Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

KEMACETAN LALU LINTAS

OLEH :

KELOMPOK 2

DWI JAKA PRANATA 5162331002

MHD IRFAN 5162331007

ASRI SITI NURBAYA 5163331004

KRISTY MEILINDA SIHOMBING 5163331020

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas rutin pada mata kuliah Kewarganegaraan dengan judul “Kemacetan Lalu Lintas”
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satuacuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepanmya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Kami miliki
sangat kurang. Oleh Karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, Februari 2018

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Kemacetan ................................................................................................. 2
B. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas ............................................................................... 2
C. Dampak Kemacetan Lalu Lintas ................................................................................. 4
D. Solusi Permasalahan Kemacetan ................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan................................................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh
karena itu lalu lintas merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas
terganggu atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami
gangguan. Gangguan-gangguan ini akan berdampak negatif pada masyarakat.
Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah sulit yang harus dipecahkan bersama dan
sangat penting untuk segera diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan,
maka semua kerugian yang timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu
sendiri, dan apabila masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri
yang akan mendapatkan manfaatnya.
Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang
berkembang lainnya mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan
dengan negara-negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan
sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri.
Kemacetan atau kongesti adalah salah satu diantaranya

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas?


2. Apa dampak negatif yang timbul akibat dari kemacetan lalu lintas?
3. Bagaimana upaya yang dapat kita lakukan bersama agar dapat mengurangi terjadinya
kemacetan lalu lintas tersebut?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk mempelajari masalah kemacetan lebih lanjut, mengetahui
tentang sebab-sebab kemacetan di Indonesia dan juga dapat mengetahui dampak yang
ditimbulkannya bagi kehidupan masyarakat, kemudian dicari solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah kemacetan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemacetan

Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita pelajari
terlebih dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992,
ditetapkan pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan.
Sedangkan pengertian mengenai kemacetan yang telah dikutip dari Wikipedia dikatakan
bahwa kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Jadi, Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan banyak terjadi di kota-kotabesar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi
public yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan
kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung,
Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota besar lainnya
di Indonesia. Dinas perhubungan DKI Jakarta mencatat, pertambahan jumlah kendaraan
bermotor rata-rata 11 persen per tahun sedangkan pertambahan jalan tak sampai 1 persen per
tahunnya.

B. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan
lalu lintas antara lain :
1. Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan tersebut.

2
2. Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa ingin tahu
warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau kendaraan yang
terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau disingkirkan dari badan jalan.

3. Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara kendaraan
memperlambat laju kendaraannya.
4. Adanya perbaikan jalan.
5. Kepanikan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman akibat peringatan akan
terjadinya bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya.
6. Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.
7. Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.
8. Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.

3
9. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya
membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
10. Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya
arus lalu lintas.

Sedangkan, penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) :
Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total
luas kota.Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.
Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut
Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa
mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
Ketiga, yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan
orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang
tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan.
Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta
jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. Penyebaran rumah ke
pinggir membuat orang lama dan banyak berada di jalan.
Kelima, karena banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly over
maupun underpass.
Keenam, angka urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi.
Jumlahnya di atas 4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di Jakarta.
ketujuh, yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol.
Delapan, yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta.
Terakhir, yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti
mall dan ruko.

C. Dampak Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan
dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan lalu
lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan polusi
udara. Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan menjadi
terhambat sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif.

4
Selain pemborosan BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu.
Misalnya jarak 60 km bisa kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi
kemacetan dengan waktu yang sama mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km
saja.
Jadi, dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu
dan biaya, kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi.
Akibatnya pekerjaan pun menjadi terganggu. Kadang-kadang akibat terburu-buru akan terjadi
kecelakaan yang dapat mengancam nyawa para pengguna jalan.
Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun
menjadi lama, pembakaran yang lama akan menghasilkan karbondioksida sehingga akan
menimbulkan polusi udara yanng semakin banyak. Karbondioksida mengandung racun yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas
menurun maka perekonomian juga akan terganggu.
Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti
ambulans dan pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang
diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi
hingga produktivitas kerja.
Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif,
antara lain :
1. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.
2. Pemborosan energi.
3. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering.
4. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi,
dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
5. Meningkatkan stress pengguna jalan.
6. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya.

D. Solusi Permasalahan Kemacetan

Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor perlu
ditempuh berbagai upaya (program aksi), utamanya:

5
1. Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.
Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
a. Kegiatan perencanaan lalu lintas
Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat
pelayanan. Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada
setiap ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini
adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu
lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan.
b. Kegiatan pengaturan lalu lintas
Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan
kecepatan minimum dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi
pemakai jalan.

2. Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas


mencukupi dan dikelola secara profesional.
3. Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu melayani
lalu lintas secara lancar.
4. Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif
dan berwawasan masa depan.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan
lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya
meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas jalan


Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti :
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang
paling dominan membatasi arus belok kanan.
d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang/flyover.
e. Mengembangkan inteligent transport sistem.

6
2. Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain :
a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum.
b. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
dikenal sebagai Busway.
c. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai Metro di Perancis, Subway
di Amerika, MRT di Singapura.
d. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan
bermotor, bea masuk kepada angkutan umum.

3. Pembatasan kendaraan pribadi


Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus
dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti
yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP).
ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain
dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip
parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan
penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan
kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti
diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain
pembatasan sepeda motormasuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk
jalur busway.

Ada juga solusi dari dengan melibatkan peran pemerintah dan masyarakat, yaitu :
1. Peran Pemerintah
Urbanisasi dan angka kelahiran yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk
menjadi tidak terkendali. Berarti pemerintah harus membatasi laju urbanisasi dan menekan
angka kelahiran dengan cara menjalankan program keluarga berencana.

