Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Kode Etik Keperawatan

Kode etik (Burhanuddin, 2000) adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi profesional. Untuk perawat di Indonesia memiliki kode etik yang dikenal
Kode Etik Perawat Nasional Indonesia.Kode Etik Perawat Nasional Indonesia (Putri, 2011)
adalah aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/
fungsi perawat.
Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang
menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisa permasalahan –
permasalahan etis.( Rudi Haryono, 2013)
Kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting
dalam penentuan, pertahanan, dan peningkatan standar profesi.Kode etik menunjukan bahwa
tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.

Kode etik keperawatan meliputi tanggung jawab perawat terhadap individu,keluarga dan
masyarakat, tanggung jawab perawat terhadap tugas, tanggungjawab perawat terhadap teman
sejawat dan profesi kesehatan yang lain, tanggung jawabperawat terhadap profesi keperawatan,
dan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah.

Kozier berpendapat bahwa kode etik keperawatan adalah :

 Kode etik menjadi alat untuk menyusun standar praktik profesional serta
memperbaiki dan memelihara standar tersebut.
 Kode etik adalah pedomen resmi untuk tindakan profesional. Artinya, diikuti orang-
orang dalam profesi dan harus diterima sebagai nila pribadi bagi anggota profesional.
 Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota profesi untuk membuat keputusan
dalam situasi keperawatan.
 Etika akan menunjukan standar profesi untuk kegiatan keperawatan, standar ini akan
melindungi perawat dan pasien.

TUJUAN KODE ETIK :

 Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau


pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi
keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi keperawatan.
 Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh
praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya.
 Untuk mempertahankan bila praktisi dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
 Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan
agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional
keperawatan.
 Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga
keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan
tugas praktek keperawatan. ( PPNI, 2000 )

tujuan etika keperawatan menurut “Nasional For Nursing (NLN)” (pusat pendidikan tenaga
keperawatan milik perhimpunan perawat Amerika adalah sebagai berikut :

 Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi kesehatan lain
dan mengerti akan pesan dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut.
 Menggembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas yaitu
keputusan tentang baik dan buruk yang dipertanggung jawabkan kepada Tuhan sesuai
dengan kepercayaannya.
 Mengembangkan sikap personal atau pribadi dan sikap professional.
 Menggembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar praktek
keperawatan profesional.
 Memberikan kesempatan untuk menerapakan ilmu dan prinsip etika keperawatan
dalam praktek dan situasi yang nyata.

Adapun Tujuan etika keperawata menurut Biro Ethics Commission on Teaching Amerika
yaitu :

 Mengenal dan mendefinisikan unsur-unsur moral dalam praktek keperawatan


 Membentuk strategi atau cara-cara dan menganalisa masalah-masalah moral yang
terjadi dlaam praktek keperawatan.
 Menghubungkan prisip-prinsip moral atau pelajaran yang baik dapat dipertanggung
jawabkan kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kepada Tuhan sesuai denga
kepercayaannya.

Fungsi Kode Etik Keperawatan

Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
1) Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat
2) Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal
3) Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan
tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan
sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan
kesehatan
4) Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi

KONTENS KODE ETIK KEPERAWATAN

Kode etik keperawatan Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia, melalui Munas PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November
1989. Kode etik tersebut terdiri atas limat bab dan 16 pasal, dimana:

 Bab kesatu
menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan
masyarakat yang terdiri atas 4 pasal.
 Bab kedua
menjelaskan tengtang tanggung jawab perawat terhadap tugasnya yang terdiri atas
lima pasal.
 Bab ketiga
menjelaskan tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
yang terdiri dari 2 pasal.
 Bab keempat
menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan yang
terdiri dari empat pasal.
 Bab kelima
menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air yang
terdiri dari dua pasal.

Bab 1

Tanggung jawab Perawat, terhadap Masyarakat, keluarga dan penderita

1. Perawat dalam rangka pengabdianynya senantiasa berpedoman kepada tanggung


jawab yang pangkal tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan perawat untuk
individu, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nila budaya, adat istiadat,
dan kelangsungan hidup beragama dari orang seorang, keluarga dan masyarakat.
3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi orang seorang, keluarga dan
masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ihlas sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur perawatan.
4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan orang seorang,
keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas, kewajiban bagi kepentingan
masyrarakat.

Bab II

Tanggung jawab perawat terhadap tugas

1. Perawat senantiasa merawat mutu pelayanan yang tinggi disertai kejujuran


profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawat sesuai dengan
kebutuhan orang seoaranng atau penderita, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan yang
dipercayakan kepaanya.
3. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan keterampilan perawatan untuk
tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan
penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur jenis kelamin, aliran politik yang dianut serta kedudukan sosial.
5. Perawat senantiasa mengupayakan perlindungan dan keselamatan penderita dalam
melaksanakan tugas keperawatan serta dengan matang mempertimbangkan
kemampuan menerima atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannnya dengan perawatan.

Bab III

Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan yang baik antar sesama perawat dan dengan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan
kerja maupun dalm mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan keterampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain
bidang perawatan.

Bab IV

Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan

1. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-sendiri


dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan.
2. Perawat selalu menunjang tinggi nama baik profesi perawat dengan menunjukan
perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkan dlam kegiatan-kegiatan pelayanan dan
pendidikan perawatan.
4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi
perawatan sebagai sarana pengabdian.
Bab V

Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air

1. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang


digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan.
2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam menigkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada
masyarakat.

Prinsip – Prinsip Kode Etik Keperawatan


Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli
profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
(Code of conduct) profesi adalah:
1) Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi,
dan masyarakat pada umumnya
2) Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
3) Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota
tertentu
4) Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari
komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi
akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5) Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran
dari tenaga ahli profesi
6) Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-
undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau
denda dari induk organisasi profesinya
Sesuai tujuan tersebut diatas, perawat diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan
etika profesi secara terusmenerus agar dapat menampung keinginan dan masalah baru dan
mampu menurunkan etika profesi keperawatan kepada perawat-perawat muda. Disamping
maksud tersebut, penting dalam meletakkan landasan filsafat keperawatan agar setiap
perawat dapat memahami dan menyenangi profesinya.
8 prinsip utama dalam Etika Keperawatan ICN :
1. Respect
2. Otonomi
3. Beneficence ( kemurahan hati)
4. Non-maleficence,
5. Veracity ( kejujuran )
6. Kridensialitas ( kerahasiaan )
7. Fidelity ( kesetiaan )
8. Justice ( keadilan )
Penjelasan dari masing – masing prinsip tersebut :
1. Respect :perilaku perawat yang menghormati / menghargai pasien /klien, hak – hak pasien,
dan penerapan inforned consent
a. Perilaku perawat menghormati sejawat
b. Tindakan eksplisit maupun implisit
c. simpatik, empati kepada orang lain.
2. Otonomi : hak untuk mengatur dan membuat keputusannya sendiri. Tetapi tidak sebebas –
bebasnya ada keterbatasan dalam hukum,kompetensi dan kewenangan serta perlu
pemahaman tindakan kolaborasi.
3. Beneficence ( kemurahan hati) : berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik
dan tidak membahayakan orang lain. Pada dasarnya seseorang diharapkan dapat membuat
keputusan untuk dirinya sendiri , kecuali bagi mereka yang tidak dapat
melakukannya.seperti:bayi dan anak pasien koma,keterbelakangan mental / kelainan
kejiwaan.
4. Non-maleficence:
Prinsip berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja
menimbulkankerugian / cidera pasien.
a. Jangan membunuh
b. jangan menyebabkan nyeri/penderitaan lain.
c. jangan membuat orang lain tidakberdaya.
d. Jangan melukai perasaan
5. Veracity ( kejujuran ) : Kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran. Tidak
bohong tidak menipu. Terutama dalam proses informed consent.Perawat membatu pasien
untuk memahami informasi dokter tentang rencana tindakan medik / pengobatan dengan
jujur.
6. Kridensialitas ( kerahasiaan ) :Prinsip ini berkaitan dengan kepercayaan pasien terhadap
perawat. Perawat tidak akan menyampaikan informasi tentang kesehatan pasien kepada orang
yang tidak berhak. Prinsip Info diagnose medik diberikan oleh dokter. Perawat memberi
onfo kondisi kesehatan umum
7. Fidelity ( kesetiaan ) : Ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk selalu setia pada
kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat.
8. Justice ( keadilan ) :Berkenaan dengan kewajiban perawat untuk adil kepada semua orang .
Adil tidak memihak salah satu orang. Semua pasien harus mendapatkan pelayanan yang
sama sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan pasien klas Utama berbeda dengan kebutuhan
pasien klas III.

Kode Etik Keperawatan Indonesia


1. Perawat dan Klien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan
social.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

2. Perawat dan Praktik


1) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar
terus menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional

3. Perawat dan Masyarakat


1) Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
4. Perawat dan Teman Sejawat
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
5. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi. (INNA,
2014)

Kode Etik Keperawatan Internasional


1. ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada tanggal
1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun
1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
1) Tanggung jawab utama perawat :
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya
penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung
jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
a. kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalahsama.
b. pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan yang
bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasimanusia.
c. dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
2) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas, perawat perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia
pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.
3) Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik
keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan.Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif
untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat
dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.
4) Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan
serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.
5) Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan
maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin
seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
6) Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan .Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara
profesional.Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan
sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan. (Iwan Sain,
2008)
2 Kode Etik Keperawatan Amerika (ANA)
Merupakan organisasi profesi perawat di Amerika Serikat, yang didirikan pada akhir tahun 1800 yang
anggotanya terdiri dari organisasi perawat dan Negara – Negara bagian. ANA berperan dalam
menetapkan standar praktik keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan, serta menampilkan profil keperawatan professional dengan
memberlakukan legislasi keperawatan.

Berisi tentang :
1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut
personal atau corak masalah kesehatan.
2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang bersifat
rahasia
3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh
praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau illegal
4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang
dijalankan masing-masing individu
5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7) Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi
8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningfkatkan
standar keperawatan
9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi kerja
yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas
10) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap informasi
dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat
11) Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan publik. (Febri, 2012)

3. British Nurses Association (BNA)


Merupakan organisasi profesi perawat di Inggris yang didirikan pada
tahun 1887.BNA bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan
mutu pelayanan dan pendidikan keperawatan serta untuk mempererat
persatuan dan kesatuan seluruh perawat Inggris dan berusaha memperoleh
pengakuan terhadap profesi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta: Salemba
Alimul Aziz. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan .Jakarta: Salemba Medika.2004
Burhanuddin.2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: Rineka Cipta.
Ismani, Nila. 2001. Etik Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.
Dermawan , Deden dan Sujono Riyadi. 2010. Keperawatan Profesional. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Febri. 2012. Kode Etik Keperawatan ANA. Tersedia :http://febrisendaljepit.wordpress.com.
Diakses 7 September 2014. Pukul 11.41
Haryono, Rudi. 2013. Etika keperawatan dengan Pendekatan Praktis.Yogyakarta : Gosyen
Publishing.
INNA. 2014. Kode Etik Keperawatan. Tesedia :http://www.inna-ppni.or.id/index.php/kode-
etik. Diakses 7 September 2014. Pukul 11. 30
PPNI.2000. Kode Etik Keperawatan Lambang Panji PPNI dan Ikrar Keperawatan. Jakarta:
Pengurus Pusat PPNI.
Putri, Trikaloka H. dan Achmad Fanani. 2011. Etika Profesi Keperawatan. Yogyakarta: citra
pustaka
http://radencoddooth.blogspot.com/2011/05/kode-etik-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai