Anda di halaman 1dari 15

http://westalqornicenter.blogspot.co.id/2014/11/e-learning.

html
MAKALAH E-LEARNING 2016 OLEH : WEST ALQORNI

E-LEARNING
OLEH : WEST ALQORNI
ABSTRAKSI

Proses pembelajaran di jaman berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi


(TIK) seperti saat ini memungkinkan ketidakhadiran guru dalam kelas. Proses pembelajaran
tidak lagi bergantung pada guru sebagai satu-satunya sumber belajar, dan dapat
berlangsung kapan saja dan di mana saja. Proses pembelajaran tidak lagi hanya berbentuk
komunikasi verbal antara guru dan siswa. Dengan pesatnya perkembangan TIK di dunia
pendidikan, dengan internet sebagai bagian integral di dalamnya, banyak lembaga
pendidikan yang menawarkan pembelajaran berbasis web, atau yang sering disebut dengan
pembelajaran online atau e-Learning. Jenis pembelajaran seperti ini tentu saja
membutuhkanpengelolaan yang baik dan maksimal, agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Dengan segala kemudahan dan kelebihan yang diberikan aplikasi pembelajaran e-
Learning, seyogyanya hal tersebut tidak diartikan dengan menghilangkan atau menggantikan
peran seorang guru dalam pembelajaran. Perlu dipahami bahwa teknologi internet hanyalah
berperan sebagai media yang jika dimanfaatkan dalam pembelajaran akan banyak
membantu, tetapi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran tidak dapat mengambil
alih seluruh peran seorang pengajar. Harus disadari juga bahwayang menjadi kunci utama
dalam proses pembelajaran adalah tetap pendidikan itu sendiri, yang di dalamnya
terkandung interaksi, baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. e-Learning juga
dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya
yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. e-Learning merupakan salah satu
bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-
Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai bentuk tugas individu pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan.
Dalam makalah ini akan disajikan materi yang diharapkan dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca.
Penyusun sangat sadar makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu
penyusun sangat terbuka sekali bagi berbagai kritikan dan saran demi perbaikan di masa yang
akan datang. Akhirnya penyusun mohon maaf atas segala kekurangannya dan mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Mei 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

ABSTRAKSI i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan dan Kegunaan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Definisi e-Learning 3
B. Fungsi dan Tujuan e-Learning 4
C. Model-Model e-Learning 6
D. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning 7
E. Proses Pengembangan e-Learning 8
F. Pemanfaatan e-Learning dalam Pembelajaran 9
G. Penerapan e-Learning dalam Pembelajaran 11
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Oleh karena itu kualitas pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan.
Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum,
pendidik, metode pembelajaran, materi dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran.
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta
didik. Pesan akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan
memahami isi pesan tersebut.
Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika peserta didik diajak untuk
melibatkan semua alat inderanya, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk
menerima dan mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan
bertahan lama dalam ingatan peserta didik. Dengan menggunakan media dalam penyampaian
pesan, maka peluang untuk menggunakan semua alat indera peserta didik lebih banyak,
sehingga penggunaan media sangat membantu dalam proses pembelajaran agar berjalan
dengan efektif dan efesian sesuai dengan tujuan pendidikan.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media yang
berbasis komputer berupa internet. Dengan internet peserta didik dapat mengakses materi
yang diinginkan dengan cepat. Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang
berbasis internet ini dapat dikenal sebagai model pembelajaran e-Learning.
Model pembelajaran elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-Learning, peserta didik tidak perlu duduk dengan manis
di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-Learning
juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat
biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. E-Learning merupakan salah
satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan
e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari e-Learning?
2. Apa fungsi dan tujuan e-Learning?
3. Apa saja jenis e-Learning?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-Learning?
5. Bagaimana proses pengembangan e-Learning?
6. Bagaimana pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran?
7. Bagaimana penerapan e-Learning pada pembelajaran?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan


1. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian e-Learning
b. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan e-Learning?
c. Untuk mengetahui jenis e-Learning
d. Untuk mengetahui kelebihan & kekurangan e-Learning
e. Untuk mengetahui proses pengembangan e-Learning
f. Untuk mengetahui pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran
g. Untuk mengetahui penerapan e-Learning dalam pembelajaran
2. Kegunaan Penulisan
a. Secara teoritis. Memberikan tambahan pengalaman dan khasanah keilmuan tentang media e-
Learning
b. Secara praktis. Dari hasil tambahan pengetahuan tentang e-Learning ini dapat diterapkan
dalam pembelajaran dengan langkah-langkah praktis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi e-Learning
e-Learning atau pembelajaran elektronik, merupakan salah satu bentuk dari aplikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Adapun definisi e-
Learning menurut ahli :
A broad combination of processes, content, and infrastructure to use computers and
networks to scale and/or improve one or more significant parts of a learning value chain,
including management and delivery. (Adrich dalam Clark : 2010)
Clark Adrich dalam bukunya yang berjudul Simulations and the Future of Learning
menekankan definisi e-Learning pada kerangka berpikir penggunaan jaringan komputer. Ia
menyatakan bahwa e-Learning merupakan sebuah kombinasi antara proses, materi dan
infrastruktur dalam penggunaan komputer dan jaringannya dalam rangka meningkatkan
kualitas pada satu atau lebih bagian signifikan dari aspek-aspek rangkaian kegiatan
pembelajaran, termasuk di antaranya adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian
materi pelajaran.
e-Learning atau electronic learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara
elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Media komputer
yang dimaksud di sini lebih berorientasi pada penggunaan teknologi komputer dan internet.
E-Learning is a broad set of applications and processes which include web-based learning,
computer-based learning, virtual and digital classrooms. Much of this is delivered via the
Internet, intranets, audio and videotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM.
The definition of e-Learning varies depending on the organization and how it is used but
basically it is involves electronic means of communication, education, and training. (The
American Society for Training and Development/ASTD: 2009)
Organisasi Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American
Society for Training and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih
spesifik terhadap metode maupun media yang digunakan dalam proses e-Learning. Definisi
ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi tersebut menyatakan bahwa e-
Learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based
learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), pendidikan virtual
(virtual education) dan/atau kolaborasi digital (digital collaboration). Materi-materi dalam
kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet,
intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif dan CD-ROM.
Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-Learning bisa bervariasi tergantung dari
penyelenggara kegiatan e-Learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk
juga apa tujuan penggunaannya.
e-Learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik
sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup
pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal maupun
informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang
telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning.
Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya bisa
dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak jauh
yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang bergerak
dibidang penyedia jasa e-Learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya melalui
sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang mensosialisasikan
untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti ini gratis.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-Learning)
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, MAN,
WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai
bentuk layanan belajar elektronik lain.

B. Fungsi dan Tujuan e-Learning


1. Fungsi e-Learning
e-Learning sebagai suatu model pembelajaran yang baru memiliki beberapa fungsi terhadap
kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction). Siahaan dalam Kamil (2010),
memaparkan fungsi e-Learning tersebut sebagai berikut:
a. Suplemen; Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau tambahan apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik
atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses
materi pembelajaran.
b. Komplemen; Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima
siswa di dalam kelas (Lewis: 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement atau remedial bagi peserta didik
di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
c. Substitusi; Beberapa perguruan tinggi di negara maju memberikan beberapa alternatif model
kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para
mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu
dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.
c.
2. Tujuan e-Learning
Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi
yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar,
meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran.
Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan
bidangnya masing-masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru
untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai
fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software,
teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi
telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-Learning
yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses
pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara
langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak
jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran
yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun
malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih
menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi,
masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning.
Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada
media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education,
videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast
television.

C. Model-Model e-Learning
Berdasarkan definisi dari ASTD, e-Learning bisa dibagi ke dalam empat model, yaitu:
1. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web (Munir 2009:231). Dalam
pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online
melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau
pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.
2. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai
kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan
sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis
komputer merupakan ... program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

3. Virtual Education (Pendidikan Virtual)


Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk kepada
suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar di mana pengajar dan
peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi
pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan
multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-
materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan
teknologi yang sama.
4. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal dari
kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam
sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin
memanfaatkan teknologi internet.
C. Kelebihan & Kekurangan e-Learning
e-Learning memiliki kelebihan tersendiri bila dipandang sebagai sebuah alternatif
untuk model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan
kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut:
1. Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara
langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous),
seperti forum, mailing list atau buku tamu.
2. 2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat,
pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada
siswa (student-centered learning).
3. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui
pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian
sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi
pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi
seperti video streaming, simulasi dan animasi.

Adapun kekurangan e-Learning, diantaranya:


1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang
mahal untuk membangun e-Learning ini.
2. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-
Learning.
4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
5. Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6. Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah.
7. Perkembangan yang tidak terprediksikan.
8. Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.
9. Kecepatan mengakses yang tidak stabil.
10. Kurangnya pengontrolan kualitas.

D. Proses Pengembangan e-Learning


pengembangan sebuah aplikasi e-Learning hendaknya juga diarahkan agar mampu
memenuhi empat filosofi e-Learning seperti yang dikemukakan Cisco dalam Rusman (2009:
198) sebagai berikut:
1. e-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara
online;
2. e-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara
konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan
pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi;
3. e-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi
pendidikan;
4. Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk, isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya
belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang pada gilirannya akan memberikan
hasil yang baik.
E. Pemanfaatan e-Learning dalam Pembelajaran
1. Media berbasis komputer
Teknologi komputer mengalami kemajuan pesat dan luar biasa, baik dari segi hardware
maupu softwarenya. Seiring berkembanganya program-program serta aplikasi yang dapat
dipasang, komputer memberikan kelebihan dalam berbagai bidang kegiatan pembelajaran
seperti untuk produksi media slide, media gerak dan media audio visual. Kiranya dalam era
sekarang ini seorang pendidik haruslah mampu menguasai teknologi komputer, meski masih
dalam taraf sederhana. Teknologi komputer sangat membantu dalam menciptakan berbagai
kreatifitas produksi media pembelajaran, baik berupa gerak, audio maupun visual. Berbagai
macam software yang dapat digunakan antara lain Power Point, Macromedia Flash, Movie
dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai materi pembelajaran
baik eksak, sosial maupun materi agama selama seorang pendidik bisa menyusunnya sesuai
kebutuhan dan target-target materi dan pembelajaran yang hendak dicapai, dan tentu tetap
didasarkan pada pencapaian tiga ranah peserta didik berikut ini:
i. Ranah Kognitif
Dalam pencapaian ranah kognitif komputer dapat digunakan untuk mengajarkan konsep-
konsep, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat
menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang
dianimasikan.
ii. Ranah Afektif
Ranah afektif bisa dicapai dengan menggunakan clip, film, suara atau video yang isinya
menggugah perasaan. Peserta didik diajak untuk menghayati desain yang dibuat serta
mengenalisis baik gambar atau suara.
iii. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik dapat dicapai dengan komputer dengan bentuk pembelajaran yang
dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi
dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi
perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

2. Media berbasis internet


a. E-Mail
Elekktronic Mail atau yang lebih dikenal dengan E-Mail yang dapat diartikan Surat
Elektronik, merupakan surat yang pengirimannya menggunakan sarana elektronik yakni
dengan menggunakan jaringan internet. Perlu diketahui bahwa pesan yang dikirim berbentuk
suatu dokumen atau teks bahkan gambar, tentunya yang dapat diterima oleh komputer lain
dengan sarana internet. Peserta didik dapat menggunakan e-mail untuk mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan tugas, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
pendidik di luar kegiatan belajar mengajar, dan dapat berkomunikasi lewat e-mail dengan
teman-teman, guru, maupun yang lainnya.
b. Blog
Istilah blog merupakan kependekan dari web blog. Jika diidentifikasi dari penggalan katanya
web dan log dapat diartikan sebagai catatan perjalanan yang tersimpan dalam website. Blog
dapat dijadikan website yang berisikan materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk
tulisan, gambar, bahkan foto, maupun coretan warna warni yang membuatnya lebih menarik.
Blog sebagai media pembelajaran setidaknya ada tiga metode yang bisa diupayakan yaitu:
1) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menulis materi belajar, tugas, maupun
bahan diskusi di blognya kemudian murid bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog
gurunya tersebut.
2) Blog guru dan murid yang saling berinteraksi. Guru dan murid harus memiliki blog masing-
masing sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya.
3) Komunitas bloger pembelajar. Sebuah blog sebagai pusat pembelajaran dengan guru-guru
dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pembelajar tersebut.
c. Mesin Pencarian (Search Engine)
Search Engine adalah sebuah program yang dapat diakses melalui internet yang berfungsi
untuk membantu para pengguna dalam mencari apa yang diinginkan, dengan kata lain search
engine dirancang khusus untuk menyimpan katalog dan menyusun daftar alamat berdasarkan
topik tertentu. Mesin pencarian ini dapat digunakan untuk mengakses berbagai bahan belajar
dan informasi melalui media internet. Telah tersedia banyak situs search engine yang dapat
digunakan untuk mencari informasi di internet, diantaranya Yahoo, bing, amazon.com, eBay,
Wikipedia, Babylon, dan google. Tetapi yang sering kita gunakan adalah google, yang dapat
diakses melalui http://www.google.com. Untuk melakukan pencarian informasi yang
diinginkan, kita harus memasukkan kata kunci (keyword) pada kotak pencarian.

F. Penerapan e-Learning dalam Pembelajaran


Pembelajaran elektronik (e-Learning) telah dimulai pada tahun 1970-an. Kegiatan
belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai e-Learning? Apakah seseorang
yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai
informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat dikatakan telah dikatakan e-Learning?.
Setidaknya ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-
Learning), yaitu :
a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya penggunaan
internet)
b. tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya
CD-Room, atau bahan cetak
c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami
kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya,
seperti adanya : (a) lembaga yang mengelola kegiatan e-Learning, (b) sikap positif dari
peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
(c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari oleh setiap peserta didik, (d) sistem
evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta didik, dan (e) mekanisme
umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-Learning dewasa ini, antara lain :
a. harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai
barang mewah).
b. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan data semakin besar
c. Memperluas akses atau jaringan komunikasi
d. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi
e. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
BAB III
KESIMPULAN

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi serta


desakan kompetisi global, e-Learning saat ini dirasakan tidak saja sebagai media alternatif
untuk melaksanakan proses belajar mengajar tetapi telah diposisikan sebagai alat dalam
mencapai pembentukan kompetitif yang global. Perkembangan di berbagai negara
memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat, jumlah institusi
penyelenggara e-Learning dan peserta didik yang mengikutinya juga bertambah.
e-Learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan
menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Yang dapat dikembangkan dengan
langkah yang pertama analisis kebutuhan, kedua kompetensi yang ingin dicapai, ketiga
menetapkan metode dan media pembelajaran, dan yang terakhir menentukan jenis evaluasi.
e-Learning ini adalah media elektronik, yang dalam hal ini komputer dan internet yang
meliputi, power point, macromedia flash, email, search engine, dan blog.
Pembelajaran dengan E-Learningmemungkinkan pengajar dan pembelajar untuk tidak
perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan pembelajaran.
Pengajar mengunggah bahan-bahan pelajaran pada situs E-Learning, dan pembelajar dapat
mengaksesnya kapan pun dan dimana pun. E-Learning tidak bergantung pada waktu dan
ruang. Namun demikian, dengan interaktifitas dan fleksibiltas yang ditawarkannya, E-
Learningjustru mampu memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajarnya. Pengajar
dan pembelajar dalam E-Learning sama-sama berperan sebagai subjek, yakni memiliki peran
aktif yang menentukan keberhasilan E-Learning. Selain dengan kemampuan dan kemauan
dari semua pihak, keberhasilan penggunaan E-Learning sangat dipengaruhi oleh daya beli
pengajar dan pembelajar terhadap fasilitas-fasilitas teknologi yang dibutuhkan. Hal demikan
bisa dipahami karena E-Learning merupakan suatu aplikasi yang memerlukan dukungan
infrastruktur yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, pengajar, dan pembelajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta.


Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.
ark, D. (2010). Defining eLearning. (Online). Tersedia:
http://nwlink.com/~Donclark/hrd/elearning/define.html (24 Mei 2014).
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
sthea, Sholeh. 2011. Aplikasi Office Profesional; Microsoft Office, Internet & Desain Grafis. Yogyakarta:
Laboratorium TIK Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
amil, M. (2010). e-Learning Sebuah Prospek Pembelajaran. (Online). Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_LUAR_SEKOLAH/196111091987
031-MUSTOFA_KAMIL/Bhaan_kuliah/e-learning.pdf. (24 Mei 2014)
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
yana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada perkuliahan e-learning di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
usman. (2009). Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran, dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
he American Society for Training and Development (ASTD). (2012). Definition of e-Learning. [Online].
Tersedia: http://www.about-elearning.com/definition-of-e-learning.html. (24 Mei 2014)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi:

Anda mungkin juga menyukai