1
Tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat,dalam menjalankan
setiap tugas dan fungsinya,dapat menhargai dan menghormati martabat
manusia.tujuan kode etik keprawatan anatara lain :
1. Menjadi dasar dalam mengatur hubunga antar perawat,klien/pasien,teman
sebaya,masyarakat dan unsur profesi,baik dalam profesi keperawatan
sendiri maupun hubungannya dengan profesi lain di luar profesi
keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan
tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
4. Mrupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional
keperawatan.
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai/pengguna tenaga
keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas
praktik keperawatan.
2
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama.
1. Perilaku yang dapat diukur: Perawat pada awal bertemu klien, wajib
menjelaskan bahwa mereka boleh menjalankan/diizinkan
melaksanakan kegiatan yang terkait dengan budaya,adat dan agama.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan wajib memfasilitasi
pelaksanaan nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dan wajib mencari solusi yang akan berpihak pada klien bila
terjadi konflik terkait nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
hidup beragama;
3. Perawat wajib membantu klien memenuhi kebutuhannya sesuai
dengan budaya, adat istiadat dan agama;
4. Perawat wajib mengikut sertakan klien secara terus menerus pada saat
memberikan asuhan keperawatan.
c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatanPerilaku yang dapat diukur:
1. Perawat wajib melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar
prosedur operasional (SPO)
2. Perawat wajib melaksanakan intervensi keperawatan sesuai dengan
kompetensinya
3. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan sesuai SPO.
B. Dilema Etik
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih
landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini
merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan moral
atau prinsip.Pada dilema etik ini, sukar untuk menentukan mana yang benar
dan mana yang salah. Menurut Thompson dan Thompson (1981) dilema
etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang
memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak
memuaskan sebanding.
3
Dilema etik bisa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan
tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil
keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak
emosional seperti rasa marah,frustasi, dan takut saat proses pengambilan
keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan
interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.
C. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang melibatkan
berbagai komponen yang harus dipertimbangkan secara matang oleh
perawat, terutama yang terkait dengan permasalahan pada tatanan
klinik.Hal ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan praktik
keperawatan yang semakin kompleks, adanya tuntutan efisiensi layanan
kesehatan ditengah situasi yang selalu berubah, serta perkembangan
budaya yang ada menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi
lebih berat. Dampak dari pengambilan keputusan yang tepat akan dibayar
dengan harga yang tinggi baik untuk individu yang memutuskan maupun
institusi individu tersebut bekerja. Tujuan utama profesi perawat adalah
bertugas sebagai problem solver, yaitu memecahkan masalah kesehatan
pasiennya dengan menggunakan metode pemecahan masalah.Metode
pemecahan masalah digunakan sebgai kerangka bagi perawat untuk
membuat keputusan etik.
D. Tinjauan Kasus
Seorang pasien AIDS meminta perawat dan tim medis lainnya untuk
merahasiakan tentang penyakitnya termasuk kepada istrinya. Kemudian, istri
pasien mengatakan kepada perawat bahwa ia baru saja hamil namun bukan
anak suaminya.
E. Analisa Kasus
Pada kasus di atas merupakan salah satu bentuk kasus dalam menjaga
kerahasian pasien AIDS jika pasien tidak ingin memberitahu penyakitnya
pada orang lain,dalam prinsip kode etik keperawatan terdapat poin tentang
Confidelity (Mampu menjaga kerahasian pasien).Namun,disisi lain penyakit
yang di alami pasien merupakan salah satu penyakit yang tidak hanya
4
mengancam kesehatan fisik,namun berdampak pada kesehatan emosional
dan sosial penderitannya.sehingga perawat harus melakukan pengambilan
keputusan yang harus dipikirkan secara matang terkait dengan prinsib etik
yang ada.Jika perawat melanggar kode etik pasien dapat melaporkan perawat
atas pelanggaran yang melanggar prinsib etik yang menyebabkan perawat
mendapatkan sanksi jika perawat melagar prinsib etik keperawatan.
F. Penyelesaian Kasus
Penyelesaian kasus pada pasien yang mempunyai penyakit AIDS
diatas,kita sebagai seorang perawat harus tetap menerapkan prisib
Confidentiality (Kerahasiaan) informasi tentang keadaan klien sesuai
dengan apa yang di katakana pasien jika pasien tidak mau penyakitnya
diketahui oleh orang lain. Kita sebagai perawat hanya bisa dengan tetap
menjalankan asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi AIDS yang harus
di susun secara individual untuk memenuhi kebutuhan pasien.