Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MASALAH KEMACETAN DAN SOLUSI

MENGATASINYA
Posted on 07.34 by Faisal Nurghani

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh karena itu
lalu lintas merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu atau
terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan-
gangguan ini akan berdampak negatif pada masyarakat.
Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah sulit yang harus dipecahkan bersama dan sangat
penting untuk segera diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka
semua kerugian yang timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri,
dan apabila masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan
mendapatkan manfaatnya.

Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang berkembang
lainnya mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan dengan
negara-negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial,
hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri.
Kemacetan atau kongesti adalah salah satu diantaranya.

B. Permasalahan
Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi
kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh banyak
faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Letak geografis suatu daerah salah
satunya.Untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas perlu kita
ketahui terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas, apa
dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana upaya yang dapat kita lakukan
bersama agar dapat mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas tersebut.

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mempelajari masalah kemacetan lebih lanjut, mengetahui
tentang sebab-sebab kemacetan di Indonesia dan juga dapat mengetahui dampak yang
ditimbulkannya bagi kehidupan masyarakat, kemudian dicari solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah kemacetan.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemacetan
Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita pelajari terlebih
dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992, ditetapkan
pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan.
Jadi, Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan
banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik
yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk, misalnya Jakarta.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung,
Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota besar lainnya
di Indonesia. Dinas perhubungan DKI Jakarta mencatat, pertambahan jumlah kendaraan
bermotor rata-rata 11 persen per tahun sedangkan pertambahan jalan tak sampai 1 persen per
tahunnya.

B. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas


Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu
lintas antara lain :
1. Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan tersebut.

2. Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa ingin tahu
warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau kendaraan yang terlibat
kecelakaan yang belum dibersihkan atau disingkirkan dari badan jalan.
3. Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara kendaraan
memperlambat laju kendaraannya.
4. Adanya perbaikan jalan.
5. Kepanikan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman akibat peringatan akan
terjadinya bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya.
6. Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.
7. Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.
8. Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.
9. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya
membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
10. Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya
arus lalu lintas.

Sedangkan, penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) :
Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total
luas kota.Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.
Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut
Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa
mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
Ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan
orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang
tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan.
Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta
jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. Penyebaran rumah ke
pinggir membuat orang lama dan banyak berada di jalan.
Kelima karena banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly
over maupun underpass.
Keenam, angka urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi.
Jumlahnya di atas 4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di Jakarta.
ketujuh, yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol.
Delapan yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta.
Terakhir, yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti
mall dan ruko.

C. Dampak Kemacetan Lalu Lintas


Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan
dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan lalu
lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan polusi
udara. Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan menjadi
terhambat sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif.
Selain pemborosan BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu. Misalnya
jarak 60 km bisa kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi kemacetan dengan
waktu yang sama mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km saja.
Jadi, dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu dan
biaya, kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi.
Akibatnya pekerjaan pun menjadi terganggu. Kadang-kadang akibat terburu-buru akan terjadi
kecelakaan yang dapat mengancam nyawa para pengguna jalan.
Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun menjadi
lama, pembakaran yang lama akan menghasilkan karbondioksida sehingga akan
menimbulkan polusi udara yanng semakin banyak. Karbondioksida mengandung racun yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas
menurun maka perekonomian juga akan terganggu.
Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans
dan pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan oleh
kemacetan lalu lintas sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga produktivitas
kerja.
Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara
lain :
a. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.
b. Pemborosan energi.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering.
d. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi,
dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
e. Meningkatkan stress pengguna jalan.
f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran dalam
menjalankan tugasnya.
D. Solusi Permasalahan Kemacetan
Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor perlu ditempuh
berbagai upaya (program aksi), utamanya:
1. Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.
Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
a. Kegiatan perencanaan lalu lintas
Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan.
Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan
dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan
kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap
memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan.
b. Kegiatan pengaturan lalu lintas
Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan
minimum dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi pemakai jalan.
2. Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas
mencukupi dan dikelola secara profesional.
3. Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu melayani
lalu lintas secara lancar.
4. Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif dan
berwawasan masa depan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya
meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas jalan
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti :
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang
paling dominan membatasi arus belok kanan.
d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang/flyover.
e. Mengembangkan inteligent transport sistem.

2. Keberpihakan kepada angkutan umum


Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain :
a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum.
b. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
dikenal sebagai Busway.
c. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai Metro di Perancis, Subway
di Amerika, MRT di Singapura.
d. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor,
bea masuk kepada angkutan umum.

3. Pembatasan kendaraan pribadi


Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus
dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang
direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP
berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan
penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi
di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir
dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan,
pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan
di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda
motormasuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.

Ada juga solusi dari dengan melibatkan peran pemerintah dan masyarakat, yaitu :
1. Peran Pemerintah
Urbanisasi dan angka kelahiran yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk menjadi
tidak terkendali. Berarti pemerintah harus membatasi laju urbanisasi dan menekan angka
kelahiran dengan cara menjalankan program keluarga berencana.
Bila pemerintah berhasil menangani laju urbanisasi dan angka kelahiran, maka jumlah
pengguna jalan juga akan terkendali. Untuk mencegah semakin parahnya keadaan lalu lintas,
pemerintah perlu megupayakan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan
memaksimalkan kendaraan umum, selain membangun ruas jalan baru, pemerintah juga harus
menetapkan batas kecepatan suatu kendaraan untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan
lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan.
Disamping itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan,
menambah jembatan peyeberangan dan memperbaiki jembatan penyeberangan yang rusak.
Setelah semua itu terlaksana, pemerintah tetap tidak boleh langsung bersenang-senang,
karena mereka juga masih harus memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, memperbaiki lampu
lalu lintas serta sebisa mungkin menjadikan halte agar dapat menjadi lebih aman dan nyaman.
Busway dibuat lebih efektif dengan menambahkan jumlah armada, sehingga penumpang
tidak menunggu lama dan waktu tempuh menjadi lebih cepat atau lebih singkat. Selain itu
pemerintah harus pula mengoptimalkan kereta api yang telah ada, meningkatkan pelayanan
dan kenyamanannya baik di stasiun maupun di dalam kereta api itu sendiri, sehingga banyak
penggua jalan yang mau berpindah dari kendaraan pribadi ke kereta api.
Peraturan ditegakkan sehingga penduduk menjadi lebih disiplin. Apabila ada kendaraan yang
bersalah segera ditilang sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya angkutan umum yang
berhenti bukan di halte, kendaraan yang menerobos lampu merah, motor yang berada di jalur
kanan serta pejalan kaki yang tidak disiplin juga harus didenda agar mereka merasa jera
dengan apa yang telah mereka lakukan. Selain semua itu, pemerintah juga harus mengajak
para pengguna jalan agar beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

2. Peran Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jalan juga dapat membantu pemerintah dalam menangani
kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke angkutan umum yang tersedia dan lebih tertib
berlalu lintas agar para pengguna kendaraan pribadi seharusnya mengikuti aturan agar tidak
mengganggu pengguna jalan yang lain. Pejalan kaki harus mau membiasakan diri berjalan di
trotoar dan menyeberang di jembatan penyeberangan. Apabila ingin menggunakan angkutan
umum, maka kita harus menghentikan angkutan tersebut di halte yang telah di sediakan,
begitu pula bila ketika hendak turun.
Untuk para supir hendaknya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mematuhi rambu-
rambu lalu lintas. Supir angkutan umum tidak berhenti di sembarang tempat. Pada saat
berhenti kendaraan dipinggirkan agar tidak mengganggu kendaraan lain dan jangan
menjadikan perempatan atau pertigaan sebagai terminal. Pedagang kaki lima sebaiknya tidak
berdagang di trotoar karena trotoar merupakan haknya pejalan kaki, begitu juga pejalan kaki
untuk tidak membeli barang-barang di troatoar.
Apabila menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya gunakan kendaraan yang kecil dan
jangan mencoba untuk menerobos lampu merah jika terjadi kemacetan lalu lintas dan jangan
menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan yang tidak penting. Bagi para pengguna
sepeda motor gunakanlah selalu jalur kiri dan dengan kecepatan yang tidak tinggi.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lalu lintas sudah sedemikian macetnya. Dari tahun ke tahun kemacetan ini diperkirakan akan
terus bertambah sebab pertambahan kendaraan bermotor 11 persen pertahun sedangkan
pertambahan jalan hanya 1 persen pertahun. Dari perbandingan ini kita dapat membayangkan
mengapa kemacetan lalu lintas itu sangat sulit untuk diatasi.
Untuk mengatasi kemacetan yang semakin bertambah bahkan untuk mengatasi terjadinya
kemacetan total, maka seluruh masyarakat dan juga pemerintah harus segera memikirkan
jalan keluarnya dari sekarang. Pemerintah harus bisa mengendalikan laju urbanisasi dan juga
harus dapat menekan angka kelahiran secara serius. Pemerintah segera membangun jalan satu
arah, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan kereta api, busway dan angkutan
umum lainnya mulai dari sekarang. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki
penegakan hukum tentang tata tertib berlalu lintas.
Masyarakat juga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan, misalnya
dengan selalu tertib berlalu lintas, meningkatkan kesadaran hukum tentang lalu lintas serta
juga dapat dilakukan dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Bila semua itu dapat
dilakukan dengan baik, mungkin kemacetan lalu lintas akan sedikit berkurang. Kedisiplinan
berlalu lintas para pengguna jalan memang masih sangat rendah. Hal ini merupakan salah
satu masalah penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas. Dan itu sangat merugikan
masyarakat karena kemacetan dapat menyebabkan pemborosan BBM, pemborosan waktu
serta dapat menimbulkan polusi udara.
B. Saran
1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat tertarik
untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua,
maka kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi.
3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang
kaki lima yang melanggar aturan.
4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal, dan
hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar.
5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah
dasar dan sekolah menengah.
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R & Adisasmita, S.A. 2011. Manajemen Transportasi Darat : Mengatasi


Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar (Jakarta). Jakarta:Graha Ilmu.

Khisty, Jotin C dan B. Kent Lall. 2003. Transportation Engineering : An Introduction, 3rd
Edition. Pearson Education. Prentice Hall.

Morlok, Edward K. 1978. Introduction to Transportation Engineering and


Planning. Mc Graw-Hill.Inc. Pennsylvania.

Anda mungkin juga menyukai