pemeriksaaan kese
h
atan jamaah haji di puskesmas yang ditunjuk
sesuai dengan Surat
Keputusan dari
Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
b.
Anggota
Yaitu orang
-
orang yang bertugas memberikan pelayanan jamaah haji
seperti, pemeriksaan kesehatan jamaah haji, pemeriksaan rujukan
ba
gi jamaah risiko tinggi, di masa persiapan melayani konsultasi
kesehatan jamaah haji. Adapun di dalamnya terdapat dokter, perawat,
analis laboratorium dan administrasi.
Dalam proses pelayanan kesehatan jamaah haji kerjasama dalam
pengorganisasian pihak Di
nas Kesehatan Kota Tangerang dengan pihak
puskesmas tidak dapat dipisahkan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan
memanfaatkan sarana pelayanan medis puskesmas dan rumah sakit.
9
3.
Mengadakan Penggerakkan (
Actuating
)
K
epala Dinas Kese
hatan Kota Tangerang
dan para pengurus dalam
menggerakkan kegiatan
-
kegiatan pelayanan kesehatan jama
ah h
aji yang
sesuai
pada
Surat Keputusan Walikota
yang mengacu pada
buku pedoman
penyelenggaraan kesehatan haji,
dijalankan berdasarkan kewajiban yang
telah diamanatkan. Namun tidak lepas dari pedoman penyelenggaraan
kesehatan haji, berikut pro
ses penggerakkan yang dilakukan,
yaitu:
10
a.
Mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji.
9
Wawancara den
gan
Dr. Hj. Ati Pramudji H., MARS, Selaku Kepala Bidang P2PL
tanggal 11
-
02
-
2011
10
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji
, (Jakarta: Depkes RI, 2009), h. 51
61
b.
Mengendalikan pelaksanaan imunisasi pada jamaah haji.
c.
Mengendalikan pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan kesehatan
pada jamaah haji.
d.
Mengendalikan pelaksanaan pelayanan kesehatan pada jamaah haji.
e.
Melakukan pengamatan penyakit pada jamaah haji.
f.
Melaksanakan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan haji.
g.
Melaksanakan pelatihan tentang
penyelenggaraan kesehatan haji.
h.
Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kesehatan jamaah haji.
i.
Melakukan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
-
respon Kejadian Luar
Biasa (KLB).
j.
Melakukan monitoring dan evaluasi.
k.
Melakukan pencatatan dan pelaporan.
l.
Mel
aksanakan kesiapsiagaan dan penangulanggan kejadian musibah
massal.
Adapun penggerakkan pelayanan kesehatan jamaah haji di Dinas
Kesehatan Kota Tangerang, yaitu:
a.
Melakukan pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji.
b.
Mel
akukan pengamatan penyakit pada jamaah haji, SKD dan respon
KLB.
c.
M
elakukan pencatatan dan pelapor
a
n.
62
S
kema
11
4.
Menjalankan Pengawasan (
Controlling
)
Pengawasan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yaitu dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada
jamaah haji baik dari sisi bimbingan,
penyuluhan dan pelayanan kesehatan. Dengan adanya pengawasan ini
apabil
a ada kesalahan atau kekurangan dapat langsung diperbaiki. Sebagai
11
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji
, (Jakarta: Depkes RI, 2009), h. 15
Semua jamaah haji
Pemeriksaan
kesehatan
pertama di
puskesmas
meliputi,
pengobatan dan
pemeliharaan
kesehatan
1.
Jamaah lanjut usia
2.
Jamaah resiko tinggi
3.
Hamil
4.
Status kesehatan
perlu dirujuk
Pemeriksaan
kesehatan kedua
(rujukan) di rumah
sakit rujukan
1.
Jamaah haji sehat dan siap
menunaikan ibadah haji
2.
Telah mendapat imunisasi
meningitis
3.
Telah bebas dari penyakit
menular
4.
Hamil terkelola
Bimbingan dan penyuluhan
kesehatan jamaah haji
(promotif)
63
penanggung jawab dari berjalannya pelayanan kesehatan jamaah haji
Dinas Kesehatan melakukan fungsi pe
ngawasan dalam manajemen.
Yang
Pertama,
menentukan standar sebagai ukuran pengawasan. Ya
itu standar
yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan sebuah kegiatan adalah
kegiatan itu berjalan denga
n baik, sesuai dengan tujuan,
sasaran
, kuota dan
target
yang ingin dicapai. Sebagai contoh misalnya dalam hal
pelaksanaan
pertemuan persiapan pemeriksaan
kepada ketua puskesmas dan
pertemuan
koordinasi dengan
ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
. Yang
bertujuan memberikan bimbingan dan penyuluhan untuk persiapan
pemeriksaan kesehatan untuk jamaah haji. Dan
contoh lain pada
pemeriksaan kesehatan jamaah haji. Yang bertujuan agar seluruh ja
maah
haji melakukan pemeriksaan kesehatan
di puskesmas sesuai dengan waktu
ya
ng telah di
tentu
kan
dan
sesuai dengan
domisili dari masing
-
masing
jamaah. Jika
ada
jamaah haji
y
ang
belum melakukan pemeriksaan
kesehatan
, maka
disinilah
diperlukannya pengawasan. Yang
kedua,
menentukan
pengukuran pelaksanaan kegiatan
se
cara tepat.
Agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan terukur.
Sebagai contoh dalam
hal pelayanan kesehatan j
amaah haji,
terdapat beberapa jenis kegiatan
pemeriksaan didalamnya
, seperti pemeriksaan tahap I dengan pemeriksaan
tahap II.
Oleh karena itu
pengamatan setiap mingguan jika terjadi
hambatan maka harus segera diperbaiki
, yang bertugas dalam pemeriksaan
kesehatan yaitu pihak puskesmas dengan membuat laporan tertulis
atau
data tertulis mengenai kesehatan jamaah haji. Yang
ketiga
membandingkan pelaksanaan dengan standar
yang telah ditetapkan. Untuk
pelaksanaan kegiatan yang
sesuai dengan standar dapat dilihat dari alat
64
penunjang pemeriksaan kesehatan jamaah haji, sarana penunjang
laboratorium, dan pelayanan kesehatan secara khusus atau secara umum
untuk pemeriksaan kesehatan jamaah haji, apakah sudah memenuhi
kriteria agar d
apat diperoleh manfaat pelayanan kesehatan secara
maksimal dan mendapatkan hasil kesehatan yang sesuai dengan diagnosis.
Yang
keempat,
melakukan tindakan koreksi jika ada penyimpangan dalam
proses kegiatan. Sehingga jika ada kekeliruan harus segera diperba
iki.
Untuk itu pihak Dinas Kesehatan dapat memberikan masukan
-
masukan
tentang prosedur kegiatan. Sebag
a
i
contoh misalnya
kendala pada
pelayanan kesehatan khususnya untuk jamaah haji mandiri. Minimnya
informasi yang dimiliki oleh jamaah haji mandiri
menjadi
kendala dalam
pelayanan kesehatan jamaah haji, karena jamaah haji mandiri tidak tahu
kapan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tahap I, pemeriksaan rujukan
bagi jamaah risiko tinggi (risti), pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
jamaah haji, pemeriksaan kese
hatan tahap II serta kapan pelaksanaan
vaksinasi haji. Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal tersebut maka
Dinas Kesehatan bekerjasama dengan
puskesmas
membuat program titip
pesan dan sosialisasi jadwal
kegiatan pelayanan kesehatan
kepada jamaah
haji mand
iri. Sehingga
diharapkan tidak ada keterlambatan pada
pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji mandiri karena tidak tahu kapan
pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan
untuk selanjutnya
kendala yang ada
dapat dicari pemecahan masalah atau mencari alternatif tindak
an.
12
12
Wawancara dengan Bpk. Ikhwan, SKM,
Selaku Pelaksana Surveilans,
tanggal 18
-
02
-
2011
65
5.
Melaksanakan Evaluasi (
Evaluating
)
Melakukan evaluasi di dalam suatu organisasi memang sangat
penting, karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui hasil dari pekerjaan
yang dilakukan.
Apakah yang dilakukan sudah berjalan maksimal atau
belum? Apakah tujuan dan sasaran telah tercapai? Oleh s
ebab itu untuk
mengetahui hasil dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan pertemuan evaluasi
pemeriksaan kesehatan jamaah haji, yang dilaksanakan setelah rangkaian
seluruh pemeriksaan kesehatan jamaah haji
telah dilakukan selama ± 5
bulan. Evaluasi dilaksanakan selama satu hari dengan membahas secara
keseluruhan pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
jamaah ha
ji, sudah berjalan maksimal atau belum. Setelah pertemuan
evalusi secara keselur
uhan selanjutnya jamaah haji siap untuk
melaksanakan vaksinasi haji sebelum pemberangkatan dan pelaksanaan
ibadah haji.
13

Anda mungkin juga menyukai