Modelling
4 Steps Model
Mode Choice
1. Trip Generation; Prediksi frekuensi bangkitan atau tarikan
pergerakan berdasarkan land use, demografi, dan factor sosial-
ekonomi lainnya
2. Trip Distribution : Membuat pasangan antara sumber dan tujuan
pergerakan, seringkali dengan menggunakan Gravity Model.
3. Modal Choice / Split : Menghitung proporsi pergerakan pada tiap
pasangan sumber dan tujuan pergerakan, dengan menggunakan
sarana transportasi tertentu.
4. Route / Traffic Assignment : Menentukan rute yang ditempuh oleh
tiap moda transportasi pada tiap-tiap pasangan sumber dan tujuan
pergerakan.
3. Mode Choice
1. Pengguna jasa transportasi/trip maker
1. Golongan paksawan(captive)
2. Golongan pilihanwan(choice)
2. Bentuk alat(moda)
1. Moda kendaraan pribadi(private transportation)
2. Moda umum(public transportation)
Untuk mendapatkan hasil perhitungan jumlah pelaku jalan yang menggunakan dua atau
lebih moda transportasi yang betul-betul proporsional, dilakukan beberapa tahap analisis
1. Tahap pertama, pengidentivikasian beberapa faktor (variabel) yang diasumsikan
berpengaruh secara berarti terhadap perilaku pelaku perjalanan (trip maker behavior)
dalam menjatuhkan pilihan alternatif alat angkutan yang dipakai untuk bepergian.
2. Memodelkan nilai kepuasan (utility) pelaku perjalanan untuk beberapa oilihan
alternatif alat angkutan yang dipakai melalui model analisis regresi linear buat
mendapatkan angka kepuasan (nilai utilitas) menggunakan masing-masing moda
angkutan.
3. Memodelkan peluang (probabilitas/oportunity) masing-masing alternatif pilihan moda
angkutan yang dipakai melalui beberapa model pilihan moda angkutan seperti “binary
model” di antaranya logit biner, probit, multinominal logit atau Gunarson (akiva dan
lerman, 1985) dengan cara mengeksponenkan nilai kepuasan masing-masing moda
angkutan yang sudah kita dapatkan pada tahapan kedua.
4. Yang terakhir barulah didapatkan angka proporsi (dalam %) peluang atau pangsa pasar
masing-masing moda angkutan untuk dipilih dari sejumlah calon pengguna moda
(user) tertentu sebagai perkiraan (estimation) serta angka mutlaknya.
Tahap I
identifikasi faktor yang berpengaruh
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 log 𝑋1 + 𝑏2 log 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + 𝑏4 𝑋4 + 𝑏5 𝑋5 + 𝑏6 𝑋6 + 𝑏7 𝑋7
Dimana
Y = % perjalanan bekerja dengan moda
𝑋1 = Rasio waktu perjalanan(RWP)
𝑋2 = Rasio biaya perjalanan(RBP)
𝑋3 = Pemilik kendaraan
𝑋4 = Indeks ukuran keluarga
𝑋5 = Indeks tingkat ekonomi
𝑋6 = Panjang perjalanan
𝑋7 = % pekerja wanita dari penduduk
b. Model pertukaran perjalanan
Model ini mengalokasikan sejumlah perjalanan ke berbagai moda
transportasi pilihan setelah total pelaku perjalanan bergerak diantara
zona yang ada (angka sebaran perjalanan dialokasikan ke berbagai
moda transportasi alternatif)
Dalam analisis, model ini menggunakan variabel-variabel yang sudah
kita identifikasikan ke depan dan dilakukan setelah tahap sebaran
perjalanan (M.A.T)
C. Model I
Analisis pilihan moda dilakukan bersamaan dengan bangkitan
perjalanan, tapi perhitungannya dilakukan secara terpisah seperti pada
gambar berikut
G - MS
A
d. Model II
Model ini mengabaikan pergerakan angkutan umum G
sehingga sebaran perjalanan lansung menyatu dengan
pergerakan angkutan pribadi. Estimasi besarnya pilihan
moda diperoleh dari kurva diversi seperti gambar berikut MS
dan analisis pilihan moda dilakukan setelah tahap
bangkitan perjalanan D
A
e. Model III
Model ini menyatukan model pilihan moda dengan model sebaran
perjalanan khususnya model gravity
Estimasi besarnya pilihan moda dihitung dengan memakai model
gravitasi yang fungsi eksponensialnya merupakan kendala G
transportasi (transport impedance) seperti ongkos, waktu, jarak.
Bentuk umumnya adalah
Ǭ𝑖𝑗 (1) 1
2 =
σ𝑚1 Ǭ𝑖𝑗 (𝑚) 1 + 𝑒 [−𝛽 𝑡𝑖𝑗 2 −𝑡𝑖𝑗 1 ] D - MS
Dimana
Ǭ𝑖𝑗 (1) = estimasi jumlah perjalanan dari i ke j dengan moda 1.
Ǭ𝑖𝑗 (𝑚) = estimasi jumlah perjalanan dari i ke j dengan moda m. A
𝑡𝑖𝑗 1 = kendala perjalanan dari i ke j dengan moda 1.
𝑡𝑖𝑗 2 = kendala perjalanan dari i ke j dengan moda 2.
𝛽= parameter model gravitasi
e. Model IV
Analisis pilihan moda dilakukan setelah tahap sebaran perjalanan.
estimasi besarnya pilhan moda dihitung dengan menggunakan
- Kurva diversi
- Analisis regresi linaer berganda G
- Atau, seperti pada model III, melalui perbandingan dengan kendala
perjalanan pada 2 moda
Pada model IV ini, kendala perjalanan terdiri dari 4 unsur yaitu; waktu,
biaya, pendapatan waktu ganti moda
1
D
𝑀𝑆𝑡 =
𝑙𝑡 𝑏
1+
𝑙𝑎
Dimana MS
MSt = % perjalanan menggunakan angkutan umum (pangsa pasarnya)
lt = kendala perjalanan dari i ke j dengan angutan umum
la = kendala perjalanan dari i ke j dengan angkutan pribadi A
b = faktor (parameter) yang dikalibrasi dari data survey
g. Model 2 moda yang dipilih (angkutan umum dan angkutan
pribadi)
Proses pilihan moda pada model ini adalah sebagai berikut
Total perjalanan Total perjalanan
(potensial) (potensial)
Dimana
𝑃𝑖𝑗2 = proporsi (%) perjalanan dari zona asal i ke zona tujuan j menggunakan moda .
𝐶𝑖𝑗2 = kendala perjalanan dari i ke j, dengan menggunakan moda 2.
−𝛽= parameter yang dikalibrasi berdasarkan data survey.
Persamaan diatas masih mengandung unsur utilitas (u) kedua moda, dimana u ini dapat kita
tentukan nilainya melalui persamaan garis regresi linier berganda menjadi
𝑘
−𝛽𝑐𝑖𝑗 = 𝑈1(2) = 𝑎 + 𝑏1 𝑉1 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑉𝑛
Dimana
𝑘
−𝛽𝑐𝑖𝑗 = 𝑈1(2) = nilai-nilai manfaat (utilitas) kedua moda (k buah moda)
𝑎= parameter konstanta
𝑏1 − 𝑏𝑛 = parameter regresi
𝑉1 − 𝑉𝑛 = variabel-variabel yang berpengaruh terhadap perilaku pelaku perjalanan
j. Model pilihan multi moda
Model ini terdiri dari 3 sub model yaitu (Tamin, O.Z, 1997)
a. Struktur N-way: b. Struktur Pertambahan Moda:
Total perjalanan
Total perjalanan
Pemilihan I
Pemilihan moda
Moda A Moda B
Moda A Moda B Moda C
Pemilihan II Pemilihan II
c. Struktur Berjenjang:
Moda A Moda B Moda C
j. Model pilihan multi moda (lanjutan)
Model ini terdiri dari 3 sub model yaitu (Tamin, O.Z, 1997)
c. Struktur Berjenjang: Total perjalanan
Pemisah primer
Moda Gabungan
Pemisah sekunder
−𝛽𝐶𝑐
𝑒 𝑈𝑐
𝑃𝑐 = −𝛽𝐶𝑐 −𝛽𝐶𝐵𝑀 −𝛽𝐶𝐵𝐵
𝑒 𝑈𝑐 +𝑒 𝐵𝑀 +𝑒 𝑈𝐵𝐵
𝑈
Dimana
𝑃𝑐 = proporsi % pelaku perjalanan akan naik mobil pribadi
U = nilai utilitas
k. Model pemilihan diskret
Model ini menganalisis pilihan konsumen (pelaku perjalanan) dari sekumpulan alternatif pilihan moda yang saling bersaing dan tidak bisa dipilih (digunakan)
secara bersama-sama lebih dari satu moda (mutually exclusive), seperti kalau kita sudah memakai bus kota, secara bersamaan/pada waktu yang sama tidak
mungkin kita menggunakan kereta api.
Pelaku perjalanan secara logis akan menyeleksi berbagai alternatif dan memutuskan memilih moda transportasi yang memiliki nilai kepuasan tertinggi (highes
utility)
Fungsi umum
𝑉𝑖𝑛 = 𝑓 𝑥𝑖𝑛
Sehingga persamaan regresi fungsi kepuasan dimaksud dapat kita bentuk menjadi
𝑉𝑖𝑛
= 𝛽1 𝑥𝑖𝑛1 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑥𝑖𝑛 𝑘
𝑈
dimana
𝑉𝑖𝑛
= nilai kepuasan konsumen pemakai moda i
𝑈
Tentukan
1. Berapa probabilitas orang akan menggunakan moda angkutan pribadi dan angkutan umum?
2. Hitung pangsa mutlaknya, jika ada 10.000 pelaku perjalanan perhari .
Tahap IV
Sebagai hasil dari pemodelan pada tahap III didapatlah proporsi peluang masing-masing moda transportasi alternatif untuk pilihan
user
Sebagai catatan, fungsi kepuasan pelaku perjalanan dalam menggunakan moda pilihannya seperti model dalam dunia nyata banyak
mengandung unsur relatif atau random sehingga fungsi kepuasan bersifat acak (random utility). Manski, orang yang pertama kali
mencetuskan konsep utilitas acak, menyebutkan 4 sumber penyebab keacakan fungsi utilitas tersebut, yaitu
1. Terdapat karakteristik sistem transportasi (variabel) yang tidak teramati (unobserved attributes) atau ada faktor X yang
bermain dalam pengamatan.
2. Adanya variasi selera pelaku perjalanan yang tak teramati (unobserved variations).
3. Adanya kesalahan pengukuran (measurement errors) dan data yang kurang (imperfect information).
4. Adanya variabel acak yang bersifat instrumental (instrmental variabel) atau proxy.
𝑉𝑖𝑛
= 𝑎 + 𝛽1 𝑥𝑖𝑛1 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑥𝑖𝑛 𝑘 + 𝑒𝑖𝑛
𝑈
dimana
𝑉𝑖𝑛
= nilai kepuasan konsumen pemakai moda i
𝑈
Disebuah kota besar, tersedia pelayanan moda transportasi dalam 3 alternatif pilihan, untuk dipilih 9. Lokasi bekerja
para pekerja yang berdomisili di kawasan permukiman sebagai pelaku perjalanan untuk pergi ke
tempat masing-masing, yaitu 10. Status para pekerja
• Mikrolet
• Bus umum
Jika jumlah pekerja adalah 1.136 pekerja untuk survey dan variabel yang memengaruhi para pekerja
untuk memilih moda perjalanan