Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat taufiq dan Karunia-
Nya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Kunyit Obat
Herbal untuk Maag”.Karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan
partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun karena telah memberi izin kepada penulis untuk
melakukan penenlitian ini.

2. Bapak Drs. Kirwanto.selaku pembimbing dalam penyusunan karya ilmiah ini.

3. Teman-teman semua yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan


karya ilmiah ini.

Karya ilmiah ini merupakan hasil penenlitian, yang berdasarkan observasi lapangan.

Karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester dua mata pelajaran Bahasa
Indonesia tahun pelajaran 2011/2012.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu,kritik dan saran sangat diharapkan penulis.Akhirnya penulis berharap agar
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.
DAFTAR ISI

Halaman judul............................................................................................................................ i

Lembar Pengesahan.................................................................................................................. ii

Kata Pengantar......................................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................................... iv

Abstrak...................................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian................................................................................................................. 2

1.3 Manfaat................................................................................................................................ 2

BAB II TELAAH
PUSTAKA................................................................................................................................ 3

2.1 Tanaman Kunyit...................................................................................................................3

1. Data Botani............................................................................................................................ 3

2. Tempat Tumbuh.................................................................................................................... 4

3. Kandungan Kimia..................................................................................................................4

4. Budidaya Tanaman................................................................................................................ 5

5. Waktu Penanaman................................................................................................................. 5

6. Pemupukan............................................................................................................................ 6

7. Tumpang Sari........................................................................................................................ 6

8. Panen..................................................................................................................................... 6

BAB III METODOLOGI.......................................................................................................... 7

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................................. 7

3.2 Bahan dan Alat Penelitian................................................................................................... 7


3.2.1 Cara Membuat.................................................................................................................. 8

3.2.2 Pemilihan Rimpang.......................................................................................................... 8

3.2.3 Pencuncian
Rimpang.................................................................................................................................... 8

3.2.4 Penghancuran Rimpang.................................................................................................... 8

3.2.5 Penyaringan...................................................................................................................... 9

3.2.6 Pengendapan..................................................................................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 10

4.1 Penyakit Maag................................................................................................................... 10

4.2 Hasil Yang Dicapai........................................................................................................... 11

BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 12

5.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 12

5.2 Saran.................................................................................................................................. 12

Daftar Pustaka......................................................................................................................... 13
ABSTRAK

Alam senantiasa memberikan semua yang ada dibumi ini kepada manusia.

Indonesia adalah negeri yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Kekayaan itu terkadang
belum banyak diteliti. Sehingga banyak tumbuhan asli Indonesia yang belum diteliti
manfaatnya terhadap penyembuhan penyakit. Seperti para pengidap penyakit maag. Selain
mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, ternyata penyakit ini bisa
disembuhkan dengan mengonsumsi kunyit, yang banyak ditemukan di setiap dapur di rumah.

Perlu kita sadari bahwa masalah dalam kehidupan semakin bertambah dan terus

Bertambah seiring berkembangnya jaman. Berbagai penyakit muncul dibumi ini. Dan Tuhan
juga telat menciptakan obat didalam ala mini,dari tumbuhan maupun hewan.Karena itu,kita
sebagai insane harus tetap bersyukur kapada-Nya.

Banyak sekali dibumi kita ini yang bisa kita manfaatkan sebagai obat tradisional yang

lebih alami.Jika kita sakit kita tidak harus mencari atau memebeli obat diapotik atau rumah
sakit.

Kita dapat memanfaatkan berbagai tananman disekitar kita menjadi obat tradisional yang
lebih praktis dan terjangkau harganya.

Kunyit merupakan tanaman terna tahunan yang banyak manfaatnya.Ibu rumah tangga

Dan remaja putri sudah begitu akrab dengan tanaman ini.Betapa tidak,hampir setiap hari
mereka dapat menemui,baiksaat memesak,membuat jamu-jamuan tradisional,atau membuat
kosmetika.

Dalam penggunaannya,kunyit dapat dibuat ekstak kunyit yang siap sedu kapan saja.

Bisa berbentukm bubuk atau jamu seperti yang ada dipasaran.

Penemuan ini dan penggunaannya secara tradisional untuk dispepsia, merangsang penelitian
lebih lanjut. Pemberian ekstrak air atau ekstrak etanol kunyit secara oral pada kelinci secara
nyata menurunkan sekresi asam lambung dan meningkatkan produksi mukus pada mukosa
lambung. Bahkan, penyembuhannya dilakukan dengan menetralkan asam lambung,
mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi pada selaput lendir lambung, dan
mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir atau kekejangan otot dinding lambung.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada awalnya sakit Tukak Lambung sering dianggap disebabkan oleh terlalu banyak
mengkonsumsi makanan pedas, spicy, dan alkohol sehingga terapi yang diberikan berupa
istirahat total dan diet makappan hambar. Pada perkembangannya, asam lambung dan
makanan yang rasanya asam masuk dalam daftar penyebab tukak lambung sehingga diberi
obat antisaid (anti-asam).

Pada tahun 1982, Dr. Barry Marshal, seorang dokter dari Perth, Asutralia menemukan bakteri
penyebab tukak lambung ini, dan sejak tahun 1983, bakteri ini selalu dijumpai pada penderita
gangguan peradangan di lambung dan tukak lambung, sakit maag atau penyakit gastritis.
Ironisna, makanan asam tidak bisa dikonsumsi penderita sakit maag sudah menjadi sugesti
yang salah kaprah.

Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, yang dikenal
sebagai sakit maag. Salah satu penyebabnya adalah infeksi bakteri, tetapi tukak lambung bisa
disebabkan juga oleh penggunaan obat-obatan non steroidal anti inflammatory agent
(NSAIDs) seperti aspirin. Pada beberapa kasus, tumor yang berkembang menjadi kanker
pada lambung atau pankreas dapat menyebabkan tukak atau luka.

Pegal-pegal di punggung merupakan gejala umum dari tukak lambung, datang dan pergi
selama beberapa hari atau beberapa minggu, biasanya terjadi 2-3 jam setelah makan, terjadi
tengah malam ketika perut kosong, dan biasanya bisa diatasi dengan makan atau minum obat
antiasid. Gejala lainnya adalah berat badan berkurang, kurang nafsu makan, kembung, mual,
dan muntah-muntah. Pada beberapa penderita gejala yang ditimbulkan sedikit atau tidak ada
gejala sama sekali.

Pantangan lain adalah jangan merokok dan jangan mengkonsumsi makanan atau minuman
yang mengiritasi lambung seperti cabai, soda, dan sayur mentah. Serta dianjurkan untuk
berolah raga, atau paling tidak berjalan cepat selama setengan jam dalam satu hari.

Beberapa tanaman yang telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai obat sakit maag di
antaranya adalah kunyit. Kunyit (Curcuma longa atau C domestica) termasuk yang paling
dikenal masyarakat. Sifat-sifat kunyit yang dapat menyembuhkan luka sudah dilaporkan
sejak tahun 1953. Hasil penelitian menunjukkan, dengan kunyit laju penyembuhan meningkat
23,3 persen pada kelinci dan 24,4 persen pada tikus.

Penemuan ini dan penggunaannya secara tradisional untuk dispepsia, merangsang penelitian
lebih lanjut. Pemberian ekstrak air atau ekstrak etanol kunyit secara oral pada kelinci secara
nyata menurunkan sekresi asam lambung dan meningkatkan produksi mukus pada mukosa
lambung. Bahkan, penyembuhannya dilakukan dengan menetralkan asam lambung,
mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi pada selaput lendir lambung, dan
mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir atau kekejangan otot dinding lambung.

Penyakit maag dapat diobati bukan hanya dengan obat kimia malainkan dengan obat
tradisional, yaitu dengan kunyit khususnya penyakit maag ringan. Tetapi hanya sebagian kecil
dari penderita maag yang menggunakan ramuan kunyit sebagai obatnya. Maka dari itu
maksud dari penelitian adalah agar masyarakat tidak melupakan obat tradisional yang sudah
ada, serta agar ramuan kunyit ini dapat digunakan sebagai obat maag selain obat kimia.
Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil penelitian yang berjudul "KUNYIT OBAT
HERBAL untuk MAAG".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data-data yang telah penulis paparkan diatas,dapat dirumuskan beberapa


permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah kunyit dapat dimanfaatkan sebagai obat maag?

2. Apakah manfaat kunyit bagi kita?

3. Apakah kandungan yang terdapat di dalam kunyit?

4. Bagaimana cara memanfaatkan kunyit?

1.3 Tujuan

1. Untuk memanfaatkan kunyit sebagai obat mag tradisional.

2. Untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada dalam kunyit.

3. Agar pembaca lebih memanfaatkan tanaman kunyit tidak hanya sebagai bumbu masakan.

1.4 Manfaat

1.Memanfaatkan tanaman kunyit sebagai obat tradisional.

2.Mengetahui isi kandung yang terdapat dalam tanaman kunyit.

3.Menyembuhkan penyakit mag dengan tradisional tanpa bahan kimia.


BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Tanaman Kunyit

Kunir atau kunyit, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk
salah satu tanaman rempah danobatasli dari wilayah Asia Tenggara.Tanaman ini kemudian
mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkanAfrika.Hampir setiap
orang Indonesia dan India sertabangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah
ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae.Kunyitdikenal di berbagai


daerah denganbeberapa nama lokal, seperti Turmeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit
(Indonesia dan Malaysia), Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura).

1.Data Botani

Kunyit atau curcuma domestica merupakan tanaman terna tahunan seperti halnya

Temu lawak.Tanaman ini berbatang semu,mempunyai pelepah daun agak lunak,serta


mempunyai aroma yang khas.

Tinggi tanaman ini bisamencapai lebih kurang 1 meter dengan bunga berwarna

Putih muncul dipucuk batang semu.Rimpang luar berwarna jingga kecoklatan serta daging
buah berwarnakuning hingga merah jingga.Biasanya rimpang bergerombol dan bercabang.

Gambar 1.1 tanaman kunyit. Gambar 1.2. daun kunyit


Urutan sistematika tumbuhan kunyit adalah sebagai berikut:

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Curcuma
Spesies: Curcuma longa L.

2.Tempat Tumbuh

Di Indonesia belum banyak yang mengusahakan kunyit secara komersial.Tanaman

Ini lebih dikenal dengan tanaman hutan yang tumbuh secara liar,seperti di hutan jati di daerah
Jawa Tengah dan Jawa Timur.Ada juga yang ditanam di pekarangan dan tegalan dalam skala
terbatas.Apabila dibudidayakan dengan baik,tentu akan berpotensi menjadi komoditas dengan
prospek bisnis yang baik.Apalagin jika lokasi penanaman dekat dengan pabrik atau pasar
jamu tradisional yang selalu bersedia menampung komodittas tersebut.ataempat tumbuh yang
cocok untuk tanaman ini adalah daerah dengan ketinggian 90-1800 meterdpl.

3.Kandungan Kimia

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri
dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton
sesquiterpen,turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan
sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%,Karbohidrat sebanyak 3%, Protein
30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan
kalsium.

4.Budi Daya Tanaman

Untuk memperbanyak tanaman kunyit dapat dilakukan dengan rimpang atau sebagian
anankanya.Jika memilih rimpang sebagai bibit,pilihlah rimpang yang tua dan memiliki mata
tunas.Sebelum ditanam,sebaiknya bibit ditunaskan dulu agar tunasnya kelur dan pertumbuhan
tanaman serentak.Cara membuat bibit dapat dijelaskan sebagai berikut.

Setelal memilih rimpang untuk bibit,simpanlah di tempat teduh selama 2-4 minggu

Untuk menjaga kelembapan dapat dilakukan dengan menghamparkan bibit pada jerami atau
alang-alang kering yang dosusun berlapis.Perhatikan sirkulasi udaranya dengan
baik.Siramlah bibit-bibit tersebut setiap haroi agar tunasn ya tumbuh dengan baik.Jika
rimpang mulai bertunas,potonglah sesuai ukuran.Bekaspotongan ditutup dengan sekam atau
abu dapur yang sudah dicampur dengan fungisida atau diremdam dalam agrymicui untuk
menghindari infeksi pathogen.Pilihlah rimpang yang baik,sehat,dan besar karena hal ini akan
memperbaiki mutu rimpang yang dihasilkan.

5.Waktu Penanaman

Waktu yang paling baik untuk menanam tanaman kunyit ini adalah awal musim

Penghujan atau akhir musim penghujan.Hal ini untuk memastikan ketersediaan air untuk
tumbuh.Kunyit,seperti halnya rimpang-rimpang jenis lainya,memerlukan 5-6 bulan basah
sebelum memasuki masa istirahat.

