1. PENDAHULUAN
Data pencacahan volume lalu lintas merupakan informasi dasar yang diperlukan
untuk fase perencanaan, desain, manajemen sampai pengoperasian jalan. Survai
volume lalu lintas bertujuan untuk mencatat setiap kendaraan yang lewat (melewati
suatu titik atau garis tertentu) sehingga didapatkan informasi mengenai :
a. pola arus lalu lintas
b. volume lalu lintas tiap pergerakan
c. komposisi kendaraan dalam lalu lintas
d. faktor untuk memprediksi volume lalu lintas yang akan datang
e. tingkat okupansi kendaraan dalam lalu lintas
f. volume pejalan kaki
Ada 2 (dua) macam survai utama yang digunakan untuk mendapatkan data
karakteristik volume lalu lintas, yaitu :
a. survai volume lalu lintas terklasifikasi (classified traffic counting)
b. survai volume pergerakan membelok (turning movement counting)
4. URAIAN
III - 1
4.1. Survai Volume Lalu Lintas Terklasifikasi
Pencacahan lalu lintas terklasifikasi merupakan salah satu metoda yang paling
sederhana untuk memperoleh data lalu lintas tetapi sekaligus dapat menyediakan
berbagai informasi yang bermanfaat. Berbagai jenis kendaraan yang dioperasikan di
jalan mempunyai perbedaan dimensi, berat, radius putar, tenaga penggerak, jenis
mesin dan sebagainya. Untuk mempermudah analisis, kendaraan dikelompokkan ke
dalam kelas-kelas. Pencacahan volume lalu lintas secara manual dapat dengan
mudah dilakukan dengan menghitung jumlah kendaraan per satuan waktu
berdasarkan kelas-kelasnya. Data volume lalu lintas terklasifikasi digunakan untuk :
Pembagian jenis kendaraan dalam lalu lintas disesuaikan dengan tujuan survai,
misalnya : dibedakan antara yang bermotor dan tidak bermotor, dibedakan antara
yang bermesin disel dengan yang bukan disel, dibedakan antara tiap jenis kendaraan
yang ada, dibedakan atas satuan mobil penumpang tiap kendaraan.
Berikut ini diberikan contoh pembagian kendaraan bermotor :
(1) kendaraan bermotor beroda dua,
(2) mobil penumpang : sedan, taksi, minicab (Suzuki, zebra, Mitsubishi), vans
(combi kijang, panther), jeep (jimmy, taft, hardtop, dll),
(3) bis,
(4) kendaraan angkutan barang (truk kecil) sampai dengan 2 ton,
(5) kendaraan angkutan barang (truk sedang) sampai dengan 2-8 ton,
(6) kendaraan angkutan barang (truk besar) lebih dari 8 ton.
Surveyor harus diberi informasi sebelum melaksanakan survai mengenai bagaimana
berbagai kelas kendaraan dapat dikenali. Untuk itu, ilustrasi dengan menggunakan
gambar perlu diusahakan.
Metoda yang dilakukan dimana surveyor menempati suatu titik yang tetap di tepi
jalan, sedemikian sehingga mendapatkan pandangan yang jelas dan sedapat
mungkin agar petugas terhindar dari panas dan hujan. Banyaknya petugas survai
yang dibutuhkan tergantung pada volume lalu lintas dan jenis kendaraan yang akan
dicacah. Petugas mencatat setiap kendaraan yang melintasi titik yang telah
ditentukan pada formulir survai. Pencacahan secara manual ini dapat dilakukan
tanpa alat yaitu dengan mencoretkan garis pada formulir survai (turus). Satu garis
digunakan untuk satu kendaraan. Sedangkan pencacahan dengan alat (counter/hand
III - 2
tally) dilakukan secara kumulatif dan memindahkan nilai kumulatif tersebut di
formulir survai pada setiap akhir periode.
Pencatatan data umumnya dilakukan secara terpisah untuk masing-masing arah arus
lalu lintas, dan kemudian menjumlahkannya pada tahap analisis guna memperoleh
volume total 2 arah. Surveyor mencatat total kendaraan yang diamati pada setiap
interval waktu yang telah ditetapkan, biasanya antara 5 menit (untuk jalan yang
sangat sibuk) hingga 1 jam (untuk jalan luar kota).
Contoh formulir survai volume lalu lintas terklasifikasi dapat dilihat dalam
lampiran III.1
Perioda pencacahan
Jangka waktu pelaksanaan survai tergantung dari maksud pelaksanaan survai dan
kondisi lalu lintas. Survai dapat berlangsung mulai dari 1 jam hingga 1 satu hari
penuh atau bahkan untuk beberapa hari. Jika yang menjadi masalah adalah
kemacetan pada saat jam sibuk, maka pencacahan volume lalu lintas pada jam
sibuk perlu dilakukan survai yang lebih rinci, yaitu dengan melakukan pencacahan
volume dengan interval waktu 5 menit, selain juga diperlukan data volume selama
sehari.
Dalam rangka survai untuk memperoleh suatu arus lalu lintas sehari penuh, maka
survai harus dilakukan selama 24 jam. Akan tetapi, porsi terbesar arus lalu lintas
terjadi antara jam 06.00 pagi sampai jam 22.00 malam. Oleh karena itu, untuk
keperluan desain kita biasanya membatasi waktu pelaksanaan survai hanya pada
jam-jam tersebut saja (16 jam). Volume selama 16 jam ini biasanya sebesar 93 %
dari total volume sehari penuh.
Keuntungan dari survai secara manual adalah organisasi survai yang sederhana,
tidak mahal, tidak memerlukan keahlian yang khusus, dapat mencatat hal-hal yang
tidak biasa terjadi serta dapat mendata jenis-jenis kendaraan yang ada.
Kerugiannya adalah akurasi yang tergantung pada pengamat, mahal untuk waktu
pencacahan yang panjang (dengan pencacahan otomatis akan lebih efisien), kondisi
yang tidak menguntungkan pada saat musim hujan atau panas.
Untuk mendapatkan variasi harian, bulanan dan tahunan, maka survai harus
dilakukan untuk periode waktu yang cukup panjang, tidak cukup hanya dengan
survai sehari. Dengan demikian, alat yang dapat mencacah secara otomatis
digunakan. Alat pencacah otomatis umumnya terdiri dari detector yang mendeteksi
III - 3
kendaraan yang melintasinya, dan alat pencatat mekanik atau elektronik yang
mencatat/mendeteksi setiap kendaraan yang melalui detector, belakangan ini
dikembangkan kamera video yang diperlengkapi dengan alat pendeteksi kendaraan
secara visual. Berbagai sistem pencacah otomatis yang biasanya langsung
dihubungkan dengan komputer untuk kemudahan dan kecepatan permrosesan data
selanjutnya, antara lain :
(4) Radar
Detektor radar yang digantungkan di atas jalan yang secara menerus
mengirimkan dan menerima signal radio pada frekuensi tertentu, yang
digunakan untuk menghitung volume kendaraan pada jalan yang sangat sibuk
dan memiliki banyak jembatan. Setiap frekuensi dari gelombang yang
dipantulkan berbeda dengan gelombang pancarnya berarti ada kendaraan yang
lewat, dan kemudian ini dicatat sebagai satu kendaraan.
III - 4
memantulkan gelombang yang lebih pendek, yang mana kemudian dicatat
sebagai satu kendaraan. Sedangkan jenis detector resonansi memerlukan alat
pancar di satu sisi dari jalan dan alat penerima di sisi lainnya. Kendaraan yang
lewat diantaranya akan memutuskan alur energi ultrasonik, dan ini dicatat
sebagai satu kendaraan.
Perioda pencacahan
Alat pencacah otomatis khususnya cocok untuk perioda survai yang panjang dan
pencatatan yang menerus pada lokasi yang tetap. Pengamatan yang menerus
khususnya juga bermanfaat untuk penentuan tingkat kecenderungan dan variasi lalu
lintas dalam skala wilayah dan/atau nasional.
Keuntungan dari alat pencacah mekanis adalah akurat jika diperiksa dan dipelihara
secara berkala, murah untuk periode pencacahan yang panjang.
III - 5
b) analisis pengendalian dan kapasitas persimpangan dengan perhatian khusus
terhadap arus belok kanan
c) studi kelambatan
d) statistik kecelakaan
e) perhitungan arus jenuh
Sebagian besar hambatan perjalanan terjadi pada persimpangan. Hal ini disebabkan
karena pemakaian ruang jalan secara bersama-sama dan apabila satu kendaraan
memperoleh prioritas, maka kendaraan-kendaraan lainnya akan terhambat. Prioritas
diperlukan untuk memperkecil dan mengendalikan konflik khususnya antara arus
lurus dengan arus belok kanan dari arah yang berlawanan.
Volumr terklasifikasi dapat juga dilakukan dalam survai ini tetapi biasanya tidak
sedetail seperti pada pencacahan terklasifikasi pada ruas jalan. Pencacahan harus
dilaksanakan untuk menentukan arus lalu lintas per jam pada jam sibuk dan di luar
jam sibuk dan biasanya dilakukan dalam interval 5 sampai 15 menit.
5. KESIMPULAN
Untuk mendapatkan informasi tentang volume lalu lintas pada tiap-tiap ruas jalan di
suatu kota dengan pengelompokkan masing-masing jenis kendaraan dilakukan
survai volume lalu lintas terklasifikasi. Lamanya survai tergantung pada maksud
dan sasaran yang ingin dicapai dari survai tersebut. Survai yang dilakukan selama
24 jam dalam satu hari, dalam beberapa hari, bahkan beberapa minggu atau bulan,
sehingga dapat diketahui variasi dan fluktuasi arus lalu lintas.
III - 6
volume lalu lintas, tetapi perlu ditambahkan pengelompokan pergerakan kendaraan
(belok kiri, lurus dan belok kanan).
III - 7
Lampiran III.1
FORMULIR SURVAI VOLUME LALU LINTAS TERKLASIFIKASI
16.00 – 16.15
16.15 – 16.30
16.30 – 16.45
16.45 – 17.00
17.00 – 17.15
17.15 – 17.30
17.30 – 17.45
17.45 – 18.00
18.00 – 18.15
18.15 – 18.30
18.30 – 18.45
18.45 – 19.00
19.00 – 19.15
19.15 – 19.30
19.30 – 19.45
19.45 – 20.00
III - 8
Lampiran III.2
FORMULIR SURVAI PERGERAKAN MEMBELOK TERKLASIFIKASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
06.00 – 06.15
06.15 – 06.30
06.30 – 06.45
06.45 – 07.00
07.00 – 07.15
07.15 – 07.30
07.30 – 07.45
07.45 – 08.00
08.00 – 08.15
08.15 – 08.30
08.30 – 08.45
08.45 – 09.00
16.00 – 16.15
16.15 – 16.30
16.30 – 16.45
16.45 – 17.00
17.00 – 17.15
17.15 – 17.30
17.30 – 17.45
17.45 – 18.00
18.00 – 18.15
18.15 – 18.30
18.30 – 18.45
18.45 – 19.00
19.00 – 19.15
19.15 – 19.30
19.30 – 19.45
19.45 – 20.00
III - 9