Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM TRANSPORTASI
DI KOTA PADANG

Oleh
DEDI ANTONIS
NOSIS 201409081004
MAKALAH
SISTEM TRANSPORTASI DI KOTA PADANG

BAB 1
PENDAHULUAN
Kota Padang adalah sebuah kota yang terdapat di Sumbar yang dikenal dengan nama Kota
Padang ini menempati peringkat 16 wilayah terbesar di Indonesia . Di sebelah utara Kab Pariaman ,
di sebelah timur berbatasan khususnya wilayah Solok, di sebelah Selatan Painan , sebelah barat
berbatas dengan Kota Pariaman.
Dilihat dari letak wilayahnya, Kota Padang khususnya wilayah pelabuhan Teluk Bayur ini
berpotensi sebagai daerah transit kedatabgan barang ekspor dan inpor keluar negeri yang strategis.
Karena Kota Padang merupakan pertemuan dari tiga jalur utama kota besar dari jalur transportasi
Jawa, yaitu jalur ke Medan, Jambi dan Bengkulu. Kota Padang juga dikenal dengan kota Mingkuang,
karena di kota ini banyak tempat – tempat bersejarah seperti Batu Malin Kundang, sehingga banyak
wisatawan yang singgah di kota ini. Di kota Mingkuang ini juga berdiri universitas – universitas yang
lumayan favorit seperti Universitas UNP, Universitas Andalas, Unisri, HIS, Unipersitas Bung Hatta,
dan masih banyak sekolah tinggi lainnya, sehingga banyak mahasiswa pendatang yang tinggal di
Kota Padang. Faktor – faktor itulah yang membuat Kota Padang semakin ramai dan hidup. Kondisi
inilah yang membuat pemerintah Kota Padang berinisiatif untuk mengembangkan Kota Padang
menjadi Kota Mingkuang.
Seperti kota metropolis yang lain, kini Kota Padang telah berdiri bangunan pencakar langit
seperti apartment, hotel, bank – bank yang bangunannya modern, dan mall – mall yang cukup besar
seperti Plasa Andalas Grand Mall ,Basco , Matahari dan lain – lain. Selain dibangun gedung – gedung
super mewah, di Kota Padang juga masih banyak bangunan – bangunan kuno yang diperuntukan
untuk fasilitas umum. Seperti bangunan kantor pos, Bank Indonesia, stasiun – stasiun yang ada di
Kota Padang serta tempat yang lainnya. Hal ini dilakukan agar Kota Padang tetap menjadi kota
Mingkuang.
Selain itu, penduduk ataupun wisatawan yang singgah di kota ini, disuguhi dengan tempat –
tempat yang menarik di sisi Kota Padang seperti jembatan Siti Nurbaya, tempat makan makanan yang
khas dari Padang, night market tempat membeli berbagai cinderamata khas Padang, Taman Melati ,
dan lain – lain.
Di sisi – sisi Kota Padang inilah yang biasanya terjadi penumpukan kendaraan yang tak ayal
menimbulkan kemacetan.Serta mengingat Kota Padang yang sering dilalui oleh banyak kendaraan
baik kendaraan umum maupun pribadi sehingga jalanan utama di Kota Padang menjadi sangat
ramai.Apalagi jika pada jam berangkat dan pulang kerja, sekolah, serta kuliah, jalan – jalan di Kota
Padang menjadi padat. Oleh sebab itu, kami tertarik untuk membahas kemacetan di Kota Padang ini.
BAB 2
ISI
2.1 Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintasyang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di
kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai
ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya .
Lalu lintas didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan
dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah
prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa
Jalan dan fasilitas pendukung.
Jadi definisi kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan
terhentinya gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas jalan yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan sehingga melebihi kapasitas jalan.
Faktor – faktor yang menyebabkan kemacetan antara lain:
1. Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan,
2. Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang
menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan
dari jalur lalu lintas,
3. Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
4. Ada perbaikan jalan,
5. Bagian jalan longsor,
6. Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami,
7. Adanya pasar tumpah,
8. Parkir liar di sisi jalan yang menyebabkan jalan menjadi sempit.

2.2 Faktor Penyebab Kemacetan di Kota Padang


Faktor – faktor di atas merupakan penyebab umum kemacetan yang sering terjadi pada
sebagian kota di wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Padang. Menurut analisis yang didapat faktor
utama penyebab kemacetan di Kota Padang antara lain adalah:
1. Pertambahan volume kendaraan,
2. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar
3. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,
4. Parkir liar,
5. Tata kota yang kurang baik,
6. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.
2.3 Tempat – Tempat yang Rawan Kemacetan

Adapun tempat – tempat yang rawan macet akibat faktor di atas adalah:

1. Basco tempat jual beli dan pengunjung sangat ramai baik kendaraan roda dua maupun kendaraan
roda empat dan Parkir sangat terbatas sehingga parkir sampai ke badan jalan sehingga terjadi
kemacetan.
2. Palang pintu KA Tabing di Jalan Urip Sumoharjo, palang pintu ini berdekatan dengan traffict
light. Ketika palang pintu menutup dan pada saat itu juga traffict light menunjukan lampu merah,
maka di daerah itu akan terjadi penumpukan kendaraan.
3. Di sekitar Pasar Pasar Raya Padang, Pasar Lubuk Buaya ,Pasar Bandar Buat, Grand Mall, PGS,
SS dan pusat perbelanjaan lainya. Tempat – tempat ini biasanya terjadi penumpukan kendaraan
karena di tempat perbelanjaan seperti ini banyak orang yang memarkirkan kendaraannya di
badan jalan. Hal ini dikarenakan lahan parkir pusat perbelanjaan itu kurang memadai, tidak bisa
menampung volume kendaraan. Sehingga kendaraan yang lewat jalan di depan pusat
perbelanjaan ini tidak leluasa melewati jalan karena jalan terhalang oleh kendaraan yang
terparkir secara liar.
4. Pasar Pagi, pasar tumpah yang ada di Kota Padanhg. Pasar ini kadang menimbulkan kemacetan,
karena sebagian badan jalan digunakan untuk berjualan.
5. Tabing, karena banyak kendaraan umum yang ngetem disana.
6. Di depan sekolah, kampus, kantor. Ketika jam berangkat dan pulang sering terjadi kemacetan
karena padatnya kendaraan. Apalagi jika jalannya kecil, keadaan ini bisa memperparah
kemacetan.
7. Dan tempat wisata seperti Taman Melati. Saat liburan tiba tak ayal tempat wisata ini dipenuhi
oleh wisatawan bai lokal maupun luar kota. Sehingga jalan disekitar taman itu padat dan
kemungkinan terjadi kemacetan.
8. Depan Rumah sakit,seperti depan rumah M.Jamil Padang
9. Dan tempat lainnya.

2.4 Dampak dari Kemacetan

Kemacetan lalu lintas ini memberikan dampak negatif yang cukup besar yang antara lain
menyebabkan:

a. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah. Banyak waktu yang terbuang pada
saat terjebak macet. Apalagi jika padat merayap yang bisa macet sampai berjam – jam. Hal ini
sangat merugikan sekali bagi semua orang termasuk produsen sayur atau buah. Karena barang
dagangannya tidak dapat dipasarkan tepat waktu dan jika terlalu lama bisa saja barang
produksinya busuk dan produsen mengalami kerugian yang sangat besar. Bagi konsumen
kerugian ini juga dirasakan karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
b. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih tinggi, sehingga
pengeluaran untuk membeli bahan bakar lebih banyak.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator
tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi. Apalagi macet ditengah –
tengah tanjakan, supir harus pintar – pintar untuk mengendalikan kendaraan agar tidak tergelincir
jika tergelincir dapat menimbulka kecelakaan karambol. Yang dapat menimbulkan kerugian
materiil bahkan korban jiwa.
d. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan
mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
e. Menurunnya kualitas udara perkotaan yang menyebabkan adanya pemanasan kota karena
perubahan iklim, penipisan lapisan ozon secara regional, dan menurunnya kualitas kesehatan
masyarakat, seperti terjadinya infeksi saluran pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan,
adanya Pb (timbal) dalam darah, dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam).
f. Penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dapat mengemisikan zat-zat pencemar
seperti CO, NOx, SOx, debu, hidrokarbon dan timbal tersebut dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi
kimiawinya. Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-
paru dan pembuluh darah, atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
g. Meningkatkan stress pengguna jalan, ketika orang sedang di buru waktu untuk cepat – cepat
sampai tujuan pada saat di tengah jalan malah terjebak oleh macet. Maka emosi pengemudi naik
dan menjadi stress karena target yang diinginkan tidak tercapai.
h. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam
menjalankan tugasnya.

2.5 Solusi untuk Mengatasi Kemacetan


Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kapasitas Jalan
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan
kapasitas jalan/parasarana seperti:
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling
dominan membatasi arus belok kanan.
2. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum
Solusi ini dilakukan untuk mengurangi volume kepadatan kendaraan. Namun untuk
mengoptimalkan angkutan umum agar efisien dalam penggunaan ruang jalan dan menarik minat
penumpang dilakukan beberapa cara antara lain:
a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum, Trans Padang.
c. Pengembangan lajur atau jalur khusus kendaraan, misalnya jalur khusus kendaraan roda 2.
d. Pengembangan kereta api kota, misalnya: KA wisata Padang, yang menghubungkan kota Padang
dengan kota Pariaman dan sekitarnya,
e. Penyediaan tranportasi publik yang nyaman,aman,dan selamat misalnya bus Damri baru yang
menambah fasilitas AC di kendaraannya,
f. Kendaraan umum diharapkan tepat waktu,agar penumpang beralih dari kendaraan pribadi ke
kendaraan umum,
g. Memperbaiki fasilitas transit kendaraan umum, seperti halte,terminal, ataupun stasiun.

3. Pembatasan Kendaraan Pribadi


Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan
manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:
a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu. Dengan cara menarik
bayaran yang akan masuk kesuatu wilayah tertentu. Misalnya dengan penggunaan Electronic R
oad Pricing (ERP), ERP berhasil diterapkan di Singapura, London, Stokholm,
b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak
bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi,
c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di
Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motormasuk
jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.
d. Diterapkanya sistem Parkir progesif, yaitu kebijakan parkir yang menerapkan tarif parkir yang
tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya.

4. Pengoptimalan Peranan Jalan


Pengoptimalan jalan yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara:
a. Penataan pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di trotoar. Keadaan ini tak jarang
menimbulkan area parkir liar yang dapat menimbulkan kemacetan.
b. Mengurangi area parkir liar. Parkir liar sering menggunakan badan jalan untuk area parkir
sehingga jalan yang dialui semakin sempit. Masalah parkir liar ini dapat dilihat di dekat SGM.
Jalan yang ada dialih fungsikan menjadi lahan parkir. Dan pada hari libur di tempat itu sering
terjadi kemacetan.
c. Membiasakan untuk berlalu lintas dengan baik agar terhidar dari bahaya kecelakaan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kota Padang merupakan pertemuan dari tiga jalur utama kota besar dari jalur transportasi
Medan, yaitu jalur ke Jambi, Bengkulu . Kota Padang ini juga merupakan kota Mingkuang dan
perdagangan yang memungkinkan terjadi lalu lintas orang, barang, dan jasa yang cukup besar.
Kondisi demikian menyebabkan jalur transportasi Kota Padang menjadi jalur yang strategis jika tidak
diatur dengan baik maka dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas.
kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya gerak
kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas jalan yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan
sehingga melebihi kapasitas jalan.
Faktor yang menyebabkan kemacetan di Kota Padangan tara lain:
1. Pertambahan volume kendaraan,
2. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar,
3. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,
4. Parkir liar,
5. Tata kota yang kurang baik,
6. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.
7. Terminal yang tidak ada.

Tempat rawan macet di sekitar Kota Padang antara lain:


1. Palang pintu KA Tabing
2. Palang pintu KA Simp Aru
3. Di sekitar Pasar Raya, Pasar Pagi,Pasar Lubuk Buaya, Basco Grand Mall, Plasa Andalas dan
pusat perbelanjaan lainya
4. Pasar Bandar Buat
5. Di depan sekolah, kampus, kantor
8. tempat wisata seperti Taman Melati
10. Depan rumah sakit, seperti di depan RS M.Jamil Padang,RS Indarung.

Dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan antara lain:


1. Kerugian waktu
2. Pemborosan energi
3. Keausan kendaraan
4. Meningkatkan polusi udara
5. Merusak kesehatan
6. Meningkatkan stress pengguna jalan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghindari kemacetan antara lain:
1. Peningkatan Kapasitas Jalan,
2. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum,
3. Pembatasan Kendaraan Pribadi,
4. Pengoptimalan Peranan Jalan yang Sudah ada.

3.2 Saran
Setelah membahas tentang kemacetan ini diharapkan:
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Pengguna Jalan
c. Bagi Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai