1. Dalam perencanaan jalan, tiga aspek/parameter diperlukan untuk dievaluasi, yaitu aspek
aksibilitas, aspek mobilitas dan aspek konektifitas. Jelaskan definisi dan maksud dari ketiga
aspek tersebut.
Aksesibilitas : Aspek kemudahan melakukan pergerakan. Jumlah panjang jalan di satu
wilayah dalam satuan kilometer dibagi dengan luas wilayah tersebut
dalam satuan kilometer persegi.
Mobilitas
Konektifitas
Bid Sos :
-
Pengembangan kehidupan, yakni : jalan berperan sebagai akses dan sarana mobilitas
kegiatan antar manusia. Selain itu, jalan berperan sebagai simpul simpul pusat
kegiatan.
Bid. Keamanan :
keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem
pertahanan dan keamanan.
Bid Hukum & Politik:
-
Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan
mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.
3. Sebelum pembangunan jalan dapat direalisasikan, banyak aspek, baik teknis, maupun non
teknis yang perlu dilakukan, mulai dari inisiasi sampai dengan realisasi. Jelaskan bagaimana
proses-proses tersebut dilakukan sebelum sampai pada proses pelaksanaan.
Sistem Jaringan Jalan Sekunder adalah sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
3) lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas
lokal, dan kegiatan lokal.
4) Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi sedemikian rupa sehingga
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) harus tetap
terpenuhi.
5) Persimpangan sebidang pada jalan arteri primer dengan pengaturan tertentu harus
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
6) Jalan arteri primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan
pengembangan perkotaan tidak boleh terputus
Arteri Sekunder
1) kecepatan rencana paling rendah 30 (tiga puluh) kilometer per jam dengan lebar
badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.
2) mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata.
3) lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
4) Persimpangan sebidang pada jalan arteri sekunder dengan pengaturan tertentu
harus dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2).
b. Jalan kolektor
Kolektor Primer
1) kecepatan rencana paling rendah 40 (empat puluh) kilometer per jam dengan lebar
badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.
2) Mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata rata.
3) Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sehingga ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) masih tetap terpenuhi.
4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor primer dengan pengaturan tertentu
harus tetap memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3).
5) Jalan kolektor primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan
pengembangan perkotaan tidak boleh terputus.
Kolektor Sekunder
1) kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam dengan lebar
badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.
2) Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata.
3) lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat .
4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor sekunder dengan pengaturan tertentu
harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
c. Jalan local
Lokal Primer
1) kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam dengan lebar
badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma lima) meter.
2) Jalan lokal primer yang memasuki kawasan perdesaan tidak boleh terputus.
Lokal Sekunder
Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10
(sepuluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma
lima) meter.
(PP 34- 2006 pasal 13-19)
7. Jika pemerintah Kota Malang ingin membangun jalan lingkar barat kota Malang, mulai dari
sekitar sengkaling ke kawasan perumahan Dieng, bagaimana saudara mengklasifikasikan
jalan tersebut? Apa dasarnya?
a. Jalan arteri
b. Jalan kolektor
c. Jalan local
Kita perlu melakukan studi kelayakan agar kita dapat menilai tingkat kelayakan suatu
alinyemen pada koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan dan untuk menajamkan
analisis kelayakan bagi satu atau lebih alternatif solusi yang unggul.
Aspek yang ditinjau:
a. Aspek Teknis
Lalu Lintas
Untuk perancangan geometri dan evaluasi manfaat ekonomi perlu diketahui
besarnya volume lalulintas sekarang dan prakiraan lalulintas masa depan.
Untuk perancangan tebal perkerasan perlu keterangan tambahan mengenai
jumlah dan berat dari berbagai jenis kendaraan berat yang ada dalam arus
lalulintas tersebut
Topografi
Peta topografi diperlukan dalam penentuan rute dan prakiraan biaya proyek,
yang berkaitan dengan kondisi eksisting, kemungkinan pengadaan tanah,
realokasi penduduk, kondisi topografi (datar, berbukit atau pegunungan), jenis
bangunan pelengkap, jembatan dan lain-lain
Geometri
Nilai rancangan dari elemen-elemen geometri jalan ditentukan oleh suatu
kecepatan rencana. Kecepatan rencana ini ditentukan berdasarkan peran dari
jalan yang sedang ditinjau, dan kelas jalan yang dipilih.
Perkerasan Jalan
Jenis konstruksi jalan meliputi perkerasan lentur dan pekerasan kaku.
Penentuan jenis konstruksi disesuaikan dengan kondisi eksisting dan
memperhatikan aspek ekonomis, dan merupakan konstruksi terbaik yang
mungkin dilaksanakan, dan tidak perlu merupakan konstruksi terbaik secara
teknis.
Lingkungan biologi
Kependudukan
Keamanan
Kesehatan masyarakat
pendidikan
Estetika visual
Keselamatan jalan
Audit keselamatan lalulintas merupakan suatu kegiatan oleh badan yang
independen untuk menghasilkan usulan-usulan perbaikan rancangan.
Perbaikan ini diharapkan akan meningkatkan keselamatan lalulintas pada
alternatif solusi proyek jalan dan jembatan yang distudi.
c. Aspek ekonomi
Biaya Proyek
-
Biaya Perancangan
Biaya konstruksi
Biaya Supervisi
Manfaat Proyek
-
Pengembangan ekonomi
d. Aspek lain-lain
Aspek lain-lain meliputi aspek non ekonomi yang dapat mempengaruhi kelayakan
proyek
secara keseluruhan.
(Studi Kelayakan pdf)
11. Salah satu aspek dalam studi kelayakan adalah aspek teknis. Jelaskan aspek ini secara detil!
Sama seperti jawaban no.10 bagian aspek teknis
12. Apa saja kriteria pemilihan suatu trase jalan?
Aspek Biaya Konstruksi
Biaya pembangunan jalan sebaiknya se ekonomis mungkin tetapi dengan kualitas yang
baik
Keterhubungan dengan jaringan jalan eksisting
Rencana hendaknya menjadi bagian yang terintegrasi dengan sistem jaringan jalan
yang ada
Aspek dampak lingkungan
Pembangunan jalan hendaknya meminimumkan dampak lingkungan, seperti:
- Tidak merubah kondisi fisik (air, tanah, iklim)
- Tidak merubah areal hutan lindung dan konservasi
- Tidak menggannggu habitat flora dan fauna
Aspek pengembanngan wilayah
Berkaitan dengan bagaimana dampak dari ketersediaan rencana jalan terhadap
pengembangan wilayah, kehidupan sosial, dan ekonomi masyarakat.
(PPT Pak Lutfi : Analisis Multi kriteria)
13. Apa yang saudara ketahui tentang analisis multi kriteria?
Analisis multi kriteria merupakan teknik pengambilan keputusan pada kasus dimana terdapat
lebih dari satu kriteria sebagai dasar pengambil keputusan.
14. Bagaimana relevansi analisis multi kriteria dalam pemilihan trase jalan?
Salah satu contoh penggunaan analisis multi kriteria adalah penentuan dan pemilihan trase
jalan. Teknik yang digunakan adalah dengan menentukan goal (tujuan) dan kriteria yang
digunakan dalam mengambil keputusan tersebut. Kriteria yang diajukan haruslah kriteria
yang dapat dikuantitatifkan, seperti aspek biaya konstruksi, keterhubungan dengan jaringan
jalan eksisting, aspek lingkungan, dan aspek pengembangan wilayah. Dalam peraspek
pengembangan wilayah dapat diklasifikasikan lagi menjadi penilaian aksesibilitas dan
penilaian sosial-ekonomi. Kemudian penilaian kriteria dilakukan melalui kuisioner yang
telah dibagikan dengan cara Pair Wise Comparison (Perbandingan Berpasangan). Tiap
kriteria memiliki bobot masing-masing. Dari penilaian dapat dihitung skor dari masingmasing alternatif, dan alternatif yang dipilih adalah alternatif dengan jumlah nilai perkalian
skor dan bobot tertinggi.
15. Dalam pelaksanaan perencanaan jalan, diperlukan untuk melakukan survey-survey lapangan.
Jelaskan survey apa saja yang diperlukan.
a.
b. Survey topografi
Survey topografi bertujuan untuk memindahkan kondisi permukaan bumi dari lokasi
rencana jalan ke dalam suatu peta yang dinamakan peta planimetri. Survey ini
merupakan salah satu metode untuk menentukan lokasi dari rencana trase jalan.
c.
16. Jelaskan secara detil survey-survey berikut (kegunaan, pelaksanaan, data yang ingin
didapatkan):
a. Survey lalulintas
Kegunaan:
Mendapatkan data sebagai dasar perencanaan jalan baru.
Pelaksanaan:
- Survey volume & jenis kendaraan
- Survey asal tujuan metode : plate matching, roadside interview, home
interview survey
- Survey kecepatan (optional)
Data yg ingin didapat:
Jumlah dan tipe kendaraan yang melintasi jalan tersebut, pola pergerakan, kecepatan
rata-rata yang digunakan.
b. Survey tanah
Kegunaan:
Untuk mengetahui kondisi tanah/batuan dasar dari lokasi rencana jalan, sehingga
kinerja jalan dapat dipastikan bekerja dengan baik saat melayani trafik.
Pelaksanaan:
Uji lapangan
:
- CBR lapangan (DCP)
- sondir
- plate bearing test.
Uji laboratorium :
- pengambilan sampel tanah dengan boring
- evaluasi gradasi dan kalsifikasi tanah
- uji plastisitas dan ekspansivitas
- CBR
Data yg ingin didapat:
Daya dukung tanah :
- Gradasi
- Kepadatan ()
- CBR
- Resilient Modulus (Mr)
- Sudut Geser ()
- Koefisien Geser (c)
Ekspansivitas :
- LL, PL, PI
c. Survey topografi
Kegunaan:
Untuk menentukan lokasi dari rencana trase jalan dengan memindahkan kondisi
permukaan bumi dari lokasi rencana jalan ke dalam suatu peta yang dinamakan peta
planimetri.
Pelaksanaan:
Dengan metode peta udara, verifikasi melalui tracking, pengukuran koordinat dengan
GPS, dan pengukuran topografi.
Data yg ingin didapat:
Alinyemen Vertikal, alinyemen horizontal, galian dan timbunan
d. Survey sosial ekonomi
Kegunaan:
Pelaksanaan:
Pelaksanaan:
17. Dalam survey geoteknik (tanah), parameter apa saja yang dibutuhkan untuk perencanaan
jalan? Bagaimana melakukannya? Bagaimana menginterpretasikannya?
Parameter :
-
Gradasi
Dengan evaluasi gradasi dan klasifikasi tanah
Interpretasi : untuk menentukan komposisi material tanah yang digunakan untuk
pembuatan aspal
- Kepadatan ()
- CBR
- Resilient Modulus (Mr)
- Sudut Geser ()
Dengan uji triaxial dan direct shear
Interpretasi : untuk menentukan garis keruntuhan tanah sehingga jalan dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
- Koefisien Geser (c)
Dengan uji triaxial dan direct shear
Interpretasi : untuk menentukan garis keruntuhan tanah sehingga jalan dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
Ekspansivitas :
- LL, PL, PI
Dengan uji lab plastisitas dan ekspansivitas
Interpretasi : dari uji tersebut dapat menentukan stabilitas tanah dan ekspansivitas
tanah akibat adanya air
18. Jelaskan proses survey topografi dan bagaimana menginterpretasikannya.