Anda di halaman 1dari 7

Perawat memasukan informasi berikut dalam laporan insiden :

 Indentifikasi nama klien, inisial, nomor rumah sakit, atau nomor indentitas.
 Catatan tanggal, waktu dan tempat kejadian.
 Uraikan fakta kejadian. Hindari pembuatan kesimpulan atau menyalahkan pihak lain.
Uraikan kejadian sesuai dengan yang anda lihat walaupun kesan anda berbeda dengan
orang lain.
 Sertakan pendapat klien mengenai insiden.Nyatakan komentar klien menggunkan kutipan
langsung.
 Indentifikasi semua saksi dalam insiden tersebut.
 Indentifikasi semua peralatan beserta jumlah dan semua obat, lengkap dengan nama dan
dosisnya.

Laporan harus dilengkapi sesegera mungkin dan dicatat sesuai kebijakan institusi, karena laporan
insiden bukan bagian dari rekam medis klien, fakta dalam laporan insiden tersebut harus
disebutkan dalam rekam medis.Tujuan formulir laporan adalah mengingatkan manajer resiko
mengenai kejadian tersebut. Laporan insiden sering di tinjau oleh komite manajemen risiko
instansi, yang akan menentukan apakah perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut atau
tidak.Perawat mungkin diminta untuk menjawab pertanyaan seperti apa yang mereka yakini
memicu kejadian tersebut, bagaimana kejadian dapat dicegah dan apakah ada alat yang harus
disesuaikan.

Melaporkan tindakan kejahatan, perbuatan melawan hukum dan praktik yang


membahayakan

Panduan pelaporan tindakan kejahatan, perbuatan melawan hukum dan praktik yang
membahayakan mencakup :

 Tuliskan deskripsi yang jelas mengenai situasi yang anda yakini harus dilaporkan
 Pastikan pernyataan anda bersifat faktual dan lengkap
 Dapatkan dukungan setidaknya dari satu orang yang dapat dipercaya sebelum mengisi
laporan
 Laporkan masalah mulai dari tingkat rendah dalam hierarki instansi
 Pikul tanggung jawab untuk melaporkan individu dengan bersikap terbuka terhadap
masalah ini, Bubuhkan tanda tangan anda dalam surat pernyataan tersebut
 Lihat masalah secara menyeluruh segera setelah anda melaporkannya

Melaporkan peristiwa semacam ini disebut sebagai “whistle-blowing” Dibeberapa negara


bagian, diwajibkan bagi perawat yang mengetahui terjadinya tindakan yang tidak professional
untuk melaporkan tindakan tersebut kepada dewan keperawatan negara bagian, selain itu
melaporkan kinerja yang tidak sesuai hukum, tidak sesuai kode etik, dan tidak kompeten
merupakan prilaku yang diharapkan yang dicantum dalam kode etik ANA.
Tanggung Jawab Hukum Mahasiswa

Mahasiswa keperawatan bertanggung jawab terhadap tindakan mereka dan terhadap tindakan
kelalaian yang mereka lakukan selama praktik klinis berlangsung. Saat mereka melakukan tugas
yang berada dalam lingkup keperawatan professional, seperti melakukan injek menurut hokum
mereka memiliki standar keterampilan dan kompetensi yang sama dengan seorang perawat
professional yang terdaftar. Jika mahasiswa keperawatan melakukan tindakan kelalaian,
biasanya mahasiawa tersebut diperlakukan diperlakukan layaknya pegawai rumah sakit, yang di
anggap bertanggung jawab berdasarkan doktrin respondeat superior.