7
Bila pemerintah berhasil menangani laju urbanisasi dan angka kelahiran, maka jumlah
pengguna jalan juga akan terkendali. Untuk mencegah semakin parahnya keadaan lalu lintas,
pemerintah perlu megupayakan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan
memaksimalkan kendaraan umum, selain membangun ruas jalan baru, pemerintah juga harus
menetapkan batas kecepatan suatu kendaraan untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan
lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan.
Disamping itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar
jalan, menambah jembatan peyeberangan dan memperbaiki jembatan penyeberangan yang
rusak. Setelah semua itu terlaksana, pemerintah tetap tidak boleh langsung bersenang-senang,
karena mereka juga masih harus memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, memperbaiki lampu
lalu lintas serta sebisa mungkin menjadikan halte agar dapat menjadi lebih aman dan nyaman.
Busway dibuat lebih efektif dengan menambahkan jumlah armada, sehingga penumpang
tidak menunggu lama dan waktu tempuh menjadi lebih cepat atau lebih singkat. Selain itu
pemerintah harus pula mengoptimalkan kereta api yang telah ada, meningkatkan pelayanan
dan kenyamanannya baik di stasiun maupun di dalam kereta api itu sendiri, sehingga banyak
penggua jalan yang mau berpindah dari kendaraan pribadi ke kereta api.
Peraturan ditegakkan sehingga penduduk menjadi lebih disiplin. Apabila ada kendaraan
yang bersalah segera ditilang sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya angkutan umum
yang berhenti bukan di halte, kendaraan yang menerobos lampu merah, motor yang berada di
jalur kanan serta pejalan kaki yang tidak disiplin juga harus didenda agar mereka merasa jera
dengan apa yang telah mereka lakukan. Selain semua itu, pemerintah juga harus mengajak
para pengguna jalan agar beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

2. Peran Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jalan juga dapat membantu pemerintah dalam menangani
kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke angkutan umum yang tersedia dan lebih tertib
berlalu lintas agar para pengguna kendaraan pribadi seharusnya mengikuti aturan agar tidak
mengganggu pengguna jalan yang lain. Pejalan kaki harus mau membiasakan diri berjalan di
trotoar dan menyeberang di jembatan penyeberangan. Apabila ingin menggunakan angkutan
umum, maka kita harus menghentikan angkutan tersebut di halte yang telah di sediakan,
begitu pula bila ketika hendak turun.
Untuk para supir hendaknya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mematuhi rambu-
rambu lalu lintas. Supir angkutan umum tidak berhenti di sembarang tempat. Pada saat
berhenti kendaraan dipinggirkan agar tidak mengganggu kendaraan lain dan jangan

8
menjadikan perempatan atau pertigaan sebagai terminal. Pedagang kaki lima sebaiknya tidak
berdagang di trotoar karena trotoar merupakan haknya pejalan kaki, begitu juga pejalan kaki
untuk tidak membeli barang-barang di troatoar.
Apabila menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya gunakan kendaraan yang kecil dan
jangan mencoba untuk menerobos lampu merah jika terjadi kemacetan lalu lintas dan jangan
menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan yang tidak penting. Bagi para pengguna
sepeda motor gunakanlah selalu jalur kiri dan dengan kecepatan yang tidak tinggi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lalu lintas sudah sedemikian macetnya. Dari tahun ke tahun kemacetan ini diperkirakan
akan terus bertambah sebab pertambahan kendaraan bermotor 11 persen pertahun sedangkan
pertambahan jalan hanya 1 persen pertahun. Dari perbandingan ini kita dapat membayangkan
mengapa kemacetan lalu lintas itu sangat sulit untuk diatasi.
Untuk mengatasi kemacetan yang semakin bertambah bahkan untuk mengatasi terjadinya
kemacetan total, maka seluruh masyarakat dan juga pemerintah harus segera memikirkan
jalan keluarnya dari sekarang. Pemerintah harus bisa mengendalikan laju urbanisasi dan juga
harus dapat menekan angka kelahiran secara serius. Pemerintah segera membangun jalan satu
arah, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan kereta api, busway dan angkutan umum
lainnya mulai dari sekarang. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki penegakan
hukum tentang tata tertib berlalu lintas.
Masyarakat juga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan, misalnya
dengan selalu tertib berlalu lintas, meningkatkan kesadaran hukum tentang lalu lintas serta
juga dapat dilakukan dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Bila semua itu dapat
dilakukan dengan baik, mungkin kemacetan lalu lintas akan sedikit berkurang. Kedisiplinan
berlalu lintas para pengguna jalan memang masih sangat rendah. Dan itu sangat merugikan
masyarakat karena kemacetan dapat menyebabkan pemborosan BBM, pemborosan waktu
serta dapat menimbulkan polusi udara.

B. Saran

1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat


tertarik untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua,
maka kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi.
3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang kaki
lima yang melanggar aturan.
4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal, dan
hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar.
5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah
dasar dan sekolah menengah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R & Adisasmita, S.A. 2011. Manajemen Transportasi Darat : Mengatasi


Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar (Jakarta). Jakarta:Graha Ilmu.

Adisasmita, Rahardjo. 2015.Analisis Kebutuhan Transportasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Baron, Ayub. 2013. “Makalah Kemacetan Lalu Lintas”.


http://ayubbarons.blogspot.co.id/2013/06/makalah-kemacetan-lalu-lintas.html (diakses
tanggal 16 Februari 2018).

Mutia. 2016. “Makalah Tentang Kemacetan”. http://muti-


mpp.blogspot.co.id/2016/07/contoh-makalah-tentang-kemacetan-di.html (diakses tanggal
19 Februari 2018).

11

Anda mungkin juga menyukai