Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR PERTANYAAN TEKNIK JALAN RAYA

1. Dalam perencanaan jalan, tiga aspek/parameter diperlukan untuk


dievaluasi, yaitu aspek
aksibilitas, aspek mobilitas dan aspek konektifitas. Jelaskan definisi dan
maksud dari ketiga
aspek tersebut.
Aksesibilitas : Aspek kemudahan melakukan pergerakan. Jumlah panjang
jalan di satu
wilayah dalam satuan kilometer dibagi dengan luas wilayah tersebut
dalam satuan kilometer persegi.
Mobilitas
: Aspek pergerakan masyarakat. Jumlah panjang jalan di satu
wilayah dalam
satuan kilometer dibagi
tersebut

dengan jumlah penduduk di wilayah

dalam satuan ribuan jiwa.


Konektifitas

: aspek perhubungan antar wilayah

PP 34-2006 psl 112 ayat 2


2. Jalan mempunyai peran yang sangat stretegis dalam kehidupan
berkebangsaan. Jelaskan
bagaimana peran jalan tersebut, dalam semua aspek (ekonomi, sosial,
keamanan, hukum dan
politik)
Bid. Eko :
- Pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni : dengan adanya jalan
mempermudah
kegiatan perdagangan dan memperlancar dalam distribusi barang dan
jasa.
- jalan sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di
antara proses
produksi, pasar, dan konsumen akhir.
Bid Sos :
- Pengembangan kehidupan, yakni : jalan berperan sebagai akses dan
sarana mobilitas
kegiatan antar manusia. Selain itu, jalan berperan sebagai simpul
simpul pusat
kegiatan.

- keberadaan jalan membuka cakrawala masyarakat yang dapat


menjadi wahana
perubahan sosial, membangun toleransi, dan mencairkan sekat budaya.
Bid. Keamanan :
keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam
penyelenggaraan sistem
pertahanan dan keamanan.
Bid Hukum & Politik:
- Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan
menghubungkan dan
mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.
3. Sebelum pembangunan jalan dapat direalisasikan, banyak aspek,
baik teknis, maupun non
teknis yang perlu dilakukan, mulai dari inisiasi sampai dengan realisasi.
Jelaskan bagaimana
proses-proses tersebut dilakukan sebelum sampai pada proses
pelaksanaan.
Non Teknis (Administrasi):
a. Dibahas dan disetujui dalam Musrenbang (Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan)
b. Menjadi bagian dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) (Nasional,Provinsi,Kab)
c. Disetujui dalam proses pembahasan antara DPR(D) dan
pemerintah kaitan
anggaran
d. Melalui proses Tender
Teknis
a. Tersedia studi kelayakan
b. Tersedia dokumen perencanaan teknis terinci (DED)

4. Apa yang dimaksud dengan:


a. Musrenbang
Musyawarah Perencanaan Pembangunan adalah forum antarpelaku
dalam rangka
menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan
Daerah.
b. Peta Tata Guna Lahan
Peta yang digambarkan dgn simbol2 wilayah atau polygon yang
memiliki warna
berbeda, dimana hal tersebut menunjukkan berbagai macam
penggunaan lahan di
suatu wilayah.
c. RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah adalah dokumen atau buku pedoman
kebijakan dan
strategi pemanfaatan ruang suatu wilayah
d. APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah suatu rencana
keuangan tahunan
pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. APBD
merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah dan
semua Belanja
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam tahun anggaran
tertentu
e. Proses lelang dan pengadaan
Proses lelang adalah Rangkaian kegiatan pemilihan Penyedia
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya.
Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh
Kementerian/
Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi lainnya yang
prosesnya dimulai
dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk
memperoleh Barang/Jasa.

5. Jelaskan bagaimana sistem jaringan jalan yang umum pada suatu


kawasan
Sistem Jaringan Jalan Primer adalah sistem jaringan jalan dengan
peran pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat
nasional dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat
kegiatan.

Sistem Jaringan Jalan Sekunder adalah sistem jaringan jalan dengan


peranan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.

6. Jelaskan persyaratan dan karakteristik dari:


a. Jalan arteri
Arteri Primer
1) kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam
dengan lebar

badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.


2) mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas ratarata.
3) lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik,
lalu lintas
lokal, dan kegiatan lokal.
4) Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi sedemikian
rupa sehingga
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
harus tetap
terpenuhi.
5) Persimpangan sebidang pada jalan arteri primer dengan pengaturan
tertentu harus
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3).
6) Jalan arteri primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau
kawasan
pengembangan perkotaan tidak boleh terputus
Arteri Sekunder
1) kecepatan rencana paling rendah 30 (tiga puluh) kilometer per jam
dengan lebar
badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.
2) mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas
rata-rata.
3) lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
4) Persimpangan sebidang pada jalan arteri sekunder dengan
pengaturan tertentu
harus dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat
(2).
b. Jalan kolektor
Kolektor Primer
1) kecepatan rencana paling rendah 40 (empat puluh) kilometer per jam
dengan lebar

badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.


2) Mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata
rata.
3) Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sehingga ketentuan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) masih tetap terpenuhi.
4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor primer dengan
pengaturan tertentu
harus tetap memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2),
dan ayat (3).
5) Jalan kolektor primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau
kawasan
pengembangan perkotaan tidak boleh terputus.
Kolektor Sekunder
1) kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam
dengan lebar
badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.
2) Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas
rata-rata.
3) lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat .
4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor sekunder dengan
pengaturan tertentu
harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2).
c. Jalan local
Lokal Primer
1) kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam
dengan lebar
badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma lima) meter.
2) Jalan lokal primer yang memasuki kawasan perdesaan tidak boleh
terputus.
Lokal Sekunder

Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling


rendah 10
(sepuluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5
(tujuh koma
lima) meter.
(PP 34- 2006 pasal 13-19)
7. Jika pemerintah Kota Malang ingin membangun jalan lingkar barat kota
Malang, mulai dari
sekitar sengkaling ke kawasan perumahan Dieng, bagaimana saudara
mengklasifikasikan
jalan tersebut? Apa dasarnya?

8. Buatkan sketsa potongan melintang suatu jalan:

a. Jalan arteri

b. Jalan kolektor
c. Jalan local

(info publik pdf)


Catatan : damija, dawasja, damaja = rumija, ruwasja, rumaja
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

a. Rumija
Sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan yang masih
menjadi bagian dari
ruang milik jalan, yang dibatasi oleh batas ruang milik jalan, yang
dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan keluasan keamanan penggunaan jalan dan
diperuntukkan bagi
ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas
dimasa akan
datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan
b. Ruwasja
ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya
diawasi oleh
penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan pengemudi,
konstruksi
bangunan jalan dan fungsi jalan.
c. Rumaja
Ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman
tertentu yang
ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan guna
dimanfaatkan untuk
konstruksi jalan dan terdiri atas badan jalan, saluran tepi jalan,
serta ambang
pengamannya
(Permen 13 2011 Pemeliharaan jalan hal. 3)
10. Suatu studi kelayakan dibutuhkan sebelum pembangunan jalan.
Mengapa kita perlu
melakukannya? Aspek apa saja yang perlu ditinjau? Jelaskan
Kita perlu melakukan studi kelayakan agar kita dapat menilai tingkat
kelayakan suatu
alinyemen pada koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan dan
untuk menajamkan
analisis kelayakan bagi satu atau lebih alternatif solusi yang unggul.
Aspek yang ditinjau:
a. Aspek Teknis
Lalu Lintas

Untuk perancangan geometri dan evaluasi manfaat ekonomi perlu


diketahui
besarnya volume lalulintas sekarang dan prakiraan lalulintas masa
depan.
Untuk perancangan tebal perkerasan perlu keterangan tambahan
mengenai
jumlah dan berat dari berbagai jenis kendaraan berat yang ada
dalam arus
lalulintas tersebut
Topografi
Peta topografi diperlukan dalam penentuan rute dan prakiraan biaya
proyek,
yang berkaitan dengan kondisi eksisting, kemungkinan pengadaan
tanah,
realokasi penduduk, kondisi topografi (datar, berbukit atau pegunungan),
jenis
bangunan pelengkap, jembatan dan lain-lain
Geometri
Nilai rancangan dari elemen-elemen geometri jalan ditentukan oleh
suatu
kecepatan rencana. Kecepatan rencana ini ditentukan berdasarkan peran
dari
jalan yang sedang ditinjau, dan kelas jalan yang dipilih.
Geologi dan Geoteknik
Konstruksi jalan dan jembatan meneruskan beban ke tanah. Sepanjang
suatu
koridor jalan kondisi geologi dan geoteknik dapat bervariasi. Jenis tanah
dasar
dapat dikelompokkan menurut karakteristik geologi agar penyelidikan
geoteknik dapat dilakukan secara terstruktur dan efisien. Dengan
demikian
ruas jalan terbagi atas beberapa segmen yang homogen secara
geoteknik.
Perkerasan Jalan
Jenis konstruksi jalan meliputi perkerasan lentur dan pekerasan kaku.
Penentuan jenis konstruksi disesuaikan dengan kondisi eksisting dan
memperhatikan aspek ekonomis, dan merupakan konstruksi terbaik
yang
mungkin dilaksanakan, dan tidak perlu merupakan konstruksi terbaik
secara

teknis.
Hidrologi dan drainase
Data hujan dapat diperoleh dari rekaman stasiun pengamatan hujan.
Data
hujan yang hilang atau tak terekam dapat diperkirakan dengan
metoda
perkiraan. Hasil analisis merupakan keterangan mengenai intensitas
curah
hujan.
b. Aspek Lingkungan dan keselamatan
Lingkungan biologi
Rencana pembangunan prasarana pada suatu lokasi harus
memperhatikan
kemungkinan adanya vegetasi asli dan vegetasi langka yang dilindungi
pada
rencana lokasi pembangunan ataupun wilayah pengaruhnya.
Pembangunan prasarana baru akan berpengaruh terhadap fauna yang
ada di
sekitar lokasi pembangunan. Pelaksanaan pembangunan maupun
operasional
infrastruktur dapat mengganggu habitat fauna tertentu karena jalan
dapat
menjadi pembatas pergerakan binatang sehingga wilayah jelajah
binatang
tertentu berkurang. Pemrakarsa kegiatan harus melakukan identifikasi
secara
akurat terhadap keberadaan dan perilaku hewan tersebut sehingga
dapat
memberikan rekomendasi bagi alternatif solusi yang diusulkan dalam
pembangunan prasarana transportasi.
Lingkungan Fisika- Kimia
Tanah = Penelitian terhadap tanah yang meliputi kesuburan tanah
dan tata
guna lahan/tanah, juga harus dilakukan dalam rencana pembangunan
prasarana baru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
perubahan
struktur tanah terhadap pemanfaatan lahan/tanah di sekitar lokasi

pembangunan tersebut
Kualitas Air = Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting
bagi
kehidupan. Adanya perubahan terhadap kualitas air akan
menimbulkan
dampak negatif terhadap habitat dan lingkungan disekitarnya.
Rencana
pembangunan prasarana baru harus memperhatikan kualitas air yang
ada di
sekitar lokasi pembangunan, baik air permukaan maupun air tanah,
karena
akan berpengaruh terhadap konstruksi dari jalan yang akan dibangun
tersebut.
Polusi udara = Penilaian penetapan prakiraan dampak penting dan
nilai
ambang kualitas udara mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup
Nomor 45/10/1997 mengenai
standar polusi udara dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor
35/10/1993 mengenai buangan dari kendaraan bermotor, serta
Peraturan
Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang baku mutu udara.
Kebisingan dan vibrasi = Penilaian penetapan prakiraan dampak penting
dan
nilai ambang kebisingan mengacu pada pedoman teknis prediksi
kebisingan
akibat lalu lintas Nomor Pd. T-10-2004-B dan Keputusan Menteri
Lingkungan
Hidup Nomor 48/11/1996 mengenai bunyi di lingkungan. Sedangkan
untuk
penilaian prakiraan dampak penting dan nilai ambang getaran/vibrasi
mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
49/11/1996
mengenai getaran.

Lingkungan Sosial, ekonomi, dan budaya


Kependudukan
Perubahan mata pencaharian
Pengaruh terhadap kekerabatan
Ganti kerugian dalam pengadaan tanah
Keamanan
Kesehatan masyarakat
pendidikan
Cagar Budaya dan peninggalan sejarah
Estetika visual
Perubahan pola interaksi

Keselamatan jalan
Audit keselamatan lalulintas merupakan suatu kegiatan oleh badan
yang
independen untuk menghasilkan usulan-usulan perbaikan rancangan.
Perbaikan ini diharapkan akan meningkatkan keselamatan lalulintas
pada
alternatif solusi proyek jalan dan jembatan yang distudi.
c. Aspek ekonomi
Biaya Proyek
- Biaya Pengadaan Tanah
- Biaya Administrasi dan sertifikasi
- Biaya Perancangan
- Biaya konstruksi
- Biaya Supervisi
- Komponen bukan biaya proyek
- Nilai sisa konstruksi
Manfaat Proyek
- Penghematan biaya operasi kendaraan
- Penghematan nilai waktu perjalanan
- Penghematan biaya kecelakaan
- Reduksi perhitungan total penghematan biaya
- Pengembangan ekonomi
- Penghematan dan pemeliharaan jalan
d. Aspek lain-lain
Aspek lain-lain meliputi aspek non ekonomi yang dapat mempengaruhi
kelayakan
proyek
secara keseluruhan.
(Studi Kelayakan pdf)
11. Salah satu aspek dalam studi kelayakan adalah aspek teknis. Jelaskan
aspek ini secara detil!
Sama seperti jawaban no.10 bagian aspek teknis
12. Apa saja kriteria pemilihan suatu trase jalan?
Aspek Biaya Konstruksi
Biaya pembangunan jalan sebaiknya se ekonomis mungkin tetapi dengan
kualitas yang
baik
Keterhubungan dengan jaringan jalan eksisting

Rencana hendaknya menjadi bagian yang terintegrasi dengan sistem


jaringan jalan
yang ada
Aspek dampak lingkungan
Pembangunan jalan hendaknya meminimumkan dampak lingkungan,
seperti:
- Tidak merubah kondisi fisik (air, tanah, iklim)
- Tidak merubah areal hutan lindung dan konservasi
- Tidak menggannggu habitat flora dan fauna
Aspek pengembanngan wilayah
Berkaitan dengan bagaimana dampak dari ketersediaan rencana jalan
terhadap
pengembangan wilayah, kehidupan sosial, dan ekonomi masyarakat.
(PPT Pak Lutfi : Analisis Multi kriteria)
13. Apa yang saudara ketahui tentang analisis multi kriteria?
Analisis multi kriteria merupakan teknik pengambilan keputusan pada
kasus dimana terdapat
lebih dari satu kriteria sebagai dasar pengambil keputusan.
14. Bagaimana relevansi analisis multi kriteria dalam pemilihan trase
jalan?
Salah satu contoh penggunaan analisis multi kriteria adalah penentuan
dan pemilihan trase
jalan. Teknik yang digunakan adalah dengan menentukan goal
(tujuan) dan kriteria yang
digunakan dalam mengambil keputusan tersebut. Kriteria yang
diajukan haruslah kriteria
yang dapat dikuantitatifkan, seperti aspek biaya konstruksi,
keterhubungan dengan jaringan
jalan eksisting, aspek lingkungan, dan aspek pengembangan wilayah.
Dalam peraspek
pengembangan wilayah dapat diklasifikasikan lagi menjadi penilaian
aksesibilitas dan
penilaian sosial-ekonomi. Kemudian penilaian kriteria dilakukan
melalui kuisioner yang

telah dibagikan dengan cara Pair Wise Comparison (Perbandingan


Berpasangan). Tiap
kriteria memiliki bobot masing-masing. Dari penilaian dapat dihitung
skor dari masingmasing alternatif, dan alternatif yang dipilih adalah alternatif dengan
jumlah nilai perkalian
skor dan bobot tertinggi.
15. Dalam pelaksanaan perencanaan jalan, diperlukan untuk melakukan
survey-survey lapangan.
Jelaskan survey apa saja yang diperlukan.
a. Survey lalu lintas
Survey lalu lintas dilakukan pada jalan yang sudah ada (eksisting)
sebagai dasar
merencanakan jalan baru. Survey ini meliputi survey volume & jenis
kendaraan,
survey asal tujuan, dan survey kecepatan.
b. Survey topografi

Survey topografi bertujuan untuk memindahkan kondisi permukaan bumi


dari lokasi
rencana jalan ke dalam suatu peta yang dinamakan peta planimetri.
Survey ini
merupakan salah satu metode untuk menentukan lokasi dari rencana
trase jalan.
c. Survey tanah dan material jalan
Survey ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tanah/batuan dasar
dari lokasi
rencana jalan. Penyelidikan tanah diperlukan untuk memastikan kinerja
jalan yang
baik saat melayani trafik.
16. Jelaskan secara detil survey-survey berikut (kegunaan,
pelaksanaan, data yang ingin
didapatkan):
a. Survey lalulintas
Kegunaan:
Mendapatkan data sebagai dasar perencanaan jalan baru.
Pelaksanaan:
- Survey volume & jenis kendaraan
- Survey asal tujuan metode : plate matching, roadside interview, home
interview survey
- Survey kecepatan (optional)
Data yg ingin didapat:
Jumlah dan tipe kendaraan yang melintasi jalan tersebut, pola pergerakan,
kecepatan
rata-rata yang digunakan.
b. Survey tanah
Kegunaan:
Untuk mengetahui kondisi tanah/batuan dasar dari lokasi rencana jalan,
sehingga
kinerja jalan dapat dipastikan bekerja dengan baik saat melayani trafik.
Pelaksanaan:
Uji lapangan :
- CBR lapangan (DCP)
- sondir
- plate bearing test.

Uji laboratorium :
- pengambilan sampel tanah dengan boring
- evaluasi gradasi dan kalsifikasi tanah
- uji plastisitas dan ekspansivitas
- CBR
Data yg ingin didapat:
Daya dukung tanah :
- Gradasi
- Kepadatan ()
- CBR
- Resilient Modulus (Mr)
- Sudut Geser ()
- Koefisien Geser (c)
Ekspansivitas :
- LL, PL, PI
c. Survey topografi
Kegunaan:
Untuk menentukan lokasi dari rencana trase jalan dengan memindahkan
kondisi
permukaan bumi dari lokasi rencana jalan ke dalam suatu peta yang
dinamakan peta
planimetri.
Pelaksanaan:
Dengan metode peta udara, verifikasi melalui tracking, pengukuran
koordinat dengan
GPS, dan pengukuran topografi.
Data yg ingin didapat:
Alinyemen Vertikal, alinyemen horizontal, galian dan timbunan
d. Survey sosial ekonomi
Kegunaan:

Pelaksanaan:

Data yg ingin didapat:

e. Survey tata guna lahan


Kegunaan:

Pelaksanaan:

Data yg ingin didapat:

17. Dalam survey geoteknik (tanah), parameter apa saja yang


dibutuhkan untuk perencanaan
jalan? Bagaimana melakukannya? Bagaimana menginterpretasikannya?
Parameter :
- Gradasi

Dengan evaluasi gradasi dan klasifikasi tanah


Interpretasi : untuk menentukan komposisi material tanah yang digunakan
untuk
pembuatan aspal
- Kepadatan ()
- CBR
- Resilient Modulus (Mr)
- Sudut Geser ()
Dengan uji triaxial dan direct shear
Interpretasi : untuk menentukan garis keruntuhan tanah sehingga jalan
dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
- Koefisien Geser (c)
Dengan uji triaxial dan direct shear
Interpretasi : untuk menentukan garis keruntuhan tanah sehingga jalan
dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
Ekspansivitas :
- LL, PL, PI
Dengan uji lab plastisitas dan ekspansivitas
Interpretasi : dari uji tersebut dapat menentukan stabilitas tanah dan
ekspansivitas
tanah akibat adanya air
18. Jelaskan proses survey topografi dan bagaimana
menginterpretasikannya.
Dengan melakukan pengukuran alinyemen horizontal dan alinyemen
vertical. Alinyemen
tersebut didesain untuk menentukan tanjakan dan turunan yang moderat,
dan tikungan yang
nyaman untuk dilewati.
Dengan melakukan pengukuran situasi, dapat dilakukan dengan
theodolith. Pengukuran ini
digunakan untuk mngetahui kondisi objek seperti sungai, bukit, jembatan,
dsb. Pengukuran
ini juga digunakan untuk menentukan galian-timbunan dari penampang
melintang jalan.
Penetuan awal trase jalan dapat dilakukan dengan pemanfaatan peta
udara dan google earth,

sementara untuk tracking rencana jalan dapat menggunakan koordinat


dengan bantuan alat
GPS

Anda mungkin juga menyukai