Untuk memenuhi tanggung jawab terhadap klien dan untuk meminimalkan peluang proses
hukum tanggung wajib, mahasiswa keperawatan perlu :

 Memastikan bahwa mereka memiliki bekal untuk memberikan asuhan yang diperlukan
bagi klien yang ditunjuk.
 Meminta bantuan atau pengawasan tambahan pada saat mereka merasa tidak cukup
persiapan.
 Mematuhi kebijakan instansi tempat mereka menimba pengalaman klinik.
 Mematuhi kebijakan dan batasan tanggung jawab yang dikeluarkan oleh sekolah tinggi
keperawatan yang bersangkutan.

a) Kode Etik Keperawatan

Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etik
terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik keperawatan
Indonesia terdiri dari 5 bab dan 16 pasal :

Bab 1, terdiri dari 4 pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu,
keluarga dan masyarakat.

Bab 2, terdiri dari 5 pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap tugasnya

Bab 3, terdiri 2 pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan
profesi kesehatan lain

Bab 4, terdiri dari 4 pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap profesi
keperawatan

Bab 5, terdiri dari 2 pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap pemerintah,
bangsa dan tanah air.

Tanggung jawab Perawat terhadap Klien

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan peraturan tentang


hubungan antara perawat dengaan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1. Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman pada tanggung
jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga
dan masyarakat
2. Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan, memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat
3. Perawat, dalam melaksankan kewajibannya terhadap individu, keluarga dan masyarakat,
senantiasa di landari rasa tulus, ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan
4. Perawat, menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat,
khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya
kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan
masyarakat

Tanggung jawab Perawat terhadap Tugas

1. Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran


professional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat
2. Perawat wajib merahasiakan seagala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang
dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan
4. Perawat, dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut dan kedudukan sosial
5. Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan
tugas keperawatannya serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika
menerima atau mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan

Tujuan Kode Etik Keperawatan

Tujuan kode etik keperawatan adalah upaya perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan
fungsinya dapat menghargai dan menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan
tersebut adalah :

 Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien/pasien, teman sebaya,
masyarakat dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan sendiri maupun
hubungannya dengan profesi lain diluar profesi keperawatan
 Merupakan stadar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya
 Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat
 Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap professional keperawatan
 Memberikan pemaham kepada masyarakat pemakai/pengguna tenaga keperawatan akan
pentingnya sikap professional dalam melaksanakan tugas praktik keperawatan

b) Kode Etik Keperawatan menurut ANA

Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah sebagai berikut :

1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan status sosial atau
ekonomi, atribut personal atau corak masalah kesehatannya
2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang
bersifat rahasia
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh
praktik seseorang yang tidak berkompeten , tidak etis, atau illegal
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang
dijalankan masing-masing individu
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain
7. Perawat ikut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan professional
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan
standar keperawatan
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi
kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas
10. Perawat turut serta dalam upaya-uapaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perwat
11. Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan publik
c) Kode Etik Keperawatan menurut ICN

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia yang didirikan pada
tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada
tahun 1973. Uraian kode etik ini diuraikan sebagai berikut:
Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit,
memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama
tersebut, perawat harus menyakini bahwa:

 Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan diberbagai tempat adalah sama


 Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan
yang bermartabat dan menjungjung tinggi hak asasi manusia
 Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan atau keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, perawat mengikut sertakan kelompok dan instansi terkait

Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas perawat perlu meningkatkan
keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada dimasyarakat menghargai
adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi
pasien.

Hak-Hak Pasien/Klien

Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada
akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan kesehatan
dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan klien.

 Kerentanan klien terhadap penyakit dapat terjadi karena


a. Pada waktu seseorang sakit, ia sering tidak mampu menyatakan hak-haknya
seperti pada waktu sehat
b. Untuk dapat menyatakan haknya, seseorang memerlukan energi dan kesadaran
akan hak tersebut
c. Seseorang yang lemah dan terikat oleh penyakit yang dideritanya mungkin tidak
mampu untuk menyatakan haknya
d. Setiap orang/klien tidak selalu menyadari hak-hak mereka karena lingkungan
kesehatan yang tidak mereka kenal atau mereka ketahui
e. Kebutuhan untuk merahasiakan informasi tentang kesehatan klien mungkin tidak
ada dan mungkin tidak pernah terpikirkan.
 Kompleksitas hubungan dalam tatanan asuhan keperawatan
Kompleksitas dan macam-macam hubungan asuhan kesehatan dapat meningkatkan
kebutuhan akan hak-hak pasien/klien.
Pada pola asuhan keperawatan kesehatan “trsdisional”, pasien atau klien
kehilangan rasa kemandirian dan pengendalian dirinya karena antara hubungan
antara pasien dan pemberi asuhan yang masih bersifat tradisional tersebut,
terdapat perbedaan yang menyolok, dimana pemberi asuhan terikat sebagai
superordinate yang berwenang dan terhormat, sedangkan pasien atau klien
seolah- olah tidak diberi kesempatan untuk menentukan pilihan.
Pola baru tentang hubungan asuhan kesehatan muncul akibat beberapa kekuatan
masyarakat, antara lain:
a) Konsumen yang lebih berpengetahuan ( berpendidikan tinggi).
b) Pengakuan dari gaya hidup orang sakit (keadaan prilaku orang sakit) yang
menuntut agar hak nya sebagai pasien / klien dapat dapat diakui
c) Tujuan asuhan kesehatan dan keperawatan adalah mengembalikan
otonomi dan kemandirian klien
d) Menerima asuhan kesehatan atau keperawatan secara optimal sebagai
tanggung jawab bersama antara pemberi asuhan klien dan masyarakat.

Hak-hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan kesehatan (Annas dan Healey, 1974) terdiri dari
4 kategori yaitu:

1. Hak kebenaran secara menyeluruh


2. Hak privasi dan martabat pribadi (kerahasiaan dan keamanannya)
3. Hak untuk memelihara pengambilan keputusan untuk diri sendiri, sehubungan dengan
kesehatan
4. Hak untuk memperoleh catatan medis, baik selama dan sesudah dirawat dirumah sakit

Pernyataan Hak-Hak Pasien

Pernyataan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American Hospital
Associantion pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat dirumah sakit.

Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah:

1. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan kesehatan dan
keperawatan yang akan diterimanya
2. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan
dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalan arti pasien layak untuk mengerti
masalahah yang dihadapinya.
3. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan
tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko penting yang kemugkinan
akan dialaminya, kecuali dalam situasi darurat.
4. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hukum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
5. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dan privasinya yang menyangkut program
asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan secara cermat dan dirahasiakan
6. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan
kesehatan yang diberikan kepadanya.
7. Pasien berhak untuk mengerti bila dilakukan rujukan ke tempat lain yang lebih lengkap
dan memperoleh informasi yang kengkap tentang alas an rujukan tersebut; dan rumah
sakit yang ditunjuk dapat menerimanya.
8. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit dengan
instansi lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan
asuhan yang diterimanya. Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama yang
merawat dan sebagainya.
9. Pasien berhak untuk memberi pedapat atau menolak bila diikutsertakan sebagai suatu
eksperimen yang berhubungan dengan asuhan ataun pengobatannya.
10. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya
kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
11. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang diperlukan
untuk asuhan kesehatannya.
12. Pasien berhak untuk megetahui peraturan tau ketentuan rumah sakit yang harus
dipatuhinya sebagai pasien selama ia dirawat.

KEWAJIBAN PASIEN

Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang
memang harus dilakukan, agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar
pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin,
diperlukan seuatu kewajiban sebagai berikut:

1. Pasien dan keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada
diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
2. Pasien diwajibkan untuk mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter
ataupun perawat yang memberikan asuhan.
3. Pasien atau keluargaanya berkewajiban untuk memberikan informasi yang
lengkap dan jujur tentang penyakitbyang dideritanya kepada dokter ataupun
perawat yang merawatnya.
4. Pasien ataunkeluarga yang bertanggung jawab terhadapnya, berkewajiban untuk
menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan
selama perawatannya.
5. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang
diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujui
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai