e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
pelayanan kesehatan
Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang
dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu
dan puskesmas keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau
lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota
kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina
yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
koordinasi (Effendi, 2009).
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, kesejahteraan ibu dan anak, kebersihan dan sanitasi lingkungan,
pendidikan kesehatan pada masyarakat, perawatan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi,
kesehatan jiwa, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan mata, kesehatan sekolah, laboratorium,
kesehatan olahraga, kesehatan usia lanjut, pembinaan pengobatan tradisional.
Menurut Effendi (2009) ada beberapa proses dalam melaksanakan fungsi tersebut yaitu:
c. memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada
masyarakat.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan
tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program
puskesmas (Mubarak, 2014).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menegaskan adanya dua fungsi
Puskesmas sebagai berikut.
Fungsi UKM dan UKP harus seimbang, agar upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dapat tercapai. UKP saja dengan program JKN yang diikuti oleh seluruh
rakyatpun belum cukup untuk mengangkat derajat kesehatan masyarakat. Memang rakyat
merasa senang karena setiap kali sakit mendapat pelayanan kesehatan gratis, tetapi derajat
kesehatan tidak akan naik selama UKM tidak dikerjakan.
Peran Puskesmas
Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis,
dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam
menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata
laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada
masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu (Effendi,
2009).
Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai
peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki
kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun
rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan
dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan
secara komperhensif dan terpadu.
a. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat.
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu maupun keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
4. Prinsip Pemerataan
Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil
tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan. Puskesmas
harus dapat membina jejaring/kerjasama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya
seperti klinik, dokter layanan primer (DLP), dan lain-lain yang ada di wilayah kerjanya.
DAPUS :
Efendi, ferry & Makhfuldi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dlam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika.