Sebagai seorang perawat/calon perawat tentunya kita harus mengetahui etika dan hukum
dalam profesi kita sebagai landasan kita untuk bekerja memberikan layanan keperawatan
kepada masyarakat sehingga kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena
itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu objek etika adalah tingkah laku
manusia (Wikipedia Indonesia)
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan
layanan keperawatan kepada individu, kelompok/keluarga, dan masyarakat.
MUKADIMAH
Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya kesejahteraan fisik, material, dan
spritual untuk makhluk insani dalam wilayah Republik Indonesia, maka kehidupan profesi
keperawatan di Indonesia selalu berpedoman kepada sumber asalnya yaitu kebutuhan
masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan.
Warga keperawatan menyadari bahwa kebutuhan akan keperawatan bersifat universal bagi
klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat), oleh karenanya pelayanan yang
diberikan oleh perawat selalu berdasarkan pada cita-cita yang luhur, nia yang murni untuk
keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada klien, cakupan tanggung jawab
Perawat Indonesia adalah meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan kesehatan dilaksanakan atas
dasar pelayanan paripurna.
Dalam melaksakana tugas profesiolan yang berdaya guna dan berhasil guna, para perawat
mampu dan ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu dengan memlihara dan
meningkatkan integritas pribadi yang luhur dengan ilmu dan keterampilan yang memenuhi
standar serta kesadaran bahwa pelayanan yang diberikan merupakan bagian dari upaya
kesehatan secara menyeluruh.
Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah air. Persatuan Perawat Nasional Indonesia
menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa pancasila dan berlandaskan UUD 1945
merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh
tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera dibawah ini
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarkat untuk memprakrsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
Kasus
Seorang penderita gawat darurat dirawat di suatu rumah sakit dan ternyata memerlukan pembedahan
segera. Ternyata pembedahan tertunda-tunda, sehingga penderita meninggal dunia.Pelanggaran etik dan
hukum kasus ini
ada 2 kemungkinan:a.
Jika tertundanya pembedahan tersebut disebabkan kelalaian dokter, maka sikap dokter tersebut
bertentangan dengan lafal sumpah dokter, KODEKI Bab II pasal 10 dan KUHP pasal 304 dan 306
J i k a t e r t u n d a n ya p e m b e d a h a n t e r s e b u t d i s e b a b k a n k e l u a r g a
p e n d e r i t a b e l u m membayar uang panjar untuk rumah sakit, maka rumah sakitlah
yang terkena pasal 304 dan 306 sedangkan dokter terkena pelanggaran KODEKI.
Analisis pelanggaran kode etik dokter yaitu :
a. Pelanggaran etika
Dokter tersebut telah melanggar kode etik kedokteran yang merupakan kode
etik profesi kedokteran
b. Pelanggaran Moral