Jarak tanaman perlu diperhatikan.Jarak yang baik akan meningkatkan hasil panen

Rimpang per satuan luas.Jrak pada umumnya antara 30-50 cm dalam barisan dan 40-50cm
antarbarisan.Rimpang setelah disemaikan lalu ditanam pada kedalaman 2-5cm dengan tunas
mengarah keatas.

6.Pemupukan

Disamping pupuk kandang yang telah diberikan pada saat pengolahan lahan, juga

diperlukan pupuk buatan yang mengandung fosfor dan kalium seperti TSP dan ZK .TSP
digunakan untuk memacu pertumbuhan akar dan jumlah anakan dengan dosisi 200kg
/ha.Untuk memperkokoh batang dan meningkatkan kualitas rimpang,dapat digunakan KCL
sebanyak 300kg/ha.Pupuk TSP maupun KCL diberikan pada saat tanam.Pupuk urea juga
dapat ditambahkan sebagai pupuk dengan dosis 300kg/ha,yang diberikan 2 kali yaitu ½ dosis
pada saat tanam dan ½ dosis diberikan pada umur 4 bulan setelah tanam.

7.Tumpang Sari

Alangkah baiknya jika kita mengusahakan tumpang sari (multiple cropping) .

Artinya didalam satu lahan ada beberapa jenis tanaman yang ditanam.sepert halnya kunyit,
tanaman inidapat dengan system tumpang sari.Keuntungan system ini adalah dapat
memanfaatkan lahan sempit sebaik mungkin,memperbaiki sifat fisik tanah dan menjaga
kelembapanya.

Secara tidak langsung,cara ini meringankan perawatan karena tanaman sela yang

Rimbun dapat menutup permukaan tanah sehingga gulma sulit untuk


berkembang.Berdasarkan pengalaman,kehadiran tanaman sela ini tidak produktivitas rimpang
kunyit atau jeis curcuma pada umumnya.Beberapa tanaman yang bias dijadikan tumpang sari
tanaman

8.Panen
Pada saat berumur 9-10 bulan setelah tanam,kunyit dapat segera dipanen,terkadang

Kunyit bisa dibiarkan dalam tanah hingga 1-2 tahun.Biasanya hal tersebut dilakuakn melihat
naik turunya harga kunyit dipasaran.Hasil panen untuk pemenuhan pasar dalam negeri
biasanya dijua dalam bentuk rimpang basah , sedangkan untuk keperluan ekspor harus
melalui proses pencucian kemudian direbus dibersihkan lagi baru dijemur dibawah terik
matahari.Negara-negara yang memerlukan kunyit antara lain India,Singapura,dan Negara-
negara diAmerika Tengah.
BAB III

METODOLOGI

3.1Tempat dan Waktu

1.Tempat

Penelitian dan pembuatan dilakukan ditempat tinggal penulis Desa Sinungrejo

Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen.

2.Waktu

Penelitian ini dilaksanakan 1 minggu selama bulan Februari.

3.2.Alat dan Bahan

1.Alat yang digunakan

No Nama alat Jumlah

1 Parutan 1 buah

2 Pengaduk 1 buah

3 Saringan 1 buah

4 Wadah 1 buah

5 Alat penghancur 1 buah

Tabel 1. Alat yang digunakan

No Nama Bahan Jumlah Satuan


1 Kunyit 2 Jari

2 Gula Pasir 1 Ons

3 Air 2 Liter

Tabel 2.Bahan yang digunakan.

3.3. Metode Penelitian

Rimpang,penghancuaran rimpang,penyaringan,pengendapan,dan kristalisasi.

Cara Membuat

3.3.1.Sortasi rimpang kunyit atau pemilihan rimpang

Rimpang yang baik adalah rimpang yang berwarna kuning orange hingga kecoklatan.Pilihlah
rimpang yang sudah tua dan sudah beberapa hari disimpan setelah panen agar kadar airnya
menyusut.Lebih baik pilihlah rimpang yang besar dan bulat.

