Anda di halaman 1dari 9

kode etik keperawatan

14 January 2013 - dalam Umum Oleh suhartina-fkp11


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Kode Etik
Kode etik merupakan persyaratan profesi yang memberikan penentuan dalam
mempertahankan dan meningkatkan standar profesi. Kode etik menunjukan bahwa tanggung
jawab terhadap kepercayaan masyarakat telah diterima oleh profesi(Kelly, 1987). Jika
anggota profesi melakukan suatu pelanggaran terhadap kode etik tersebut, maka pihak
organisasi berhak memberikan sanksi bahkan bisa mengeluarkan pihak tersebut dari
organisasi tersebut. Dalam keperawatan kode etik tersebut bertujuan sebagai penghubung
antara perawat dengan tenaga medis, klien, dan tenaga kesehatan lainnya, sehingga tercipta
kolaborasi yang maksimal.

1.2 Latar Belakang Lahirnya Pelanggaran Kode Etik Keperawatan


Perawat professional tentu saja memahami kode etik atau aturan yang harus dilakukan,
sehingga dalam melakukan suatu tindakan keperawatan mampu berpikir kritis untuk
memberikan pelayanan asuhan keperawatan sesuai prosedur yang benar tanpa ada kelalaian.
Namun mengapa masih banyak terjadi berbagai bentuk kelalaian tanpa tanggung jawab dan
tanggung gugat? Hal ini dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan perawat dalam memahami
kode etik itu sendiri. Sehingga tindakan yang dilakukan adakalanya akan berdampak pada
keselamatan pasien. Oleh sebab itu, banyak perawat dimata masyarakat di anggap kurang
berpotensi dalam melakukan asuhan keperawatan yang pada akhirnya berdampak pada
persepsi masyarakat pada seluruh tenaga keperawatan. Oleh karena itu, sebagai calon perawat
maupun para perawat harus mampu memahami dengan baik dan benar tentang kode etik dan
salah satu kuncinya yaitu banyak membaca dan memahami pentingnya keselamatan pasien
sehingga keinginan untuk mempelajari kode etik sebagai landasan tindakan bisa lebih
bermanfaat.

BAB II
PEMBAHASAN KODE ETIK DALAM KEPERAWATAN

2.1 Kode Etik dalam Keperawatan


Dalam ilmu keperawatan terdapat suatu standar yang akan menjadi pedoman bagi
perawat dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan profesional. Standar
tersebut adalah kode etik keperawatan. Dengan kode etik tersebut, perawat dapat
bertindak sesuai hukum atau aspek legal perawat. Selain itu, kode etik juga dapat
membantu perawat ketika mengalami masalah yang tidak adil. Karena kode etik
adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku yang
menjadi kerangka kerja dalam membuat keputusan. Kode Etik juga memberikan pemahaman
kepada perawat untuk melakukan tindakan sesuai etika dan moral serta akan menghindarkan
dari tindakan kelalaian yang akan menyebabkan klien tidak nyaman atau bahkan
menyebabkan nyawa klien terancam.
2.1.1

Fungsi Kode Etik Perawat

Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan atau pedoman
bagi status perawat profesional yaitu dengan cara:
1. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan
menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh
masyarakat
2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan
keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal
3. Menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan
perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional

kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang
kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan
4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
Gambar 1.1.
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)
KAB.BANJAR
INDONESIAN NATIONAL NURSING ASSOCIATION (INNA) BANJAR
DISTRIC
2.1.2

Kode Etik Keperawatan Indonesia

Dalam profesi perawat, seorang perawat harus mampu memahami dan menerapkan berbagai
kode etik yang menjadi dasar mereka bertindak khususnya dalam tindakan asuhan
keperawtan. Beberapa kode etik yang ada di Indonesia yang harus di miliki oleh seorang
perawat professional yaitu:
1.

Tanggungjawab Perawat terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat


1. Perawat berpedoman kepada tanggungjawab dari kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat-istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan
masyarakat.
3. Perawat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat
dan tradisi luhur keperawatan.
4. Menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga, dan masyarakat
dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan.
5. Tanggungjawab terhadap Tugas
1. Memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga
dan masyarakat.
2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan
oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh

pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,


aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
5. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien
dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
1. Tanggungjawab terhadap Sesama Perawat dan Profesi
Kesehatan Lainnya
6. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan
dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
7. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuannya.
8. Tanggungjawab terhadap Profesi Keperawatan
9. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara
mandiri dan bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan
keperawatan.
10. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
11. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan
keperawatan.
12. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi
profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
1.

Tanggungjawab terhadap Pemerintah, Bangsa, dan Negara

a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang


diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.
Secara umum, tujuan kode etik keperawatan adalah sebagai berikut(kozier, Erb. 1990):
a)
Sebagai aturan dasar terhadap hubungan perawat dengan perawat, pasien, dan
anggota tenaga kesehatan lainnya.

b)
Sebagai standar dasar untuk mengeluarkan perawat jika terdapat perawat yang
melakukan pelanggaran berkaitan kode etik dan untuk membantu perawat yang tertuduh
suatu permasalahan secara tidak adil.
c)
Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan dan untuk
mengorientasikan lulusan keperawatan dalam memasuki jajaran praktik keperawatan
profesional.
d)
2.2

Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan profesional.


