kesehatan di Puskesmas yang ditunjuk langsung oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kota Tangerang. 6 Adapun langkah - langkah yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas dalam pen gorganisasian meliputi adanya : perumusan tujuan, adanya garis kewenangan, memberikan wewenang kepada masing - masing pelaksana dan adanya pembagian tugas. 7 a. Adanya perumusan tujuan yang telah ditetapkan dalam pelayanan kesehatan jamaah haji. Karena perumusan tujuan tersebut dapat dijadikan dasar dalam pengorganisasian sebag ai upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. b. Adanya garis kewenangan dari pimpinan kepada bawahan, dengan dibentuknya struktur organisasi dan adanya pembagian tugas, maka garis pelimpahan wewenang dan pertanggung jawaban organisasi dapat berjalan s ecara efektif dan efisien, adapun untuk pelayanan kesehatan jamaah haji , Dinas Kesehatan dan Puskesmas membentuk susunan organisasi sebagai berikut: Susunan Organisasi pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang adalah sebagai berikut : 8 a. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang 6 Wawancara dengan Bpk. Suhardiman , SKM, MKM, Selaku Ketua Seksi P2I , tanggal 04 - 02 - 2011 7 Waw ancara dengan Bpk. Suhardiman , SKM, MKM, Selaku Ketua Seksi P2I , tanggal 04 - 02 - 2011 8 Wawancara dengan Bpk. Ikhwan, SKM, Selaku Pelaksana Srveilans, tanggal 11 - 02 - 2011 58 Yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses kegiatan penyelenggaraan kesehatan haji yang dijalankan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Tangerang . Hubungan kerja dari bawah harus sampai kepadanya agar mem astikan bahwa seluruh kegiatan penyelenggaraan kegiatan haji sesuai dengan rencana. b. Kepala Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Yaitu bidang yang ditunjuk dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan jamaah haji . tim pelaksana semua kegiatan haji termasuk yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan jamaah haji dan menentukan orang - orang yang bertugas didalamnya. Adapun tim di dalam bidang ini yang menangani pelayanan kesehatan jamaah haji yaitu kepala seksi pengamatan penyakit dan imun isasi (P2I), kepala seksi penyakit menular (P2M), kepala seksi penyehatan lingkungan (PL). c. Adanya pembagian tugas Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang mengurusi proses pelayanan kesehatan jamaah haji serta yang bertugas dalam mem berikan pembagian kerja yaitu dengan membentuk tim yang diberi tugas dalam kegiatan pelayanan kesehatan jamaah haji. Tim - tim tersebut adalah sebagai berikut : 1) Tim bimbingan dan penyuluhan Yaitu orang - orang yang bertugas dalam membimbing pelayanan keseh atan kepada ketua puskesmas, ketua Kelompok Bimbingan 59 Ibadah Haji dan jamaah haji, dengan pemberian materi - materi pelayanan kesehatan haji dan seputar yang bersangkutan dengan masalah kesehatan jamaah haji. 2) Tim administrasi Yaitu orang yang bertugas dalam mencatat dan memeriksa Buku Kesehatan Jamaah Haji, tim ini mempunyai tugas untuk mendata jamaah haji dan membaginya dalam nomor atau kode kepada jamaah haji untuk vaksinasi haji dan mengatur jadwal pemberian vaksinasi haji. 3) T im pelayanan kesehatan Yaitu orang - orang yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan jamaah haji, seperti memberikan vaksinasi atau suntikan kekebalan terhadap penyakit kepada setiap jamaah. Dan jika ada jamaah yang ingin pelayanan kesehatan vaksinasi atau suntikan influenza. 4) Tim Perlengkapan Yaitu orang - orang yang bertugas menyiapkan proses pelayanan kesehatan jamaah haji seperti, persiapan unuk vaksinasi haji, menyiapkan sarana penunjan g pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik (kekuatan daya tahan tubuh), dan menyiapkan sarana laboratorium. Susunan organisasi pada puskesmas adalah sebagai berikut: a. Ketua 60 Yaitu orang yang bertanggung jawab atas seluruh proses pelaksanaan pemeriksaaan kese h atan jamaah haji di puskesmas yang ditunjuk sesuai dengan Surat Keputusan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang. b. Anggota Yaitu orang - orang yang bertugas memberikan pelayanan jamaah haji seperti, pemeriksaan kesehatan jamaah haji, pemeriksaan rujukan ba gi jamaah risiko tinggi, di masa persiapan melayani konsultasi kesehatan jamaah haji. Adapun di dalamnya terdapat dokter, perawat, analis laboratorium dan administrasi. Dalam proses pelayanan kesehatan jamaah haji kerjasama dalam pengorganisasian pihak Di nas Kesehatan Kota Tangerang dengan pihak puskesmas tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan memanfaatkan sarana pelayanan medis puskesmas dan rumah sakit. 9 3. Mengadakan Penggerakkan ( Actuating ) K epala Dinas Kese hatan Kota Tangerang dan para pengurus dalam menggerakkan kegiatan - kegiatan pelayanan kesehatan jama ah h aji yang sesuai pada Surat Keputusan Walikota yang mengacu pada buku pedoman penyelenggaraan kesehatan haji, dijalankan berdasarkan kewajiban yang telah diamanatkan. Namun tidak lepas dari pedoman penyelenggaraan kesehatan haji, berikut pro ses penggerakkan yang dilakukan, yaitu: 10 a. Mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji. 9 Wawancara den gan Dr. Hj. Ati Pramudji H., MARS, Selaku Kepala Bidang P2PL tanggal 11 - 02 - 2011 10 Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji , (Jakarta: Depkes RI, 2009), h. 51 61 b. Mengendalikan pelaksanaan imunisasi pada jamaah haji. c. Mengendalikan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kesehatan pada jamaah haji. d. Mengendalikan pelaksanaan pelayanan kesehatan pada jamaah haji. e. Melakukan pengamatan penyakit pada jamaah haji. f. Melaksanakan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan haji. g. Melaksanakan pelatihan tentang penyelenggaraan kesehatan haji. h. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kesehatan jamaah haji. i. Melakukan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) - respon Kejadian Luar Biasa (KLB). j. Melakukan monitoring dan evaluasi. k. Melakukan pencatatan dan pelaporan. l. Mel aksanakan kesiapsiagaan dan penangulanggan kejadian musibah massal. Adapun penggerakkan pelayanan kesehatan jamaah haji di Dinas Kesehatan Kota Tangerang, yaitu: a. Melakukan pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji. b. Mel akukan pengamatan penyakit pada jamaah haji, SKD dan respon KLB. c. M elakukan pencatatan dan pelapor a n. 62 S kema 11 4. Menjalankan Pengawasan ( Controlling ) Pengawasan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yaitu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji baik dari sisi bimbingan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan. Dengan adanya pengawasan ini apabil a ada kesalahan atau kekurangan dapat langsung diperbaiki. Sebagai 11 Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji , (Jakarta: Depkes RI, 2009), h. 15 Semua jamaah haji Pemeriksaan kesehatan pertama di puskesmas meliputi, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan 1. Jamaah lanjut usia 2. Jamaah resiko tinggi 3. Hamil 4. Status kesehatan perlu dirujuk Pemeriksaan kesehatan kedua (rujukan) di rumah sakit rujukan 1. Jamaah haji sehat dan siap menunaikan ibadah haji 2. Telah mendapat imunisasi meningitis 3. Telah bebas dari penyakit menular 4. Hamil terkelola Bimbingan dan penyuluhan kesehatan jamaah haji (promotif) 63 penanggung jawab dari berjalannya pelayanan kesehatan jamaah haji Dinas Kesehatan melakukan fungsi pe ngawasan dalam manajemen. Yang Pertama, menentukan standar sebagai ukuran pengawasan. Ya itu standar yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan sebuah kegiatan adalah kegiatan itu berjalan denga n baik, sesuai dengan tujuan, sasaran , kuota dan target yang ingin dicapai. Sebagai contoh misalnya dalam hal pelaksanaan pertemuan persiapan pemeriksaan kepada ketua puskesmas dan pertemuan koordinasi dengan ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) . Yang bertujuan memberikan bimbingan dan penyuluhan untuk persiapan pemeriksaan kesehatan untuk jamaah haji. Dan contoh lain pada pemeriksaan kesehatan jamaah haji. Yang bertujuan agar seluruh ja maah haji melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas sesuai dengan waktu ya ng telah di tentu kan dan sesuai dengan domisili dari masing - masing jamaah. Jika ada jamaah haji y ang belum melakukan pemeriksaan kesehatan , maka disinilah diperlukannya pengawasan. Yang kedua, menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan se cara tepat. Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan terukur. Sebagai contoh dalam hal pelayanan kesehatan j amaah haji, terdapat beberapa jenis kegiatan pemeriksaan didalamnya , seperti pemeriksaan tahap I dengan pemeriksaan tahap II. Oleh karena itu pengamatan setiap mingguan jika terjadi hambatan maka harus segera diperbaiki , yang bertugas dalam pemeriksaan kesehatan yaitu pihak puskesmas dengan membuat laporan tertulis atau data tertulis mengenai kesehatan jamaah haji. Yang ketiga membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan standar dapat dilihat dari alat 64 penunjang pemeriksaan kesehatan jamaah haji, sarana penunjang laboratorium, dan pelayanan kesehatan secara khusus atau secara umum untuk pemeriksaan kesehatan jamaah haji, apakah sudah memenuhi kriteria agar d apat diperoleh manfaat pelayanan kesehatan secara maksimal dan mendapatkan hasil kesehatan yang sesuai dengan diagnosis. Yang keempat, melakukan tindakan koreksi jika ada penyimpangan dalam proses kegiatan. Sehingga jika ada kekeliruan harus segera diperba iki. Untuk itu pihak Dinas Kesehatan dapat memberikan masukan - masukan tentang prosedur kegiatan. Sebag a i contoh misalnya kendala pada pelayanan kesehatan khususnya untuk jamaah haji mandiri. Minimnya informasi yang dimiliki oleh jamaah haji mandiri menjadi kendala dalam pelayanan kesehatan jamaah haji, karena jamaah haji mandiri tidak tahu kapan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tahap I, pemeriksaan rujukan bagi jamaah risiko tinggi (risti), pembinaan dan pemeliharaan kesehatan jamaah haji, pemeriksaan kese hatan tahap II serta kapan pelaksanaan vaksinasi haji. Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal tersebut maka Dinas Kesehatan bekerjasama dengan puskesmas membuat program titip pesan dan sosialisasi jadwal kegiatan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji mand iri. Sehingga diharapkan tidak ada keterlambatan pada pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji mandiri karena tidak tahu kapan pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan untuk selanjutnya kendala yang ada dapat dicari pemecahan masalah atau mencari alternatif tindak an. 12 12 Wawancara dengan Bpk. Ikhwan, SKM, Selaku Pelaksana Surveilans, tanggal 18 - 02 - 2011 65 5. Melaksanakan Evaluasi ( Evaluating ) Melakukan evaluasi di dalam suatu organisasi memang sangat penting, karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui hasil dari pekerjaan yang dilakukan. Apakah yang dilakukan sudah berjalan maksimal atau belum? Apakah tujuan dan sasaran telah tercapai? Oleh s ebab itu untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan pertemuan evaluasi pemeriksaan kesehatan jamaah haji, yang dilaksanakan setelah rangkaian seluruh pemeriksaan kesehatan jamaah haji telah dilakukan selama ± 5 bulan. Evaluasi dilaksanakan selama satu hari dengan membahas secara keseluruhan pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan jamaah ha ji, sudah berjalan maksimal atau belum. Setelah pertemuan evalusi secara keselur uhan selanjutnya jamaah haji siap untuk melaksanakan vaksinasi haji sebelum pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji. 13