3.3.2.Pencucian Rimpang

Pencucian rimpang ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih tertinggal
pada rimpang saat pemanenan. Caranya rimpang dimasukan kedalam wadah yang telah diberi
air untuk merendam rimpang.Gosoklah rimpang dengan tangan agar kotoran rimpangnya
hilang.Gunakan sarung tangan bila diperlukan. Pengeseran antarrimpang akan menyebabkan
kulit luar rimpang mengelupas,maka gantilah air itu dengan air bersih lagi.Saat pencucian
terakhir cucilah dengan air mengalir agar bersih semua.

3.3.3.Penghancuran Rimpang

Setelah rimpang dicuci bersih ,lalu ditiriskan terlebih dahulus.Kemudian rimpang


dihancurkan atau digiling.Rimpang yang sudah lumat lalu ditampung pada wadah yang
bersih.

3.3.4.Penyaringan

Rimpang yang sudah dilumatkan itu lalu dimasukan kedalam penyaring,yaitu kantong belacu
yang tipis.Lalu diperas agar keluar airnya.Pada pemerasan pertama jangan ditambah dengan
air agar kental.Pada pemerasan yang kedua dan seterusnya dapat ditambah dengan air sedikit
demi seditik sambil diremas-remas.

3.3.5.Pengendapan
Ekstrak kunyit yang telah ditampung itu lalu diendapkan pada baskom atau wadah yang
Bersih selama dua jam.Maka akan terbentuk dua lapisan atas dan lapisan bawah,lapisan atas
adalah cairan ekstrak kunyit yang akan diproses lebih lanjut.Lapisan bawah adalah endapan
seperti tepung kanji.

Gambar 2.3

Proses Pembuatan Ekstrak Temu Kunyit Instan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyakit Maag

Pada keadaan sakit (maag) terdapat borok-borok pada mukosa lambung. Borok terjadi akibat
tidak seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin dan mukus (produk kelenjar pada mukosa
lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan mukosa lambung). Karena lambung
terletak di rongga perut bagian atas agak ke kiri (ulu hati), maka penderita biasanya mengeluh
sakit di bagian itu. Biang keladi penyakit ini adalah zat yang dapat menginhibisi sekresi asam
lambung. Misalnya histamin dan antiinflamasi nonsteroid. Kerja berat, pikiran tegang, tidak
tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan kadar asam lambung yang tinggi. Sering
terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat asam saat perut kosong, minum
minuman beralkohol, dan mengisap rokok berlebihan juga dapat menjadi penyebab penyakit
ini. Demikian pula dengan infeksi bakteri Helicobacter pylory yang dapat menyerbu lapisan
submukosa lambung.

Berdasarkan penyebab tadi, penyembuhannya dilakukan dengan menetralkan asam lambung,


mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi pada selaput lendir lambung, dan
mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir atau kekejangan otot dinding lambung.
Obatnya, antasid, antihistamin, antikolinergik, demulcent (dapat mengurangi iritasi lokal pada
tukak lambung, dan secara fisik melindungi sel-sel di bawahnya terhadap kontak dengan
iritan dari luar). Khusus untuk sakit lambung karena infeksi H. pylory pengobatannya
menggunakan antibiotika. Kepada penderita dianjurkan pula untuk makan dalam jumlah
sedikit tetapi sering.

Selain dengan pengobatan menggunakan obat farmasi, penyembuhan sakit mag juga bisa
dengan menggunakan tanaman obat. Dengan mencampur tanaman yang mempunyai sifat
demulcent, antasid, dan astringent, akan dapat diperoleh sediaan paling baik untuk
pengobatan luka (tukak).

Beberapa tanaman yang telah banyak diteliti untuk penyembuhan tukak lambung adalah
kunyit, lidah buaya, selasih, dan komamila. Selain itu ada beberapa tanaman yang secara
empiris digunakan sebagai obat sakit mag, walaupun data ilmiahnya masih belum ada. Di
antaranya kencur, cincau, dan meniran.

Dari semua tanaman itu, rimpang kunyit (Curcuma longa atau C. domestica) termasuk yang
paling dikenal masyarakat. Sifat-sifat kunyit yang dapat menyembuhkan luka sudah
dilaporkan sejak tahun 1953. Hasil penelitian menunjukkan, dengan kunyit laju penyembuhan
meningkat 23,3% pada kelinci dan 24,4% pada tikus. Penemuan ini, dan penggunaannya
secara tradisional untuk dispepsia, merangsang penelitian lebih lanjut. Pemberian ekstrak air
atau ekstrak etanol kunyit secara oral pada kelinci secara nyata menurunkan sekresi asam
lambung dan meningkatkan produksi mukus pada mukosa lambung. Hasil ini
memperlihatkan efek terapeutik kunyit untuk penyakit lambung dimungkinkan akibat efek
stimulasi mukus. Jus dan bubuk kunyit juga memperlihatkan aktivitas antiulcer yang
diakibatkan oleh pemberian dosis tinggi HCl, aspirin, dan tekanan pada tikus. Dosisnya
masing-masing 165 mg/kg bobot badan untuk jus kunyit dan 10 g/kg bobot badan untuk
bubuk kunyit.

Usaha identifikasi kandungan aktif kunyit mengarah kepada penemuan curcumin. Secara
eksperimental curcumin efektif dalam mencegah dan memperbaiki luka lambung yang
diinduksi oleh phenylbutazone dan aspirin. Curcumin meningkatkan mukus lambung
sehingga aktivitas tukak lambung dapat dijelaskan melalui stimulasi produksi mukus.

Percobaan klinis efek kunyit pada tukak lambung dilakukan terhadap 10 pasien. Obat
diberikan secara oral dengan dosis 2 kapsul 250 mg, 4 kali sehari, setengah sampai satu jam
sebelum makan dan sebelum tidur. Pemeriksaan endoskopik dijalankan periodik sebelum
pengobatan dan 4, 8, 12 minggu setelah pengobatan. Tukak sepenuhnya tersembuhkan pada 5
pasien dalam 4 minggu atau 7 pasien dalam 4 – 12 minggu.

Studi kasus lain melibatkan pemakaian bubuk kunyit untuk sakit perut akibat tukak lambung.
Setelah 12 minggu pengobatan, 88% pasien yang menerima pil kunyit (3 pil, yang setara
dengan 4 g) memperlihatkan perbaikan dan satu kasus tersembuhkan.

Kunyit juga mempunyai khasiat antiinflamasi. Khasiat antiinflamasi kunyit sebanding dengan
hydrokortison asetat yang menyembuhkan inflamasi akibat induksi karagenin. Ekstrak air
(hasil ekstraksi menggunakan air) 40 mg/kg berkhasiat sama dengan indomentasin 5 mg/kg
bobot badan. Khasiat antiinflamasi ini akibat adanya minyak atsiri.

Untuk menggunakannya sebagai obat sakit mag diperlukan 2 jari tangan kunyit. Bahan ini
dikupas dan dibersihkan, diparut, dan ditambah air matang. Setelah itu, diperas melalui kain
bersih. Hasilnya didiamkan dan diambil air beningnya. Dalam sehari diminum 2 kali, masing-
masing satu ramuan. Meminumnya pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.

4.2.Hasil yang dicapai

Setelah ramuan rutin diminum 2 kali sehari masing – masing ramuan meminumnya pagi
sebelum makan dan malam sebelum tidur alhamdullilah sakit mag bisa terobati. Penulis
sudah mencobanya beberapa hari yang lalu dan khasiatnya sakit mag terobati.

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Di dalam menyusun laporan ini penulis memperoleh kesimpulan:

1. Di Indonesia banyak tanaman yang bermanfaat bagi kehidupaan kita dan berbagai
kebutuhan manusia bisa tercukupi dengan berbagai macam tanaman yang ada didaerah kita.

2. Kunyit merupakaan tanaman yang berkhasiat yang dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan.

3. Penelitian ini menemukan bahwa kunyit dapat dijadikan sebagai obat maag.

B.Saran

1. Harus ditingkatkan pengetahuan bioteknologi kita agar dapat menghasilkan manfaat baru
tentang kunyit.

2. Kembangkan tanaman TOGA disekitar lingkungan kita.


3. Lestarikan tanaman-tanaman obat tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

http://de-kill.blogspot.com

http://www.google.com

http://www.iptek.net.id

Agus,H.MIbnuIbad 2004. KeterampilanKhusus di `


BidangPengobatandanPerawatanKecantikanSecaraTradisional.Salatiga:HKPN

Haryati, Marlinda.2003. TerampilMembuatEkstrakTemu-Temuan.Yogyakarta: AdityaKarya


Nusa

Anda mungkin juga menyukai