Standar Etik dan Legal dalam Keperawatan

Setiap saat bekerja dan berhubungan dengan klien, rekan kerja, dan seluruh komunitas tentu
saja perawat selalu dihadapkan dengan pengambilan keputusan dalam setiap tindakan yang
dilakukan berkaitan dengan etika dan moral. Terdapat dua aturan yang harus ditaati oleh
perawat professional dalam mengambil tindakan yaitu:
1. Standar etik
Panduan perilaku moral yaitu seseorang yang memberikan layanan kesehatan harus bersedia
secara sukarela dalam mengikuti standar etik.
1. Hukum legal
Panduan berperilaku sesuai hukum yang sah. Jika aturan tersebut tidak dipatuhi maka
perawat wajib menerima tanggung gugatnya.

BAB III
PERILAKU ETIK DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PROFESSIONAL

3.1. Perilaku Etik


Dua perilaku etik yang harus dimiliki oleh perawat profesional yaitu:
1. Etik yang Berorientasi pada Kewajiban
Dalam hal ini, pedoman perawat adalah apa saja yang harus wajib dilakukan dan
kewajibannya dalam bertindak.
1. Etik yang Berorientasi pada Larangan

Pedoman yang digunakan adalah apa saja yang dilarang yang tidak boleh dilakukan oleh
perawat sesuai kewajiban dan kebajikan.
3.1.1 Asas Etik dalam Keperawatan
Terdapat enam asas etik dalam keperawatan yaitu:
1. Asas menghormati otonomy klien( autonomy)
2. Asas manfaat( beneficence)
3. Asas tidak merugikan (non maleficence)
4. Asas kejujuran( veracity)
5. Asas kerahasiaan ( confidentiality)
6. Asas keadilan( justice)
7. Autonomy yaitu klien memiliki hak untuk memutuskan sesuatu dalam pengambilan
tindakan terhadapnya. Seorang perawat tidak boleh memaksakan suatu tindakan
pengobatan kepada klien.
8. Beneficence yaitu semua tindakan dan pengobatan harus bermanfaat bagi klien. Oleh
karena itu, perlu kesadaran perawat dalam bertindak agar tindakannya dapat
bermanfaat dalam menolong klien.
9. Non- maleficence yaitu setiap tindakan harus berpedoman pada prinsip primum non
nocere ( yang paling utama jangan merugikan). Resiko fisik, psikologis, dan sosial
hendaknya diminimalisir semaksimal mungkin.
10. Veracity yaitu dokter maupun perawat hendaknya mengatakan sejujur-jujurnya
tentang apa yang dialami klien serta akibat yang akan dirasakan oleh klien. Informasi
yang diberikan hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan klien agar klien mudah
memahaminya.
11. Confidentiality yaitu perawat maupun dokter harus mampu menjaga privasi klien
meskipun klien telah meninggal dunia.
12. Justice yaitu seorang perawat profesional maupun dokter harus mampu berlaku adil
terhadap klien meskipun dari segi status sosial, fisik, budaya, dan lain sebagainya.
3.2 Tindakan Perawat Profesional
Tindakan praktik keperawatan profesional adalah suatu proses ketika perawat berkaitan
langsung dengan klien dan dalam tindakan ini masalah klien dapat di identifikasi dan di atasi.
3.2.1 Karakteristik Perawat Profesional

1. Otoriter yaitu memiliki kewenangan sesuai keahliannya yang akan mempengaruhi


proses asuhan melalui peran profesional.
2. Accountability yaitu tanggung gugat terhadap apa yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku dan bertanggung jawab terhadap klien, diri sendiri,
dan profesi serta mengambil keputusan sesuai dengan asuhan. Jika perawat
profesional dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan tidak sesuai etik,
maka kita dapat menyeles
2.4. Etika Perawat
Etika Perawat Indonesia tersebut terdiri dari 5 bab dan 16 pasal.

Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
individu, keluarga, dan masyarakat.

Bab 2, terdiri dari lima pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
tugasnya.

Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap sesama
perawat dan profesi kesehatan lain.

Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
profesi keperawatan.

Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
pemerintah, bangsa, dan tanah air.

Dengan penjabarannya sebagai berikut:


1. Tanggung jawab Perawat terhadap klein untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat, diperlukan peraturan tentang hubungan antara perawat
dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
o Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada
tanggung jawab yang bersumber pada adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat.
o Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan, memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
o Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur keperawatan.
o Perawat, menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya

kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas
dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggung jawab Perawat terhadap tugas
o Perawat, memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.
o Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak
yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Perawat, tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
yang dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
o Perawat, dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama
yang dianut, dan kedudukan sosial.
o Perawat, mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam
melaksanakan tugas keperawatannya, serta matang dalam mempertimbangkan
kemampuan jika menerima atau mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan.
3. Tanggung jawab Perawat terhadap Sejawat Tanggung jawab perawat terhadap sesama
perawat dan profesi kesehatan lain sebagai berikut :
o Perawat, memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga
kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasiaan suasana lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluru.
o Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya
kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari
profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
o
o

4. Tanggung jawab Perawat terhadap Profesi


o Perawat, berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendirisendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan
keperawatan.

o Perawat, menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan


menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
o Perawat, berperan dalammenentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan
keperawatan, serta menerapkannya dalam kagiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
o Perawat, secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi
profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggung jawab Perawat terhadap Negara
o Perawat, melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijsanaan yang telah
digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
o Perawat, berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai