PENDAHULUAN
1
kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu
kelompok atau masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang.
Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika
merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang
dipakai manusia sebagai dasar perilakunya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dalam Confidentiality?
2. Apa manfaat mempelajari tentang Confidentiality dalam
keperawatan?
3. Bagaimana cara menerapkan teori tentang Confidentiality?
1.3 Tujuan
1. Diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami apa yang
dimaksud dengan Confidentiality.
2. Diharapkan mahasiswa menerapkan konsep Confidentiality dalam
Asuhan Keperawatan
3. Dengan mempelajari konsep Confidentiality diharapkan mahasiswa
mampu berlatih bagaimana menjadi perawat professional.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
A. Perawat dan klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
B. Perawat dan Praktek
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional.
C. Perawat dan Masyarakat
1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
4
D. Perawat dan Teman Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan illegal.
E. Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikann dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
5
2. Akuntabilitas
Artinya, dapat mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang
dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut.
Akuntabilitas mengandung 2 komponen, yaitu tanggung jawab dan
tanggung gugat. Berarti bahwa tindakan perawat harus benar dilihat dari
standar praktik keperawatan, kode etik dan undang-undang. Akuntabilitas
tercermin dalam pembuatan keputusan etik profesi, kompetensi, standar
praktek.
3. Loyalitas
Setiap perawat sebaiknya menjaga loyalitas kepada pasien, teman
sejawat, rumah sakit, profesi. Missal :
a. Masalah mengenai pasien maupun rumah sakit tidak boleh
didiskusikan dengan orang yang tidak berkepentingan (pasien lain,
masyarakat awam).
b. Saling menghargai dan memberi bantuan kepada teman sejawat.
Bila tidak akan menurunkan kepercayaan masyarakat.
c. Pandangan masyarakat terhadap profesi keperawatan ditentukan
oleh tingkah laku anggota profesi (perawat). Loyalitas kepada
profesi ditunjukkan dengan berperilaku secara tepat pada saat
bertugas.
6
BAB III
CONTOH KASUS
7
BAB IV
PEMBAHASAN
c) Identifikasi orang yang terlibat karena yang menjadi korban adalah bayi
maka yang berhak memberikan sanksi adalah orang tua bayi. Sedangkan
yang terlibat adalah perawat, staf rumah sakit dan dokter yang melihat
tangan bayi tersebut berdarah.
2. Jika perawat tidak mau bertanggung jawab maka jalan terakhir adalah
pengadilan hukum.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan