Anda di halaman 1dari 18

Assalamualaikum

Wr. Wb

KELOMPOK 4
1. Arief Munandar
2. Musdar 160110078
3. Misbahul Jannah
4. Ulfa Zahra Gultom 160110064
Four Step Model Pada pemodelan transportasi
konvensional, dikenal
pemodelan empat tahap ( four
1. 1. Bangkitan Perjalanan (Generation) step model )

2. 2. Sebaran Perjalanan (Distribution)


3. 3. Pemilihan Moda (Modal Split)
4. 4. Pemilihan Rute atau Pembebanan  Dalam pembebanan rute perjalanan
5. lalulintas (Assignment) terdapat beberapa inputan:
1.Data OD (Matrik Asal-Tujuan
Perjalanan),
2.Jaringan jalan: volume, panjang, lebar,
kendala, dll
3.Fungsi keandalan jaringan
4.Data jalan tol
Pembebanan Perjalanan
(Trip Assignment)

Sering tahap ini disebut sebagai tahap pemilihan


rute (route choice), dimana volume pengguna
disebarkan melalui rute-rute yang mungkin
dipilih.

Beberapa metode pembebanan jalan :


1. All or Nothing Assignment
2. Incremental Assignment
3. User Equilibrium Assignment
4. Dynamic Traffic Assignment
5. Stochastic Traffic Assignment
Adanya persepsi yang berbeda-beda akan sulit untuk disatukan dalam model pembebanan
yang sederhana. Persepsi terhadap waktu dan biaya perjalanan sangat beragam, untuk itu
pendekatan terhadap penggunaaan biaya dapat didekati menggunakan formula di bawah ini :

Input data untuk menganalisis pembebanan perjalanan adalah matriks asal


tujuan : (MAT atau DATA OD), Jaringan (jalan maupun transportasi umum),
fungsi links performance, data jalan tol.
Output yang diperoleh dari hasil pemodelan berupa volume berupa volume rute
yang ditampilkan dalam rasio volume/kapasitas (v/c ratio), kecepatan perjalanan
dalam setiap rute perjalanan.
1. All or Nothing Assignment

Metode ini merupakan model pemilihan rute paling sederhana,


yang mengasumsikan bahwa:
Semua pengendara berusaha meminimumkan biaya perjalanan
tergantung pada karakteristik jaringan jalan dan asumsi
pengendara.
Semua perjalanan dari zona asal (i) ke zona tujuan (j) akan
mengikuti rute tercepat.
Faktor biaya dianggap tetap dan tidak dipengaruhi oleh faktor
kemacetan.
2. Stochastic Traffic Assignment

Model ini lebih realistis karena menyebarkan arus yang ada ke banyak
rute dengan memperhatikan kecenderungan setiap pengendara dalam
memilih rute.
Metode ini mengasumsikan pelaku perjalanan akan mengambil rute
tercepat, tetapi tidak yakin mana rute tercepat tersebut.
Waktu tempuh untuk setiap rute yang dianggap pelaku perjalanan sebagai
rute tercepat dihasilkan dengan seleksi secara acak sebaran yang
mempunyai rata-rata waktu tempuh sebenarnya dari rute tersebut.
Hanya satu rute yang akan digunakan antara setiap pasangan zona i dan
j, penjumlahan arus lalu lintas antara zona i dan j menghasilkan tingkat
keacakan pembebanan tersebut.
4. User Equilibrium Assignment
Apabila efek stokastik diabaikan dan batasan kapasitas
menjadi salah satu mekanisme proses penyebaran
pergerakan dalam suatu jaringan dan mengaitkan fungsi
pergerakan dengan waktu tempuh inilah yang disebut
prinsip keseimbangan.
5. Dynamic Traffic Assignment

Prinsip keseimbangan pengguna dinamis adalah sebagai


berikut:
Semua rute yang digunakan oleh para pelancong yang
meninggalkan tempat asal yang sama pada waktu yang
bersamaan
tujuan yang sama memiliki waktu tempuh yang sama dan
minimal.
Set jalur yang digunakan dapat berbeda pada titik yang
berbeda dalam waktu
 
KESIMPULA
N

Secara teoritid metode pembebanan lalu lintas atau perjalanan


menggunakan metode incremental dirasa memberikan hasil
yang lebih realistis dibanding dengan metode user equilibrum
karna pengguna setiap saat akan mempertimbangkan rute yang
dipilih sehingga pembebanan akan selalu memilih rute
perjalanan dengan waktu tempuh yang paling singkat.
Pengguna sudah mempertimbangkan efek pelayanan dari rute
yang dirasakan misalnya kemacetan atau tundaan. Meskipun
demikian pendapat ini baru akan dibuktikan melalui penelitian
lebih lanjut yang akan dilaksanakan menggunakan data asal
tujuan perjalanan pada suatu wilayah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai